Anda di halaman 1dari 49

Skizoafektif tipe depresif

LAPORAN KASUS
Seorang pasien laki-laki berusia 19 tahun, datang ke RSJ Prof.
HB Sa’anin, Padang pada tanggal 21Desember 2019, pukul
10.15 WIB dengan sebab utama pasien mengamuk di
rumah dan mengancam akan membakar rumah yang
semakin meningkat sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Ini merupakan sakit yang ketiga kalinya sejak tahun
2017
Identitas
 Nama : Tn. HAR
 MR : 01.67.90
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Umur : 19 tahun
 Tempat ,tanggal lahir : 06-04-2000
 Status perkawinan : Belum Kawin
 Kewarganegaraan : Indonesia
 Suku bangsa : Minang
 Negeri asal : Padang
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Tidak Bekerja
 Alamat :Perumnas Belimbing, Jalan Sirsak I no
113, Kuranji
Sebab Utama
Pasien mengamuk di
rumah dan mengancam
akan membunuh ibu serta Keluhan Utama
membakar rumah yang
Gelisah dan suka marah-
semakin meningkat sejak 1
marah sejak 3 bulan yang
minggu yang lalu
lalu
Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
 Pasien suka marah-marah dan mengamuk sejak 3 bulan yang lalu
 Pasien mengancam akan membakar rumah dan pernah mengancam akan membunuh
Ibunya.
 Pasien suka menyendiri dan sering terlihat murung, sering berbicara sendiri dan
kadang mengeluarkan kata-kata kasar. Pasien suka tertawa dan menangis tanpa sebab
 Pasien tidak mau makan dan sering membuang-buang makanan,serta merusak alat-
alat rumah tangga. Pasien suka memaksakan kehendaknya dan marah jika tidak
dituruti
 Pasien lebih suka menyendiri di kamar dan melarang orang lain memasuki kamarnya
 Pasien merasa dirinya adalah orang kaya dilingkungannya dan merasa orang lain iri
terhadap dirinya.
 Pasien sudah dua kali dirawat sebelumnya sejak 2 tahun yang lalu dengan gejala yang
sama.
Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
 Awalnya pasien merasa marah dan tidak terima karena ibunya
memutuskan untuk menikah lagi tanpa meminta pendapat pasien
 Pasien mengatakan bahwa ia tidak menyukai ayah tirinya karena
merasa cara berbicara ayahnya kasar dan sang ayah mengambil
perhatian ibunya dari diri pasien.
 Pasien juga merasa sulit mengendalikan emosinya jika terbayang
wajah ayahnya dan pasien mengatakan dikepalanya selalu
berputarkata-kata yang mengatakan bahwa ayah tirinya kasar.
 Selain itu pasien sering merusak barang dan marah-marah untuk
mendapatkan perhatian ibunya
 Pasien juga tidak mempunyai teman untuk berkeluh kesah. Hal ini
dikarenakan pasien sering di bully oleh teman-temannya selama
disekolah karena kelainan kulit disekitar hidung sehingga pasien tidak
percaya diri untuk bergaul.
Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
 Pasien mengatakan bahwa pasien tidak ada melihat
bayangan-bayangan aneh.Pasien tidak ada merasa curiga-
curiga atau dikejar-kejar.
 Riwayat trauma kepala dan riwayat kejang disangkal.Pasien
seorang perokok.
 Riwayat penggunaan NAPZA dan minum-minum alkohol
disangkal
Riwayat Penyakit Sebelumnya

 Riwayat Gangguan Psikiatri


Tidak ada memiliki riwayat gangguan psikiatri sebelumnya

Riwayat Gangguan Medis


Tidak ada riwayat gangguan medis sebelumnya

 Riwayat Penggunaan NAPZA


Tidak ada riwayat penggunaan NAPZA
Riwayat Keluarga
 Identitas orang tua/ pengganti
Riwayat Keluarga
 Sifat perilaku Orang tua kandung/ pengganti

Bapak (Dijelaskan oleh pasien dapat dipercaya)


 Pemalas (-)**, Pendiam (-), Pemarah (+), Mudah tersinggung (+), Tak suka Bergaul (-),
Banyak teman (-), Pemalu (-), Perokok berat (+), Penjudi (-), Peminum (-), Pecemas (-),
Penyedih (-), Perfeksionis (-), Dramatisasi (-), Pencuriga (-), Pencemburu (-), Egois (-), Penakut (-
), Tak bertanggung jawab (-)

Ibu (Dijelaskan oleh pasien dapat dipercaya )


 Pemalas (-)**, Pendiam (-), Pemarah (-), Mudah tersinggung (-), Tak suka Bergaul ( -), Banyak
teman (-), Pemalu (-), Perokok berat (-), Penjudi (-), Peminum (-), Pencemas (-), Penyedih (-),
Perfeksionis (-), Dramatisasi (-), Pencuriga (-), Pencemburu (-), Egois (-), Penakut (-), Tak
bertanggung jawab (-)

 Saudara
Pasien anak tunggal.
 Orang lain yang tinggal di rumah pasien dengan gambaran
sikap dan tingkah laku dan bagaimana pasien dengan
mereka
 penyakit jiwa, kebiasaan-kebiasaan dan penyakit fisik (yang
ada kaitannya dengan gangguan jiwa) pada anggota
keluarga
Pedegree
 Riwayat tempat tinggal yang pernah didiami pasien:
Riwayat sewaktu dalam kandungan dan
dilahirkan
 Keadaan ibu sewaktu hamil (sebutkan penyakit-penyakit
fisik dan atau kondisi- kondisi mental yang diderita si ibu)
 Kesehatan Fisik : tidak ada gangguan
 Kesehatan Mental : tidak ada gangguan
 Keadaan melahirkan :
 Aterm (+ ), partus spontan (+ ), partus tindakan ( - )
sebutkan jenis tindakannya
 Pasien adalah anak yang direncanakan/ diinginkan (ya/tidak)
 Jenis kelamin anak sesuai harapan (ya/tidak)
Riwayat masa bayi dan kanak-kanak
 Pertumbuhan Fisik : baik, biasa, kurang*
 Minum ASI : ( + ), sampai usia 1,5 tahun
 Usia mulai bicara : 18 bulan
 Usia mulai jalan : 12 bulan
 Sukar makan ( - ), anoreksia nervosa ( - ), bulimia ( - ), pika ( - ),
gangguan hubungan ibu-anak ( - ), pola tidur baik ( + ), cemas
terhadap orang asing sesuai umur ( - ), cemas perpisahan (- ), dan
lain-lain.
 Simtom-simtom sehubungan dengan problem perilaku yang dijumpai
pada masa kanak-kanak, misalnya: mengisap jari ( - ), ngompol ( - ),
BAB di tempat tidur ( - ), night teror ( - ), temper tantrum ( - ),
gagap ( - ), tik (- ), masturbasi ( - ), mutisme selektif ( - ), dan lain-lain.
Riwayat masa bayi dan kanak-kanak
 Toilet training
 Umur : 3 tahun
 Sikap orang tua : Memberikan arahan
 Perasaan anak untuk toilet training ini: baik
 Kesehatan fisik masa kanak-kanak: demam tinggi disertai
menggigau ( - ), kejang-kejang ( - ), demam berlangsung lama ( -
), trauma kapitis disertai hilangnya kesadaran ( - ), dan lain-lain.
 Temperamen sewaktu anak-anak : pemalu ( + ), gelisah ( - )
overaktif ( - ), menarik diri ( + ),suka bergaul(-), suka
berolahraga ( - ), dan lain-lain.
Riwayat masa bayi dan kanak-kanak
 Masa Sekolah
Riwayat masa bayi dan kanak-kanak
 Masa remaja:Fobia ( - ), masturbasi ( - ), ngompol ( - ), lari
dari rumah (- ), kenakalan remaja (-), perokok berat ( - ),
penggunaan obat terlarang (- ), peminum minuman keras
(- ), problem berat badan ( - ), anoreksia nervosa ( -),
bulimia ( - ), perasaan depresi ( - ),rasa rendah diri ( + ),
cemas ( - ), gangguan tidur ( - ), sering sakit kepala ( - ),
dan lain-lain.
Riwayat Pekerjaan

 Pasien tidak bekerja.


 Konflik dalam pekerjaan : (-), konflik dengan atasan (-),
konflik dengan bawahan (-), konflik dengan kelompok (-)
 Keadaan ekonomi*: baik, (menurut pasien)
Percintaan, Perkawinan, Kehidupan
Seksual dan Rumah Tangga
 Pasien belum menikah. Hubungan seks sebelum menikah (
- ), riwayat pelecehan seksual ( - ), orientasi seksual
normal.
 Situasi sosial saat ini:
 Tempat tinggal : rumah sendiri(-), rumah kontrak (-), rumah
susun(-), apartemen (-), rumah orang tua (+), serumah
denganmertua (-), di asrama (-) dan lain-lain (-).
 Polusi lingkungan : bising (-), kotor (-), bau (-), ramai (-) dan lain-
lain.
Ciri Kepribadian sebelumnya/ Gangguan
kepribadian (untuk axis II)
Stresor psikososial (axis IV)
 persoalan dengan orang tua ( +
 masalah di sekolah (+)
 Riwayat percobaan suicide
Tidak pernah ada keinginan bunuh diri.

 Riwayat pelanggaran hukum


 Tidak pernah ada riwayat pelanggaran hukum.

 Riwayat agama
Pasien beragama Islam dan mendirikan shalat wajib lima waktu setiap hari.

 Persepsi dan Harapan Keluarga


Keluarga berharap pasien bisa sembuh dan dapat kembali beraktivitas normal.

 Persepsi Dan Harapan Pasien


Pasien menyatakan ingin sembuh dan dapat hidup dan tidur tenang seperti
biasa.
GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT
Status Internus
 Keadaan Umum : baik
 Kesadaran : composmentis cooperatif
 Tekanan Darah :120/70 mmHg
 Nadi : teraba, kuat angkat, teratur, frekuensi 82 x/menit
 Nafas : pernapasan torakoabdominal, simetris kiri dan
 kanan, frekuensi 21 x/menit
 Suhu : 36,7°C
 Tinggi Badan : 170 cm
 Berat Badan : 80 kg
 Status Gizi : overweight
 Sistem Kardiovaskuler : bunyi jantung reguler, murmur (-), gallop (-)
 Sistem Respiratorik : suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
 Kelainan Khusus : tidak ditemukan
Status Neorologikus
 GCS : E4M5V6
 Tanda Rangsang Meningeal : tidak ada
 Tanda-tanda efek samping piramidal
 Tremor tangan : tidak ada
 Akatisia : tidak ada
 Bradikinesia : tidak ada
 Tardive diskinesia : tidak ada
 Cara berjalan : biasa
 Keseimbangan : baik
 Rigiditas : tidak ada
 Kekuatan motorik : baik 555 555
555 555
 Sensorik : baik
 Refleks : bisep (++/++), trisep (++/++), KPR (++/++),
APR (++/++)
Status Mental
 Keadaan Umum
 Kesadaran/ sensorium : composmentis ( + ), somnolen ( - ), stupor
( - ), kesadaran berkabut ( - ), konfusi ( - ), koma ( - ), delirium ( - ), kesadaran
berubah ( - ), dan lain-lain
 Penampilan
 Sikap tubuh: biasa ( + ), diam ( - ), aneh ( - ), sikap tegang (-), kaku ( - ), gelisah
( - ), kelihatan seperti tua ( - ), kelihatan seperti muda ( - ), berpakaian sesuai
gender ( + )
 Cara berpakaian : rapi ( + ), biasa ( - ), tak menentu ( - ), sesuai dengan situasi( +
),kotor ( - ), kesan ( dapat/ tidak dapat mengurus diri)*
 Kesehatan fisik : sehat ( + ), pucat ( - ), lemas ( - ), apatis ( - ), telapak tangan
basah ( ), dahi berkeringat ( ), mata terbelalak ( ).
 Kontak psikis
 Dapat dilakukan ( + ), tidak dapat dilakukan ( - ), wajar ( + ), sebentar (-
),lama (+).
Status Mental
 Sikap
 Kooperatif ( + ), penuh perhatian ( +), berterus terang ( +), menggoda ( -
), bermusuhan ( - ), suka main-main (- ), berusaha supaya disayangi ( - ), selalu
menghindar ( - ), berhati-hati (-), dependen ( - ), infantil ( - ), curiga ( - ), pasif ( -
), dan lain-lain.
 Tingkah laku dan aktifitas psikomotor
 Cara berjalan : biasa ( + ), sempoyongan ( - ), kaku ( - ), dan lain-lain
 Ekhopraksia ( - ), katalepsi ( - ), luapan katatonik ( - ), stupor katatonik ( - ),
rigiditas katatonik ( - ), posturing katatonik ( - ), cerea flexibilitas ( - ),
negativisme ( - ), katapleksi ( - ), stereotipik ( - ), mannerisme ( - ),otomatisme(
- ), otomatisme perintah ( - ), mutisme ( - ), agitasi psikomotor ( -),
hiperaktivitas/ hiperkinesis ( - ), tik ( - ), somnabulisme ( - ), akathisia ( - ),
kompulsi( - ), ataksia, hipoaktivitas ( - ), mimikri ( - ), agresi (-), acting out (-),
abulia ( - ), tremor ( - ), ataksia ( - ), chorea ( - ), distonia ( - ), bradikinesia ( -
), rigiditas otot ( - ), diskinesia ( - ), convulsi ( - ), seizure ( - ), piromania (-),
vagabondage ( - ).
Status Mental
 Verbalisasi dan cara berbicara
 Arus pembicaraan* : biasa, cepat, lambat
 Produktivitas pembicaraan* : biasa, sedikit, banyak
 Perbendaharaan* : biasa,sedikit, banyak
 Nada pembicaraan* : biasa, menurun, meninggi
 Volume pembicaraan* : biasa, menurun, meninggi
 Isi pembicaraan* : sesuai/ tidak sesuai
 Penekanan pada pembicaraan* : Ada/tidak
 Spontanitas pembicaraan * : spontan/ tidak
 Logorrhea ( - ), poverty of speech ( - ), diprosodi (-), disatria ( - ),
gagap ( - ), afasia ( - ), bicara kacau ( - )
Status Mental
Emosi
 Hidup emosi*: stabilitas (stabil/ tidak), pengendalian (adekuat/tidak
adekuat), echt/unecht, dalam/dangkal, skala diffrensiasi (sempit/luas), arus
emosi (biasa/lambat/cepat).
 Afek
 Afek appropriate/ serasi ( + ), afek in-appropriate/ tidak serasi( - ), afek
tumpul ( - ), afek yang terbatas ( - ), afek datar ( - ), afek yang labil ( - ).
 Mood
 Mood eutimik ( + ), mood disforik ( - ),mood yang meluap-luap
(expansive mood) ( - ), mood yang iritabel ( - ), mood yang labil (swing
mood) ( - ), mood meninggi (elevated mood/ hipertim) (-), ( -),euforia ( - ),
ectasy ( - ), mood depresi (hipotim) ( - ), anhedonia ( - ), dukacita ( - ),
aleksitimia ( - ), elasi ( - ), hipomania ( - ), mania( - ), melankolia( - ), La
belle indifference ( -), tidak ada harapan ( - ).
Status Mental
 Emosi lainnya
 Ansietas ( - ), free floating-anxiety ( - ), ketakutan ( - ), agitasi ( -
), tension (ketegangan) ( - ), panic ( - ), apati ( - ), ambivalensi ( -
), abreaksional ( - ), rasa malu ( - ), rasa berdosa/ bersalah( -
), kontrol impuls ( - ).
 Gangguan fisiologis yang berhubungan dengan mood
 Anoreksia ( - ), hiperfagia ( - ), insomnia ( - ), hipersomnia ( -
), variasi diurnal ( - ), penurunan libido ( - ), konstispasi ( - ),
fatigue ( - ), pica ( - ), pseudocyesis ( - ), bulimia ( - ).
Status Mental
 Pikiran/ Proses Pikir (Thinking)
 Kecepatan proses pikir (biasa/cepat/lambat)
 Mutu proses pikir (jelas/tajam)
 Gangguan Umum dalam Bentuk Pikiran
 Gangguan mental ( - ), psikosis ( - ), tes realitas ( terganggu/ tidak ),
gangguan pikiran formal ( - ), berpikir tidak logis (-), pikiran autistik ( - ),
dereisme ( - ), berpikir magis ( - ), proses berpikir primer ( - ).
 Gangguan Spesifik dalam Bentuk Pikiran
 Neologisme (-), word salad (-), sirkumstansialitas ( - ), tangensialitas ( - ),
inkohenrensia ( - ), perseverasi ( -), verbigerasi ( - ), ekolalia ( - ),
kondensasi (-), jawaban yang tidak relevan (-), pengenduran asosiasi ( - ),
derailment ( - ), flight of ideas ( - ), clang association ( - ), blocking ( - ),
glossolalia ( - ).
Status Mental
 Gangguan Spesifik dalam Isi Pikiran
 Kemiskinan isi pikiran ( - ), Gagasan yang berlebihan ( - )
 Delusi/ waham
 waham bizarre ( - ), waham tersistematisasi ( - ), waham yang sejalan
dengan mood ( - ), waham yang tidak sejalan dengan mood ( - ),
waham nihilistik ( - ), waham kemiskinan ( - ), waham somatik ( - ),
waham persekutorik ( - ), waham kebesaran ( - ), waham referensi ( -
), though of withdrawal ( - ), though of broadcasting ( - ), though of
insertion ( - ), though of control ( - ), Waham cemburu/ waham
ketidaksetiaan ( + ), waham menyalahkan diri sendiri ( - ),
erotomania ( - ), pseudologia fantastika ( - ),waham agama (-).
 Idea of reference
 Preokupasi pikiran (-), egomania (-), hipokondria ( - ), obsesi ( - ),
kompulsi ( - ), koprolalia ( - ), hipokondria ( - ), obsesi ( - ),
koprolalia ( - ), fobia (- ) noesis ( - ), unio mystica ( - )
Status Mental
 Persepsi
 Halusinasi
 Non patologis: Halusinasi hipnagogik ( - ), halusinasi hipnopompik ( - ),
 Halusinasi auditorik ( - ), halusinasi visual ( - ), halusinasi olfaktorik ( - ),
halusinasi gustatorik ( - ), halusinasi taktil ( - ), halusinasi somatik ( - ),
halusinasi liliput ( - ), halusinasi sejalan dengan mood ( - ), halusinasi yang
tidak sejalan dengan mood ( - ), halusinosis ( - ), sinestesia ( - ), halusinasi
perintah (command halusination), trailing phenomenon ( - ).
 Ilusi ( - )
 Depersonalisasi ( - ), derealisasi ( - )
 Mimpi dan Fantasi
 Mimpi : -
 Fantasi : -
Fungsi kognitif dan fungsi intelektual
 Orientasi waktu (baik/ terganggu), orientasi tempat (baik/ terganggu),
orientasi personal (baik/ terganggu), orientasi situasi (baik/ terganggu).
 Atensi (perhatian) ( + ), distractibilty ( - ), inatensi selektif ( - ),
hipervigilance ( - ), dan lain-lain
 Konsentrasi (baik/terganggu), kalkulasi (baik/terganggu),
 Memori (daya ingat) : gangguan memori jangka lama/ remote ( - ), gangguan
memori jangka menengah/ recent past ( - ), gangguan memori jangka pendek/
baru saja/ recent (- ), gangguan memori segera/ immediate ( - ), Amnesia ( - ),
konfabulasi ( - ), paramnesia ( - ).
 Luas pengetahuan umum: baik/ terganggu
 Pikiran konkrit : baik/ terganggu/ sulit dinilai
 Pikiran abstrak : baik/ terganggu/ sulit dinilai
 Kemunduran intelek : (Ada/ tidak), Retardasi mental (-), demensia (-),
pseudodemensia ( - ).
Dicriminative Insight*
 Derajat I (penyangkalan)
 Derajat II (ambigu)
 Derajat III (sadar, melemparkan kesalahan kepada orang/
hal lain):
 Derajat IV ( sadar, tidak mengetahui penyebab)
 Derajat V (tilikan intelektual)

 Discriminative Judgement : tidak terganggu


Pemeriksaan Laboratorium dan
diagnostik khusus lainnya
 Tidak ada
Ikthisar penemuan berharga
 Telah diperiksa pasien Tn. HAR, agama Islam, suku bangsa
Minangkabau, pendidikan terakhir SMP. Pasien datang diantar
keluarga ke IGD RSJ HB Sa’anin Padang pada tanggal 21
Desember2019. Menurut keterangan keluarga, pasien
mengamuk dan mengancam akan membunuh ibunya dan
membakar rumah. Pasien sudah 2 kali dirawat di RSJ HB Sa’anin
Padang sejak tahun 2017.
 Awalnya pasien merasa marah dan tidak terima karena ibunya
memutuskan untuk menikah lagi tanpa meminta pendapat
pasien. Pasien mengatakan bahwa ia tidak menyukai ayah tirinya
karena merasa cara berbicara ayahnya kasar dan sang ayah
mengambil perhatian ibunya dari diri pasien.
 Pasien juga merasa sulit mengendalikan emosinya jika terbayang
wajah ayahnya. Selain itu pasien sering merusak barang dan
marah-marah untuk mendapatkan perhatian ibunya. Pasien juga
tidak mempunyai teman untuk berkeluh kesah. Hal ini
dikarenakan pasien sering di bully oleh teman-temannya selama
disekolah karena kelainan kulit disekitar hidung sehingga pasien
tidak percaya diri untuk bergaul.
 Akhirnya, pasien didampingi oleh ibunya datang ke RSJ Prof. HB
Sa’anin untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Jiwa
pertama kali pada bulan Agustus tahun 2017.
 Pasien terakhir di rawat 1 tahun yang lalu, pulang dalam keadaan
tenang tetapi tidak mau meminum obat. Pada pemeriksaan status
mental, didapatkan pasien dengan penampilan rapi, biasa, dan
berpakaian sesuai gender, sikap saat wawancara kooperatif,
dependen; psikomotornormoaktif, arus pembicaraan biasa,
produktivitas biasa, perbendaharaan biasa, nada biasa, volume biasa,
isi pembicaraan sesuai, penekanan pada pembicaraan tidak ada,
spontanitas ada; kontak psikis dapat dilakukan, wajar dan lama;
orientasi baik; afek appropriate; mood eutimik; proses pikir pasien
koheren, isi pikiran tidak ada waham, persepsi tidak ada halusinasi.
 Discriminative insight pasien derajat VI, dan discrimintaive
judgementtidak terganggu.Pada pemeriksaan internus dan neurologis
tidak terdapat kelainan.
Formulasi Diagnosis
 Diagnosis Multiaksial
 Aksis I : F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif
 Aksis II : Tidak ada diagnosis
 Aksis III : Tidak ada diagnosis
 Aksis IV : Masalah dengan “primary support group” (keluarga)
 Aksis V : GAF 20-11
 Diagnosis Banding Axis I
 F 32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala psikotik
 F 33.3 Gangguan Depresif Berulang, Episode kini Berat dengan
Gejala Psikotik
Daftar Masalah
 Organobiologik
 Tidak ada masalah.
 Psikologis
 Kadang emosi labil.
 Lingkungan dan psikososial
 Hubungan pasien dengan ibu pasien menjadi renggang dan tidak
seakrab semula.
Penatalaksanaan
 Farmakoterapi :
 Risperidone 2 x 2mg
 Lorazepam 1 x 2 mg
 Psikoterapi
 Psikoterapi suportif
 Memberikan kehangatan dan empati kepada pasien.Membantu pasien
untuk mengendalikan emosinya, serta membantu untuk ventilasi.
 Psikoedukasi
 Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai gangguan
yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai kemampuan yang
semakin efektif untuk mengenali gejala, mencegah munculnya gejala dan
segera mendapatkan pertolongan.Menjelaskan kepada pasien untuk
menyadari bahwa obat merupakan kebutuhan bagi dirinya agar sembuh.
Prognosis
 Quo et vitam : bonam
 Quo et fungsionam : bonam
 Quo et sanctionam : dubia et bonam
DISKUSI
 Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, dimana ditemukan
gejala klinis yang mengarah pada gangguan skizoafektif tipe depresi sesuai dengan
pedoman diagnostic berdasarkan PPDGJ III.
 Pada pasien saat ini ditemukan gejala skizofrenia berupa Thought Echo yaitu ada isi
pikiran sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya dan isi pikiran ulangan.
Hal ini diyakinkan dengan perkataan pasien bahwa pasien merasa sulit
mengendalikan emosinya jika terbayang wajah ayahnya dan pasien mengatakan
dikepalanya selalu berputarkata-kata yang mengatakan bahwa ayah tirinya kasar.
 Pada pasien didapatkan adanya afek labil yaitu perubahan irama perasaan yang cepat
dan tiba-tiba dan tidak berhubungan dengan stimuli eksterna. Hal ini diyakinkan
dengan laporan bahwa pasien sering bicara sendiri, tertawa dan menangis tanpa
sebab.
 Pada pasien ini juga ditemukan gejala depresi yaitu,seringmenyendiri, murung, dan
tidak mau makan.
 Dari rangkuman tersebut didapatkan gejala skizofrenia dan gejala depresi muncul
pada waktu yang bersamaan yaitu sekitar enam bulan sebelum masuk rumah sakit.
 Pada pasien diberikan, Risperidone 2 x 2 mg dan lorazepam 1 x 2 mg.
 Risperidone merupakan antipsikosis atipikal generasi kedua. Risperidone bekerja
dengan ;
 menghambat reseptor dopamin
 mengurangi gejala positif psikosis dan stabilisasi gejala afektif;
 menghambat reseptor serotonin
 menyebabkan peningkatan pelapasan dopamin di regio sentral otak sehingga mengurangi
efek samping motorik dan meningkatkan kognotif dan gejala afektif.
 Dosis yang biasa diberikan 2-8 mg/hari. Lorazepam merupakan golongan
benzodiazepin.
 Lorazepam bekerja dengan;
 berikatan dengan reseptor benzodiazepin pada ligan GABA-A yng merupakan gerbang
kompleks saluran klorida;
 meningkatkan efek inhibitor GABA;
 menghambat aktivitas neuronal di amigdala yang bermanfaat untuk gangguan anxietas.
 Dosis yang biasa diberikan adalah 2-6 mg/hari
 Terapi non farmakologis
 psikoterapi suportif ; untuk memperlihatkan minat kita pada pasien,
memberikan perhatian, dukungan, dan optimis. Dalam psikoterapi
suportif, terapis menunjukkan penerimaan terhadap kasus dengan
cara menunjukkan perilaku yang hangat, ramah namun tetap
berwibawa. Tujuannya adalah agar pasien merasa aman, diterima dan
dilindungi.
 psikoedukasi.
 Hal-hal yang memperburuk prognosis pada pasien ini adalah
onsetnya yang terjadi pada saat muda, perilaku menarik diri dan
sistem pendukung dalam keluarga yang kurang

Anda mungkin juga menyukai