Anda di halaman 1dari 36

 Nama : Ny.

N
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 28 th
 Alamat : Cilincing
 Pekerjaan : IRT
 Status : Menikah
 No. RM : 01. 25. 39. 48
 Autoanamnesis pada 3 Agustus 2017
 Keluhan utama:
› Terdapat bercak kemerahan pada badan
sejak 3 hari SMRS
 Keluhan tambahan:
› Disertai rasa gatal dan panas padabagian
yang merah
› Demam,mual
 Riwayat penyakit sekarang:
› Terdapat bercak kemerahan pada badan sejak
3 hari SMRS
› Disertai rasa gatal dan panas pada bagian yang
merah
› Awalnya pasien mengeluhkan kulit terasa gatal
dan panas di kedua lipat paha setelah makan
soto dengan kuah susu,diberi minyak kayu putih
makin parah
› Pasien berobat ke beberapa dokter, pasien
mengatakan sempat diberikan obat dan
memperparah kondisinya
› Pasien ke dokter Sp.KK, dikatakan pasien terkena
Pustulosis Eksantema Generalisata Akut
› Demam,mual
 Riwayat penyakit dahulu:
alergi (-), DM (-), HT (-), sebelumnya
belum pernah seperti ini

 Riwayat penyakit keluarga: (-)


 KU : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : CM
 Status gizi : Baik
 TTV : Tidak dilakukan
 Distribusi : generalisata
 Lokasi : seluruh tubuh
 Batas : tegas
 Efloresensi :
Pada seluruh tubuh terdapat plak
eritema dan pustul-pustul miliar berbatas
tegas dengan penyebaran
generalisata,terdapat skuama kasar
berwarna putih
 Baso : 0,3
 Hb: 13,2  Eosi : 0,1
 Leu :11.670  Neutro : 90,1
 Ht : 37,9  Limfo : 7,8
 Trom : 235.000  Mono : 1,7
 Eri : 4,61  SGOT : 19
 MCV : 82  SGPT : 28
 MCH : 29  Ureum : 15,2
 MCHC : 35  Kreatinin : 0,55
 LED : 64  GDS : 204
 CRP kuantitatif : 21,07
 Erupsi obat alergik ( pustulosis
eksantematosa generalisata akut )
 Cetirizine 2x10 mg
 metilprednison 3x8 mg
 Ad sanam : bonam
 Ad vitam : bonam
 Ad fungsionam : bonam
 Reaksi hipersensitivitas terhadap obat
dgn manifestasi pada kulit yg dapat
disertai atau tidak keterlibatan mukosa
 Obat : zat yang dipakai utk
menegakan diagnosis, profilaksis dan
pengobatan
 Kasus yang sering ditemukan sehari-hari
 Hubungan kuat dengan human  Tipe 3 ( reaksi
lymphocyte allele (HLA)
kompleks imun)
 Tipe 1 ( reaksi cepat, reaks
anafilaktik) › Penggunaan obat
› IgE sistemik dosis tinggi
› Urtikaria,angioedema dan terapi jangka
 Tipe 2 (reaksi sitostatik)
panjang
› IgG dan komplemen
terhadap › Vaskulitis di kulit dan
eritrosit,leukosit,trombosit penyakit autoimun yg
atau sel prekursor
diinduksi obat
hematologik lain
› Gol. Penisilin, sefalosporin,  Tipe 4 (reaksi alergik
streptomisin, selular tipe lambat)
klorpromazin,sulfonamid,anal
gesik, dan antipiretik › Paling sering
› Limfosit T
 Konsep  Konsep
Hapten/prohapten pharmacological
› Tidak bersifat reaktif interaction (p-I
bila tidak berikatan concept)
dgn protein › Obat dpt membentuk
› Gol. Beta laktam ( ikatan spesifik secara
penisilin dan langsung & reversibel
sefalosporin) dgn berbagai
› Sulfa metoksazol macam reseptor
antigen spesifik dan
berinteraksi sehingga
mampu menstimulasi
respons imun
1. Kumpulkan data klinis secara sistematis dan teliti
(riw. Alergi obat, riw. Atopi, data medikasi
pasien,riw. Pajanan obat yg dicurigai,
perhatikan kronologis reaksi obat)
2. Obat penyebab yg dicurigai menjadi lebih
sempit dan fokus
3. Pertimbangkan farmakoepidemiologik obat yg
digunakan.
4. Hentikan dan/atau substitusi semua obat yang
memiliki hubungan temporal yg kuat, observasi
5. Pertimbangkan uji kulit untuk menentukan obat
penyebab, bila sudah memenuhi syarat uji
6. Jika uji kulit negatif, pertimbangkan provokasi
oral
 Golongan beta laktam, sulfonamid,
rifampisin, nevirapin, obat anti konvulsan,
serta obat anti inflamasi non-steroid
 Insulin
 Erupsi makulopapular
 Urtikaria atau angioedema
 Fixed drug eruption
 Eritroderma
 Pustulosis Eksantematosa Generalisata
Akut
 Sindrom Hipersensitivitas Obat
Urtikaria

Angioedema
Lesi berupa plak atau makula eritema
keunguan kadang disertai vesikel atau
bula di bagian tengah lesi
Lesi eritema difus yang disertai dengan
skuama lebih dari 90% area tubuh, tetapi
bukan suatu diagnosis spesifik
 Pustulosis
Eksantema
Generalisat Akut
 1-3 minggu
setelah konsumsi
obat
 Terdapat demam,
mual dan malaise
 Berupa pustul
milier
 Dulu dikenal dengan DRESS (Drug Reaction
wit Eosinophilia and Systemic Symptoms)
 Sering diawali dengan infeksi saluran
pernapasan atas, dan banyak
dihubungkan dgn HHV-6, HHV-7, EBV, dan
CMV
 Gejala klinis : demam 38o , lesi pada kulit,
limfadenopati, gangguan fungsi hati
dan/atau ginjal, leukositosis dan
eosinophilia
Terdapat 2 tipe : Makula-eritema dan
Vesikobulosa
 SJS dan TEN merupakan dua pnyakit yang
mirio dalam gejala klinis dan distopatologi,
termasuk faktor resiko, penyebab dan
patogenesis.
 SJS dan TEN dibedakan berdasarkan
keparahan saja.
 Sebagian besar SJS dan TEN di sebabkan
oleh alergi obat yang paling sering adalah
sulfonamid, antikonvulsan aromatik, NSAID,
alopurinol dan nevirapin
 SJS ditegakan <10% LPB yang
mengalami epidermolisis
 TEN ditegakan >30% LPB yang
mengalami epidermolisis
 Bila 10-30% didiagnosis sebagai overlap
SJS dan TEN
 Sistemik
› Kortikosteroid
 Ringan 0,5 mg/kgBB/hari
 Berat 1-4 mg/kgBB/hari
› Antihistamin
 Terutama tipe urtikaria dan angioedema
 Pengobatan topikal
› Tidak spesifik,bergantung pada kondisi dan
luas lesi kulit
 Pada dasarnya erupsi karena obat
dapat sembuh jika penyebabnya
diketahui dan segera disingkirkan
 Akan tetapi pada beberapa bentuk
misalnya SJS dan NET prognosis dapat
menjadi buruk tergantung luas
permukaan kulit yang terkena

Anda mungkin juga menyukai