Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 7:

1. Dian Agustin
2. Fitri Sekar Handini
3. Neng Mila Andani

SOP RJP PADA ANAK

Pengertian RJP dalam kamus dihidupkan kembaliatau memberi hidup baru.


Dalam arti luas merupakan segala bentuk usaha yang dilakukan
terhadap mereka yang dalam keadaan gawat darurat atau kritis
untuk mencegah kematian
Tujuan Mempertahankan kelangsungan hidup
Indikasi 1. Henti jantung
2. Henti napas
Prosedur A. Persiapan alat
1. Oksigen (O2) siap pakai
2. Emergency Trolley yang berisi
a. Obat obatan dan alat kesehatan
1) Adrenalin
2) Atropin
3) Lidokain 2%
4) Kalsium glukonas
5) Natrium bikarbonat
6) Dex 40%
7) Spuit spuit berbagai ukuran
8) Masker sesuia ukuran
9) Gudel sesuia ukuran
b. Alat untuk intubasi
1) Ambu bag sesuai ukuran
2) ETT sesuai ukuran
3) Laringoscope , blade sesuai ukuran
4) Magil forcep
5) Plester / hypafix
6) Gunting perban
7) Benang sepatu
8) Stylet sesuai ukuran
c. Alat penunjang lain
1) Defibrilator
2) Papan RJP
3. Suction mesin dan catheter suction sesuai ukuran
4. Papan pengalas
B. Persiapan pasien
Pasien ditidurkan dengan terlentang dengan posisi datar dan
pasang papan RJP
C. Pelaksanaan
1. Melakukan RJP harus lebih dari 1 orang
2. Dekatkan meja emergency kedekat tempat tidur pasien
3. Bebaskan jalan nafas, posisi agak sedikit ekstensi
4. Napas buatan dengan cara memberikan tekanan positif
menggunakan ambu bag dan masker bial perkembangan
dada tidak efektif pasang gudel.
Pijat jantung pada anak dilakukan 100x/menit, pada
neonatus 120x/mnit, dengan perbandingan untuk 1orang
penolong 15:2 (15x kompresi : 2x ventilasi ),
perbandingan 2 penolong 5:1 (5 x kompresi : 1x
ventilasi )
5. Obat obatan bila RJP yang dilakukan tidak menunjukan
hasil maka harus dibantu dengan obat resusitasi dan
jangan lupa mencatat obat apa dan berapa banyakyang
sudah diberikan. Apabila terjadi arterial fibrilasi dapat
digunakan defibrilator dengam dosis yang sesuai dengan
berat badan
6. Monitor jantung selama resusitasi harus terpasang untuk
mengetahui gambaran EKG pada jantung
7.

Hal hal yang harus diperhatikan


Sebelum melakukan prosedur RJP pada anak, berikut ini beberapa hal yang harus Anda
cermati:
1. Apakah lingkungan sekitar aman? Bila tidak, amankan keadaan terlebih dahulu.
2. Bagaimana kesadaran penderita yang akan ditolong?
3. Apabila anak tidak sadar, tepuk atau goyangkan bahu dan tanyakan dengan suara
yang cukup keras “Apakah kamu baik-baik saja?”
4. Bila anak tidak merespons dan tidak ada orang di sekitar Anda, segera cari akses
komunikasi untuk menghubungi nomor gawat darurat sebelum melakukan RJP
kemudian ambil automated external defibrillator (AED), jika ada.
5. Apabila penderita tidak merespons dan terdapat dua orang penolong, segera bagi
tugas. Satu orang harus menghubungi nomor gawat darurat dan satu penolong
lainnya mengambil AED.
6. Pasang AED untuk mengevaluasi irama jantung, lakukan pemberian kejutan sesuai
instruksi yang terdapat pada AED, dan setelah itu lakukan RJP.
7. Apa yang akan dilakukan selama prosedur resusitasi jantung paru?

