SCHIZOPHRENIA
PARANOID
Pendahuluan
Skizofrenia: suatu deskirpsi sindrom dengan variasi
penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan
penyakit (tidak selalu bersifat kronis deteriorating) yang
luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.
Laki-laki: 15-25 th, perempuan: 25-35 th, laki-laki lebih
buruk
Etiologi belum pasti:
Hipotesis dopamin
Diastesis stress (bilologis, psikososial, dan lingkungan)
skizofrenia
PPDGJ
III, paranoid,
skizofrenia hebefrenik,
skizofrenia katatonik,
skizofrenia tak terinci,
depresi pasca skizofrenia,
skizofrenia residual,
skizofrenia simpleks,
skizofrenia lainnya,
skizofrenia ytt
STATUS
PASIEN
Identifikasi
1. Nama
: Tn. Zulkifli
2. Jenis kelamin
: Laki-laki
5. Agama
: Islam
6. Pendidikan
: Tamat SMP
7. Pekerjaan
: Tidak bekerja
: Sumatera
Alloanamnesis
Pasien datang ke IGD RS Jiwa Ernaldi Bahar Palembang dibawa oleh
keluarganya pada tanggal 22 Agustus 2016 pukul 21.30 WIB.
1. Nama
Tn. Insam
2. Umur
50 tahun
3. Alamat
4. Pekerjaan
Swasta
5. Pendidikan
SMP
Anamnesis
Sebab Utama
Mengamuk,
mengejar
dan
mau
memukul
tetangga
sekitar
lingkungan rumah
Keluhan Utama
Marah-marah dan mengamuk bertambah parah sejak 1 bulan
terakhir
Anamnesis
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 3 bulan yang lalu Os mulai mengalami perubah
perilaku, Os sering murung dan melamun. Os juga sering
menyendiri, jarang berbicara dan tidak mau bertemu atau
berkumpul dengan tetangga sekitar. Selain itu, Os juga mudah
curiga dan sering marah-marah karena merasa orang
disekitarnya iri terhadap Os dan sedang menjelekjelekkannya, tidak jarang juga Os mengamuk dengan
mengacak-acak perabotan di rumah dan mengancam orangorang didekatnya. Os terlihat berbicara sendiri seperti sedang
berbicara dengan orang lain (-), mendengar bisikan atau suara
aneh (+) suara perempuan yang ingin mengambil harta Os,
melihat bayangan atau penampakan yang tidak terlihat oleh
orang lain (-), tertawa sendiri (-), menangis tanpa sebab (-). Os
juga sulit tidur terutama pada malam hari. Os malas
beraktivitas dan tidak mau bekerja. Os masih mampu
mengurus dirinya, seperti makan, minum, dan mandi sendiri.
Anamnesis
Sejak 1 bulan yang lalu, Os sering mengamuk dan
melempar barang-barang tanpa alasan yang jelas serta
meludahi orang lain. Os mudah tersinggung dan marah jika
ditegur oleh keluarga. Os sering keluar rumah, mengejar
tetangga dan mau memukul siapapun yang ditemuinya
karena menganggap orang di sekitarnya adalah musuh
karena ingin mencelakai Os. Os juga kadang terlihat bicara
dan tertawa sendiri kemudian menangis. Os sulit tidur pada
malam hari, karena merasa ada suara-suara makhluk halus
yang mengganggunya. Os sering kali juga berteriak-teriak
dan gelisah. Os juga mengaku sering melihat hantu. Os masih
mampu mengurus dirinya seperti makan dan minum, namun
sudah tidak mau mandi sejak 1 minggu terakhir dan tidak
mau mengganti pakaiannya. Os sulit dibawa untuk berobat.
Saat ini merupakan pertama kali Os dibawa berobat ke RS
Jiwa Ernaldi Bahar Palembang.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi (-)
Diabetes Melitus (-)
Asma (-)
Alergi (-)
Sakit kepala berat (-)
Trauma kapitis (-)
Kejang (-)
Penurunan kesadaran (-)
NAPZA (-)
Merokok (+) Os masih merokok sejak remaja hingga saat ini
Alkohol (+)
Anamnesis
Riwayat Premorbid
Kelahiran : Lahir spontan, cukup bulan, langsung
menangis, ditolong bidan desa.
Bayi
Anamnesis
Riwayat Pendidikan
SD
: tamat, tidak pernah tinggal kelas, nilai
rata-rata.
Pasien tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah
Pertama (SMP) karena keadaan ekonomi keluarga
yang kurang dan pasien dituntut untuk bekerja
agar dapat membantu ekonomi keluarga.
Riwayat Pekerjaan
Os tidak memiliki pekerjaan, kadang hanya bekerja
serabutan dan lebih sering menganggur di rumah.
Anamnesis
Riwayat Perkawinan
Os belum menikah.
Keadaan Sosial Ekonomi
Os tinggal bersama keluarga (kakak kandung Os).
Dalam keluarga, hanya kakak kandung Os yang
bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari sebagai swasta. Keadaan sosial ekonomi
menengah ke bawah.
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
A. STATUS INTERNUS
. Keadaan Umum
. Sensorium
:Compos Mentis
. Tekanan Darah
:130/90 mmHg
. Nadi
: 88 x/menit
. Pernafasan
: 22 x/menit
. Suhu
: 36,5oC
. Status Gizi
:baik
Pemeriksaan Fisik
Sistem Kardiovaskular
Sisem Respiratorik
Sistem Gastrointestinal
Sistem Urogenital
Kelainan Khusus
Pemeriksaan Fisik
A. STATUS PSIKIATRIKUS
Keadaan Umum
Kesadaran/Sensorium : Compos Mentis Terganggu
Perhatian
: Adekuat
Sikap
: Kooperatif
Inisiatif
: Ada
: Normoaktif
: Cenderung curiga
Pemeriksaan Fisik
Verbalisasi
: jelas
Cara Bicara
: lancar
Kontak Psikis
:- Kontak Fisik
- Kontak Mata
Verbal
: Ada, adekuat
:Ada, adekuat
- Kontak
Pemeriksaan Fisik
A. STATUS INTERNUS
. Keadaan Umum
. Sensorium
:Compos Mentis
. Tekanan Darah
:130/90 mmHg
. Nadi
: 88 x/menit
. Pernafasan
: 22 x/menit
. Suhu
: 36,5oC
. Status Gizi
:baik
Pemeriksaan Fisik
KEADAAN KHUSUS (SPESIFIK)
Keadaan Afektif
- Afek
: Tumpul
- Mood
: Distimik
Hidup Emosi
- Stabilitas
: Labil
- Dalam-dangkal
: dangkal
- Pengendalian
- Adekuat-Inadekuat
: Inadekuat
- Echt-Unecht
: Echt
: Menyempit
Skala Diferensiasi
- Einfuhlung
: Sulit dirasakan
- Arus Emosi
: Cepat
Pemeriksaan Fisik
Keadaan dan Fungsi Intelek
-
Daya ingat
Daya Konsentrasi
: Baik
Orientasi :
Tempat :Baik
Waktu :Baik
Personal
:Baik
Discriminative Judgement
Discriminative Insight
: relative terganggu
: terganggu
: tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Kelainan Sensasi dan Persepsi
-
Ilusi: (-)
Halusinasi auditori: (+) pasien mengaku mendengar suara-suara bisikan wanita yang
menggangu.
Derealisasi : (+)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Proses Berpikir
-
Psikomotilitas
Arus Pikiran:
: cepat
Pemeriksaan Fisik
Isi Pikiran
Waham:
Waham curiga
: (+) Os merasa orang-orang
disekitarnya membicarakan hal-hal jelek tentang
dirinya dan ingin mencelakainya.
Pola Sentral (-)
Fobia (-)
Konfabulasi (-)
Perasaan inferior (-)
Kecurigaan (+)
Rasa permusuhan/dendam (+)
Pemeriksaan Fisik
Pemilikan Pikiran
Obsesi(-)
Alienasi(-)
Bentuk Pikiran
Autistik (-)
Simbolik(-)
Dereistik(-)
Simetrik(-)
Paralogik(-)
Lain-lain(-)
Konkritisasi(-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Dorongan Instinktual dan Perbuatan
Abulia/Hipobulia(-)
Vagabondage (-)
Stupor(-)
Pyromania(-)
Raptus/Impulsivitas (+)
Mannerisme (+)
Kegaduhan Umum: saat pemeriksaan tidak ada
Autisme(-)
Deviasi Seksual(-)
Logore(-)
Ekopraksi (-)
Mutisme(-)
Ekolalia (-)
Lain-lain (-)
Pemeriksaan Fisik
Kecemasan (anxiety) yang terlihat secara
nyata (overt): tidak ada
Dekorum
Kebersihan
: kurang
darah rutin
Pemeriksaan Lain
Hematologi
Hemoglobin
Hasil
Nilai Rujukan
12,5
11.000
5.000-10.000 mm3
Basofil
0-1%
Eosinofil
1-3%
Batang
2-6%
Segmen
28
50-70%
Limfosit
64
20-40%
Monosit
2-8%
30
295.000
150.000-450.000 mm3
4,1 jt
4,6-6,2 jt/mm3
Leukosit
Laju endap darah
Hitung Jenis
Hematokrit
Trombosit
Eritrosit
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AKSIS I: F. 20.00 Skizofrenia Paranoid
AKSIS II
Paranoid
AKSIS III
AKSIS IV
: Masalah sosio-ekonomi
AKSIS V
: 20-11
: 40-31
: 20-11
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
F 20.00 Skizofrenia Paranoid
F 22.08 Keadaan paranoid involusional
F 22.00 Paranoia
TERAPI
Rawat inap
Indikasi utama perawatan Os di rumah sakit
adalah:
Tujuan diagnostik
Menstabilkan medikasi
Keamanan pasien dan orang-orang disekitar pasien
Psikofarmaka :
Clozapine tab 25 mg 1 x sore hari
Haloperidol tab 1,5 mg 2 x tab
Triheksafenidil tab 2 mg 2 x tab
TERAPI
Psikoterapi:
Individual:
Menjalin komunikasi interpersonal dengan pasien, sehingga
menumbuhkan rasa percaya terhadap orang lain.
Membantu pasien dalam mempelajari kelebihan dan
kelemahan diri.
Dapat memotivasi pasien untuk minum obat secara teratur.
Keluarga:
Memotivasi keluarga untuk membawa pasien kontrol ke
dokter secara teratur dan menciptakan suasana yang dapat
membantu penyembuhan
Lingkungan:
Tidak menjauhi pasien, membiarkan pasien berinteraksi
dengan lingkungan sehingga membantu resosialisasi.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam
: dubia ad malam
Quo ad sanationam
: dubia
TINJAUAN
PUSTAKA
Skizofrenia
Definisi
Skizofrenia merupakan sindroma klinis dari
berbagai keadaan patologis yang sangat
mengganggu yang melibatkan gangguan
proses berpikir, emosi dan tingkah laku.
Menurut PPDGJ-III, Skizofrenia adalah suatu
sindrom dengan variasi penyebab dan
perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah
akibat yang tergantung pada perimbangan
pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya.
Epidemiologi
Laki-laki=perempuan, laki-laki cenderung lebih
muda
Data WHO dri 10 negara 0,1-0,4/1000
penduduk
Skizofrenia cont....
Etiologi
Model diastesis stress; timbul karena ada interaksi
antara 3 faktor biologis, psikososial, dan lingkungan.
Neurobiologis; berkaitan dengan tahap
perkembangan saraf saat masa kehamilan dan saat
masa anak-anak.
PATOFISIOLOGI
Gangguan afek
Kedangkalan
Anhedonia : perasaan halus juga hilang
Parathimi : apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang
dan gembira, pada penderita timbul rasa sedih atau marah
Paramimi : penderita merasa senang dan gembira akan tetapi
ia menangis
Ambivalensi : karena terpecah-pecahnya kepribadian, maka
dua hal yang berlawanan mungkin timbul bersama-sama
Gangguan persepsi
Gangguan pikiran
Waham dibagi 2, primer (tak masuk akal dan
tak bedasar) dan sekunder
DIAGNOSIS (PPDGJI-III)
I.
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang jelas :
(a)Thought echo : Isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama,
namun kulitasnya berbeda; atau
Thought insertion or withdrawal : Isi pikiran yang asing dari luar masuk
kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu
dari luar (withdrawal); dan
Thought broadcasting : Isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau
umum mengetahuinya;
(b)Delusion of control
: waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu
kekuatan tertentu dati luar; atau
Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu
kekuatan tertentu dari luar; atau
Delusion of passivity : waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah
terhadap suatu kekuatan dari luar;(tentang dirinya: secara jelas merujuk ke
pergerakan tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan atau penginderaan
khusus);
Delusional perception : pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna
sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
II. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada
secara jelas :
(e) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang mauupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun
disertai ole hide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap,
atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau
berbulan-bulan terus menerus;
(f) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisispan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang
tidak relevan, atau neologisme;
(g) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement),
posisis tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea,
negativisme, mutisme, dan stupor;
(h) Gejala-gejala negative seperti sikap sangat apatis, bicara yang
jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar,
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan social
dan menurunnya kinerja social; tetapi harus jelas bahwa semua hal
tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
5.
B.
C.
F.
DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia Paranoid (F20.0)
A. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
B. Sebagai tambahan :
1. Halusinasi dan/atau waham harus menonjol
Suara suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi
perintah, atau halusinasi auditorik tanpa entuk verbal berupa
bunyi peluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa
(laughing)
Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual,
atau lain lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada
tetapi jarang menonjol
Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham
dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of
influence), atau passivity (delusion of passivity), dan keyakinan
dikejar kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas.
2. Gangguan afektif, dorongan kehendah dan pembicaraan, serta
gejala katatonik secara relatif tidak nyata / tidak menonjol
TERAPI
Obat Antipsikotik
Tipikal: Chlorpromazine, Haloperidol
Atipikal:
Benzamide : Supiride
Dibenzodiazepin : Clozapine, Quetiapine,
Zotepine
Benzisoxazole : Risperidon, Aripiprazole
Terapi Psikososial
Terapi perilaku kemampuan sosial &
pribadi
Terapi berorientasi keluarga keluarga
harus paham kondisi pasien
Terapi Kelompok
Psikoterapi individual
Membangun hubungan baik dokterpasien
PROGNOSIS
20-30% pasien mampu menjalani hidup seperti
normal
20-30% mengalami gejala sedang
40-60% mengalami hendaya yang signifikan
selama hidup mereka
ANALISIS