Anda di halaman 1dari 66

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN
JIWA
DESTIANTI IM, Ns., M.Kep
SEHAT HOLISTIK
Spiritual
Biology Social

Psychology Cultural
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA DI
DUNIA
 MASA PERADABAN
 Masa ini dimulai antara tahun 1770 sampai
dengan tahun 1880, ditandai dengan dimulainya
pengobatan terhadap pasien gangguan mental.
 suku bangsa Yunani, Romawi maupun Arab
percaya bahwa gangguan mental (emosional)
diakibatkan karena tidak berfungsinya organ pada
otak
 Pengobatan yg digunakan pd masa ini telah
mengabungkan berbagai pendekatan
pengobatan seperti: memberikan ketenangan,
mencukupi asupan gizi yang baik,
melaksanakan kebersihan badan yang baik,
mendengarkan musik dan melakukan aktivitas
rekreasi.
 Hippocrates bapak kedokteran abad 7 SM,
menerangkan bahwa perubahan
perilaku/watak dan gangg mental disebabkan
karena adanya perubahan 4 cairan
tubuh/hormon, yg dpt menghasilkan panas,
dingin, kering dan kelembaban
2. MASA PERTENGAHAN

 Masa ini merupakan periode pengobatan modern pasien


gangguan jiwa.
 Bapak Psikiatric Perancis Pinel, menghabiskan sebagian
hidupnya utk mendampingi pasien gangguan jiwa.
 Pinel menganjarkan pentingnya hubungan pasien-dokter
dalam “pengobatan moral".
 Tindakan yg diperkenalkan pd masa ini adl
menerapkan komunikasi dengan pasien,
melakukan observasi perilaku pasien dan
melakukan pengkajian riwayat perkembangan
pasien
3. ABAD 18 & 19

 William Ellis seorang praktisi kesehatan mengusulkan


perlunya pendamping yang terlatih dalam merawat
pasien dengan gangguan jiwa.
 Pada tahun 1836, William Ellis mempublikasikan
Treatise on Insanity yaitu pentingnya pendamping
terlatih bagi pasien gangguan jiwa krn pendamping
terlatih terbukti efektif dlm memberikan ketenangan
& harapan yg lebih baik bagi kesembuhan pasien
 Tahun 1882 didirikannya pendidikan
keperawatan jiwa pertama di McLean
Hospital diBelmont, Massachusetts.
 Pd tahun 1890 diterimanya lulusan sekolah
perawat bekerja sebagai staff keperawatan di
rumah sakit jiwa
 Diakhir abad 19 terjadi perubahan peran
perawat jiwa yang sangat besar, dimana peran
tersebut antara lain menjadi contoh dalam
pengobatan pengobatan pskiatrik seperti,
menjadi bagian dari tim kesehatan, mengelola
pemberian obat penenang dan memberikan
hidroterapi (terapi air).
4. ABAD 20

 Ditandai dengan terintegrasinya materi


keperawatan psikiatrik dengan mata kuliah lain.
 Pembelajaran dilaksanakan melalui pembelajaran
teori, praktek dilaboratorium, praktek klinik di RS
dan Masyarakat.
 Tingkat pendidikan yang ada pada abad ini adalah
D.III, Sarjana, Pasca Sarjana dan Doktoral.
 Fokus pemberian asuhan adl mengembangkan asuhan
keperawatan berbasis komunitas dengan menekankan
upaya preventif melalui pengembangan pusat
kesehatan mental, praktek mandiri, pelayanan di
rumah sakit, pelayanan day care (perawatan harian)
yaitu pasien tidak dirawat inap hanya rawat
jalan,kunjungan rumah dan hospice care (ruang rawat
khusus untuk pasien gangguan jiwa yang
memungkinkan pasien berlatih untuk meningkatkan
kemampuan diri sebelum kembali ke masyarakat).
 Dilakukan identifikasi dan pemberian asuhan
keperawatan pd kelompok berisiko tinggi berupa
penyuluhan mengenai perubahan gaya hidup yg dpt
mengakibatkan masalah gangguan kesehatan jiwa.
 Dikembangkan pula sistem management pasien care dmn
peran seorang manager adl mengkoordinasikan
pelayanan keperawatan dgn menggunakan pendekatan
multidisipliner
PERKEMBANGAN KEP. JIWA DI INDONESIA