RJP pada anak-anak usia satu tahun ke atas hingga usia remaja.
Prosedur RJP pada anak-anak usia satu tahun ke atas hingga usia remaja memiliki
langkah-langkah yang sama seperti prosedur RJP dewasa, yaitu dengan tahap
compression, airway, dan breathing.
1. Compression bertujuan untuk mengembalikan sirkulasi darah, dengan langkah-
langkah berikut ini:
a. Bila Anda sendiri dan tidak menyaksikan awal mula ketika penderita tidak
sadar, lakukan lima siklus kompresi dan bantuan napas (sekitar dua menit)
sebelum menghubungi nomor gawat darurat dan mengambil AED.
b. Bila Anda sendiri dan menyaksikan awal mula penderita mulai tidak sadar,
hubungi nomor gawat darurat, ambil AED, dan lakukan CPR.
c. Bila ada dua orang penolong, satu orang penolong mesti menghubungi nomor
gawat darurat dan mengambil AED, kemudian satu orang lainnya mulai
melakukan CPR.
d. Posisikan penderita untuk tidur terlentang pada permukaan yang datar dan
solid.
e. Berlututlah dengan memposisikan lutut di antara leher dan bahu anak.
f. Gunakan dua tangan atau satu tangan bila anak bertubuh kecil, untuk
melakukan pijat jantung atau kompresi dada.
g. Letakkan telapak tangan di tengah dada pada garis puting. Kemudian
letakkan tangan lainnya di atas tangan yang berada di tengah dada.
h. Lakukan kompresi dada sedalam sekitar lima cm. Bila penderita telah berusia
remaja, kompresi dada dilakukan dengan menekan dada sedalam 5-6 cm.
Lakukan 30 kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit.
i. Jika Anda bukan tenaga yang terlatih, tidak pernah mendapatkan pelatihan
RJP sebelumnya, pernah mendapatkan pelatihan tetapi sudah lupa, maka
lakukan kompresi dada hingga bantuan medis tiba atau penderita sadar.
Namun apabila Anda adalah tenaga yang terlatih dan siap melakukan RJP
lanjutkan ke tahap airway dan breathing.
2. Airway untuk membebaskan jalan napas, dilakukan dengan tahapan berikut ini:
Setelah melakukan 30 hitungan kompresi dada, buka jalan napas penderita
dengan metode head-tilt dan chin-lift.
a. Letakkan telapak tangan pada dahi penderita. Kemudian secara perlahan,
tengadahkan kepala penderita. Gunakan tangan yang lain untuk menarik dagu
penderita sehingga jalan napas terbuka.
b. Breathing untuk memberikan bantuan napas, dilakukan dengan satu siklus RJP,
atau 30 hitungan kompresi dada disertai dua kali pemberian bantuan napas.
Berikut ini caranya:
1) Setelah jalan napas terbuka, pencet cuping hidung penderita dan tutup mulut
penderita dengan mulut penolong, untuk memberikan dua kali bantuan napas.
2) Pastikan selama meniupkan napas, dada penderita terangkat. Bila pada tiupan
pertama dada terangkat, lanjutkan untuk memberikan bantuan napas yang
kedua. Namun jika dada tidak terangkat, ulangi lagi pembebasan jalan napas
dengan metode head-tilt dan chin lift. Usahakan untuk tidak memberikan
bantuan napas terlalu banyak atau meniupkan napas terlalu kencang.
3) Setelah dua napas diberikan, lanjutkan untuk melakukan siklus RJP yang
kedua. Bila terdapat dua penolong, lakukan 15 hitungan kompresi dada pada
satu siklus CPR dan dua kali bantuan napas.
4) Bila terdapat AED, gunakan AED sesuai petunjuk. Jika memungkinkan,
gunakan bantalan AED khusus untuk penderita anak-anak. Berikan satu
kejutan dan ulangi RJP. Teruskan RJP hingga penderita sadar atau bantuan
medis datang.
RJP pada bayi berusia 4 minggu ke atas
Henti jantung pada bayi umumnya disebabkan oleh kekurangan oksigen, misalnya
akibat tenggelam atau tersedak. Bila Anda menyadari bahwa bayi mengalami sumbatan
jalan napas, lakukan pertolongan pertama untuk membebaskan jalan napas terlebih
dahulu. Bila Anda tidak mengetahui penyebab henti napas pada bayi, lakukan RJP.
Untuk memulai RJP, periksa dulu keadaan sekitar, goyangkan bayi, dan lihat
respons bayi seperti ada atau tidaknya gerakan. Bila tidak terdapat respons, lakukan RJP
dengan metode compression, airway, dan breathing untuk bayi di bawah satu tahun
(bukan untuk bayi baru lahir).
Compression dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Bila Anda sendiri dan tidak menyaksikan ketika bayi mulai kolaps, lakukan lima
siklus kompresi dan bantuan napas (sekitar dua menit), sebelum menghubungi
nomor gawat darurat dan mengambil AED.
2. Bila Anda sendiri dan melihat ketika bayi mulai kolaps, hubungi nomor gawat
darurat, ambil AED, dan lakukan CPR. Jika ada dua orang penolong, satu orang
penolong harus menghubungi nomor gawat darurat dan mengambil AED.
Kemudian satu orang penolong lainnya mulai melakukan CPR.
3. Posisikan bayi untuk tidur terlentang pada permukaan yang datar dan solid.
4. Bayangkan garis horizontal di antara kedua puting susu bayi dan letakkan dua
jari (dari satu tangan) di bawah garis tersebut di tengah dada.
5. Lakukan kompresi dada sedalam kurang lebih 4 cm dengan hati-hati sekitar 1/3-
1/2 kedalaman dada.
6. Lakukan kompresi dada sambil menghitung jumlah kompresi dengan keras
dengan kecepatan kompresi 100-120 kali per menit.

Airway dilakukan dengan langkah sebagai berikut:


1. Setelah melakukan 30 kali kompresi dada, dorong atau angkat kepala ke
belakang secara perlahan, dengan satu tangan mengangkat dagu dan satu tangan
lainnya mendorong dahi.
2. Jangan memiringkan kepala ke belakang jika anak diduga mengalami cedera
leher atau kepala.
Breathing dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Tutup mulut dan hidung bayi menggunakan mulut Anda. Gunakan kekuatan otot
pipi untuk meniupkan udara secara perlahan ke mulut bayi. Anda tidak
disarankan menggunakan tarikan napas dalam dari paru-paru. Perhatikan, jika
dada bayi terangkat, maka berikan bantuan napas kedua. Namun bila tidak
terangkat, lakukan atau ulangi pembebasan jalan napas dan berikan bantuan
napas.
2. Bila dada bayi tetap tidak terangkat, lanjutkan kompresi dada.
3. Berikan dua bantuan napas setelah melakukan 30 hitungan kompresi dada. Jika
ada dua penolong, berikan dua kali bantuan napas setelah 15 hitungan kompresi
dada.
4. Teruskan RJP hingga bayi sadar atau bantuan medis datang.

1. Apa yang harus dilakukan setelah menjalani satu siklus resusitasi jantung paru?
 Anda disarankan untuk tetap melakukan dan menambahkan siklus RJP
hingga penderita kembali sadar atau bantuan medis telah datang.
2. Hasil apa yang didapatkan dari resusitasi jantung paru?
 Dengan melakukan RJP secara tepat pada penderita yang tidak sadar Anda
telah membantu untuk mengembalikan sirkulasi dan oksigenasi ke tubuhnya.
Tanpa oksigen, anak dapat mengalami kerusakan otak permanen atau
mengalami kematian dalam waktu kurang dari 8 menit.
3. Apa saja risiko dari prosedur resusitasi jantung paru?
 Dengan mendapatkan kompresi dada, penderita dapat mengalami beberapa
efek samping seperti cedera dada, dada terasa sakit, patah tulang rusuk, atau
kolapsnya paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai