Tema 9 Siklus Fosfor

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

SIKLUS PHOSPHOR,

PENGUJIAN DAN
REKOMENDASI PUPUK

Siswanto, Ir. MT. dkk.

Diperbaruhi dari : Phosphor Cyclus, Testing and Fertilizer Recommendations. By Clain


Jones, Soil Chemist, and Jeff Jacobsen, MSU Extension Soil Scientist in
Nutrient Management Module No. 4
Tujuan
1. Memahami macam-macam bentuk phosphor dalam
tanah
2. Mengenali bagaimana sifat-sifat tanah dan iklim
mempengaruhi siklus phosphor dalam tanah
3. Mengenali bagaimana sistem tanaman
memepengaruhi pengelolaan phosphor
4. Mampu untuk membuat rekomendasi pupuk
phosphor berdasarkan pada laporan uji tanah
5. Mengenali keuntungan dan kerugian dari pupuk
phosphor yang berbeda-beda
Phosphor Tanah
• Bentuk fosfat dalam tanah?
• Bentuk tersedia bagi tanaman ?
• Kadar dalam tanaman ?
• Mobilitas dalam tubuh tanaman ?
• Fungsi bagi tanaman apa ?
• Kadar P dalam tanah pertanian ?
• Permasalahan P dalam tanah ?
• Gejala defisiensi dalam tanaman seperti apa ?
Latar Belakang
• Pupuk Phosphor (P) adalah hanya pupuk kedua
setelah nitrogen (N) dalam jumlah aplikasi tahunan
ke lahan pertanian
• Phosphor diperlukan untuk banyak fungsi-fungsi
tanaman, termasuk tranfer energi, dan sintesa
protein.
• pupuk P komersial diambil dari endapan P yang
ketersediaannya terbatas.
Target Luaran pembelajaran
1. menggambarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi siklus P dalam tanah;
2. Menjelaskan kegunaan uji P tanah;
3. Mendemontrasikan bagaimana membuat
rekomendasi pupuk P berdasarkan hasil uji tanah;
dan
4. Mendiskusikan pro dan kontra dari macam-macam
praktek pengelolaan pupuk P.
Bentuk-Bentuk Fosfor
Bentuk Fosfat Rumus Keterangan
Molekul
Ion Fosfat HPO4-2, H2PO4- Bentuk yang dapat
digunakan tanaman
P-terjerap - Secara perlahan dapat
tersedia
Mineral P  
Kalsium Fosfat CaHPO4  
Aluminium AlPO4 Secara relatif tidak larut
Fosfat
Ferro Fosfat Fe2(PO4)3

Secara lambat
P-organik - menyediakan P tersedia
untuk mikroorganisme
dan tanaman
Siklus Fosfor
Fosfor dapat dijumpai dalam tanah sebagai:
• ion phosphate (HPO4-2 atau H2PO4-) sebagai bentuk
tersedia bagi tanaman dan kadarnya < 1 mg P/L (1
ppm P),
• Mencerminkan ion fosfat 1%  P total tanah
• P-terjerap P-organik
(25% - 65%)
• atau dalam P-mineral
• P-organik menurun cepat dengan kedalaman tanah,
• Proses-proses yang mengontrol ketersediaan P dalah
tanah adalah: diambil oleh tanaman, serapan,
pelepasan, mineralisasi, immobilisasi, pengendapan,
pemecahan dan erosi
Diserap oleh Tanaman
• [phosphate] in tanah rendah  tanaman mengambil
sejumlah besar P  desopsi & pelarutan
• Proses difusi P ke akar tanaman
• Serapan P : pertanian berkisar 22.5 - 67.3 kg P 2O5/ha/th
• Pupuk komersial  bentuk oksida (P2O5) ≠ bentuk unsur
(P), nilai P dinyatakan sebagai P2O5.
• Dengan rasio BM P2O5, % P2O5 dapat dikonversi ke % P
dengan x 0.44 (%P = % P2O5 x 2.29) & (% P2O5 = (%P / 0.44)
• Sebuah metode lebih pasti untuk memperkirakan
pemindahan P adalah: analisis P jaringan tanaman yang
dipindahkan dari tanah, dan mengalikan hasilnya dengan
berat kering bahan tanaman.
Siklus Fosfat
Gambar: Siklus Fosfat
Serapan/desopsi
Pengikatan P ke partikel tanah terjadi karena:
• muatan negatif fosfat ditarik ke, dan diikat kuat oleh
muatan positif mineral, seperti aluminium (Al) dan besi
(Fe) hidrosida dan oksida
• kebanyakan fosfat dijerap pada pH rendah (Al, Fe tinggi)
• tanah bertekstur halus menjerap P, karena memiliki luas
permukaan jenis yang luas.
• ketersediaan P meningkat, bila larutan tanah
- 2- 2- 2-
mengandung anion lain seperti HCO3 , CO3 , SiO4 , SO4 ,
atau molibdat tinggi yang bersaing tempat untuk
penyerapan
• Desorbsi P (antonym absorpsi) meningkat bila
kelarutan P menurun,
• atau kondisi tergenang pelarutan Fe(OH)2 & FeO
membebaskan P yang diserap P.
Mineralisasi /Immobilisasi
• Mineralisasi P  proses dimana P-organik dirubah ke
senyawa fosfat organik P, dan
• imobilisasi P  proses dimana P-tersedia terikat oleh
sel-sel mikroorgnisme
Mineralisasi /Immobilisasi
• Mieralisasi terjadi sangat cepat ketika rasio C:P < 200:1
• immobilisasi terjadi bilamana rasio C: P > 300:1
• Untuk pembanding, rasio C:P kotoran sapi RPH
diperkirakan sekitar 100:1 (St. Jean, 1997)
• Mineralisasi dan imobilisasi P dipengaruhi oleh
temperatur, kelembaban, aerasi dan pH
Pengendapan/Pelarutan
Konsentrasi P tersedia sebagaian besar dikontrol oleh:
• Kelarutan mineral P dari Ca-P  pH > diatas 6.8
• Kelarutan mineral P dari Al-P & Fe-P  pH rendah
dibawah 6.5
• Bentuk-bentuk
Bentuk Ca-P kalsium fosfat
Waktu yang ada
Pembentukan, Kelarutan
berikut pemupukan
Monokalsium P Menit Tinggi
(MCP)
Dikalsium P (DCP) Hari s/d minggu
Oktakalsium P 2-5 bulan
(OCP)  
Trikalsium P (TCP) 8-10 bulan
Hidroksiapatite 1-2 tahun
(HA)
Flourapatite (FA) 1-2 tahun Rendah
Pengendapan/Pelarutan

Pengaruh konsentrasi kapur tanah pada tingkat uji Olsen P. Diadaptasi dari Westermann (1992).

Pemupukan P dengan dosis 114 lb P2O5/ac hasil uji P tanah (Olsen)


naik sekitar 13 ppm pada peningkatan 1% kapur, sedangkan pada
peningkatan 12,5% kapur, uji P tanah (Olsen) menjadi sebesar 8 ppm.
pH dan Perilaku Fosfat
• Al-P dan Fe-P adalah mineral P dominan di tanah dengan
pH di bawah 6,5 (Havlin et al., 1999).
• Ca-P adalah mineral P yang dominan di tanah dengan pH
diatas 7.0
Erosi dan Limpasan Permukaan
• Erosi merupakan salah satu penyebab kehilangan P
dari lahan pertanian
• P-terlarut di LP merupakan penyebab kedua
kehilangan P dari lahan pertanian, namun kadar P-
terlarut di LP umum rendah  tingginya P-terjerap
dan pengendapan sbg. mineral P
• Kelarutan P ditemukan mendekati 80 mg/L (80 ppm)
di LP lahan padang rumput yang dipupuk dengan
pupuk kandang unggas (Pierzynski et al., 2000).
• Studi lain, aplikasi pupuk limbah susu dari 100 lb
P2O5/ac, kadar P terlarut di LP meningkat hingga enam
kali lipat (Sharpley dan Tunney, 2000).
Erosi dan Limpasan Permukaan
Mencegah hilangnya P permukaan oleh erosi/LP antara
lain melalui:
• tanpa olah tanah,
• konservasi tanah,
• penahan angin,
• meningkatkan kesuburan tanah,
• mengurangi pembakaran sisa tanaman,
• tanaman penutup,
• kontrol aliran langsung/limpasan permukaan,
• dan penyangga strip
Pencucian
• Kehilangan P karena pencucian jarang terjadi
• Studi menunjukkan bahwa P terlarut bergerak tidak
lebih dari 5 cm dari lapisan olah (belum meninggalkan
zona perakaran)
• Di tanah berpasir, P tersedia meningkatkan
konsentrasi sampai 90 cm di bawah permukaan, tetapi
tidak memiliki efek pada P tersedia di kedalaman 137
cm di bawah permukaan (Pierzynski et al., 2000).
• Sebuah studi selama tiga tahun pada tanah lempung
liat berpasir yang diirigasi berat P tercuci sampai
kedalam sekitar 137 cm (Peterschmidt et al., 1979).
Penambahan & Pengurangan P Tersedia Tanah
Penambahan Pengurangan
Pupuk Diambil tanaman

Desorpsi Absorpsi

Mineralisasi Immobilisasi

Pelarutan Pengendapan

  Erosi
Uji P-Soil
• Tujuan utama uji P tanah adalah untuk menentukan
kebutuhan pupuk P bagi tanaman
• Beberapa metode ekstraksi dikembangkan untuk
mengekstrak P yang terjerap dan mineral P
Ektraktan dan Uji P Tanah Terpilih
Uji P Ekstraktan
Olsen NaHCO3 pada pH 8.5
Bray-1 HCl, NH4F
Mehlich-3 NH4F, CH3COOH, NH4Cl/HCl
Batas Kritis Ketersesiaan P

Batas aman P terlarut


bagi lingkungan
adalah 50 ppm P
(berpasir) & 100 ppm
untuk (berliat)

Pengaruh Batas Uji P tanah pada Hasil Tanaman


Pengaruh tingkat uji tanah pada kemungkinan peningkatan hasil yang
menguntungkan dari pemupukan. Sebuah peluang 0,85 berarti kesempatan 85%.
Dari Havlin et al. (1999).
Mengelola Pupuk Fosfat
• Tipe Pupuk (Mudah Larut/Tidak)
• Waktu/Penempatan pupuk  absorbsi & pengendapan P
sangat cepat, maka aplikasi pupuk P dipilih pada saat
serapan tanaman maksiumum & pemberian dalam jalur
lebih dianjurkan dibandingkan disebar
• Sumber pupuk P  BFA, PK, Kompos dll
• Kelembaban Tanah  FC melarutkan 50-80% pupuk P in 24
jam, sdg pada kelembaban 24% P yang larut 20-50% (Havlin et
al., 1999).
• Kecepatan aplikasi pupuk P  absorbs & pengendapan P
sangat tinggi sehingga aplikasi P jumlah kecil tdk
berpengaruh pada peningkatan ketersediaan P 
aplikasinya banyak
Resume
• Sebagian besar P dalam tanah tidak tersedia bagi
tanaman karena terikat oleh mineral P shg tidak larut
dan/dijerap kuat oleh kation Ca, Fe, Al
• Ketersediaan P tanah diukur dengan salah satu dari tiga
tes tanah utama: Olsen (netral-alkalis), Bray atau Mehlich
(asam)
• Tujuan dari manajemen pupuk P adalah untuk menjaga
tingkat ketersediaan P tanah di dekat atau di atas tingkat
kritis hasil panen maksimal, serta di bawah ambang batas
lingkungan.
• Meningkatkan ketersediaan P yang diambil tanaman
dapat dilakukan dengan aplikasi bahan pupuk yang
mengikat fosfat tinggi (ammonium fosfat) dan
penambahan bahan organik

Anda mungkin juga menyukai