Anda di halaman 1dari 30

• LANJUTAN

• DASAR PENGELOLAAN
• BARANG MILIK DAERAH
Lanjutan

• Pengkodean
• Penatausahaan mengenai:
- Inventarisasi
- Pelaporan
Pengkodean

Definisi:
Pengkodean barang pada setiap barang
inventaris milik Pemda yang menyatakan
kode lokasi dan kode barang

Tujuan Pengkodean:
Mengamankan dan memberikan kejelasan
status kepemilikan dan status penggunaan
barang pada masing-masing pengguna
Pengkodean Lokasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Kode komponen
Pemilik Barang

Kode Provinsi

Kode Kab/Kota

Kode Bidang

Kode Unit Bidang

Kode Tahun Pembelian

Kode Sub Unit/Satuan Kerja


Lanjutan…

Digit 1 dan 2, Kode komponen kepemilikan barang


Penulisan kode komponen kepemilikan barang
sebagai berikut :
a. Barang milik Pemerintah Pusat dengan Nomor Kode OO
b. Barang milik Pemerintah Daerah Provinsi dengan Nomor Kode 11
c. Barang Milik Pemerintah Daerah Kab/Kota dengan Nomor Kode 12.
Lanjutan…

Digit 3 dan 4, Kode Provinsi.


Provinsi diberi Nomor Kode mulai dari Nomor 01 sampai dengan 33
(dstnya), sesuai dengan jumlah Provinsi yang ada.

Digit 5 dan 6, Kode Kabupaten/Kota


•Kabupaten/Kota yang berada dalam wilayah suatu Provinsi diberi
Nomor Kode mulai dari Nomor 01 dan seterusnya sampai sejumlah
Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi tersebut.
•Untuk nomor kode Kabupaten /Kota yang baru dibentuk dibakukan
oleh Gubernur dengan mengikuti urutan sesuai lahirnya undang -
undang Pembentukan Daerah Otonom baru dengan
memperhatikan/mengikuti Nomor urut Kabupaten/ Kota yang
ditetapkan Menteri Dalam Negeri.
Lanjutan…

Digit 7 dan 8, kode bidang


Kode bidang ini merupakan pengelompokan Bidang Tugas yang terdiri
dari 22 bidang.

Digit 9 dan 10, kode SKPD.


•Kode Unit merupakan penjabaran dari Bidang Tugas kepada Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai struktur organisasi di masing
masing Daerah Provinsi/Kabupaten/ Kota.
•Penetapan nomor urut kode unit/SKPD di masing-masing
Provinsi/Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Lanjutan…

Digit 11 dan 12, Tahun Pembelian/Pengadaan/ Pembangunan.


•Nomor Kode Tahun pembelian/pengadaan barang dituliskan 2 angka terakhir
(misalnya tahun pembelian/perolehan 1997, maka ditulis Nomor Kodenya 97,
tahun pembelian/perolehan tahun 2002 ditulis 02 tahun 2005 ditulis 05 dan
seterusnya.
•Barang yang tidak diketahui Tahun Pembelian/Perolehannya, supaya
dibandingkan dengan barang yang sama, sejenis, type, merk, bahan, cc dsb
dan penetapan prakiraan tahun tersebut ditetapkan oleh Pengurus barang.

Digit 13 dan 14, Kode Sub Unit/Satuan Kerja.


•Kode Sub Unit/Satuan Kerja untuk masing-masing SKPD diberi
Nomor urut Kode sub unit sesuai struktur organisasi perangkat daerah
mulai dari Nomor 01 dan seterusnya sampai sejumlah sub Unit/Satuan
Kerja dalam SKPD tersebut dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Daerah.
Pengkodean barang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Kode golongan

Kode bidang

Kode kelompok

Kode sub kelompok

Kode Sub sub Kelompok

No register
Klasifikasi Pengkodean Barang

Golongan
Golongan

Semaki
Semaki
Semaki
Semaki
nn nn rinci/
rinci/
Bidang
Bidang
Global/
Global/ detail
detail
Ringkas
Ringkas
Kelompok
Kelompok

Sub
Sub Kelompok
Kelompok

Sub–sub
Sub–sub
Kelompok
Kelompok
Nomor Register

Nomor urut pencatatan dari setiap barang,


pencatatan terhadap barang yang sejenis, tahun
pengadaan sama, besaran harganya sama seperti
meja dan kursi jumlahnya 150, maka pencatatannya
dapat dilakukan dalam suatu format pencatatan
dalam lajur register, ditulis: 0001 s/d 0150.
Contoh Penulisan

Barang milik Departemen Kimpraswil berupa mobil sedan dibeli


pada tahun 1999, dipergunakan pada Dinas PU (Subdin Cipta
Karya) mobil sedan yang ketiga, Kabupaten Berau Provinsi
Kalimantan Timur.
00.23.02.05.01.99.04
02.03.01.01.01.0003

Barang milik Pemerintah Kota Balikpapan berupa bangunan


gedung tempat kerja permanen yang ke 5, berada pada Dinas
Pengairan, Subdin Pembangunan, dibeli/diperoleh Tahun 2001.

12.23.06.05.03.01.02
03.11.01.27.01.0005
Cara Penulisan Kode Lokasi

Untuk Contoh 1:
Cara penulisan kode lokasi: 00.23.02.05.01.99.04
00 : Kode milik pusat
23 : kode propinsi Kalimantan Timur
02 : Kode Kabupaten Berau
05 : Kode Bidang Kimpraswil/PU
01 : Kode Dinas PU
99 : Kode Tahun perolehan
04 : Kode Subdinas Cipta Karya
Cara Penulisan Kode Barang

Cara penulisan kode barang: 02.03.01.01.01.0003


02 : Kode golongan peralatan dan mesin
03 : Kode bidang alat-alat angkutan
01 : Kode kelompok alat angkutan darat bermotor
01 : Kode sub kelompok kendaraan dinas bermotor

perorangan
01 : Kode sub-sub kelompok/jenis barang sedan
0003 : Kode register
Ketentuan Lain Pengkodean

• Cara pencatatan dan pemberian Nomor Kode bagi


barang yang belum ada Nomor Kode jenis barangnya,
supaya mempergunakan Nomor Kode jenis barang
"Lain-lain" dari Sub kelompok barang yang dimaksud
atau dibakukan oleh Kepala Daerah masing-masing
dengan mengikuti nomor urut jenis barang lain-lain.
• BMD yang dipisahkan (Perusahaan Daerah) tetap
menjadi milik Pemerintah Daerah, oleh karena itu
semua barang inventaris yang dipisahkan,
diperlakukan sama dengan barang inventaris milik
Pemerintah Daerah.
Lanjutan….

• Tidak termasuk barang milik daerah tersebut di


atas yaitu barang usaha/barang yang
diperdagangkan sesuai dengan bidang usaha dari
Perusahaan Daerah tersebut.
• Untuk tertib administrasi pengelolaan BMD yang
cepat dan akurat, Pemerintah Daerah menerapkan
aplikasi inventarisasi melalui Sistem Informasi
Manajemen Barang Daerah (SIMBADA).
Pengkodean Barang
Inventarisasi

• kegiatan atau tindakan untuk melakukan


perhitungan, pengurusan, penyelenggaraan,
pengaturan, pencatatan data dan pelaporan
barang milik daerah dalam unit pemakaian
• disusun Buku Inventaris yang menunjukkan
semua kekayan daerah yang bersifat
kebendaan, baik yang bergerak maupun yang
tidak bergerak.
• memuat data meliputi lokasi, jenis/merk type,
jumlah, ukuran, harga, tahun pembelian, asal
barang, keadaan barang dan sebagainya.
Inventarisasi …….lanjutan

• Pengguna barang diwajibkan melakukan


inventarisasi minimal sekali dalam 5 tahun
• Inventarisasi barang persediaan dan
konstruksi dalam pengerjaan dilakukan
minimal sekali dalam setahun
• Pengguna barang menyampaikan laporan
inventarisasinya kepada pengelola barang
paling lambat 3 bulan setelah inventarisasi
• Pengelola barang melakukan inventarisasi
tanah dan bangunan dalam penguasaannya
minimal sekali dalam 5 tahun
Pelaporan

• Kuasa pengguna barang menyampaikan laporan


pengguna barang semesteran, tahunan dan 5 (lima)
tahunan kepada pengguna.
• Pengguna menyampaikan laporan pengguna barang
semesteran, tahunan dan 5 (lima) tahunan kepada
Kepala Daerah melalui pengelola.
• Pembantu pengelola menghimpun seluruh laporan
pengguna barang semesteran, tahunan dan 5 (lima)
tahunan dari masing-masing SKPD, jumlah maupun
nilai serta dibuat rekapitulasinya.
• Rekapitulasi sebagaimana dimaksud di atas,
digunakan sebagai bahan penyusunan neraca
daerah.
Pelaporan….lanjutan

• Kuasa pengguna barang harus menyusun LBKPS


(laporan barang kuasa pengguna semesteran) dan
LBPKT (laporan barang kuasa pengguna tahunan)
kepada pengguna barang
• Pengguna barang harus menyusun LBPS (laporan
barang pengguna semesteran) dan LBPT (laporan
barang pengguna tahunan) kepada pengelola barang
• Pengelola barang harus menyusun LBMD (laporan
barang milik daerah) berupa tanah dan atau
bangunan secara semesteran maupun tahunan, dan
menghimpun LBPS dan LBPT untuk kemudian
menjadi LBMD
• Lebih lanjut LBMD akan menjadi acuan untuk
penyusunan neraca daerah
Pelaporan ……. lanjutan

• Hasil sensus/inventarisasi barang daerah dari


masing-masing pengguna/kuasa pengguna, di rekap
ke dalam buku inventaris dan disampaikan kepada
pengelola, selanjutnya pembantu pengelola merekap
buku inventaris tersebut menjadi buku induk
inventaris.
• Buku Induk Inventaris merupakan saldo awal pada
daftar mutasi barang tahun berikutnya, selanjutnya
untuk tahun-tahun berikutnya pengguna/kuasa
pengguna dan pengelola hanya membuat Daftar
Mutasi Barang (bertambah dan/atau berkurang)
dalam bentuk rekapitulasi barang milik daerah.
Pelaporan ……. lanjutan

• Mutasi barang bertambah dan/atau berkurang pada


masing-masing SKPD setiap semester, dicatat secara
tertib pada :
1) Laporan Mutasi Barang; dan
2) Daftar Mutasi Barang.
• Laporan mutasi barang merupakan pencatatan barang
bertambah dan/atau berkurang selama 6 bulan untuk
dilaporkan kepada Kepala Daerah melalui pengelola.
Pelaporan ……. lanjutan

• Laporan Mutasi Barang semester I dan semester II


digabungkan menjadi Daftar Mutasi Barang selama 1
(satu) tahun, dan masing­masing dibuatkan Daftar
Rekapitulasinya (Daftar Rekapitulasi Mutasi Barang).
• Rekapitulasi seluruh barang milik daerah (daftar
mutasi) disampaikan kepada Menteri Dalam
Negeri.
• Laporan inventarisasi barang (mutasi bertambah
dan/atau berkurang) selain mencantumkan jenis,
merek, type, dan lain sebagainya juga harus
mencantumkan nilai barang.
Apa yang perlu disiapkan
Daerah??
Perencanaan Kebutuhan &
Penganggaran Fokus Pembahasan
Pengadaan
Penerimaan, penyimpanan Pembukuan
& penyaluran
Penggunaan BPB, BPnB,
KIR, KIB, DMB
Inventarisasi KB, KPB,
dan BI
Penatausahaan LSPPB

Pemanfaatan Pelaporan
Pengelolaan
Pengamanan &
BMD pemeliharaan
Penilaian

Penghapusan

Pemindahtanganan
Pembinaan, pengawasan & LBPT
pengendalian
pembiayaan

Tuntutan ganti Rugi

Analisis Kebutuhan:
1. Penambahan
Analisis Tingkat
RKBU 2. Pemeliharaan
Pelayanan
3. Penggantian
4. Penghapusan

Kebijakan Akuntansi
Laporan
Akuntansi Aset
Keuangan
Akuntansi DRKBU DRKPBU DUBYAD DBMDYD
Persediaan

KUA & PPAS

RKA

Belanja
Belanja
Pemeliha
Modal
raan
Pengelolaan Barang Daerah:

• Menyusun Perda Pengelolaan BMD


• Menyusun Perbup/Perwali tentang Kode Lokasi
• Melaksanakan Inventarisasi BMD
• Melakukan appraisal BMD (aktiva tetap – tidak
bergerak)
Akuntansi:

• Menyusun Kebijakan Akuntansi yang secara terinci


mengatur akuntansi aset tetap dan persediaan
Rencana Pengelolaan BMD:

Menyiapkan analisa kebutuhan BMD, meliputi:


• rencana kebutuhan pengadaan BMD
• rencana kebutuhan pemeliharaan BMD
SEKIAN & TERIMA KASIH
MOHON MAAF ATAS
KEKURANGAN

Anda mungkin juga menyukai