Oleh :
Preseptor :
1 Pendahulua
n
2 Tinjauan Pustaka
3 Kesimpulan
1
Pendahuluan
Latar Belakang
• Faktor risiko stroke dibagi menjadi 2 • Pencegahan merupakan salah satu cara
kelompok, yaitu faktor risiko yang tidak yang paling efektif dan efisien untuk
dapat dimodifikasi dan dapat mengurangi angka kejadian stroke.
dimodifikasi.
• Pedoman pengendalian stroke di
• Faktor risiko yang tidak dapat Indonesia menyebutkan bahwa deteksi
dimodifikasi meliputi usia, jenis kelamin, dini faktor risiko stroke sangat berperan
riwayat stroke dalam keluarga, dan dalam upaya pengendalian dan
adanya riwayat stroke sebelumnya. menentukan prognosis stroke 5 tahun
Beberapa faktor risiko stroke yang dapat yang akan datang.
dimodifikasi yaitu hipertensi (25-40%),
kurang aktivitas fisik (25%), obesitas • Difokuskan pada pencegahan dan
(25%), diabetes melitus, dislipidemia, penanganan berdasarkan faktor risiko.
riwayat penyakit jantung, dan merokok.
Referat ini membahas
mengenai stroke meliputi
defenisi, epidemiologi, faktor Menambah wawasan
risiko, etiologi, klasifikasi, pengetahuan penulis dan
patogenesis, gejala dan tanda pembaca mengenai stroke
meliputi defenisi,
klinis, diagnosis, tatalaksana, epidemiologi, faktor risiko,
komplikasi diagnosis banding etiologi, klasifikasi,
patogenesis, gejala dan tanda
dan prognosis
klinis, diagnosis, tatalaksana,
komplikasi diagnosis banding
dan prognosis.
Batasan Tujuan Manfaat Penulisan Metode Penulisan
Masalah Penulisan
Referat ini disusun bertujuan untuk Penulisan referat ini
memahami mengenai stroke meliputi menggunakan tinjauan
defenisi, epidemiologi, faktor risiko,
kepustakaan yang
etiologi, klasifikasi, patogenesis, gejala
dan tanda klinis, diagnosis, merujuk pada berbagai
tatalaksana, komplikasi diagnosis literature.
banding dan prognosis.
Tinjauan Pustaka
Sindrom yang terdiri dari tanda dan atau gejala hilangnya fungsi
sistem saraf pusat fokal atau global yang berkembang cepat (dalam
detik atau menit)
1. Usia 2. Genetik
3. Ras 4. Gender
• Penelitian yang dilakukan oleh Samai (2015) menyatakan bahwa angka insidensi
• Ras Afrika-Amerika memiliki risiko stroke yang lebih tinggi, stroke pada laki-laki 1,25 kali lipat lebih tinggi dibandingkan perempuan.
diikuti ras Hispanik dan Kaukasia.
• Data mengenai risiko berdasarkan jenis kelamin telah mengungkapkan laki-laki
• Ras Afrika- Amerika memiliki risiko stroke hamper dua kali lipat
memiliki prevalensi yang lebih tinggi untuk faktor risiko seperti merokok,
dari ras Kaukasia.
kolesterol tinggi, penyakit arteri koroner, dan penyakit arteri perifer.19
5. Obesitas 6. Alkohol
Terdapat hubungan BMI dengan kejadian • Konsumi alcohol menyebabkan meningkatnya
stroke,namun hubungan ini lebih terkait dengan HDL, menurunnya agregasi platelet, dan
komplikasi dari obesitas itu sendiri. berkurangnya kadar fibrinogen.
• Konsumsi alcohol meningkatkan resiko stroke
iskemik dan hemoragik.
7. Merokok
• Menurut penelitian, orang-orang yang merokok memiliki
kadar fibrinogen yang lebih tinggi dibandingkan dengan
orang yang tidak merokok yang akhirnya mengakibatkan
kepadatan darah berkurang.
• Selain merusak endotel pembuluh darah arteri, merokok
juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan
penyempitan arteri, serta membatasi kadar oksigen dalam
darah.
Etiologi
Sistem
Vertebrobasiler
Diagnosis
Kriteria diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Penunjang
Anamnesis
Gejala awal serangan stroke terjadi mendadak (tiba-
tiba), yang sering dijumpai adalah gangguan global
berupa penurunan kesadaran, dan gangguan fokal
dapat berupa:
● Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi
wajah, lengan, dan tungkai (hemiparesis,
hemiplegi)
● Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah,
lengan, dan tungkai (hemihipestesi,
hemianesthesi)
● Gangguan bicara (disartria)
● Gangguan berbahasa (afasia)
● Gejala neurologik lainnya seperti jalan
sempoyongan (ataksia), rasa berputar (vertigo),
kesulitan menelan (disfagia), melihat ganda
(diplopia), penyempitan lapang penglihatan
(hemianopsia, kwadran-anopsia).
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan
Fisik
Pembedaan stroke
iskemik dan hemoragic
• Algoritma Stroke
Gadjah Mada
(ASGM)
• Siriraj Stroke Score
Siriraj Stroke Score
SSS = 2,5 (kesadaran) + 2 (muntah) + 2 (nyeri kepala) + 0,1 (tekanan darah diastolik) – 3(atheroma) -12
Poin
Kesadaran Sadar 0
Mengantuk & stupor 1
Semikoma dan koma 2
● Stroke Iskemik
1. Trombolisis intravena : alteplase dosis 0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke
iskemik onset <6 jam
2. Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
3. Pencegahan stroke sekunder (antiplatelet: aspirin, clopidogrel atau
antikoagulan : warfarin, dabigatran, rivaroxaban)
4. Neuroprotektor (citicholin, piracetam)
5. Perawatan di Unit Stroke
6. Neurorestorasi / Neurorehabilitasi
Tatalaksana Khusus
● Stroke Hemoragik
1. Koreksi koagulopati (PCC/Prothrombine Complex Concentrate, jika
perdarahan karena antikoagulan)
2. Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor, Calcium Antagonist,
Beta blocker, Diuretik)
3. Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
4. Pencegahan stroke hemoragik (manajemen factor risiko)
5. Neuroprotektor
6. Perawatan di Unit Stroke
7. Neurorestorasi / Neurorehabilitasi
Tindakan Operasi
● Stroke dikaitkan dengan kehilangan 43,7 juta DALY (disability-adjusted life years) setiap tahun di
seluruh dunia.
● 8-12% dari stroke iskemik dan 37-38% dari stroke hemoragik menyebabkan kematian dalam 30 hari.
● 50-70% pasien yang selamat dari iskemikstroke akan mengalami pemulihan fungsional tiga bulan
setelah onset, tetapi 20% membutuhkan perawatan institusional.
● Probabilitas bertahan hidup stroke hemoragik umumnya lebih rendah dibandingkan dengan stroke
iskemik.
● probabilitas kelangsungan hidup lebih rendah untuk pasien berusia lebih dari 40 tahun dibandingkan
dengan penderita yang berusia kurang dari 40 tahun.
● Pasien yang memiliki skor GCS lebih rendah memiliki kemungkinan bertahan hidup yang lebih rendah.
● Sebuah penelitian taiwan melaporkan adanya peningkatan tingkat kematian dari 7,8% menjadi 58,6%
sebagai akibat dari peningkatan nilai skor NIHSS, sedangkan penelitian lain mengungkapkan bahwa
skor nihss tinggi diantara pasien stroke saat masuk dikaitkan dengan kematian yang lebih awal
KESIMPULAN
● Stroke merupakan sekumpulan tanda klinik yang terjadi akibat disfungsi neurologi pada otak, medulla
spinalis, dan retina baik sebagian atau menyeluruh yang menetap selama 24 akibat gangguan pembuluh
darah.
● Stroke iskemik merupakan sekumpulan tanda klinik akibat gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri maupun vena.
● Stroke hemoragik merupakan suatu gangguan organic otakyang disebabkan adanya darah di parenkim
otak atau ventrikel.
● Tatalaksana stroke bertujuan untuk membatasi kerusakan pada otak, mengoptimalkan pemulihan, dan
mencegah kekambuhan. Komplikasi stroke harus diwaspadai karena dapat mengakibatkan kematian
dan kecacatan
Terimakasih