Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI

YANG TERJADI DI KEPULAUAN MENTAWAI

M. Budi Haryono dan M. Rizki Khobir Efendi


Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung
CONTENTS

01 PENDAHULUAN

METODE
02 PENELITIAN
HASIL DAN
03 PEMBAHASAN
04 KESIMPULAN
PENDAHULUA • Wilayah Indonesia merupakan daerah tektonik
aktif yang disebabkan oleh pertemuan tiga
N lempeng tektonik utama dunia yang senantiasa
bergerak, yaitu lempeng Eurasia yang bergerak
ke arah tenggara, lempeng Indo-Australia ke arah
utara, lempeng Pasifik ke arah barat.
• Wilayah Provinsi Sumatera Barat yang terletak di
bagian barat pulau sumatera merupakan bagian
dari lempeng eurasia yang bergerak sangat
lambat dan relatif ke arah tenggara dengan
kecepatan sekitar 0,4 cm/tahun.
• Gempa bumi di wilayah ini tidak hanya
bersumber dari aktivitas zona subduksi, tetapi
juga dari sistem sesar aktif di sepanjang pulau
sumatera. Hal ini dapat diketahui dengan
menganalisis mekanisme sumber gempa. Dalam
ilmu geofisika, gambaran mengenai mekanisme
gempa bumi penting untuk dipelajari. Berbagai
cara telah di lakukan oleh para ahli untuk
mempelajari mekanisme sumber gempa yang
telah terjadi, maka dari itu pada paper ini akan
dijelskan tentang mekanisme gempa dan
mekanisme fokus dari kejadian gempa.
METODE
PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan data
seismik berupa parameter
waktu tiba, stasiun seismograf, posisi episenter
(lintang dan bujur), magnitude,
kedalaman gempa dan arah gerakan pertama
gelombang P (dilatasi atau kompresi)
dari gempa bumi yang terjadi di Kepulauan
Mentawai 25 Oktober 2010 yang
diperoleh dari pusat gempa Nasional BMKG
Pusat Jakarta yang kemudian
dikonversi.
1. Membuka program Dimas dan memasukan data digital gempa bumi
mentawai 25 Oktober 2010 yang diperoleh dari BMKG.
Parameter yang dilakukan 2. Menentukan arah gerakan pertama gelombang P.
3. Mengkonversi faktor c, kompresi yang ditandai dengan gerakan awal
dalam penelitian ini: gelombang P mengarah ke atas menjadi 1 dan faktor d (dilatasi) yang
ditandai dengan gerakan awal gelombang P mengarah ke bawah menjadi -1.
4. Membuka program notepad untuk memasukan nilai polaritas gelombang,
latitude, longitude, kedalaman dan jumlah stasiun yang digunakan.
5. Output dari program azmtak akan menjadi input untuk program Pinv.
Kemudian output dari program Pinv adalah pengeplotan azimuth dan sudut
take off dan menghasilkan bidang bola yang didalamnya terdapat kumpulan
polaritas awal gelombang P berupa kompresi maupun dilatasi pada bidang
luasan sama, sampai diperoleh dua garis pemisah yang membagi daerah
kompresi dan dilatasi ke dalam empat kuadran. Garis pemisah ini
menggambarkan dua bidang nodal yang tegak lurus. Salah satu bidang nodal
tersebut merupakan bidang sesar. Kemudian menentukan mekanisme fokus
dan parameter bidang sesar dip, strike, dan rake.
6. Selain menggunakan program Pinv untuk menghasilkan bidang bola juga
dapat menggunakan program Pman, tetapi untuk menentukan mekanisme
fokus dan bidang sesar dip, strike, dan rake dilakukan secara manual.
7. Membuat model mekanisme fokusnya di Command Prompt dalam file PS
untuk selanjutnya dibuka dengan program PDF Creator.
8. Hasil diagram mekanisme sumber dalam program PDF Creator di transfer
ke dalam bentuk file PDF dan akan diperoleh penentuan bidang sesar dari 2
bidang nodal.
HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Data digital Gempa dari BMKG

2 Penolahan Data

3 Hasil Keluaran Pengolahan Data


HASIL DAN PEMBAHASAN

Terdapat dua sudut: sumbu P (tekanan)


sumbu T (tarikan). Sumbu P di tandai
dengan gambar kotak biru. Dan Sumbu T di
tandai dengan isi kotak warna merah.
KESIMPULAN

1. Solusi mekanisme dari gempa utama mentawai adalah oblique fault dengan
dominan trust fault (sesar naik) yaitu dominan pada sumbu T (tarikan).
2. Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG gempa bumi yang terjadi di
Kepulauan Mentawai termasuk dalam gempa dengan kedalaman dangkal
yang mengakibatkan terjadinya tsunami dengan ketinggian 1 meter - 1.5
meter.
THANK YOU  

Anda mungkin juga menyukai