KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus: Selasa, 14 Agustus 2017
SMF ILMU JIWA
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Ny. YS
Tempat & tanggal lahir : Cipete, 7 Juni 1987
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Jl. Damai 5, Jakarta Selatan
A. KELUHAN UTAMA :
Dibawa oleh kamtib
1. Gangguan psikiatrik :
2
Sejak tahun 2007, pasien pertama kali diantar oleh keluarga ke RSJ Bandung karena
murung dan senang menyendiri. Ayah pasien mengatakan pasien mengalami putus
cinta dengan pacarnya dan semenjak saat itu pasien susah tidur (insomnia), tidak mau
makan, mudah tersinggung (irritable), dan berbicara sendiri di kamar (autistik).
Pasien mendapat terapi Risperidone 2 mg 2x1, Triheksifenidil 2 mg 2x1, Amitriptin 25
mg 3x1. Respon pasien terhadap terapi yang diberikan baik sehingga kondisi pasien
membaik dan dapat pulang.
Pada tahun 2010, pasien masuk RSJ Prov. Jawa Barat karena mengamuk dan marah-
marah pada orang sekitar (agresivitas verbal) akibat pernah menyatakan cinta pada
laki-laki namun ditolak. Ayah pasien mengatakan bahwa pasien sering mendengar
suara-suara bisikan disekitarnya yang tidak terdengar orang lain (halusinasi suara),
dan mencurigai bahwa orang lain mempunyai maksud jahat kepada dirinya (waham
curiga), serta sering mondar-mandir (gelisah). Pasien kurang tidur, pola makan tidak
teratur, dan tidak mandi.
Pada tahun 2013, pasien mulai marah-marah dan mendengar suara bisikan-bisikan
kembali (halusinasi suara) karena tidak rutin kontrol selama hampir 2 tahun. Ayah
pasien tetap mengatakan bahwa pasien kembali curiga pada orang lain yang dengan
maksud untuk meracuni dirinya (waham curiga). Pasien sudah dibawa ke orang
pintar dan sembuh.
Pada tahun 2014, pasien kembali mencurigai ada seseorang yang ingin meracuninya
dengan memberinya racun melalui makanan. Faktor presipitasi ialah putus obat.
Pasien dilahirkan dengan persalinan normal. Pasien merupakan anak kelima dari
duabelas bersaudara. Tidak ada kelainan pada proses tumbuh kembang dari bayi
sampai dewasa.
3
2. Riwayat perkembangan kepribadian :
a. Masa kanak-kanak : proses tumbuh kembang seperti merangkak, berdiri,
berjalan dan berbicara sama seperti anak seusianya. Pasien bersekolah sampai
tamat SD dan melanjutkan sekolah menengah pertama. Mulai dari kanak-
kanak mampu aktif bergaul dengan orang lain di lingkungannya.
b. Masa remaja : pasien melanjutkan pendidikan ke bangku SMP dan
SMA. Hubungan sosial dengan keluarga dan teman-teman pasien tetap
berjalan baik.
c. Masa dewasa : pasien mulai menyendiri dikamar dan bila ada
masalah, tidak menceritakan masalah tersebut kepada orangtua, adik, atau
teman pasien.
3. Riwayat pendidikan :
Pasien mulai memasuki sekolah dasar usia 7 tahun untuk jenjang sekolah dasar (SD)
kemudian melanjutkan pendidikan ke bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan
sekolah menengah atas (SMA). Pasien tidak melanjutkan ke tingkat berikutnya karena
tidak berminat untuk melanjutkannya.
4. Riwayat pekerjaan:
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah bekerja.
5. Kehidupan beragama:
Pasien beragama Islam dan rajin beribadah sholat 5 waktu.
E. RIWAYAT KELUARGA
Pasien adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah pasien memiliki seorang 1
orang istri dan memiliki 3 anak, yakni 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki.
Pohon keluarga
Keterangan:
Perempuan
Laki-laki
4
Pasien
Sudah meninggal
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : disangkal
b. Ilusi : disangkal
c. Depersonalisasi : disangkal
d. Derealisasi : disangkal
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktifitas : terbatas, hanya menjawab ketika pertanyaan diajukan
Kontinuitas : jawaban sesuai pertanyaan, kadang ada asosiasi
longgar
Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : pasien ingin pulang ke rumah
Waham :
waham curiga (curiga ada orang yang meracuninya)
Obsesi : tidak ditemukan
Fobia : tidak ditemukan
Gagasan rujukan : tidak ditemukan
Gagasan pengaruh : tidak ditemukan
6
F. PENGENDALIAN IMPULS
Kuat dan baik. Pada saat wawancara pasien tampak tenang dan sopan.
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : baik (pasien mengatakan tidak boleh memukul orang
walaupun saat marah)
b. Uji daya nilai : baik (pasien mengatakan akan mengembalikan uang
yang jatuh di tengah jalan kepada satpam)
c. Daya reabilitas : baik (pasien tidak mempunyai gangguan perilaku, waham dan
halusinasi)
H. TILIKAN :
Tilikan derajat 3: pasien menyalahkan faktor lain berupa tidak bisa tidur, sakit pada
ulu hati, muntah-muntah sebagai penyebab penyakit.
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Tidak ditemukan kelainan
2. Gejala rangsang meningeal : kaku kuduk (-), Lasegue (-), Kernig (-)
3. Mata : CA-/-, SI -/-
4. Pupil : isokor, refleks cahaya +/+
5. Ofthalmoscopy : Tidak ditemukan kelainan
6. Motorik : normotoni, normotrofi
7
kekuatan motorik
7. Sensibilitas :
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Usulan:
Pemeriksaan darah rutin: hemoglobin, hematokrit, trombosit, dan
leukosit
Fungsi hati: SGOT, SGPT
Fungsi ginjal: ureum dan kreatinin
Rontgen thorax
9
pasien dangkal disertai cekikikan, isi pikir berisi preokupasi, waham curiga
sehingga berdasarkan PPDGJ III, pasien didiagnosis Skizofrenia Hebefrenik
(F20.1)
6. Kondisi pasien ini juga dapat didiagnosis banding dengan Skizoafektif Tipe
Manik (F25.0), karena:
Adanya peningkatan afek yang tak begitu menonjol yang dikombinasi
dengan iritabilitas dan kegelisahan yang memuncak.
Adanya gejala-gejala definitif skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama
menonjol pada saat yang bersamaan, atau dalam beberapa hari yang satu
sesudah yang lain
Aksis II : tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : tidak ditemukan gangguan medik
Aksis IV : masalah putus obat, masalah dengan keluarga
Aksis V :Global Assessment of Functioning (GAF) Scale 60-51 gejala sedang
(moderate), disabilitas sedang
IX. PROGNOSIS
1. Faktor yang mempengaruhi prognosis :
Faktor yang mempengaruhi prognosis baik:
- Presipitasi jelas
- Adanya dukungan keluarga untuk sembuh
- Gejala positif
Faktor yang mempengaruhi prognosis buruk:
- Onset usia muda
- Riwayat pramorbid buruk
- Menarik diri dan berstatus single
- Gejala negatif
- Relaps berulang kali
2. Kesimpulan prognosis
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad functionam : dubia ad malam
- Quo ad sanationam : dubia ad malam
X. DAFTAR PROBLEM
10
Organobiologik : tidak ditemukan kelainan fisik
Psikologi/psikiatrik : waham curiga, halusinasi auditorik, agresivitas verbal
Sosial/keluarga : tidak memiliki pekerjaan, masalah keluarga
XI. TERAPI
1. Psikofarmaka
R/ Risperidone tab 2 mg No XIV
S 2 dd tab 1
----------------------------------------------
R/ Trihexyphenidyl tab 2 mg No XIV
S 2 dd tab 1
-----------------------------------------------
R/ Chlorpromazin tab 100 mg No.X
S 2 dd tab 1
-----------------------------------------------
Pro: Nn. EY
Umur: 29 tahun
2. Psikoterapi suportif
- Psikoventilasi: pasien dibimbing untuk menceritakan segala permasalahannya, apa
yang menjadi kekhawatiran pasien kepada therapist, sehingga therapist dapat
memberikan problem solving yang baik dan mengetahui antisipasi pasien dari factor-
faktor pencetus.
- Persuasi: membujuk pasien agar memastikan diri untuk selalu control dan minum obat
secara rutin.
- Desensitisasi: pasien dilatih bekerja dan terbiasa berada di lingkungan kerja untuk
meningkatkan kepercayaan diri.
3. Edukasi
- Edukasi keluarga mengenai penyakit pasien dan menerima kondisi pasien
- Edukasi bahwa kondisi pasien seperti ini dapat dibantu dengan mendukung
kesembuhan pasien
- Edukasi bahwa kerja sama keluarga sangat diperlukan untuk memastikan pasien
minum obat teratur dan kontrol teratur
- Edukasi agar pasien selalumenjalan ibadah sesuai ajaran agama yang dianutnya, yaitu
menjalankan sholat 5 waktu.
XII. LAMPIRAN
Follow Up
Rabu, 26 Juli 2017 11.45 WIB
Selamat siang, teh. Saya Diravita, dokter Iya, siang juga dok. Boleh kok.
11
muda dari Jakarta ingin mengobrol sedikit
dengan teteh. Apa teteh bersedia?
Kok cuma sebentar doang teh?emang ada Ngga ada masalah. Tapi kata bapak ga boleh,
masalah sama atasan atau teman teteh? di rumah aja. Cuma ngepel, nyapu, ikut
bantuin masak ibu
Teteh terakhir sekolah apa? Dapat ijasah SMA sama dapet ijasah, dok.
ngga?
Di rumah tinggal sama siapa, teh? Sama bapak, ibu, ama adek.
Oh ya, teh Eka berapa bersaudara? Aku anak pertama. Terus ada Mega, Rafli. 3
bersaudara, dok.
Pernah berantem nggak sama Ngga pernah dok.
bapak/ibu/adek?
Sering dijenguk oleh keluarga? Cuma bapak sama ibu doang. Kalo adek sih
ga pernah.
Teh Eka dibawa kesini sejak kapan? Tahun 2006, karena aku diracunin sama
orang. Tapi obat dari dr. Dhian aku cocok
dikasih obat tidur sama vitamin B kompleks.
(waham curiga)
Teteh dibawa kesini sama siapa? Sama bapak.
Kenapa dibawa kesini teh? Ngga ngerti. Ngomongnya nginep dulu di
hotel Prodeo minta pekerjaan tapi gaada.
Yang waktu dulu diracunin inget ngga siapa Ngga. Waktu dulu di Riau obatnya nggak
orangnya? enak rasanya mau mati. Tapi obat dari dr.
Dhian bagus. (waham curiga)
Inget hari ini hari apa, teh? Hari Rabu, bulan Juli tanggal 26
12
Teteh tau sekarang dimana? Letaknya Tau di rumah sakit jiwa. Di daerah Cisarua.
dimana?
Kan teteh dibawa ke rumah sakit, tau ngga Gara-gara gabisa tidur sama muntah-muntah.
sakit gara-gara apa?
Gabisa tidur gara-gara kenapa, teh? Ya kepikiran mau bantuin keluarga tapi
gabisa karena aku banyak kekurangan.
Soalnya gaada kerjaan yang pas buat aku apa.
Aku belum bisa mandiri. Bapak aku juga
bilang udah gede kok masih nyusahin
orangtua. Apalagi 30 tahun harusnya udah
lepas.
Terus ibu teteh pernah jenguk teteh? Kasian dok liat muka ibu item-item. Kayak
keracunan obat. Dia nyebur ke bawah kayak
mati. Akhirnya ngga kesini lagi. (asosiasi
longgar)
Coba sekarang berhitung ya, bu. 100 – 7 93
berapa?
93-7 berapa? 86 dok
Teteh tau ngga presiden sekarang ini siapa? Pak Jokowi, dok.
Emang teteh disini udah berapa bulan? Udah sebulan terus kunjungan aku cuma satu
kali. Terus ditelfon ngga aktif jadi aku
khawatir. Pengen pulangnya naik ambulans
aja. (preokupasi)
Loh bukannya sering dikunjungin sama Iya sih sama ibu bapak. Adek aku mah
keluarga, teh? orangnya cuek. Nggak kasian sama aku.
Teteh pernah kerja ngga? Pernah jadi waitress sebulan kayak ngelap-
13
ngelap piring sama ngetik menu di komputer.
Tapi disuruh bapak cuma sebulan aja.
Katanya ngga bakal kepake cuma 3 bulan itu
kata Bapak Eka yang ngomong.
Kenapa disuruh bapak berenti kerja, teh? Nggatau. Kata bapak di rumah aja bantu ibu
ngepel, nyapu.
Oh ya, ngomong-ngomong kakek nenek Kebetulan dua-duanya kakek nenek sudah
teteh masih ada? meninggal dok. (Sambil cekikikan)
Tau kenapa meninggalnya? Nggatau
Baik, teh. Untuk hari ini cukup segini dulu Iya, dok. Aku masuk dulu ya, dok.
ngga apa-apa ya, teh?
Teteh inget ngga waktu SD SMP sama SMA SD nya di Kayu Ambon 1 Lembang, SMP 9
sekolah dimana? sini, sama SMA 1 Banten.
Teh, inget ngga tadi pagi makan apa? Makan nasi terus ada ayamnya sama ada buah
jeruk.
Sebelum ketemu saya teteh ngapain? Aku mah cuma di dalem kamar aja jalan-jalan
sama tiduran di kasur.
Teh, tau ngga persamaan apel sama pir? Sama-sama buah, dok
Kalo apel merah sama apel hijau bedanya Sama-sama buah tapi beda warna doang, dok.
apa?
Teh masih rajin sholat ngga disini? Masih sholat kok dok. Sholat 5 waktu.
Teteh baik-baik aja kan sama keluarga teteh? Baik. Ngga pernah berantem. Makanya aku
14
mau pulang naik ambulans aja. Tolong
bilangin ke suster Sabrina ya dok biar aku
pulang naik ambulans juga gapapa
(preokupasi)
Iya, teh. Ngomong-ngomong teteh pernah Ngga pernah. Cuma temenan doang.
pacaran?
Masa sih ngga pernah coba buat pacaran? Ya nggatau. Soalnya ngga pernah ada yang
ngajak pacaran. Jadi cuma temenan.
Teteh pernah ngerasa ngga dipeduliin nggak? Pernah sama bapak. Masa aku dibawa ke
rumah sakit jiwa sama bapak padahal aku
pengen kursus komputer tapi gapunya uang.
Oh begitu ya, teh. Teteh makan sehari berapa 3 kali kalo disini. 1 kali kalo di rumah
kali?
Mandi berapa kali teh? Sekali doang, dok. Disini dingin jadi aku
mandi sekali tapi lama-lamain biar wangi.
Pernah diejek ngga sama orang lain teh? Pernah sama anak kecil tetangga dibilang “
orang gelo”
Terus teteh marah atau pukul anaknya? Marah tapi aku diemin ajalah. Soalnya kalo
aku pukul jadi masalah besar kan ya.
Baik, teh. Kalau teteh melihat uang di tengah Ya mending aku balikin uangnya ke satpam
jalan apa yang teteh lakuin? aja lah soalnya dosa kalo ngambil punya
orang lain.
15
LAPORAN KASUS
SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
Disusun oleh:
Diravita Caroline
11-2016-363
Diajukan kepada:
dr. Lenny Irawati Y, Sp.KJ
16
17