Kelompok 6 Komunitas
Kelompok 6 Komunitas
OLEH
KELOMPOK 6
1. GELSSY LOUHATAPESSY
1. ROHANI GURIUM
1. MAX MILYAN METEKOHY
1. NURNIAN
KONSEP KENAKALAN REMAJA
Penyebab kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri
(internal) maupun faktor dari luar (eksternal) sebagai berikut:
Faktor internal:
1. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan
akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada
perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah
laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah
laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga,
atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.
Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa
menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik
DAMPAK KENAKALAN REMAJA
Usia/Tahun jumlah
17 tahun 19
18 tahun 11
Kepala Sekolah - - - - 1 - 1
Guru - 5 6 8 11 - 29
Tenaga Administrasi - - 5 - - 5
TOTAL 36
Tidak terdapat siswa yang memiliki keterlambatan
perkembangan dan tidak ada isu perkembangan
spesifik yang behubungan dengan perkembangan
seksual siswa
Genetik :
Rata-rata siswa di SMA.N.2 Kairatu bersuku Ambon
N masalah Jumlah
o
1 tawran 4
2 merokok 5
3 miras 6
TOTAL 24
Lingkungan Fisik
Setelah dilakukan pengkajian pada lingkungan fisik SMa.N.2.Kairatu ,
diperoleh hasil yaitu keadaan umum sekolah baik, sumber air dari PAM dan
sumur bor. Flora yang ada disekitar terawat dengan baik. Kamar mandi
tampak bersih, air dikamar mandi rajin dibersihkan, tidak terdapat jentik-
jentik didalam air. Pencahayaan dikamar mandi baik. Selain itu juga,
kondisi siswa secara keseluruhan juga tampak baik, meskipun masih
banyak siswa yang penampilannya kurang rapi seperti bajunya tidak
dimasukan dll.
Tipe sekolah pemanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.
Tersedia tempat sampah disetiap sudut kelas, memiliki 24 ruang kelas, 1
laboratoium, 1 ruang UKS, tempat ibadah (musolah), tempat olahraga dan
fasilitas yang baik, tedapat 2 kantin dan terdapat tempat parker.
Pola konsumsi :
Siswa dan staf pada SMA.N.1 Kairatu sering mengkonsumsi makanan dari
kantin sekolah, , dan membeli dari warung di luar sekolah. Hasil
pengkajian sebagian siswa mengatakan ketika makan selalu mencuci
tangan, dan ada pula yang mengatakan merasa malas karena kadang sudah
sangat lapar dan ingin segera makan.
Saat dilakukan pengkajian siswa SMA. memiliki kebiasaan
merokok 5 orang, tawran 4 orang, miras 6 orang dan
mengendarai kendaraan tanpa memperhatikan peraturan lalu
lintas 9 orang.
Latihan dan aktivitas :
Waktu istrahat disekolah digunakan siswa untuk pergi ke kantin
atau duduk bersama di gazebo, ada yang memilih tetap di kelas
dan ada pula yang bermain di sekitar halaman sekolah.
Pada saat waktu pelajaran olahraga siswa selalu didampingi oleh
guru mapel kesehatan jasmani, untuk mengatur dan memantau
serta menjamin keamanan siswa pada saat berolahraga.
Dimensi sistem kesehatan :
Terdapat UKS di lingkungan sekolah dimana UKS ini berfungsi
sebagai tempat pemberian pertolongan petama bagi warga
sekolah yang sakit.
Diagnose Keperawatan
Siswa kelas XII banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk kesehatan mereka, kebiasaan merokok,
minum beralkohol, dan sering kebut-kebutan menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi, melalui
penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan terbentuk karang taruna atau organisasi. Diagnosa
yang dapat ditegakkan pada siswa kelas XII SM.N 2 Kairatu adalah:
peruubahan pemeliharaan kesehatan pada siswa kelas XII berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya
merokok, dan miras
Intervensi Keperawatan
Diagnose
peruubahan pemeliharaan kesehatan pada siswa kelas XII berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
remaja tentang efek bahaya merokok, dan miras
Tujuan
Untuk meningkatkan perilaku sehat dengan cara menerapkan perilaku hidup sehat tanpa miras dan rokok
Kriteria Hasil
Siswa-siswi mampu memahami tentang bahaya kenakalan remaja (miras dan merokok)
Siswa-siswi mampu hidup sehat tanpa miras dan rokok
Intervensi
Berikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
Penkes dilakukan menggunakan SAP (Satuan Acara Penyuluhan) :
Pengertian kenakalan remaja
penyebab kenakalan remaja
jenis kenakalan remaja,
dampak kenakalan remaja,
upaya pencegahan kenakalan remaja, dan upaya mengatasi kenakalan remaja
Implementasi keperawatan
Memerikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
Penkes dilakukan menggunakan SAP (Satuan Acara Penyuluhan) :
Pengertian kenakalan remaja
penyebab kenakalan remaja
jenis kenakalan remaja,
dampak kenakalan remaja,
upaya pencegahan kenakalan remaja, dan upaya mengatasi
kenakalan remaja
Evaluasi
Setelah di lakukan kegiatan penyuluhan pada siswa kelas XII
SMA.N 2 kairatu
Di dapatkan seluh siswa kelas XII mampu memahami tentang
bahaya kenakalan remaja.
DANKE