INDONESIA
Oleh Dra. Nurmin
BAB 2
Corak Kehidupan dan
Hasil-hasil Budaya Masa
Praaksara Indonesia
KOMPETENSI
DASAR
• Memahami perkembangan bumi dan munculnya
makhluk hidup;
• Memahami terbentuknya kepulauan Indonesia;
• Memahami corak kehidupan dan hasil-hasil budaya
pada masa praaksara Indonesia;
• Memahami hasil-hasil kebudayaan Nusantara pada
masa praaksara tingkat lanjut
A. Perkembangan Bumi dan
Munculnya Makhluk Hidup
1. Asal-usul Bumi dan Makhluk Hidup
Arkaekum Paleozoikum
Mesozoikum Neozoikum
Arkaekum
Kemunculan seketika
Kehidupan pertama Manusia sekarang makhluk hidup tanpa
kali di udara adalah bentuk kaitannya dengan
(atmosfer) sempurna dari sisa- leluhur yang primitif
sisa kehidupan disebut penciptaan
purbakala oleh Tuhan
1.TEORI HAROLD UREY
Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)
Harold Urey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika
Serikat. Dia menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer
bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air
(H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang
semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi
radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah
reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup.
Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal
dengan teori Urey.
2. TEORI DARWIN
Charles Robert Darwin, (12 Februari 1809 – 19 April 1882)
adalah seorang naturalis dan ahli geologi Inggris, paling dikenal
untuk kontribusinya kepada teori evolusi. Dia menetapkan bahwa
semua spesies dari kehidupan telah diturunkan dari waktu ke
waktu dari nenek moyang bersama, dan dalam publikasi bersama
dengan Alfred Russel Wallace memperkenalkan teori ilmiah
bahwa pola percabangan evolusi dihasilkan dari sebuah proses
yang dia sebut seleksi alam, di mana perjuangan untuk eksistensi
memiliki efek yang sama dengan seleksi buatan yang terlibat
dalam pemuliaan selektif.
LANJUTAN…
Darwin menerbitkan teori evolusi dengan bukti kuat dalam buku
tahun 1859-nya On the Origin of Species, mengatasi penolakan
ilmiah dari konsep awal dari transmutasi spesies. Pada 1870-an,
komunitas ilmiah dan banyak dari masyarakat umum menerima
evolusi sebagai fakta. Namun, banyak yang menyukai penjelasan
yang menentang dan itu tidak diakui sampai munculnya sintesis
evolusi modern dari tahun 1930-an sampai tahun 1950-an bahwa
konsensus yang luas dikembangkan di mana seleksi alam adalah
mekanisme dasar evolusi. Dalam bentuk yang dimodifikasi,
penemuan ilmiah Darwin adalah teori pemersatu ilmu kehidupan,
menjelaskan keanekaragaman kehidupan.
LANJUTAN…
Campur tangan ini dapat dilihat entah sebagai suatu tindakan penciptaan
dari ketiadaan (ex nihilo), atau dengan munculnya ketertiban dari khaos (
demiurgos) yang ada sebelumnya. Dalam pengertian modern,
istilah kreasionisme secara khusus dihubungkan dengan suatu jenis
fundamentalisme Kristen konservatif yang bertabrakan dengan berbagai
aspek dari ilmu pengetahuan. Di kalangan ilmuwan, kreasionisme adalah
termasuk pseudosains, yang tidak sesuai dengan metode ilmu pengetahuan.
Menurut penantang kreasionisme, pendukung kreasionisme tidak dapat
mengusulkan suatu teori penciptaan yang bisa difalsifikaikan atau bisa
diteliti dengan memakai instrumen ilmu pengetahuan.
3. TEORI KREASIONISME
Kreasionisme sebagaimana dalam agama-agama
Abrahamik, adalah kepercayaan bahwa manusia,
kehidupan, bumi, dan seluruh jagat raya
mempunyai asal-usul secara ajaib yang dihasilkan
oleh campur tangan adikodrati suatu keberadaan
yang maha tinggi yang umumnya disebut Tuhan.
B. Terbentuknya Kepulauan
Indonesia
Terbentuknya Kepulauan Indonesia
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, antara
lain:
Dalam teori Nusantara disebutkan bahwa manusia Indonesia berasal dari bangsa
Indonesia itu sendiri, bukan melalui proses migrasi dari daerah lain. Teori Nusantara
didukung oleh Mohammad Yamin, J. Crawford, Sutan Takdir Alisyahbana, dan Gorys
Keraf.
Dasar teori Nusantara ini mencakup beberapa hal. Pertama, teori Nusantara berdasarkan
pada bangsa Melayu merupakan bangsa yang telah memiliki peradaban yang tinggi.
Pandangan itu didasari oleh hipotesis bahwa bangsa Melayu sudah melalui proses
perkembangan budaya sebelumnya. Kesimpulannya bangsa Melayu berasal dan
berkembang di Nusantara, bukan dari luar yang berpindah ke wilayah Nusantara.
b. KARAKTERISTIK FISIK MANUSIA
PURBA DI INDONESIA
1. MEGANTHROPUS
1. MEGANTROPUS PALEOJAVANICUS
Fosil manusia purba ini ditemukan pertama kali oleh Von Koenigswald di daerah Sangiran, Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1936. Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia
prasejarah yang berbadan tegap dan memiliki rahang yang sangat kuat dan besar
Lanjutan
Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus Paleojavanicus adalah
manusia prasejarah terbesar dan tertua
di Indonesia. Oleh karena itu,
pemberian namanya terdiri dari
gabungan kata megan =
besar, anthropus = manusia, paleo =
tua, javanicus = dari Jawa.
Lanjutan
Meganthropus diperkirakan hidup 2 juta
sampai 1 juta tahun yang lalu, pada masa
Paleolithikum atau
ZamanBatuTua. Meganthropus memiliki
kelebihan pada bentuk tubuhnya yang
lebih besar dibandingkan manusia purba
lainnya.
Lanjutan
Berikut ini ciri-ciri manusia purba Meganthropus
Paleojavanicus:
•Tinggi badan 165 cm – 180 cm
•Berbadan tegap
•Volume otak 900 cc
•Bentuk kening menonjol dan tebal, melintang sepanjang
pelipis
•Tidak memiliki dagu
•Berhidung lebar
•Struktur rahang kuat dan besar
lanjutan
Contoh Manusia purba Megantropus
Paleojavanicus
LANJUTAN
2. PITHECANTHROPUS
Terdiri dari:
Pithecanthropus Erektus
Berikut ciri-ciri Pithecanthropus:
•Badan tegap, tapi tidak setegap
Meganthropus.
•Tinggi badannya sekitar 165-180
sentimeter.
•Tulang rahang dan geraham kuat,
bagian kening menonjol.
•Hidung lebar dan tidak berdagu.
•Volume otak belum sempurna,
kapasitasnya hanya 750-1.300 cc.
•Tulang atap tengkorak tebal dan
berbentuk lonjong.
Pithecanthropus Mojokertensis
Lanjutan
Ciri
Ciri Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis
Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba pithecanthropus
mojokertensis :
•Memiliki badan tegap
•Tidak mempunyai dagu
•Memiliki kening yang menonjol
•Tinggi badan 165-180 cm
•Mempunyai volume otak 750 – 1.300 cc
•Tulang geraham dan rangnya lebih kuat
•Tulang tengkorak tebal
•Memiliki tulang tengkorak yang lonjong
•Hidup sekitar 2 sampai 2,5 juta tahun yang lalu
Lanjutan
Ciri-ciri
Pithecanthropus robustus diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai badan yang tegap, tetapi tidak seperti
perawakan Meganthropus
2. Mempunyai tinggi badan antara 165 – 180 cm.
3. Mempunyai gigi geraham dan tulang rahang
yang kuat.
4. Mempunyai bagian kening yang menonjol.
lanjutan
Berikut ciri-ciri pithecanthropus soloensis yaitu:
Kapasitas otaknya berkisar antara 750 sampai 1350 cm³
1.Tinggi tubuh mencapai 165 sampai 180 cm
2.Memekan tumbuhan dan berburu
3.Memiliki gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat
4.Hidung yang lebar
5.Tidak memiliki dagu
6Tonjolan dibagian kening tebal dan melintang
7.Dibagian tengkuk memiliki otot yang masih cukup lebar
8.Menonjol dibagian tulang pipi
9.Bagian tempurung tengkorak berbentuk lonjong
10.Pada bagian dahi bentuknya lebih tinggi dan terisi, dibandingkan
dengan pithecanthropus mojokertensis dan pithecanthropus erectus
3. HOMO ( MANUSIA )
Ciri – Ciri Homo Soloensis
• Mempunyai volume otak antara 1000
sampai dengan 1200 cc.
• Otak kecil dari homo soloensis berukuran
lebih besar dibanding otak kecil pada
manusia Pithecanthropus Erectus.
• Tengkorak kepaka berukuran lebih besar,
kalo dibandingkan dengan Pithecanthropus
Erectus.
Jenis manusia homo soloensis
Ciri – Ciri
Homo Wajakensis
•Mempunyai suatu tinggi sekitar 1,30 sampai 2,10
meter.
•Ada tulang dahi yang panjang.
•Terdapat bentuk pipi yang menonjol ke samping.
•Mempunyai kapasitas volume otak sekitar 1350
cm³ sampai 1450 cm³ dan otak sekitar +1.300
cm³.
•Mempunyai bentuk tulang yang besar dan otot
yang kuat.
Manusia Homo Wajakensis
c. Homo Floriensis
Lanjutan
1. Paleolitikum 2.Mesolitikum
4.Megalitikum
3. Neolitikum
1. ZAMAN BATU TUA ATAU PALEOLITIKUM.
zaman ini adalah masa berburuh dan mengumpulkan makann tingkat
sederhana.
Paleolitikum berasal dari Bahasa Yunani yaitu palaios berarti purba dan
lihtos berarti batu,karena alat penunjang utama untuk ber buru dan
mengumpulkan makanan terbuat dari batu contoh:
Kapak genggam / perimbas, alat serpih,kayu dan tulang binatang, pola
hidup seperti ini disebut foot gathering, bertempat tinggal nomaden.
Berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup
pada zaman Paleolitikum adalah: Meganthtropus Paleojavanicus,
Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, dan Homo Soliensis.
Fosil ini ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo
Ciri-ciri kehidupan manusia purba
pada masa food gathering adalah
•Mendapatkan makanan langsung dari alam.
•Menggunakan perkakas atau alat yang
langsung diambil dari alam (tidak diasah
terlebih dahulu).
•Memiliki pencaharian yaitu berburu dan
mengumpulkan makanan yang diambil
langsung dari alam.
Sejarah Budaya Kapak Perimbas Di Seluruh Dunia
Kapak Perimbas
Kapak Perimbas
Keberadaan kapak ini diketahui sudah ada
ketika zaman paleolitikum atau juga disebut
dengan zaman batu. Pada zaman ini semua
alat-alat rumah tangga dan berburu berasal
dari batu. Kapak ini digunakan selama periode
2,6 juta tahun yang lalu hingga 1,7 juta tahun
yang lalu. Budaya menggunakan peralatan
dari batu ini juga ditemukan di wilayah Eropa,
Asia Timur, Afrika, dan Timur Tengah
Kapak Persegi
Kapak Perimbas Di Indonesia
Pembuatan Kapak Perimbas
Penelitian tentang kapak ini di Indonesia dimulai
pada tahun 1935. Pada saat itu arkeolog
Koeningsswald melakukan penelitian di wilayah
Punung, Pacitan, Jawa Timur. Koeningsswald
berpendapat jika temuan alat bantu yang ada di
Pacitan memiliki kebudayaan yang sama pada daerah
Eropa di awal zaman paleolitik.
Daerah yang telah ditemukannya kapak
perimbas adalah Lahat di Sumatera Selatan,
Kalianda di Lampung, Awalbangkal di
Kalimantan Selatan, Cabbege di Sulawesi
Selatan, Sembira dan Trunyan di Bali, Batutring
di Sumbawa, dan Nusa Tenggara Timur.
Keberadaan kapak ini diketahui sudah ada
ketika zaman paleolitikum atau juga disebut
dengan zaman batu. Pada zaman ini semua
alat-alat rumah tangga dan berburu berasal
dari batu. Kapak ini digunakan selama periode
2,6 juta tahun yang lalu hingga 1,7 juta tahun
yang lalu. Budaya menggunakan peralatan
dari batu ini juga ditemukan di wilayah Eropa,
Asia Timur, Afrika, dan Timur Tengah
Kapak genggam ditemukan oleh seorang bernama Ralph von
Koenigswald pada tahun 1935 di Punung Kabupaten Pacitan.
ALAT SERPIH (FLAKE).
Lanjutan
Ciri-Ciri Alat Serpih
Berikut ini analisis ciri-ciri alat serpih, antara lain :
•Alat dari bahan batuan seperti batu tufa, gamping
dan endap.
•Bentuknya surut (serut ujung, serut cekung, serut
gigir) dan lancip (lengkung dan oval).
•Ada juga alat serupa yang bentuknya membulat,
meruncing dan cekung.
•Ukurannya kecil, antara 2 hingga 10 cm,
tergantung tempat penemuannya. Setiap tempat
berbeda-beda.
•Bentuknya memperlihatkan kerucut pukul yang
jelas.
•Di Indonesia, alat ini berasal dari masa Plestosen
Tengah dan Atas.
•Pembuatannya dengan teknik Clacton.
KAPAK PENETAK
KAPAK PENETAK
Lanjutan
Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan zaman paleolitikum,
yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, tetapi manusia pada masa itu juga mulai mempunyai
tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana. [3] Tempat tinggal yang mereka pilih
umumnya berlokasi di tepi pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche) sehingga di
lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-berkas kebudayaan manusia pada zaman itu.
Kjokkenmoddinger.
Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur dari zaman mesolitikum yang ditemukan di sepanjang pantai
timur Pulau Sumatra.[4] Hal ini diteliti oleh Dr. P. V. van Stein Callenfels pada tahun 1925 dan menurut
penelitian yang dilakukannya, kehidupan manusia pada saat itu bergantung dari hasil menangkap siput
dan kerang karena ditemukan sampah kedua hewan tersebut setinggi 7 meter.[4] Sampah dengan
ketinggian tersebut kemungkinan telah mengalami proses pembentukan cukup lama, yaitu mencapai
ratusan bahkan ribuan tahun.[4] Di antara tumpukan sampah tersebut juga ditemukan batu penggiling
beserta landasannya (pipisan) yang digunakan untuk menghaluskan cat merah. [4] Cat tersebut
[4]
4. Kebudayaan bacson-hoabinh
Bacson hoabinh merupakan kebudayaan yang ditemuka di dalam bukit-bukit kerang dan gua di Indo-china,
sumatera timur, dan melaka.
Terdapat alat seperti batu giling yang ditemukan di gua itu.
Peninggalan yang satu ini cukup unik, kalau ada orang yang meninggal, mayatnya diposisikan dengan posisi
berjongkok kemudian diberi cat warna merah. Tujuan pemberian cat tersebut katanya sih “supaya
mengembalikan hayat kepada mereka yang masih hidup”
5. Kebudayaan toala
Sebagian besar kebudayaan toala membuat alatnya dari batu yang menyerupai batu api dari eropa, seperti
kaleson, jaspis, obsidian dan kapur.
Budaya ini beda dengan bacson-hoabinh. Kalau ada yang meninggal, dia akan dikuburkan didalam gua dan
kalau tulang belulangnya telah mengering akan diberikan kepada keluarganya sebagai kenang-kenangan.
3. Zaman Neolitikum.
3. Zaman Neolitikum
3. Zaman Neolitikum
3. Zaman Neolitikum
rabah yang dihasilkan masih
dalam bentuk animisme dan
iring dengan
misme, berkembang pula bangunan
berundak-undak, kuburbatu, dan
HASIL KEBUDAYAAN PRA AKSARA TINGKAT LANJUT: