Anda di halaman 1dari 41

STROKE

Oleh :

• Hatika Dara Mareti 1840312708


• Dian Herdianti 1840312718
• Diana Ismail 1840312788

Preseptor :

dr. Hendra Permana Sp.S, M.Biomed


Topik

1 Pendahulua
n
2 Tinjauan Pustaka

3 Kesimpulan
1
Pendahuluan
Latar Belakang

• Penyakit tidak menular (PTM) penyakit


kardiovaskular (penyakit jantung koroner, stroke),
kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan penyakit
paru obstruksi kronis), dan diabetes.
• PTM membunuh 41 juta orang setiap tahun atau
setara dengan 70% kema­tian secara global.
• Tahun 2011, stroke menempati urutan kedua
penyebab kematian terbanyak di dunia (6,2 juta
kematian).
• Stroke salah satu masalah kesehatan yang serius
yang memiliki angka kematian dan menjadi penyebab
kecacatan tertinggi di seluruh dunia.
• Stroke sindrom yang terdiri dari tanda dan atau
gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal atau
global yang berkembang cepat (dalam detik atau
menit).
Latar Belakang
• Negara berkembang 85,5% dari
total kematian akibat stroke di seluruh
dunia.
• Dua pertiga penderita stroke terjadi di
negara berkembang. Terdapat sekitar
13 juta korban stroke baru setiap
tahun, di mana sekitar 4,4 juta di
antaranya meninggal dalam 12 bulan.

Di perkotaan, kematian akibat


stroke pada kelompok usia
45-54 tahun (15,9 %),
sedangkan di perdesaan
sebesar 11,5 %. Persentase stroke iskemik > stroke
Tahun 2018, prevalensi stroke
hemoragik. Laporan AHA (2016)
di Indonesia 10,9% dan
menunjukkan 87% dari stroke adalah
mengalami kenaikan
stroke iskemik, baru sisanya adalah
sebanyak 3,9% dalam lima
perdarahan intraserebral dan
tahun terakhir.
subarakhnoid.
Latar Belakang

• Faktor risiko stroke dibagi menjadi 2 • Pencegahan merupakan salah satu cara
kelompok, yaitu faktor risiko yang tidak yang paling efektif dan efisien untuk
dapat dimodifikasi dan dapat mengurangi angka kejadian stroke.
dimodifikasi.
• Pedoman pengendalian stroke di
• Faktor risiko yang tidak dapat Indonesia menyebutkan bahwa deteksi
dimodifikasi meliputi usia, jenis kelamin, dini faktor risiko stroke sangat berperan
riwayat stroke dalam keluarga, dan dalam upaya pengen­dalian dan
adanya riwayat stroke sebelumnya. menentukan prognosis stroke 5 tahun
Beberapa faktor risiko stroke yang dapat yang akan datang.
dimodifikasi yaitu hipertensi (25-40%),
kurang aktivitas fisik (25%), obesitas • Difokuskan pada pencegahan dan
(25%), diabetes melitus, dislipidemia, penanganan berdasarkan faktor risiko.
riwayat penyakit jantung, dan merokok.
Referat ini membahas
mengenai stroke meliputi
defenisi, epidemiologi, faktor Menambah wawasan
risiko, etiologi, klasifikasi, pengetahuan penulis dan
patogenesis, gejala dan tanda pembaca mengenai stroke
meliputi defenisi,
klinis, diagnosis, tatalaksana, epidemiologi, faktor risiko,
komplikasi diagnosis banding etiologi, klasifikasi,
patogenesis, gejala dan tanda
dan prognosis
klinis, diagnosis, tatalaksana,
komplikasi diagnosis banding
dan prognosis.
Batasan Tujuan Manfaat Penulisan Metode Penulisan
Masalah Penulisan
Referat ini disusun bertujuan untuk Penulisan referat ini
memahami mengenai stroke meliputi menggunakan tinjauan
defenisi, epidemiologi, faktor risiko,
kepustakaan yang
etiologi, klasifikasi, patogenesis, gejala
dan tanda klinis, diagnosis, merujuk pada berbagai
tatalaksana, komplikasi diagnosis literature.
banding dan prognosis.
 
