• Respon imun sekunder adalah reaksi sistem kekebalan bila
antigen kontak dengannya untuk waktu kedua dan berikutnya. Karena sel kekebalan tubuh telah terpapar antigen sebelumnya, pembentukan kekebalan terhadap antigen cepat dan kuat. Dengan ingatan imunologis sebelumnya, respon imun segera terjadi dan mulai melakukan antibodi. Oleh karena itu, fase lag sangat singkat dalam respon imun sekunder karena adanya sel memori yang diproduksi oleh sel B. Jumlah antibodi yang diproduksi tinggi pada respon imun sekunder, dan mereka bertahan lebih lama, memberikan perlindungan yang baik pada tubuh. Dalam waktu singkat, tingkat antibodi naik ke puncak. Jenis utama antibodi yang dihasilkan adalah IgG. Namun, sejumlah kecil IgM juga diproduksi selama respon imun sekunder. • Respons imun sekunder muncul terutama di sumsum tulang, kemudian di kelenjar getah bening dan limpa. • Respons imun primer biasanya lebih lemah daripada respon imun sekunder. • Respon kekebalan sekunder lebih kuat. • Ketika kedua kalinya tubuh terkena virus atau bakteri tertentu, sistem kekebalan tubuh mengenali menyerang organisme yang lebih cepat dan tahu bagaimana untuk melawannya. Karena waktu yang dibutuhkan untuk langkah ini lebih pendek, infeksi bisa dihilangkan lebih cepat. Kecerdasan dan intuisi yang diperoleh sistem kekebalan tubuh memobilisasi respon imun sekunder • Tanggapan kekebalan dapat dikategorikan sebagai respons kekebalan primer dan sekunder. Tanggapan kekebalan primer terjadi saat antigen kontak dengan sistem kekebalan tubuh untuk pertama kalinya. Respons imun primer membutuhkan waktu lebih lama untuk menetapkan kekebalan terhadap antigen. Respon imun sekunder terjadi ketika antigen yang sama menghubungi sistem kekebalan tubuh untuk kejadian kedua dan berikutnya. • Karena memori imunologis, respon sekunder dengan cepat menetapkan kekebalan terhadap antigen tersebut. Respons imun primer dilakukan oleh sel B naif dan sel T. Respon imun sekunder dilakukan oleh sel memori. Inilah perbedaan antara respon imun primer dan sekunder.