Anda di halaman 1dari 2

CERAMAH TENTANG TELADAN NABI IBRAHIM AS DAN IBADAH KURBAN

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.


Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin, wabihi nasta’inu ‘alaa umuriddunya waddin.
Wassholatu wassalamu ‘alaa asyrafil mursalin, wa’alaa alihi wa sahbihi ajma’in.
Amma ba’du.
Marilah kita ucapkan Alhamdulillah kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang telah
memberikan berbagai banyak nikmat berupa kesehatan, iman dan islam hingga kita
masih dapat bertemu dalam kesempatan mulia ini.
Jangan pula lupa kita haturkan sanjungan kepada Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi
wasallam yang akan memberikan kita syafaat kelak fi yaumil qiyamah.

Teman-temanku sekalian
Dalam bulan mulia Dzulhijjah ini ada 2 ibadah luar biasa yang bisa dilakukan berbeda
dengan ibadah-ibadah dibulan lain yaitu ibadah haji dan ibadah kurban.
Tahukah teman-teman bila 2 ibadah ini menjadi ibadah yang disyariatkan dari Nabi
Ibrahim AS, bapak para Nabi yang sangat taat dan takwa kepada Allah 'azza wa jalla.
Terutama ibadah kurban yang membutuhkan ketakwaan dalam pelaksanaannya,
kenapa? karena saat mendapat perintah ibadah kurban nabi Ibrahim AS tidak
diperintahkan menyembelih kambing atau domba seperti kita saat ini.

Perintah berkurban itu datang berulang-ulang kali dalam mimpi Nabi Ibrahim AS yaitu ia
harus menyembelih putra kesayangannya Nabi Ismail AS, Nabi Ibrahim As
pun sempat ragu dan menceritakan mimpi yang dialaminya 3 malam berturut-turut itu.
Nabi Ibrahim berkata, ‘Hai anakku, sungguh aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?", "wahai Bapakku, kerjakanlah apa
yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-
orang yang sabar," jawab Ismail AS.

Apakah Nabi Ibrahim AS menolak perintah Allah lewat mimpinya teman-teman?, tentu
saja tidak karena mimpi para Rasul merupakan wahyu dari Allah dan Nabi Ibrahim AS
adalah seorang Nabi yang sangat takwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Saat  Nabi Ibrahim AS siap hendak menyembelih putranya dengan takbir 3 kali "allahu
akbar, allahu akbar, allahu akbar", seketika Allah mengganti posisi Nabi Ismail AS
dengan seekor kibas atau domba.
Maka hingga kinilah kita terus diperintahkan untuk berkurban hewan dengan kambing,
domba ataupun sapi.
Teman-temanku sekalian.
Dibalik kisah Nabi Ibrahim AS dan ibadah kurban tadi maka dapat kita contoh bukti
ketakwaan seorang hamba atas perintah Allah Ta'ala dengan ikut melaksanakan ibadah
kurban.

Nabi-nabi sebelum Nabi Ibrahim AS pun telah diperintahkan untuk berkurban seperti
anak-anak Nabi Adam AS yaitu Habil dan Qabil dan umat Nabi Musa AS Bani Israil
yang diperintah menyembelih sapi betina, tapi Nabi Ibrahimlah yang mendapat tugas
paling berat saat datangnya perintah kurban.
Maka disitulah dapat kita petik keteladan dari Nabi Ibrahim AS dan putra beliau Nabi
Ismail AS berupa wujud ketakwaan atas apa yang telah Allah subhanahu wa ta'ala
perintahkan.

Begitulah teman-temanku sekalian sepenggal kisah teladan dari Nabi Ibrahim AS di


balik ibadah kurban yang terus kita laksanakan setiap bulan Dzulhijjah AS di Idul Adha.
Saya cukupkan sampai disini, khuz ma sofa wa da ma kadar, ambillah yang baik dan
buang yang buruk dari ceramah singkat saya ini, akhirul kalam tsummas
salamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh."

Anda mungkin juga menyukai