Tinjauan Pustaka
Sindrom yang terdiri dari tanda dan atau gejala hilangnya fungsi
sistem saraf pusat fokal atau global yang berkembang cepat (dalam
detik atau menit)

Definisi Disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak dengan


awitan akut disertai manifestasi klinis berupa defisit
neurologis

Penyakit neurologis umum yang menimbulkan tanda-tanda


klinis yang berkembang sangat cepat berupa defisit neurologi
fokal dan global, berlangsung selama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kema­tian.
Terjadi apabila pembuluh darah otak mengalami
penyumbatan atau pecah yang menga­kibatkan otak tidak
mendapatkan pasokan darah yang membawa oksigen
sehingga terjadi kematian sel atau jaringan otak.
Epidemiologi
• Penyakit kardiovaskular yaitu penyakit jantung koroner dan stroke salah
satu PTM utama.
• Stroke urutan kedua penyebab kematian terbanyak di dunia dan
menyebabkan 6,2 juta kematian pada tahun 2011.
• Negara berkembang 85,5% dari total kematian akibat stroke di seluruh
dunia. Dua pertiga penderita stroke terjadi di negara berkembang.
• Terdapat sekitar 13 juta korban stroke baru setiap tahun, sekitar 4,4 juta di
antaranya meninggal dalam 12 bulan.
• Prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 sebesar 10,9% dan mengalami
kenaikan sebanyak 3,9% dalam lima tahun terakhir.
• Data di Indonesia menunjukkan kecenderungan peningkatan kasus stroke.
Angka kematian berdasarkan umur adalah sebesar 15,9 % (umur 45 – 55 tahun),
26,8% (umur 55-64 tahun) dan 23,5% (umur 65 tahun). Kejadian stroke sebesar
51,6/100.000 penduduk dan kecacatan 1,6%.
• Penderita laki-laki lebih banyak dari pada perempuan.
• Persentase stroke iskemik > stroke hemoragik. Laporan American Heart
Association (AHA) tahun 2016 menunjukkan 87% dari stroke adalah stroke
iskemik, baru sisanya adalah perdarahan intraserebral dan subarakhnoid. Serta
Stroke Registry tahun 2012-2014 menunjukkan bahwa mayoritas pasien stroke
di Indonesia adalah stroke iskemik (67%).
11
Faktor Risiko

A. Tidak dapat dimodifikasi

1. Usia 2. Genetik

• Meningkat seiring bertambahnya usia.


• Hasil Riskesdas tahun 2013, yaitu sebesar 33% (55 – 64 tahun), 46,1% (65 – 74 Studi pada saudara kembar dan keluarga dengan
tahun), dan 67% (≥ 75 tahun). stroke menunjukkan adanya resiko stroke.
• Usia lebih tua > usia muda.
• Teori degeneratif yang menyebabkan perubahan pada struktur dan fungsi
pembuluh darah seperti diameter lumen, ketebalan dinding, kekuatan dinding
dan fungsi endotel yang mendasari aterosklerosis.

3. Ras 4. Gender

• Penelitian yang dilakukan oleh Samai (2015) menyatakan bahwa angka insidensi
• Ras Afrika-Amerika memiliki risiko stroke yang lebih tinggi, stroke pada laki-laki 1,25 kali lipat lebih tinggi dibandingkan perempuan.
diikuti ras Hispanik dan Kaukasia.
• Data mengenai risiko berdasarkan jenis kelamin telah mengungkapkan laki-laki
• Ras Afrika- Amerika memiliki risiko stroke hamper dua kali lipat
memiliki prevalensi yang lebih tinggi untuk faktor risiko seperti mero­kok,
dari ras Kaukasia.
kolesterol tinggi, penyakit arteri koroner, dan penyakit arteri perifer.19