Masa Penjajahan Belanda Penjajahan Jepang


• Perawat : Velpeger • Perkembngan keperwtan
• Th 1799 berdiri RS Binen Hospital mengalami kemunduran
di Jakarta • Tugas perawat dilakukan oleh
• Profesi keperwtan tdk berkembang tenaga tdk terdidik
• Muncul wabah penyakit
Masa Penjajahan Inggris Masa Kemerdekaan
• Kesehatan rakyat sangat • 4th stlah kemerdekaan
diperhatikan pembngunan bid. Keshtn
• Memperbaiki derajat kesehatan mulai berkembang
pribumi (pencacaran umum, cara • Sekolah keperawatan
prwtan pasien gangg. Jiwa & pertama th 1952 (Sekolah
tahanan) Guru Perawat) setingkat SMP
• Mendirikan beberapa RS
SEHAT JIWA

• Sebagai makhluk psikologi,setiap manusia memiliki kepribadian yang


unik serta memiliki struktur kepribadianyang terdiri dari id, ego, dan
super ego dilengkapi dengan daya pikir dan keceredasan, agar menjadi
pribadi yang selalu berkembang.
• Setiap manusia juga memiliki kebutuhan psikologis seperti terhindar dari
ketegangan psikologis, kebutuhan akan kemesraan dan cinta, kepuasan
alturistik (kepuasan untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan
imbalan), kehormatan serta kepuasan ego
SEHAT JIWA (WHO)

• Individu dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam


kondisi fisik, mental dan sosial yang terbebas dari
gangguan (penyakit) atau tidak dalam kondisi tertekan
sehingga dapat mengendalikan stress yang timbul.
• Sehingga memungkinkan individu untuk hidup
produktif, dan mampu melakukan hubungan sosial yang
memuaskan
SEHAT JIWA (STUART, 2013)

• merupakan kondisi individu yg sejahtera,


artinya individu tsb mampu mencapai
kebahagiaan, ketenangan, kepuasan,
aktualisasi diri, dan mampu optimis / berpikir
positil dlm segala situasi terhadap diri sendiri,
org lain, dan lingkungan.
KESEHATAN JIWA (UU RI No. 18 Tahun 2014)

• kesehatan jiwa adl kondisi dimana individu dpt


berkembang scr fisik, mental, spiritual, dan
sosial sehingga individu tsb menyadari
kemampuan sendiri, dpt mengatasi tekanan,
dpt bekerja scr produktif, dan mampu
memberikan kontribusi utk komunitasnya
• Perasaan sehat dan bahagia serta mampu
mengatasi tantangan hidup, dpt menerima org
lain sebagaimana adanya serta mempunyai
sikap positif terhadap diri sendiri dan org lain
KEPERAWATAN JIWA

• Keperawatan jiwa adl pelayanan keperawatan profesional


didasarkan pd ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pd
manusia sepanjang siklus kehidupan dg respon psikososial
yg maladaptif yg disebabkan oleh gangg. Bio-psiko-sosial,
dgn menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa
(komunikasi terapeutik dan terapi modalitas) melalui
pendekatan keperawatan utk meningkatkan, mencegah,
mempertahankan dan memulihkan mslh kesehatan jiwa
klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas)
CIRI-CIRI SEHAT JIWA (YAHODA)

Menyadari adanya
Memiliki sikap positif Tumbuh, berkembang integrasi dan hubungan
terhadap diri sendiri dan beraktualisasi antara : Masa lalu dan
sekaran

Memiliki
otonomi dalam Mampu menguasai
Memiliki persepsi sesuai
pengambilan keputusan lingkungan dan
dengan kenyataan
dan tidak bergantung beradaptasi
pada siapapun
KRITERIA SEHAT JIWA (WHO)
Individu mampu menyesuaikan diri secara konstruktif pada
kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk baginya.

Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.

Merasa lebih puas memberi dari pada menerima

Secara relatif bebas dari rasa tegang (stress), cemas dan depresi.
KRITERIA SEHAT JIWA (WHO)

Mampu berhubungan dengan orang lain secara tolong


menolong dan saling memuaskan.

Mampu menerima kekecewaan sebagai pelajaran yang


akan datang

Mempunyai rasa kasih sayang.


4 PILAR SEHAT JIWA (WHO, 1984) :
• Kesehatan secara holistik yaitu sehat secara jasmani/
fisik (biologik);
• Sehat secara kejiwaan (psikiatrik/ psikologik);
• sehat secara sosial;
• sehat secara spiritual (kerohanian/ agama).

