PARANOID
Disusun oleh:
Brigita Dwi Cahyaningtyas / 11.2016.315
Pembimbing:
Dr. Meutia Laksminingrum, Sp. KJ
Identitas Pasien
Autoanamnesis :
Kamis, 27 Juli 2017, jam 09.15 WIB, di Ruang
Rehabilitasi Studio Batako
Jumat, 28 Juli 2017, jam 14.30 WIB, di Ruang Merak
Alloanamnesis :
Keluhan Utama :
Sabtu, 29 Juli 2017, jam 18.00 WIB, dilakukan kepada
Mengamuk
adik ipar pasien (Tn. H) melalui telepon
Riwayat Gangguan Sekarang
1 bulan 3 hari 2 hari
SMRS SMRS SMRS
Gangguan Psikiatrik
Dirawat 2 kali pada tahun 2006 dan 2012. Pulang
dalam keadaan sembuh dan bisa beraktivitas kembali.
Tahun 2012 putus obat, sehingga dirawat kembali.
Riwayat Gangguan Medik
Trauma Kepala (-), pingsan (-), kejang (-).
Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Alkohol (-). Rokok (+), NAPZA (-)
Tingkat
Keparahan
Gangguan 2006
Waktu
Riwayat Kehidupan Pribadi
Pembicaraan
Cara berbicara:
Normal, artikulasi jelas, pasien terlihat antusias diajak
ngobrol.
Gangguan Berbicara
Tidak ada
Alam Perasaan (EMOSI)
Suasana Perasaan : Mood eutimik
Afek Ekspresi Afektif
Arus : Cepat
Stabilisasi : Stabil
Kedalaman : Dalam
Skala diferensiasi : Luas
Keserasian : Serasi
Pengendalianimpuls : Kuat
Ekspresi : Wajar
Dramatisasi : Tidak ada
Empati : Ada
Gangguan Persepsi
Halusinasi:
Halusinasi Auditorik (menyuruh untuk sholat,
menyuruh untuk memukul orang di sekitar)
Halusinasi Visual ( Melihat jin)
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)
o Taraf pendidikan : Pasien tamat SMA
o Pengetahuan umum : Baik (Pasien tahu nama presiden sekarang Jokowi)
o Kecerdasan : Rata-rata
o Konsentrasi : Baik (Perhatian pasien terhadap pemeriksa baik)
o Orientasi
o Waktu : Baik, pasien mengatakan waktu saat wawancara adalah siang
hari.
o Tempat: Baik, pasien mengatakan bahwa ia saat ini berada di Rumah Sakit
o Orang : Baik, pasien mengetahui bahwa pemeriksa adalah dokter
o Situasi : Baik
Daya ingat
A Tingkat
Jangka panjang : Baik (Pasien dapat mengingat tanggal lahirnya dengan benar)
Jangka pendek : Baik (Pasien ingat menu makanan yang ia makan siang tadi)
Segera : Baik (Pasien ingat nama pemeriksa)
B. Gangguan : Tidak ada
Seorang laki-laki berusia 30 tahun belum menikah dibawah oleh keluarganya karena mengamuk.
Ada riwayat psikiatrik sebelumnya yaitu pada tahun 2006 pasien pernah sakit seperti ini
Dari keterangan adik ipar pasien, pasien mengamuk, marah sampai berteriak-teriak (agresivitas
dikarenakan setelah lulus SMA ingin melanjutkan ke perguruan tinggi tetapi tidak mempunyai
Dari pemeriksaan
verbal), serta memukulstatus
kakek mental didapatkan
dan neneknya mood
(agresivitas pasien
motorik), daneutimik serta
selama dua
biaya (stresor). Sejak saat itu mulai tampak perubahan pada pasien yang dirasakan oleh
hari keluyuran
tanpa tujuan tetapi
keserasian sesuaimasih kembali ke rumah.Pada
dengan Selain itu pasien juga menjadi banyak bicara,
keluarga, pasien menjadi mudahmoodnya.
marah, dan mulai pasien
mendengar masih terdapat
suara-suara halusinasi
serta sering
mudah merasa tersinggung, tidur kurang, dan sering mondar-mandir tidak jelas. Pasien
auditorik
mengamukdan visual,
sehingga serta
dirawat di gangguan
RSJ Provinsi isi
Jawapikir berupa
Barat. Setelah waham paranoid.
itu berobat rutin di Klinik Graha
mengatakan kalau sampai saat ini masih sering mendengar suara-suara (halusinasi auditorik.
Atma. Pada tahun
Konsentrasi 2012,baik.
pasien pasien kembali mengalami
Orientasi waktu, seperti ini
tempat, dan dikarenakan
orang baik.putus obat,ingat
Daya kemudian
Pasien mengaku kalau suara itu berasal dari satu jin yang bisa berubah-ubah suaranya. Pasien
dirawat
jangka kembali di RSJ
panjangterkadangProvinsi
dan jangka Jawa Barat. Setelah itu setiap bulannya pasien kembali berobat
juga mengatakan bisa pendek
melihat jinbaik. Tilikan
tersebut pasienvisual).
(halusinasi derajat 6. Tidak
Selain terdapat
itu, pasien juga
rutin di Klinik Graha Atma. Berdasarkan keterangan adik ipar pasien, satu bulan SMRSJ pada saat
kelainan
merasa pada
kalau adastatus interna
orang-orang yangmaupun neurologisKetika
ingin membunuhnya. pasien. ditanya siapa orang-orang
kontrol di Graha Atma, salah satu obat pasien diganti menjadi tablet lonjong putih. Sejak saat itu
tersebut, pasien mengatakan tidak tahu, hanya yakin kalau ada yang akan membunuhnya
pasien mulai sering bermimpi buruk dan menjadi tidak tenang.
(waham paranoid).
Formulasi Diagnostik
Aksis I
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan kedalam:
- Gangguan kejiwaan karena adanya distress/penderitaan: pada saat awal masuk marah-
marah dan mengamuk.
- Gangguan merupakan gangguan fungsional karena:
Tidak ada gangguan kesadaran neurologis.
Tidak disebabkan oleh gangguan medik umum (penyakit metabolik, infeksi, penyakit
vaskuler, neoplasma).
Tidak disebabkan oleh penyalahgunaan zat psikoaktif.
- Gangguan psikotik, karena adanya gangguan dalam menilai realita yang dibuktikan dengan
adanya:
Halusinasi auditorik: pasien mengatakan mendengar bisikan yang menyuruh pasien
untuk memukul orang-orang di sekitarnya.
Halusinasi visual: pasien mengatakan melihat jin.
Waham curiga: pasien merasa bahwa ada orang-orang yang akan membunuhnya.
DiagnosisGejala
Kerja+ Gejala -
Gangguan asosiasi pikiran Gangguan perasaan (afek tumpul, respon
F20.0 Skizofrenia paranoid
F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manikemosi minimal)
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia (halusinasi, waham, telah
Waham
berlangsung selama kurun waktu satu Menarik diri, apatis
bulan atau
Untuk menegakan diagnosis pastilebih).
:
Halusinasi
Halusinasidan
- waham menonjol
Kategori ini digunakan baikProses
untuk pikir
episode skizoafektif tipe
lambat
Gangguan afektifmanik yang tunggal maupun untuk gangguan berulang
Gangguan perasaan Isi pikiran stereotip
dengan sebagian besar episode skizoafektif tipe manik.
Perilaku tidak
- terkendali (disorganized)
Afek harus meningkat secaraPerilaku sangat
menonjol terbatas
atau ada
peningkatan afek yang tidak begitu menonjol dikombinasi
Diagnosis Banding: dengan iritabilitas atau kegelisahan yang memuncak.
F25.0 Skizoafektif- Dalamtipeepisode
Manikyang sama harus jelas ada sedikitnya satu
atau lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang khas.
Gejala pendukung : ada gejala skizofrenia dan afektif dalam satu episode,
afek yang meningkat, cemas, iritabel.
Gejala yang menyingkirkan : gejala halusinasi dan waham lebih menonjol
Aksis II : Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan RM
Aksis III : Tidak ditemukan adanya gangguan pada kondisi medik
Aksis IV : Masalah Ekonomi
Aksis V : Skala GAF 60-51 yaitu gejala dan disabilitas sedang
Prognosis
Faktor yang memperbaiki Faktor yang memperburuk
Faktor presipitasi jelas Belum menikah
Tilikan pasien baik, pasien menyadari Adanya riwayat kekambuhan
tentang situasi dirinya dan ingin sembuh
Adanya dukungan keluarga untuk sembuh Tidak menikah
Gejala positif menonjol Status ekonomi buruk
Psikofarmaka
R/ Clozapine tab 25 mg No. XC
S 3 dd tab 1
---------------------------- (sign)
R/ Trihexyphenidyl tab 25 mg No. LX
S 2 dd tab 1
------------------------------(sign)
Psikoterapi suportif kepada pasien:
Ventilasi: pasien diberikan kesempatan untuk meluapkan isi hatinya.
Sugesti: menanamkan kepada pasien bahwa keluhan-keluhannya akan hilang
atau dapat dikendalikan.
Reassurance: memberitahukan kepada pasien bahwa minum obat penting
untuk menghilangkan halusinasi.
Psikoedukasi kepada keluarga:
Dukung keluarga untuk membawa pasien kontrol teratur dan minum obat
sesuai anjuran dokter.
Diharapkan keluarga dapat membantu dan mendukung kesembuhan pasien.
Sarankan keluarga untuk selalu mendampingi pasien.
Religius
Sosioterapi
Kegiatan rehabilitasi di RSJ Prov. Jabar
Tindak lanjut