• Penelitian menunjukkan bahwa perempuan mengalami efek neuroprotek­tif


sebelum menopause yang berkaitan dengan hormon estrogen
12 Power of PowerPoint
The
| thepopp.com
Faktor Risiko
B. Dapat dimodifikasi

1. Hipertensi 3.Diabetes mellitus


• Pada stroke, hipertensi terjadi sebanyak 50-70% • Menurut National Stroke Association (2018), diabetes
kasus.
memberikan dampak yang tidak baik pada jaringan tubuh
• Hipertensi merupakan faktor risiko mayor untuk
penyakit jantung koroner dan stroke.
• menyebabkan peningkatan deposit lemak atau pembekuan
di bagian dalam dinding pembuluh darah dan dapat
• Efek jangka lama dari peningkatan tekanan darah mempercepat terjadinya aterosklerosis baik pada
dapat merusak dinding arteri, sehingga pembuluh darah kecil maupun besar termasuk pembuluh
menyebabkan terjadinya aterosklerosis atau ruptur. .
darah yang mensuplai darah ke otak.

2. Penyakit jantung 4. Dislipidemia


• Mekanisme yang dapat menyebabkan stroke Hiperlipidemia menyatakan peningkatan kolesterol dan
iskemik adalah emboli, penurunan perfusi, dan atau trigliserida serum diatas batas normal. Kadar
trombosis. kolesterol total >200 mg/dl, LDL>100mg/ dl,
HDL<40,mg/dl, dan trigliserida >150 mg/dl akan
• Emboli ke otak bisa berasal dari arteri atau
membentuk plak di pembuluh darah baik di jantung
jantung. Emboli yang paling sering ditemukan
maupun di otak
yang berasal dari jantung adalah pada atrial
fibrilasi, sinoatrial disorder, acute myocardial
infarction, subakut bacterial endocarditis,cardiac
13 Power of PowerPoint
The
| thepopp.com
Faktor Risiko
B. Dapat dimodifikasi

5. Obesitas 6. Alkohol
Terdapat hubungan BMI dengan kejadian • Konsumi alcohol menyebabkan meningkatnya
stroke,namun hubungan ini lebih terkait dengan HDL, menurunnya agregasi platelet, dan
komplikasi dari obesitas itu sendiri. berkurangnya kadar fibrinogen.
• Konsumsi alcohol meningkatkan resiko stroke
iskemik dan hemoragik.

7. Merokok
• Menurut penelitian, orang-orang yang merokok memiliki
kadar fibrinogen yang lebih tinggi dibandingkan dengan
orang yang tidak merokok yang akhirnya mengakibatkan
kepadatan darah berkurang.
• Selain merusak endotel pembuluh darah arteri, merokok
juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan
penyempitan arteri, serta membatasi kadar oksigen dalam
darah.
Etiologi

• Gangguan suplai darah segar yang mengangkut


oksigen yang terjadi secara mendadak.
Stroke • Penyumbatan arteri oleh emboli (suatu benda
1. Trombosis Serebri
padat yang mengalir dalam plasma darah yang
2. Emboli Serebri
berasal dari bagian lain tubuh), thrombosis
3. Hemoragik (suatu penyumbatan arteri di dalam otak yang
diakibatkan oleh kerusakan dinding arteri), dan
Hipertensi COVID-19 pendarahan di dalam otak yang disebabkan oleh
hipertensi, pecahnya aneurisma, maupun tumor
otak.

