Anda di halaman 1dari 14

DIARE DAN HEPATITIS

FAZRIN NURMALINDA (244019002)


MULYANI (244019019)
DIARE
DEFINISI DIARE

• Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari
biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari
penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).
• Diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi feses (tinja) lembek, atau cair,
bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi lebih dari dua kali sehari dan
berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari 14hari. Seperti diketahui, pada
kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali atau dua kali dalam sehari dengan
konsistensi feses padat atau keras.
JENIS-JENIS DIARE

• Diare Akut

Merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang disebut Rotaviru yang ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan
dapat berupa air saja yang frekuensinya biasanya (3kali atau lebih dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari.

• Diare Bermasalah

Diarae ini umumnya diawali oleh diare cair kemudian pada hari kedua atau ketiga baru muncul darah, dengan maupun tanpa lendir,
sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus panas disertai hilangnya nafsu makan dan badan terasa lemah.

• Diare Persisten

Merupakan diare akut yang menetap, dimana titik sentral patogenesis diare persisten adalah keruskan mukosa usus. Penyebab diare
persisten sama dengan diare akut.
PENYEBAB DIARE

• Bakteri , virus, parasit ( jamur, cacing , protozobakter


• Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia. Contoh Obat ARV
• Kekurangan gizi misalnya : kelaparan, kekurangan zat putih telur Gizi yang buruk.
• Tidak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya : Alergi terhadap susu , si anak tidak tahan meminum susu yang
mengandung lemak atau laktosa

• Immuno defesiensi
• Reaksi Obat Contoh antibiotik, obat-obat tekanan darah dan antasida yang mengandung magnesium.
• Penyakit Intestinal Penyakit inflamasi usus atau penyakit abdominal.
ALUR PENULARAN DIARE

• Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau
kontaminasi oleh tangan yang kotor
• Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi sering memasukan tangan/
mainan / apapun kedalam mulut.  Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan udara sampai
beberapa hari. 
• Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar
• Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih
• Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja anak
yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.
PENCEGAHAN DIARE

• Menggunakan air bersih


• Memasak air sampai mendidih sebelum diminum untuk mematikan sebagian besar kuman penyakit.
• Membuang tinja bayi dan anak-anak dengan benar.
• Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
• Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
• Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di lingkungan tempst tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih,
bersih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
• Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
• Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan muka.
• Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan tempat. Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah
• Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti air bersih dan jamban/WC yang memadai.
• Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar.
HEPATITIS
DEFINISI HEPATITIS

• Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang dapat disebabkan oleh berbagai kausa, termasuk infeksi virus
atau pajana ke bahan – bahan toksik. Pada hepatitis virus, Peradangan hati yang berkepanjangan atau berulang,
yang biasanya berkaitan dengan alkoholisme kronik, dapat menyebabkab sirosis, suatu keadaan berupa
penggantian hepatosit yang rusak secara permanen oleh jaringan ikat
• Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam,
mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis,
hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A )
dapat pula hepatitis kronik (hepatitis B,C) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).
hepatitis yang biasanya disebabkan oleh obat-obatan, alkohol (hepatitis alkoholik), dan obesitas serta gangguan
metabolisme yang menimbulkan nonalkoholik steatohepatitis (NASH) disebut Hepatitis Nonvirus.
JENIS-JENIS DAN PENYEBAB HEPATITIS

Hepatitis dapat disebabkan karena infeksi maupun bukan karena infeksi. Pembagian jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus adalah
sebagai berikut:

Hepatitis A. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A biasanya ditularkan melalui makanan atau air minum yang
terkontaminasi feses dari penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A.

Hepatitis B. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus
hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan air mani. Karena itu, berbagi pakai
jarum suntik serta berhubungan seksual tanpa kondom dengan penderita hepatitis B dapat menyebabkan seseorang tertular penyakit ini.

Hepatitis C. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C dapat ditularkan melalui cairan tubuh, terutama melalui berbagi
pakai jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom.

Hepatitis D. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D merupakan penyakit yang jarang terjadi, namun bersifat serius.
Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan
cairan tubuh lainnya.
• Hepatitis E. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi pada lingkungan yang tidak memiliki sanitasi
yang baik, akibat kontaminasi virus hepatitis E pada sumber air.
GEJALA HEPATITIS

Sebelum virus hepatitis menimbulkan gejala pada penderita, terlebih dahulu virus ini akan melewati masa inkubasi. Waktu inkubasi tiap jenis virus
hepatitis berbeda-beda. HAV membutuhkan waktu inkubasi sekitar 15-45 hari, HBV sekitar 45-160 hari, dan HCV sekitar 2 minggu hingga 6
bulan.Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita hepatitis, antara lain adalah:
• Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas.
• Feses berwarna pucat.
• Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan (jaundice). Hal ini terjadi karena peningkatan bilirubin dalam darah.
• Nyeri perut.
• Berat badan turun.
• Urine menjadi gelap seperti teh.
• Kehilangan nafsu makan.

Bila Anda mengalami hepatitis virus yang dapat berubah menjadi kronik, seperti hepatitis B dan C, mungkin Anda tidak mengalami gejala tersebut
pada awalnya, sampai kerusakan yang dihasilkan oleh virus berefek terhadap fungsi hati. Sehingga diagnosisnya menjadi terlambat.
ALUR PENULARAN HEPATITIS

1. Penularan hepatitis melalui fecal-oral


Rute fecal-oral adalah rute penularan hepatitis yang paling sering dijumpai pada penderita hepatitis A dan hepatitis E. Kedua virus hepatitis ini dapat menyebar melalui sistem pencernaan
lewat makanan, atau minuman yang sudah terkontaminasi feses penderita hepatitis.Sebagai contoh, penderita hepatitis A atau hepatitis E yang tidak mencuci tangan setelah dari toilet, lalu
menyentuh benda lain pun bisa menularkan virusnya ke orang lain.
2. Transfusi darah
Meski begitu, rute penyebaran virus ini hanya berlaku pada hepatitis B, C, dan D.Terlebih lagi, virus hepatitis C hanya bisa menular lewat rute parenteral, yaitu kontak langsung dengan
darah yang terinfeksi. Pasalnya, baik virus hepatitis B, C, dan D hanya terdapat di dalam darah atau cairan tubuh. Bila berlangsung dalam jangka waktu yang lama, tentu dapat
meningkatkan risiko komplikasi penyakit hati yang serius, seperti sirosis, kanker hati, dan gagal hati. 
3. Pemakaian jarum yang tidak steril
Sebagai contoh, penggunaan jarum yang tidak steril biasa ditemukan pada jarum untuk pembuatan tato, tindik, dan obat-obatan terlarang. Akibatnya, jarum suntik yang digunakan kembali
tanpa disterilkan dapat menginfeksi orang lain karena langsung disuntikkan ke pembuluh darah. 
4. Berhubungan seks
Akibatnya, jarum suntik yang digunakan kembali tanpa disterilkan dapat menginfeksi orang lain karena langsung disuntikkan ke pembuluh darah. Berhubungan seks ternyata menjadi salah
satu penyebaran virus hepatitis A dan B yang paling sering terjadi. Risiko penularan akan semakin tinggi ketika aktivitas seksual dilakukan bersama dengan injeksi obat-obatan terlarang. 
5. Penularan hepatitis secara vertikal saat melahirkan
Penyebaran virus terjadi akibat adanya membran darah yang pecah sebelum melahirkan. Hal ini juga berlaku saat bayi terpapar darah ibu yang terinfeksi ketika proses persalinan. Virus
hepatitis C juga bisa menular saat proses persalinan, tetapi masih cukup jarang terjadi. Namun, risiko penyebaran hepatitis C dapat meningkat ketika ibu hamil yang terinfeksi
hepatitis juga terjangkit HIV. 
PENCEGAHAN HEPATITIS

Agar terhindar dari hepatitis, seseorang perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Misalnya dengan:
• Menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkontaminasi virus hepatitis.
• Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi, terutama kerang dan tiram, sayuran, serta buah-buahan.
• Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain.
• Tidak menyentuh tumpahan darah tanpa sarung tangan pelindung.
• Melakukan hubungan seksual yang aman, misalnya dengan menggunakan kondom, atau tidak berganti-
ganti pasangan.
• Kurangi konsumsi alkohol.
• Selain melalui pola hidup bersih dan sehat, hepatitis (terutama A dan B) bisa dicegah secara efektif
melalui vaksinasi.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai