Anda di halaman 1dari 15

ESKALATOR

NAMA MAHASISWA:
1. Aprida Valentina Hutagalung (5193331002)
2. Avonsius Sinaga (5193131021)
3. Binsar Manik (5193131016)
A. Pengertian Eskalator
Eskalator adalah salah satu transportasi vertikal berupa
konveyor untuk mengangkut orang yang terdiri dari tangga
terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti
jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
Karena digerakkan oleh motor listrik, tangga berjalan ini
dirancang untuk mengangkut orang dari bawah ke atas atau
sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator digunakan di
seluruh dunia untuk mengangkut pejalan kaki yang mana
menggunakan elevator tidak praktis. Pemakaiannya terutama
di daerah pusat perbelanjaan, bandara, hotel, kampus dan
fasilitas umum lainnya.
Keuntungan dari eskalator cukup banyak seperti mempunyai
kapasitas memindahkan sejumlah orang dalam jumlah besar
dan tidak ada interval waktu tunggu terutama di jam-jam
sibuk dan mengarahkan orang ke tempat tertentu seperti ke
pintu keluar, pertemuan khusus dan lain sebagainya.
B. Komponen Eskalator
Adapun yang menjadi komponen eskalator
sebagai berikut:
a) Frame (rangka struktur)
b) Rail (rel)
c) Chain & Gear (rantai dan roda gigi)
d) Step (anak tangga)
e) Glass panel (kaca)
f) Handrail (pegangan tangan)
g) Accessories
h) Electrical Part (peralatan listrik)
C. Pengoprasian Eskalator
Ada 2 ( dua ) jenis cara pengoperasian eskalator :
1) Maintenance operation
Operasi eskalator yang yang dilakukan pada saat maintenance /
perawatan berkala, pada operasi ini hidup dan matinya eskalator
berlangsung secara manual. ( dengan menggunakan kunci ).
Cara – cara pengoperasian :
 Switch maintenance pada control panel diturunkan.

 Nyalakan FFB utama.

 Masukkan kunci pada OPB ( alarm, start ).

 Bunyikan alarm sebelum menjalankan.

 Putar kunci kearah UP untuk arah naik atau putar kunci kearah

down untuk arah turun.


 Lepas kunci, kunci akan otomatis kembali ke posisi tengah dan

eskalator akan berhenti berjalan.


2) Normal operation
Operasi eskalator yang dilakukan secara kontinu untuk operasi sehari
– hari.
D. Pemilihan Escalator
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemesanan:
 Ketinggian dari lantai–kelantai (riser)

Setiap escalator dibuat berdasarkan ketinggian dari


lantai kelantai dimana escalatortersebut akan
dipasang. Kesalahan menentukan ketinggian dari
lantai ke lantai akanmengakibatkan perbedaan
permukaan escalator dan lantai terakhir
 Jumlah kapasitas

Berdasarkan kapasitas / kemampuan yang dipilih


kemudian ditentukan jumlah dariescalator yang
akan dipasang perlantai baik untuk arah naik
maupun untuk arah turun.
 Konfigurasi pemasangan
Ada dua jenis konfigurasi
1. Sejajar / paralel
2. Silang (crossing)
Konfigurasi silang merupakan pilihan terbaik untuk kelancaran
arus penumang, namunbila di inginkan penumpang untuk
berkeliling terlebih dahulu seperti halnya pada pusat perbelanjaan,
departemen store maka konfigurasi sejajar merupakan pilihan
yang terbaik.
 Jenis balustrade

Untuk escalator dengan kondisi operasi urban traffic, hendaknya


dipilih panelled stainless balustrade, sedangkan untuk
penggunaan pada pusat perbelanjaan dansejenis lebih cocok
dipakai jenis transparant glass balustrade. Bila penerangan
disekeliling tidak mencukupi atau bila di inginkan oleh desainer
interior dapat dipilih transparant balustrade dengan lampu
penerangan.
E. Cara kerja eskalator
Berikut akan dijabarkan mengenai prinsip dan
cara kerja eskalator secara umum, sebagai berikut:
1. Pendaratan/Landing
Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau
dapat dilepaskan untuk jalan ke ruang mesin yang berada di
bawah floor plates. Comb plate adalah bagian antara floor
plate yang statis dan anak tangga bergerak. Comb plate ini
sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada di antara
celah-celah anak tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi comb
plate berada dibawah permukaan cleat.
2. Landasan penopang/Truss
Landasan penopang adalah struktur mekanis yang
menjembatani ruang antara pendaratan bawah dan atas.
Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga
yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan
bersama dengan menggunakan sambungan bersilang
sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya.
Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau baja.
3. Struktur perletakan Eskalator pada lantai gedung
Sistem lintasan dibangun di dalam landasan
penopang untuk mengantarkan rantai anak tangga,
yang menarik anak tangga melalui loop tidak
berujung. Terdapat dua lintasan: satu untuk bagian
muka anak tangga (yang disebut lintasan roda anak
tangga) dan satu untuk roda trailer anak tangga
(disebut sebagai lintasan roda trailer).
Perbedaan posisi dari lintasan-lintasan ini
menyebabkan anak tangga-anak tangga muncul dari
bawah comb plate untuk membentuk tangga dan
menghilang kembali ke dalam landasan penopang.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
~Gamsahabnida~

Anda mungkin juga menyukai