Anda di halaman 1dari 17

Pembimbing: Dr. dr.

Djayanti Sari, SpAn, KAP


Moderator: dr. Mahmud, Sp.An, M.Sc, KMN, FIPM

Tugas Baca I
Anti Emetik
Hening Tirta Kusumawardani (TIR)
Definisi

• PONV  Subjek medis tunggal, yang


sebenarnya mengacu pada dua hal yang
berbeda.
• Kriteria diagnosis PONV
Pasien yang mengalami mual atau muntah
dalam 24 jam prosedur tindakan bedah
dengan anestesi.
• Klasifikasi  early PONV & late PONV
INSIDENSI
PATOFISIOLOGI
PROFILAKSIS
Apakah Profilaksis diperlukan ??
Dinilai dari kemungkinan pasien berkembang menjadi PONV menurut
faktor resiko
INTERVENSI
FARMAKOLOGIS
ANTIKOLINERGIK (SCOPOLAMINE)

Physostig
mine
15-60
μg/kg IV
BENZAMIDE
METOCLOPRAMIDE

Mempunyai efek periferal karena dapat melewat sawar darah otak yang dapat
memberikan efek langsung pada CRTZ dan atau pusat muntah karena
mempunyai efek antidopaminergic
BENZODIAZEPINE
MIDAZOLAM
•Baik untuk mengurangi PONV
•Mengurangi Sintesis dan Pengeluaran
dopamine pada CTRZ.
BUTYROPHENON
• Droperidol dan Haloperidol
• FDA melarang penggunaan Droperidol 
Sindrom QT memanjang. (dosis tinggi)
• Dosis rendah untuk profilaksis PONV.
• Haloperidol bisa sebagai antiemetik jika
dosis 0,5-2mg IV.
• Hati – Hati pada Parkinson, Rest Leg
Syndrome.
KORTIKOSTEROID
• DEXAMETHASONE
• Mekanisme antiemetik belum diketahui.
• Menghambat sintesis prostaglandin dan
mengontrol pelepasan endorfin.
• Dexamethasone mempunyai efikasi yang
sama dengan ondansentron dan
droperidol.
5-HT3 RECEPTOR
ANTAGONISTS
• 5-HT3 didistribusikan ke neuron enteric pada salran
gastrointestinal dan otak.
• Serotonin dikeluarkan dari sel enterokromafin pada usus
kecil, menstimulasi aferen vagal melalui respetor 5-HT3
menyebabkan efek antiemetik.
• Reseptor 5-HT3 antagonis diabsorbsi setelah
dikonsumsi via oral dan melewati sawar darah otak.
• Konsentarsi maksimal pada otak akan segera tercapai
jika diberikan Melalui IV.
• Metabolisme melalui enzim P450 sitokrom dan ekskresi
renal.
ONDANSENTRON
• Ondansentron adalah derifat carbazalone yang
mempunyai struktur yang berhubungan dengan
serotonin dan memiliki properti seperti reseptor 5-ht3
antagonis.
• Efek samping yang paling sering dilaporkan  nyeri
kepala dan diare.
• Ondansentron 4-8 mg IV (diberikan 2-5 menit segera
sebelum induksi anestesi), cukup efektif untuk
menurunkan insidensi PONV pada pasien dengan bedah
ginekologis, oral (0.15 mg/kg) atau IV (0.05-0.15 mg/kg)
TROPISETRON
• Ester asam indolasetat yang memiliki efek
blokade yang tinggi pada resptor 5-ht3.
• Sebagai antiemetik, tropisetron efektif
untuk mencegah mual akibat kemoterapi
dan radioterapi dan mencegah PONV
ketika dimasukkan (2-5 mg IV) sebelum
induksi anestesi general.
GRANISETRON
• Granisetron adalah reseptor 5-ht
antagonis yang lebih selektif dibanding
ondansentron.
• Dosis rendah 0.02 - 0.04 mg/kg IV
dikatakan efektif untuk mencegah muntah.
DOLASETRON
• Dolasetron adalah reseptor 5-HT3 antagonis
yang mempunyai potensi tinggi dan efektif
sebagai pencegagahan terhadap mual dan
muntah.
• Dolasetron dosis tunggal secara IV, 1.8 mg,
setara dengan ondansentron, 32 mg IV, dan
granisetron 3 mg IV.
• PONV cukup efektif diterapi dengan
dolasetron, 12.5 mg IV.
ANTAGONIS RESEPTOR
HISTAMIN
• 3 subtipe reseptor histamin, H1, H2, H3.
• Histamin bekerja melalui reseptor H1 dan hidrolisis
fosfolipid inositol menyebabkan kontraksis otot halus
pada saluran gastrointestinal.
• Difenhidramin, dimenhidrinate, ciclizine, dan
promethazine biasa digunakan sebagai antiemetik.
• Pemberian dimenhidrinate 20 mg IV, pada dewasa
menurunkan kejadian muntah setelah operasi.
• Pada anak, dimenhidrinate 0.5 mg/kg IV menrnkan
insidensi muntah setelah operasi strabismus secara
signifikan

Anda mungkin juga menyukai