Anda di halaman 1dari 34

KEJANG DEMAM

SEDERHANA

Disusun oleh: dr. Dodi Maulana

Pembimbing: dr. Zainal Makruf, Sp.A

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


BAB I
Pendahuluan
Kejang demam adalah bangkitan
kejang yang disertai demam (suhu ≥ 38°C)
tanpa adanya infeksi sistem
saraf pusat, yang terjadi pada bayi
dan/atau anak usia 6 bulan hingga 5 tahun.
Kejang demam terjadi pada
2% - 5 % anak (IDAI, 2012).
Penyakit demam sangat umum terjadi pada masyarakat

Merupakan penyebab tersering anak dibawa ke dokter 20-


40%

Demam pada anak umumnya disebabkan oleh dua:


• Virus : sembuh sendiri, panas tak terlalu tinggi, sebagian besar penyebab
demam pada anak
• Bakteri: meningitis, bekteremia, ISK, Pneumonia

Demam dengan suhu ≥ 38oC  kejang (kejang demam)


• Penyebab umum kejang pad anak
• Orang tua dapat cemas, panik, takut
BAB II
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : An. GA
Umur / Tanggal Lahir: 18 bulan/ 14 Februari 2017
Jenis kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 10 Kg
Tinggi Badan : 79 Cm
Agama : Islam
Alamat : Jl. Hiba Kencana No. 99 Rt 04 Kelurahan
Majapahit
Suku Bangsa : Sumatera Selatan
MRS : 06 Agustus 2018
Anamnesis
Keluhan Utama : Kejang
Keluhan Tambahan: Demam

Sejak ± 3 hari SMRS pasien


mengeluh pilek (+) sekret warna ± 1 hari SMRS pasien mengeluh
putih. Demam (-), Batuk (-), demam (+) tinggi, demam tidak naik
mual (-), muntah (-), nafsu turun, batuk (+), pilek (+), mual (-),
makan baik, nyeri menelan (-), muntah (-), diare (-),
keluar cairan dari telinga (-), BAB dan BAK seperti biasa.
BAB dan BAK biasa. Pasien Pasien tidak berobat.
tidak berobat

± 2 hari SMRS batuk (+) berdahak


bewarna putih, Demam (-), Sesak (-), ± 3 jam SMRS pasien
Pilek (+) sekret warna putih, mual (-), kejang. Kejang seluruh
muntah (-), nafsu makan baik, nyeri badan, umum tonik klonik,
menelan (+), keluar cairan dari telinga (-), durasi kejang 3 menit, post
BAB dan BAK biasa. Pasien meminum obat iktal anak sadar.
batuk yang dibeli sendiri,
keluhan sedikit berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat kejang sebelumnya disangkal
• Riwayat bepergian keluar kota disangkal

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


• Riwayat penyakit dengan keluhan yang
sama dalam keluarga disangkal
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Riwayat Imunisasi
Masa kehamilan : 10 bulan Imunisasi dasar lengkap
Partus : Partus
Spontan
Ditolong oleh : Bidan
HPHT : Lupa Riwayat Perkembangan
Berat badan lahir : 2700 gram Mengangkat kepala : 2 bulan
Panjang badan lahir : 49 cm Bulak-balik : 3 bulan
Keadaan saat lahir : Langsung Tengkurap : 4 bulan
menangis Duduk : 7 bulan
Riwayat injeksi vit.K: ada Merangkak : 10 bulan
Riwayat ibu demam : tidak ada Berdiri : 11 bulan
Riwayat KPD : tidak ada Berjalan : 13 bulan
Riwayat ketuban hijau, kental, bau : tidak Kesan : Perkembangan
ada motorik kasar baik.

Riwayat Keluarga
Perkawinan : Pertama
Umur Pernikahan : 2 tahun
Pendidikan : Ibu tidak tamat SMP dan Ayah tamat SMA
Pekerjaan orang tua : Ibu sebagai IRT dan Ayah sebagai karyawan
Penyakit yang pernah diderita : disangkal
Pemeriksaan Fisik
KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : E4 M5 V6
BB : 10 Kg
PB : 79 cm
Lingkar kepala : 46 cm
Edema (-), sianosis (-), dispnue (-), anemia (-), ikterus (-), dismorfik (-)
Suhu : 36,8 OC (suhu di IGD: 39OC)
Respirasi : 25 x/menit dengan tipe pernapasan abdominothorakal
Tekanan Darah : -
Nadi : 98 x/ menit, Isi/kualitas : Cukup
Regularitas : Reguler
CRT : 2”

Status Gizi
BB/U : 2– (0) SD
TB/U : 2 – (0) SD
BB/TB : 0 – 1 SD (BMI 16)
Kesan : Gizi baik
Pemeriksaan Fisik Khusus

Kepala : Wajah tampak Moon Face (-)

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema

palpebra (-/-), Cekung (-), Pupil bulat isokor ø 3mm, reflek cahaya + /
+.

Hidung : sekret (+) kavum nasi dextra et sinistra , napas cuping hidung
(-),deformitas (-).

Telinga : Sekret (-), deformitas (-)

Mulut : Sianosis (-), pucat (-).

Tenggorokan : Faring hiperemis (+)


Pemeriksaan Fisik Khusus cont....

Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-).


Thorax : statis simetris, bentuk dada normal. stem fremitus kanan=kiri
Paru : sonor di kedua lapang paru, vesikuler normal (+/+), ronkhi (-/
-), wheezing (-/-)
Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, bising (-)
Abdomen : datar, lemas, timpani, shifting dullness (+), bising usus
(+) normal, hepar dan lien tidak teraba, ginjal tidak teraba,
nyeri ketok CVA (-)
Ekstremitas : Akral dingin (-), sianosis (-), edema (-), sikap deserebrasi
Inguinal : pembesaran KGB (-)
Genitalia : tidak ada kelainan
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan Penunjang
Daftar Masalah
• Kejang
• Demam
• Rhinofaringitis
Diagnosis Kerja
 Diagnosis Banding Kejang demam sederhana
• Kejang demam sederhana + + Rhinofaringitis akut
Rhinofaringitis akut
• Meningitis + Rhinofaringitis akut
Tatalaksana
Pemeriksaan Anjuran
• Laboratorium: Pemeriksaan Hematologi (Hb, RBC, WBC, Hitung Jenis, Trom
bosit), Metabolisme Karbohidrat (Gula darah sewaktu), Elekrolit (Kalsium,
Natrium, Kalium, Chlorida).
• Swab tenggorokan (Kultur)
• Lumbal pungsi (Laboratorium LCS)

Terapi ( Suportif –Simptomatis-Kausatif)


Non Farmakologis
• Menginformasikan penyakit yang diderita oleh pasien
• Menginformasikan tatalaksana dan pemeriksaan penunjang yang dibutu
hkan untuk menentukan diagnosis
• Menginformasikan tatalaksana dan prognosis penyakit
TATALAKSANA cont..

Farmakologis
• IVFD D5 1/4 NS gtt 10x/menit
• Inj. Cefotaxim 2 x 400mg (IV)
• Inj. Paracetamol Flash 3 x 120 mg (IV)
• Stesolid supp 3 x 5mg jika temperatur ≥ 38,5oC
Diet
Kebutuhan kalori 1000 kkal: ASI, susu formula dan nasi
Monitoring
Tanda vital (Kesadaran, TD, N, RR, T, SpO2)

Edukasi
• Meyakinkan kepada keluarga bahwa kejang umumnya mempunyai prognosis ya
ng baik.
• Memberitahu keluarga cara penanganan kejang.
• Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang.
• Menjelaskan kepada keluarga mengenai penanganan dan tidak perlu untuk kons
umsi obat anti kejang dalam jangka lama.
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Follow Up
BAB III
Tinjauan Pustaka
KEJANG DEMAM

DEFINISI
• Bangkitan kejang yang disertai kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal ≥38oC) yg
disebabkan oleh proses ekstrakranial

KLASIFIKASI
• KDS
• KDK
Kejang Demam
Kejang Demam Simplex
Kompleks
• Kejang berlangsung <15 • >15 menit
menit, umumnya • Fokal atau parsial sesisi
berhenti sendiri atau kejang umum yg
• Kejang umum, tonik &/ didahului dengan
klonik tanpa gerakan kejang fokal
fokal. • >1x dalam 24 jam
• Tidak berulang dalam diantara 2 kejang anak
24 jam sadar
• 80% kejang demam
adalah KDS
Pemeriksaan Penunjang
• Tidak rutin
Pemeriksaan Lab • Dapat dikerjakan u/ mengetahui sumber infeksi demam
• Darah perifer, elektrolit dan gula darah.

• Pemeriksaan LCS untuk menegakkan/menyingkirkan


Pungsi Lumbal diagnosa meningitis

• Tidak direkomendasi
Elektroensefalografi • Tidak dapat memprediksi berulangnya kejang atau
(EEG) kemungkinan untuk timbul epilepsi

Pencitraan • Jarang dikerjakan, hanya apabila ada indikasi


Terapi
Tujuan pengobatan kejang demam pada anak adalah:
 Mencegah kejang demam berulang
 Mencegah status epilepsi
 Mencegah epilepsi dan atau mental retardasi
 Normalisasi kehidupan anak dan keluarga
Pengobatan Selama Kejang
Prioritas utama  menjaga agar
jalan nafas tetap terbuka
• Pakaian dilonggarkan
• Penghisapan lendir dan pemberian oksigen
• harus dilakukan teratur, intubasi jika perlu.

Turunkan suhu tubuh dengan kompres


air hangat dan pemberian antipiretik

Berikan diazepam IV/rektal


Pemberian Obat Rumatan

Indikasi harus diberikan obat rumatan (ada 1 kriteria


rumatan harus diberikan)
• Terdapat riwayat epilepsi di orang tua atau sodara kandung
• Kejang >15 menit
• Kejang fokal
• Terdapat defisit neurologis yng nyata baik sesudah maupun
sebelum kejang

Pertimbangan pemberian obat rumatan


• Kejang demam pada usia < 12 bulan
• ≥2x kejang dalam 24 jam
• Kejang demam ≥4x dalam 1 tahun
Pemberian Obat Rumatan cont....

Anticonvulsant profilaksis terus menerus diberikan selama 1 tahun s


etelah kejang terakhir, kemudian dihentikan secara bertahap selama
1-2 bulan
• Fenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dlm 2 dosis
• As. Valproat 15-40 mg/kgBB/hari dlm 3-4 dosis
Pengobatan Intermiten

• Pengobatan yg diberikan selama anak demam, untuk mencegah t


erjadinya demam.
• Antipiretik: paracetamol, acetaminofen, atau ibuprofen.
• Anticonvulsant: diazepam oral/rektal
BAB IV
Analisa Kasus
Seorang anak 18 bulan datang ke IGD RSUD Siti Aisyah Lubuk
Linggau dengan keluhan utama kejang + demam

Kejang + Demam

Intrakranial Ekstrakranial

• Meningitis
Bangkitan kejang yang disertai
• Ensefalitis
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal
• Meningoensefalitis
≥38oC) yg disebabkan oleh proses
ekstrakranial
• Suhu >38◦C (saat kejang suhu tubuh
Anamnesi pasien mencapai 39◦c)
• Fokus infeksi (+) ekstrakranial
s (rhinofaringitis)  pilek, faring hiperemis
• Tanpa defisit neurologis

• Temperatur 390C
Pem. Fisik • Sekret kavum nasi dextra et sinistra
• Dinding faring hiperemis
• Dasar diagnosis kejang demam pada kasus ini adlah bangkitan kejang yang
didahului dengan demam (>380C) yang bukan disebabkan proses intrakrania.
Fokal infeksi pada pasien ini dicurigai berasal dari infeksi saluran napas atas.
Namun untuk menyingkirkan kemungkinan terjadi meningitis perlu
dilakukan LP.
• Terapi yang diberikan untuk pasien adalah terapi suportif yaitu cairan
intravena D5 ¼ NS gtt 10x/menit, terapi intermitent jika anak demam berupa
diazepam rectal 3 x 5mg jika demam dan injeksi paracetamol 4 x 5ml/hari.
Selain itu pemberian obat kausatif pada kasus ini berupa antibiotik inj.
Cefotaxim 2 x 400 mg.
• Pada kasus kejang demam, tetap harus dipikirkan diagnosis banding yang
disebabkan oleh prose intrakranial seperti meningitis, meningoensefalitis,
atau ensefalitis.
• Dari anamnesis tidak ditemukan adanya penurunan kesadaran yg biasa
dijumpai pada pasien yang mengalami infeksi intrakranial.
• Untuk menyingkirkan diagnosis banding perlu dilakukan LP.

Anda mungkin juga menyukai