• Gangguan suplai darah ke otak ini akan


menyebabkan kematian jaringan otak akan
mengakibatkan hilangnya fungsi yang
dikendalikan oleh jaringan itu, seperti
kelumpuhan di anggota badan, hilangnya
sebagian ingatan hingga hilangnya kemampuan
bicara.
Klasifikasi stroke
• Stroke non-perdarahan/ischemik/infark
(SNH)
Berdasarkan stadium/ pertimbangan waktu :
- TIA (Transient Ischaemic Attack)
- RIND (Reversible Ischemic Neurologic
Deficit)
- Progressing Stroke atau Stroke in evolution
Ischemic Intracerebral Subarachnoid
- Completed Stroke Stroke Hemorrhage Hemorrhage

• Stroke perdarahan (SH)


- Intracerebral hemorrhage (ICH)
- Subarachnoid hemorrhage (SAH)
Stroke non-
perdarahan/ischemik/infark (SNH)
❖ Transient Ischaemic Attack
• Disebut juga ministroke, gejala stroke menghilang kurang dari 24 jam,
bersifat reversible.
• Gejala TIA meliputi : 1) kelemahan, rasa kebas, lumpuh pada wajah tangan
atau kaki, umumnya pada satu sisi tubuh; 2) Bicara pelo atau sulit
memahami perkataan; 3) buta pada satu atau kedua mata atau pandangan
ganda; 4) pusing atau gangguan koordinasi dan keseimbangan; 5) sakit
kepala hebat dengan penyebab yang tidak diketahui.
❖ Reversible Ischaemic Neurologic Deficit
• Terjadi lebih lama dari TIA, gejala hilang lebih dari 24 jam tetapi tidak
lebih dari 1 minggu
❖ Stroke In Evolution
• Perkembangan stroke perlahan-lahan sampai gejala yang semakin lama
semakin buruk, bisa progresif dalam beberapa jam hingga beberapa hari
❖ Complete Stroke
▪ Gangguan neurologi menetap atau permanen. Stroke komplit dapat diawali
oleh TIA berulang.
Stroke Hemoragic
● Perdarahan Intraserebral (PIS)
� perdarahan yang terjadi akibat pecahnya
pembuluh darah otak intraserebral sehingga darah
keluar dari pembuluh darah dan masuk ke dalam
jaringan otak 🡪 peningkatan tekanan intrakranial 🡪
terjadi penekanan pada struktur otak dan
pembuluh darah otak secara menyeluruh 🡪 terjadi
kematian sel saraf sehingga timbul klinis defisit
neurologis
● Perdarahan subarknoid
� keadaan terdapatnya/masuknya darah kedalam
ruang subarknoid baik dari tempat lain (PSA
sekunder) atau sumber perdarahan berasal dari
rongga subaraknoid itu sendiri (PSA primer).
PATOFISIOLOGI STROKE
Stroke Iskemik
● Aterotrombosis pembuluh darah besar 🡪
� Awalnya terjadi cedera endotel dan inflamasi yang
mengakibatkan terbentuk plak pada dinding
pembuluh darah🡪 plak ini berkembang semakin
tebal dan sklerotik 🡪 Plak dapat pecah karena kap
fibrosa yang tipis ataupun karena shear stress 🡪
akibat aliran darah yang tinggi, trombosit
kemudian akan melekat pada plak dan memicu
kaskade pembekuan dan terbentuklah trombus.
� Trombus bisa tetap pada lokasi asal dan
menyebabkan oklusi dalam pembuluh darah
namun jugabisa lepas menjadi emboli.
� Emboli yang terlepas ini kemudian menyumbat
aliran darah yang lebih distal dan terjadilah
iskemia di daerah tersebut
● Kardioemboli
