al-quran
Tugas ujian tengah semester
Diflla hikmah aulia
Sejarah perkembangan
URGENSI penafsiran-penafsiran yang dilakukan
Pengertian urgensi metodologi nabi ini memiliki sifat-sifat dan
penafsiran adalah untuk membentuk karakteristik tertentu, diantaranya
Metode tafsir adalah cara-cara pemikiran pemahaman yang sistematis penegasan makna (bayan al-ta’kid);
menafsirkan al-Qur’an. Sedangkan dan jelas serta mengerti luas
perincian makna (bayan tafshil),
metodologi tafsir adalah ilmu tentang tentang al-Qur'an yang merupakan
perluasan dan penyempitan makna;
cara penafsiran al-Qur’an. Pembahasan kitab pedoman hidup bagi kaum
secara teoritis dan ilmiah mengenai Muslimin.
kualifikasi makna. metode-metode yang
metode muqarin (perbandingan), dimaksud adalah metode tahlili, metode
upamanya disebut analisis ijmali, metode muqaran, dan metode
maudhu’i.
Metodelogi
metodologis.
Tafsir
Tafsir bil
bil
Tafsir Abu Syaikh bin Hibban
Tafsir Ibn ‘Atiyyah
Tafsir Abu Laits as-Samarqandi
Metode
Metode ijmali
ijmali 2. Mengemukakan arti global yang dimaksud oleh ayat tersebut
4. Tanwir al-Miqbas min tafsir Ibnu Abbas karya Ibnu Abbas yang
dihimpun al-Fairuz abady
Metode tahlili
melihat petunjuk ayat dari berbagai segi serta
menjelaskan keterkaitan kata dengan kata lainnya
dalam satu ayat atau beberapa ayat
Perkembangan metode tahlili
Perkembangan Tafsir Tahlili Adanya metode tafsir tahlili tidak secara tiba-tiba muncul.Akan
tetapi metode ini muncul dengan melalui beberapa tahapan periode penafsiran.Penelitian
tentang sejarah dan periode yang dilalui „ilmu‟ tafsir ini, kita dapati bahwa tafsir melalui
periode yang banyak, sampai pada zaman sekarang ini.Secara gelobal penjelasannya
sebagai berikut;
Periode pertama, pada masa Nabi saw, tafsir waktu itu terbatas pada penjelasan
pada kata-kata yang samar atau asing. Analisa tafsir secara kebahasaan kata dalam ayat
di masa Nabi sangat jarang sekali, dikarenakan waktu itu masyarakat tidak membutuhkan
corak tafsir seperti ini.Mereka sangat paham dengan bahasanya dan belum banyak
tercampur dengan orang-orang asing (DعجمDأ.(
Periode kedua, terjadi perluasan penafsiran secara besarbesaran.Hal itu menjadi
kebutuhan primer bagi orang-orang yang baru masuk Islam, di mana mereka tidak
menyaksikan langsung turunnya wahyu.Muailah adanya kebutuhan tafsir secara bahasa
setahap-setahap. Hingga islam menyebar di timur dan barat. Sebagaimanadinukil bahwan
Umar bin Khattab memberikan perhatian khusus pada segi bahasa. Begitu pula Ibnu Abbas
rda merupakan sahabat Nabi saw yang berandil besar dalam menafsirkan al qur‟an al
karim
Periode ketiga,periode tafsir tahlili muncul setelah ilmu-ilmu keislaman dibukukan.Dan
muncul ilmu baru yang berkhidmat pada alQur‟an al-Karim. Mulai analisa nash ayat al-
Qur‟an dengan bentuk yang lebih luas.
Periode keempat, periode penggabungan dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tafsir.
Buku yang paling lama dengan metode tahlili adalah buku yang ditulim oleh imam
Muhammad bin Jarir al-Tabari w 310.
Pengertian
to d e
Me n
a rr a
Muq
menurut Abd alHayy al Farmawi adalah penafsiran Alquran
dengan cara menghimpun sejumlah ayat – ayat Alquran ,
kemudian mengkaji, meneliti dan membandingkan pendapat
sejumlah penafsir mengenai ayat – ayat tersebut, baik penafsir
dari generasi salaf maupun khalaf atau menggunakan tafsir bi
al-ra’yi maupun alma’tsur .
Ruang lingkup
1. Membandingkan ayat-ayat Alquran antara satu dan yang lainnya yang memiliki
kesamaan/Membandingkan ayat-ayat Alquran antara satu dan yang lainnya yang memiliki
kesamaan /kemiripan redaksi dalam dua masalah yang berbeda atau lebih, atau dalam satu
masalah yang sama atau yang diduga sama.
2. Membandingkan ayat-ayat Alquran dengan Hadis Rasulullah SAW yang secara lahiriah tampak
bertentangan.
3. Membandingkan antara pendapat ulama-ulama tafsir menyangkut penafsiran Alquran. Misalnya
membandingkan penafsiran yang bercorak tafsir ahkam. Dengan penafsiran yang bercorak tafsir
adab al-ijtima’i terhadap ayat yang sama.
Kelebihan dan kekurangan metode muqarran
a) Penafsiran yang menggunakan metode ini, tidak dapat diberikan kepada para
pemula.
b) Metode muqâran kurang dapat diandalkan untuk menjawab permasalahan sosial
yang tumbuh di tengah masyarakat. hal itu disebabkan metode ini lebih mengutamakan
perbandingan daripada pemecahan masalah.
c) Metode muqâran terkesan lebih banyak menelusuri penafsiranpenafsiran yang
pernah di berikan oleh ulama daripada mengemukakan penafsiranpenafsiran baru.
sebenarnya kesan serupa itu tak perlu timbul bila mufassirnya kreatif.