Berdasarkan keempat dimensi sehat tersebut, The American


Psychiatric Association mengadopsi menjadi paradigma
pendekatan biopsycho-socio-spiritual.
CIRI SEHAT JIWA (MASLOW)
Persepsi Realitas yang akurat

Menerima diri sendiri, orang lain dan


lingkungan

Spontan

Sederhana dan wajar


Seseorang Dikatakan Sehat Jiwa Jika :
1. Nyaman terhadap diri sendiri

Mampu mengatasi
berbagai perasaan :
Mampu mengatasi
rasa marah, rasa takut, Mempunyai Harga Diri
kekecewaaan dalam
cemas, iri, rasa yang wajar.
kehidupan.
bersalah, rasa senang,
cinta mencintai,

Menilai diri secara


nyata, tidak Merasa puas dengan
merendahkan dan tidak kehidupan sehari-hari.
pula berlebihan.
2. Nyaman berhubungan dengan orang lain.

Mampu mencintai Mempunyai Mampu


dan menerima cinta hubungan pribadi mempercayai orang
dari orang lain. yang tetap. lain.

Tidak mengakali
Dapat menghargai Merasa menjadi
orang lain, dan tidak
pendapat orang bagian dari
memberikan dirinya
yang berbeda. kelompok.
diakali orang lain.
3. Mampu memenuhi kebutuhan hidup

Menetapkan tujuan
Mampu mengambil Menerima tanggung
hidup yang nyata
kjeputusan. jawab.
untuk dirinya.

Merasa puas
Merancang masa Menerima ide /
depan. pengalaman hidup. dengan
pekerjaannya.
PARADIGMA KEPERAWATAN JIWA
• Tujuan paradigma keperawatan adalah mengatur
hubungan antara berbagai teori dan model konseptual
keperawatan guna mengembangkan model konseptual
dan teori-teori sebagai kerangka kerja keperawatan

• Fenomena adalah perilaku klien dalam menghadapi


ketidakpastian kondisi yang dialami akibat
ketidaknyamanan akibat dari sakit yang daialaminya.
Skema Paradigma Keperawatan
1. MANUSIA
• Paradigma keperawatan memandang manusia sebagai
mahluk holistik, yang merupakan sistem terbuka, sistem
adaptif, personal dan interpersonal.
• Sebagai sistem terbuka, manusia mampu mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik,
biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual.
• Sebagai sistem adaptif manusia akan menunjukkan respon
adaptif atau maladaptif terhadap perubahan lingkungan.
1. MANUSIA
• Respon adaptif terjadi apabila manusia memiliki
mekanisme koping yang baik dalam menghadapi perubahan
lingkungan, tetapi apabila kemampuan merespon
perubahan lingkungan rendah, maka manusia akan
menunjukan prilaku yang maladaptif.
• Manusia atau klien dapat diartikan sebagai individu,
keluarga ataupun masyarakat yang menerima asuhan
keperawatan.
2. KEPERAWATAN
• Pemberian asuhan keperawatan dilakukan melalui
pendekatan humanistik yaitu menghargai dan
menghormati martabat manusia dan menjunjung
tinggi keadilan bagi semua manusia.

• Keperawatan bersifat universal yaitu dalam


memberikan asuhan keperawatan seorang perawat
tidak pernah membedakan klien berdasarkan atas ras,
jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran
politik dan status ekonomi sosial.
2. KEPERAWATAN
• Proses keperawatan merupakan proses yang dinamis, siklik,
saling bergantung, luwes, dan terbuka.
• Melalui proses keperawatan, perawat dapat terhindar dari
tindakan keperawatan yang bersifat rutin dan intuisis.
• Melalui proses keperawatan, seorang perawat mampu
memenuhi kebutuhan dan menyelesikan masalah klien
berdasarkan prioritas masalah sehingga tindakan
keperawatan sesuai dengan kondisi klien, hal ini terjadi
karena adanya kerja sama antara perawat dan klien.
2. KEPERAWATAN

• Pada tahap awal, perawat sebagai pemberi


asuhan keperawatan memiliki peran yang lebih
besar dari peran klien, namun pada tahap
selanjutnya peran klien menjadi lebih besar
dibandingkan perawat sehingga kemandirian
klien dapat tercapai.
3. SEHAT - SAKIT

• Faktor lingkungan internal adalah faktor yang berasal


dari dalam individu yang mempengaruhi kesehatan
individu seperti varibel psikologis, intelektual dan
spiritual serta proses penyakit.
• Faktor lingkungan eksternal adalah faktor – faktor
yang berada diluar individu dapat mempengaruhi
kesehatan antara lain variabel lingkungan fisik,
hubungan sosial dan ekonomi.
3. SEHAT - SAKIT
• Salah satu ukuran yang digunakan untuk
menentukan status kesehatan adalah rentang sehat
sakit.
• Menurut model ini, keadaaan sehat selalu berubah
secara konstan.
• Kondisi kesehatan individu selalu berada dalam
rentang sehat sakit, yaitu berada diantara diantara
dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian.
3. SEHAT - SAKIT