� stasis dijantung seperti pada atrial fibrilasi, atau terjadi infark miokard 🡪 terbentuklah
bekuan darah yang terbentuk di jantung lepas ke sirkulasi 🡪 menyumbat aliran darah
arteri serebral
● Penyakit Pembuluh Darah Kecil
� Lokasi tersering di area dalam hemisfer substansia alba, kapsula interna yang berasal dari
percabangan arteri serebri media, pons, yang didarahi arteri basilaris; thalamus yang
didarahi arteri serebri posterior.
� Infark pada daerah ini berukuran kecil < 1.5 cm dan tergantung lokasi di dalam otak dapat
menyebabkan gejala klasik sindroma lacunar (Defisit motorik murni, defisit sensorik
murni, sensori-motorik campuran, ataxic hemiparesis, kekakuan tangan, disartria, tanpa
disertai dengan kelemahan ekstrimitas
● Penyebab lain yang diketahui
� seperti pada diseksi arteri ekstrakranial, vaskulopati non aterosklerosis, kondisi
hiperkoagulasi atau kelainan hematologi.
Jika iskemia yang terjadi luas, akan
tampak daerah yang tidak homogen
akibat perbedaan tingkat iskemia.
Daerah ini terdiri dari 3 lapisan yaitu :
● Ischemic Core
● Ischemic Penumbra
● Luxury Perfusion
Stroke hemoragic
● Perdarahan Intraserebral
- Hipertensi kronik 🡪 perubahan patologik pada dinding pembuluh darah arteriola
berupa hipohialinosis dan nekrosis fibrinoid.
- Kedua hal ini dapat melemahkan muskularis arteriol.
- Hipertensi yang terus berlangsung akan mendesak dinding pembuluh darah yang
lemah dan membuat herniasi atau pecahnya tunika intima yang kemudian menjadi
aneurisma atau terjadi robekan-robekan.
- Hal ini meninbulkan perdarahan yang dapat berlanjut sampai 6 jam dan jika
volumenya besar akan merusak struktur anatomi otak dan menimbulkan gejala
klinik.
● Perdarahan Subarachnoid
- Aneurisma hampir selalu terletak dipercabangan arteri,
- Aneurisma itu manifestasi akibat suatu gangguan perkembangan
emrional, sehingga dinamakan juga aneurisma sakular (berbentuk
seperti saku) kongenital.
- Aneurisma berkembang dari dinding arteri yang mempunyai
kelemahan pada tunika medianya. Tempat ini merupakan tempat
dengan daya ketahanan yang lemah (lokus minoris resaistensiae),
yang karena beban tekanan darah tinggi dapat menggembung
dan terbentuklah aneurisma.
- Aneurismna dapat juga berkembang akibat trauma, yang biasanya
langsung bersambung dengan vena, sehingga membentuk
”shunt” arterivenous
- Apabila oleh lonjakan tekanan darah atau karena lonjakan
intraabdominal, aneurisma intraserebral itu pecah, maka
terjadilah perdarahan yang menimbulkan gambaran penyakit
yang menyerupai perdarahan intraserebral akibat pecahnya
aneurisma Charcot-Bouchard
Manifestasi Klinis stroke
• Umumnya yang ditemukan pada pasien stroke adalah penurunan
kesadaran, kelumpuhan anggota gerak, kelumpuhan nervus VII
dan XII yang bersifat sentral, gangguan fungsi luhur seperti
kesulitan bahasa (afasia), ataksia, diplopia, vertigo, dan nyeri
kepala.

Gejala Stroke dibedakan menjadi:


1. Stroke hemoragik biasanya disertai dengan sakit kepala
hebat, muntah, penurunan kesadaran, tekanan darah tinggi.
2. Stroke iskemik biasanya tidak disertai dengan sakit kepala
hebat, muntah, penurunan kesadaran dan tekanan darah tidak
tinggi.
Manifestasi klinis berdasarkan
insufisiensi aliran darah otak

Arteri Cerebri Ateri Carotis


Anterior Interna

Arteri Cerebri Arteri Cerebri


Media Posterior

Sistem
Vertebrobasiler
Diagnosis
Kriteria diagnosis

Stroke iskemik Stroke hemoragik


Kriteria diagnosis stroke iskemik adalah Kriteria diagnosis stroke hemoragik adalah
terdapat gejala defisit neurologis global atau adanya defisit neurologis global atau fokal
salah satu/beberapa defisit neurologis fokal yang muncul secara tiba-tiba, dapat disertai
yang terjadi mendadak dengan bukti gambaran tanda peningkatan tekanan intrakranial dan
neuroimaging (CT-Scan atau MRI) dibuktikan dengan adanya lesi perdarahan pada
pemeriksaan neuroimaging otak (CT-Scan atau
MRI)
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Penunjang
Anamnesis
Gejala awal serangan stroke terjadi mendadak (tiba-
tiba), yang sering dijumpai adalah gangguan global
berupa penurunan kesadaran, dan gangguan fokal
dapat berupa:
● Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi
wajah, lengan, dan tungkai (hemiparesis,
hemiplegi)
● Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah,
lengan, dan tungkai (hemihipestesi,
hemianesthesi)
● Gangguan bicara (disartria)
● Gangguan berbahasa (afasia)
● Gejala neurologik lainnya seperti jalan
sempoyongan (ataksia), rasa berputar (vertigo),
kesulitan menelan (disfagia), melihat ganda
(diplopia), penyempitan lapang penglihatan
(hemianopsia, kwadran-anopsia).
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan
Fisik

1. Pemeriksaan keadaan umum Pemeriksaan


Penunjang
pasien
2. Pemeriksaan tanda vital:
pernapasan, nadi, suhu, tekanan
darah harus diukur kanan dan
kiri 1. CT scan kepala (atau MRI)
3. Pemeriksaaan jantung paru 2. Angiografi serebral
4. Pemeriksaan bruit karotis dan 3. EKG (elektrokardiografi)
4. Laboratorium
subklavia
5. Pemeriksaan ekstremitas
6. Pemeriksaan neurologis
Algoritma Stroke Gadjah
Mada (ASGM)

Pembedaan stroke
iskemik dan hemoragic

• Algoritma Stroke
Gadjah Mada
(ASGM)
• Siriraj Stroke Score
Siriraj Stroke Score
SSS = 2,5 (kesadaran) + 2 (muntah) + 2 (nyeri kepala) + 0,1 (tekanan darah diastolik) – 3(atheroma) -12

      Poin
  Kesadaran Sadar 0
Mengantuk & stupor 1
Semikoma dan koma  2

  Muntah/nyeri kepala Tidak 0


dalam 2 jam Ya 1
  Atheroma/riwayat Tidak ada 0
diabetes, angina Satu atau lebih 1
>1 diagnosis perdarahan serebral
<-1 diagnosis infark serebral
-1hingga 1 diagnosis meragukan
Tatalaksana Umum

1. Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan


2. Memberikan oksigen bila diperlukan
3. Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
4. Memposisikan badan dan kepala lebih tinggi (head-and-trunk up) 20-30 derajat
5. Pengendalian tekanan intrakranial (manitol jika diperlukan)
6. Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
7. Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
8. Menilai perkembangan gejala stroke selama perjalanan ke rumah sakit layanan
sekunder
Tatalaksana Khusus

● Stroke Iskemik
1. Trombolisis intravena : alteplase dosis 0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke
iskemik onset <6 jam
2. Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
3. Pencegahan stroke sekunder (antiplatelet: aspirin, clopidogrel atau
antikoagulan : warfarin, dabigatran, rivaroxaban)
4. Neuroprotektor (citicholin, piracetam)
5. Perawatan di Unit Stroke
6. Neurorestorasi / Neurorehabilitasi
Tatalaksana Khusus

● Stroke Hemoragik
1. Koreksi koagulopati (PCC/Prothrombine Complex Concentrate, jika
perdarahan karena antikoagulan)
2. Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor, Calcium Antagonist,
Beta blocker, Diuretik)
3. Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
4. Pencegahan stroke hemoragik (manajemen factor risiko)
5. Neuroprotektor
6. Perawatan di Unit Stroke
7. Neurorestorasi / Neurorehabilitasi
Tindakan Operasi

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik

1. Carotid 1. Kraniotomi evakuasi


Endartersctomy (CEA), hematom, sesuai
sesuai indikasi indikasi
2. Carotid Artery Stenting 2. Kraniotomi
Tindakan operasi (CAS), sesuai indikasi dekompresi, sesuai
3. Stenting pembuluh indikasi
darah intracranial, sesuai 3. VP Shunt / external
indikasi drainage, sesuai indikasi
Edukasi

● Penjelasan mengenai penyakit stroke


● Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang kepatuhan
minum obat agar tidak terjadi kekambuhan atau serangan stroke ulang
● Jika terjadi serangan stroke ulang, harus segera mendapat pertolongan,
segera dibawa ke rumah sakit
● Edukasi pasien tentang modifikasi gaya hidup sehat
● Edukasi pasien tentang mengontrol faktor risiko
Komplikasi
● Mobilisasi dan penilaian dini untuk mencegah komplikasi subakut (aspirasi,
malnutrisi, pneumonia, thrombosis vena dalam, emboli paru, dekubitus,
komplikasi ortopedi dan kontraktur) perlu dilakukan (AHA/ASA, Level of
evidence B and C).
● Berikan antibiotika atas indikasi dan usahakan sesuai dengan tes kultur dan
sensitivitas kuman atau minimal terapi empiris sesuai dengan pola kuman
(AHA/ASA, Level of evidence A).
● Pencegahan dekubitus dengan mobilisasi terbatas dan atau memakai kasur
antidekubitus.
● Pencegahan thrombosis vena dalam dan emboli paru.
Komplikasi
● Pada pasien tertentu yang beresiko menderita thrombosis vena dalam,
heparin subkutan 5000 IU dua kali sehari atau LMWH atau heparinoid perlu
diberikan (AHA/ASA, Level of evidence A).
● Resiko perdarahan sistemik dan perdarahan intraserebral perlu
diperhatikan. Pada pasien imobilisasi yang tidak bias menerima
antikoagulan, penggunaan stocking eksternal atau aspirin
direkomendasikan untuk mencegah thrombosis vena dalam. (AHA/ASA,
Level of evidence A and B).
Prognosis

● Stroke dikaitkan dengan kehilangan 43,7 juta DALY (disability-adjusted life years) setiap tahun di
seluruh dunia.

● 8-12% dari stroke iskemik dan 37-38% dari stroke hemoragik menyebabkan kematian dalam 30 hari.

● 50-70% pasien yang selamat dari iskemikstroke akan mengalami pemulihan fungsional tiga bulan
setelah onset, tetapi 20% membutuhkan perawatan institusional.
● Probabilitas bertahan hidup stroke hemoragik umumnya lebih rendah dibandingkan dengan stroke
iskemik.

● probabilitas kelangsungan hidup lebih rendah untuk pasien berusia lebih dari 40 tahun dibandingkan
dengan penderita yang berusia kurang dari 40 tahun.

● Pasien yang memiliki skor GCS lebih rendah memiliki kemungkinan bertahan hidup yang lebih rendah.

● Sebuah penelitian taiwan melaporkan adanya peningkatan tingkat kematian dari 7,8% menjadi 58,6%
sebagai akibat dari peningkatan nilai skor NIHSS, sedangkan penelitian lain mengungkapkan bahwa
skor nihss tinggi diantara pasien stroke saat masuk dikaitkan dengan kematian yang lebih awal
KESIMPULAN
● Stroke merupakan sekumpulan tanda klinik yang terjadi akibat disfungsi neurologi pada otak, medulla
spinalis, dan retina baik sebagian atau menyeluruh yang menetap selama 24 akibat gangguan pembuluh
darah.

● Stroke iskemik merupakan sekumpulan tanda klinik akibat gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri maupun vena.

● Stroke hemoragik merupakan suatu gangguan organic otakyang disebabkan adanya darah di parenkim
otak atau ventrikel.

● Tatalaksana stroke bertujuan untuk membatasi kerusakan pada otak, mengoptimalkan pemulihan, dan
mencegah kekambuhan. Komplikasi stroke harus diwaspadai karena dapat mengakibatkan kematian
dan kecacatan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai