1. Dian Agustin
2. Fitri Sekar Handini
3. Neng Mila Andani
RJP pada anak-anak usia satu tahun ke atas hingga usia remaja.
Prosedur RJP pada anak-anak usia satu tahun ke atas hingga usia remaja memiliki
langkah-langkah yang sama seperti prosedur RJP dewasa, yaitu dengan tahap
compression, airway, dan breathing.
1. Compression bertujuan untuk mengembalikan sirkulasi darah, dengan langkah-
langkah berikut ini:
a. Bila Anda sendiri dan tidak menyaksikan awal mula ketika penderita tidak
sadar, lakukan lima siklus kompresi dan bantuan napas (sekitar dua menit)
sebelum menghubungi nomor gawat darurat dan mengambil AED.
b. Bila Anda sendiri dan menyaksikan awal mula penderita mulai tidak sadar,
hubungi nomor gawat darurat, ambil AED, dan lakukan CPR.
c. Bila ada dua orang penolong, satu orang penolong mesti menghubungi nomor
gawat darurat dan mengambil AED, kemudian satu orang lainnya mulai
melakukan CPR.
d. Posisikan penderita untuk tidur terlentang pada permukaan yang datar dan
solid.
e. Berlututlah dengan memposisikan lutut di antara leher dan bahu anak.
f. Gunakan dua tangan atau satu tangan bila anak bertubuh kecil, untuk
melakukan pijat jantung atau kompresi dada.
g. Letakkan telapak tangan di tengah dada pada garis puting. Kemudian
letakkan tangan lainnya di atas tangan yang berada di tengah dada.
h. Lakukan kompresi dada sedalam sekitar lima cm. Bila penderita telah berusia
remaja, kompresi dada dilakukan dengan menekan dada sedalam 5-6 cm.
Lakukan 30 kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit.
i. Jika Anda bukan tenaga yang terlatih, tidak pernah mendapatkan pelatihan
RJP sebelumnya, pernah mendapatkan pelatihan tetapi sudah lupa, maka
lakukan kompresi dada hingga bantuan medis tiba atau penderita sadar.
Namun apabila Anda adalah tenaga yang terlatih dan siap melakukan RJP
lanjutkan ke tahap airway dan breathing.
2. Airway untuk membebaskan jalan napas, dilakukan dengan tahapan berikut ini:
Setelah melakukan 30 hitungan kompresi dada, buka jalan napas penderita
dengan metode head-tilt dan chin-lift.
a. Letakkan telapak tangan pada dahi penderita. Kemudian secara perlahan,
tengadahkan kepala penderita. Gunakan tangan yang lain untuk menarik dagu
penderita sehingga jalan napas terbuka.
b. Breathing untuk memberikan bantuan napas, dilakukan dengan satu siklus RJP,
atau 30 hitungan kompresi dada disertai dua kali pemberian bantuan napas.
Berikut ini caranya:
1) Setelah jalan napas terbuka, pencet cuping hidung penderita dan tutup mulut
penderita dengan mulut penolong, untuk memberikan dua kali bantuan napas.
2) Pastikan selama meniupkan napas, dada penderita terangkat. Bila pada tiupan
pertama dada terangkat, lanjutkan untuk memberikan bantuan napas yang
kedua. Namun jika dada tidak terangkat, ulangi lagi pembebasan jalan napas
dengan metode head-tilt dan chin lift. Usahakan untuk tidak memberikan
bantuan napas terlalu banyak atau meniupkan napas terlalu kencang.
3) Setelah dua napas diberikan, lanjutkan untuk melakukan siklus RJP yang
kedua. Bila terdapat dua penolong, lakukan 15 hitungan kompresi dada pada
satu siklus CPR dan dua kali bantuan napas.
4) Bila terdapat AED, gunakan AED sesuai petunjuk. Jika memungkinkan,
gunakan bantalan AED khusus untuk penderita anak-anak. Berikan satu
kejutan dan ulangi RJP. Teruskan RJP hingga penderita sadar atau bantuan
medis datang.
RJP pada bayi berusia 4 minggu ke atas
Henti jantung pada bayi umumnya disebabkan oleh kekurangan oksigen, misalnya
akibat tenggelam atau tersedak. Bila Anda menyadari bahwa bayi mengalami sumbatan
jalan napas, lakukan pertolongan pertama untuk membebaskan jalan napas terlebih
dahulu. Bila Anda tidak mengetahui penyebab henti napas pada bayi, lakukan RJP.
Untuk memulai RJP, periksa dulu keadaan sekitar, goyangkan bayi, dan lihat
respons bayi seperti ada atau tidaknya gerakan. Bila tidak terdapat respons, lakukan RJP
dengan metode compression, airway, dan breathing untuk bayi di bawah satu tahun
(bukan untuk bayi baru lahir).
Compression dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Bila Anda sendiri dan tidak menyaksikan ketika bayi mulai kolaps, lakukan lima
siklus kompresi dan bantuan napas (sekitar dua menit), sebelum menghubungi
nomor gawat darurat dan mengambil AED.
2. Bila Anda sendiri dan melihat ketika bayi mulai kolaps, hubungi nomor gawat
darurat, ambil AED, dan lakukan CPR. Jika ada dua orang penolong, satu orang
penolong harus menghubungi nomor gawat darurat dan mengambil AED.
Kemudian satu orang penolong lainnya mulai melakukan CPR.
3. Posisikan bayi untuk tidur terlentang pada permukaan yang datar dan solid.
4. Bayangkan garis horizontal di antara kedua puting susu bayi dan letakkan dua
jari (dari satu tangan) di bawah garis tersebut di tengah dada.
5. Lakukan kompresi dada sedalam kurang lebih 4 cm dengan hati-hati sekitar 1/3-
1/2 kedalaman dada.
6. Lakukan kompresi dada sambil menghitung jumlah kompresi dengan keras
dengan kecepatan kompresi 100-120 kali per menit.
1. Apa yang harus dilakukan setelah menjalani satu siklus resusitasi jantung paru?
Anda disarankan untuk tetap melakukan dan menambahkan siklus RJP
hingga penderita kembali sadar atau bantuan medis telah datang.
2. Hasil apa yang didapatkan dari resusitasi jantung paru?
Dengan melakukan RJP secara tepat pada penderita yang tidak sadar Anda
telah membantu untuk mengembalikan sirkulasi dan oksigenasi ke tubuhnya.
Tanpa oksigen, anak dapat mengalami kerusakan otak permanen atau
mengalami kematian dalam waktu kurang dari 8 menit.
3. Apa saja risiko dari prosedur resusitasi jantung paru?
Dengan mendapatkan kompresi dada, penderita dapat mengalami beberapa
efek samping seperti cedera dada, dada terasa sakit, patah tulang rusuk, atau
kolapsnya paru-paru.