• Apabila status kesehatan bergerak kearah


kematian, ini berarti individu berada dalam
area sakit (illness area), tetapi apabila
status kesehatan bergerak ke arah sehat
maka individu berada dalam area sehat
(wellness area).
4. LINGKUNGAN
• Lingkungan dalam keperawatan adalah faktor eksternal yang
mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu lingkungan
fisik, psikologis, sosial budaya,status ekonomi, dan spiritual.
• Untuk mencapai keseimbangan, manusia harus mampu
mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat
beradaptasi, sehingga hubungan interpersonal yang
dikembangkan dapat menghasilkan perubahan diri individu.
FALSAFAH KEPERAWATAN
• Suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari layanan
kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan.
• Pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan
esensi keperawatan yang menjadikan kerangka
dasar dalam praktik keperawatan.
• Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan
kegiatan keperawatan yang dilakukan.
FALSAFAH KEPERAWATAN

 Individu memiliki harkat & martabat sehingga


masing-masing individu perlu dihargai
 Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi,
& aktualisasi diri
 Masing-masing individu berpotensi untuk berubah
 Manusia adalah mahluk holistik yang berinteraksi &
bereaksi dengan lingkungan sebagai manusia yang
utuh
FALSAFAH KEPERAWATAN

 Masing-masing orang memiliki kebutuhan dasar


yang sama
 Semua perilaku individu bermakna
 Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran,
perasaan, & tindakan
 Individu memiliki kapasitas koping yang bervariasi,
dipengaruhi oleh kondisi genetik, lingkungan, kondisi
stres dan sumber yang tersedia
FALSAFAH KEPERAWATAN
 Sakit dapat menumbuhkan & mengembangkan
psikologis bagi individu
 Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang sama
 Kesehatan mental adalah komponen kritikal &
penting dari pelayanan kesehatan yang
komprehensif
 Individu mempunyai hak untuk beraprtisipasi
dalam pembuatan keputusan untuk kesehatan fisik
& mentalnya
low
Levels of Care & Intervention high

Yan Tersier
1 (MPKP)
Mental hospital
Frequency of Costs
Psychiatric service at general Yan Sekunder
need
2 (CLMHN)
hospital/clinics
Community mental health services Yan Primer
3 (CMHN)
(outpatient/outreach)
Mental health care Yan Primer
4 (CMHN)
through primary health care services
DSSJ Informal and formal community care/support
5 outside the health sector
KKJ

6 SHG
UKJS
Self and family care
high low
Kualitas Pelayanan yang dibutuhkan
(Keliat, 1978; Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
Kesehatan Jiwa Meliputi :

• Bagaimana perasaan anda terhadap diri


sendiri ?
• Bagaimana perasaan anda terhadap orang
lain ?
• Bagaimana kemampuan anda mengatasi
persoalan hidup anda sehari-hari?
Rentang Sehat Jiwa

• Dinamis bukan statis


• Rentang dimulai dari sehat optimal
– mati
• Ada tahap-tahapnya
• Adanya variasi tiap individu
• Menggambarkan kemampuan
adaptasi
• Berfungsi scr efektif : sehat
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA
(UU Keswa N0 18 Tahun 2014, pasal 4)

● Promotif

● Preventif

● Kuratif

● Rehabilitatif
PERILAKU INDIVIDU MENAMPILKAN KESEHATAN
MENTALNYA
Individu I Individu II Individu III Individu IV
•Gembira Sering mengeluh &Penuh •Suka mengganggu •Pembuat Kriminal
kegelisahan
•Bahagia •Sering Cemas dan tdk Puas •Sering melanggar •Sering menipu.

•Disenangi oleh •Bersedih Hati dan tidak Bahagia •Mengadu domba •Menganiaya.
Lingkungan

•Bila Diberi Tugas pasti •Sering Tidak cocok dg orang •Menyeleweng


beres lain.
•Semua maslah •Bekerja tdk bersemagat dan tdk •Memfitnah
dianggap ringan btg jawab

•Sering sakit dan sukar


disembuhkan
MASALAH KESEHATAN JIWA DI SEKITAR
KITA :
• Stres
• Agresif –anarkis
• Depresi
• Paranoid
• Bunuh diri
• NAPZA
KRITERIA SEHAT JIWA

• Berpikiran positif pada diri sendiri, percaya, &


menerima diri
• Tumbuh, berkembang & beraktualisasi
• Memiliki integrasi, mampu bertahan terhadap
stres & mengatasi kecemasan
• Memiliki otonomi, dapat menemukan diri sendiri,
seimbang antara mandiri & tergantung. Dapat
mengambil keputusan secara mandiri
• Persepsi realistis.
• Menguasai lingkungan
Perlukah jiwa sehat?

• Jiwa perlu dijaga kesehatannya


• Perlu advokasi kepada pemegang
kebijakan akan perlunya edukasi,
pencegahan dan bukan hanya mengobati
ketika sakit
• Ketersediaan ruang gerak
mengembangkan diri, menumbuhkan
kreativitas, mencapai goal
Sakit Jiwa?
• Merupakan gangguan pada otak
• Gangguan pada otak dicerminkan
dalam gangguan pikiran, perasaan dan
perilaku
• Perilaku memberontak, kreatif,
berkeyakinan, berkepercayaan yang
ekstrim; tidak sesuai norma budaya dan
agama yang dianut masyarakat umum
Proses Terjadinya Gangguan Jiwa

Penyebab :
• Gejala utama pada kejiwaan
• Penyebab utama dpt berada pd
somatogenik, psikogenik atau sosiogenik
• Penyebab tidak tunggal
• Pencetus gangguan jiwa sebagian besar
stres
Faktor Somatogenik

• Neuroanatomi
• Neurofisiologis
• Neurokimia
• Tingkat perkembangan
• Faktor pra dan intranatal
• Neurotransmitter
Faktor Psikologis :

• Interaksi Ibu dan anak


• Peranan Ayah
• Persaingan saudara kandung
• Hubungan dlm keluarga, pekerjaan
dan masyarakat
• Kehilangan
• Konsep diri
• Pola adaptasi
• Tingkat perkembangan emosi
Faktor Sosiobudaya :

• Kestabilan keluarga
• Pola asuh anak
• Tingkat ekonomi
• Lingkungan rumah
• Pengaruh ras
Aspek Legal dalam Kesehatan / Keperawatan Jiwa

● UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


● UU No. 19 Tahun 2011 tentang Konvensi mengenai
hak-hak penyandang disabilitas
● UU No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
● UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
● UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN JIWA

● Trend dan Isu dalam keperawatan jiwa ialah


kasus-kasus yang sedang hangat dibicarakan dan
dianggap penting. Kasus-kasus tersebut bisa
dianggap ancaman atau tantangan yang mau
berdampak besar pada keperawatan jiwa baik
dalamtatanan regional maupun global.
● 
● Secara umum ada beberapa trend penting yang
menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa di
antaranya ialah sebagai berikut :
○ Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
○ Trend peningkatan kasus kesehatan jiwa
○ Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
○ Kecenderungan situasi di era global
 Globalisasi dan perubahan orientasi sehat

○ Kecenderungan penyakit jiwa
○  Kecenderungan penyakit jiwa
○  Meningkatnya post traumatik sindrom
○ Meningkatnya kasus psikososial
○ Trend bunuh diri pada anak 
○  Kasus AIDS & NAPZA
○ Pattern of parenting (pola asuh)
○ Kekerasan
○ Kasus ekonomi & kemiskinan
Peran Perawat Dlm Terapi Kesehatan Jiwa

● Memberikan asuhan keperawatan yg kompeten :


○ Pengkajian yg mempertimbangkan budaya
○ Meencanakan dan mengimplementasikan tindakan keperawatan
○ Berperan serta dlm pengelolaan kasus
○ Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh
penyakit mental dgn penyuluhan dan konseling
○ Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yg
mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga, staf dan pembuat
kebijakan
○ Memberikan pedoman pelayanan kesehatan
Keyakinan yang harus dimiliki oleh seorang perawat yaitu:

● Bahwa manusia adalah mahluk holistik yang terdiri dari


komponen bio-psiko-sosio dan spiritual.
● Tujuan pemberian asuhan keperawatan adalah
meningkatkan derajat kesehatan manusia secara optimal
● Tindakan keperawatan yang diberikan merupakan
tindakan kolaborasi antara tim kesehatan, klein amuapun
keluraga.
Keyakinan yang harus dimiliki oleh seorang perawat
yaitu:

● Tindakan keperawatan yang diberikan merupakan suatu


metode pemecahan masalah dengan pendekatan proses
keperawwan
● Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat
● Pendidikan keperawatan harus dilakukan secara terus-
menerus
TUGAS
1.Sebutkan tujuan dari masing-masing upaya Promotif,
Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif dalam kesehatan
jiwa
2.Sebutkan upaya promotif di : keluarga, di lingkungan
masyarakat, di lingkungan lembaga pendidikan, di
lingkungan pelayanan fasilitas kesehatan
TERIMA KASIH ....

Anda mungkin juga menyukai