0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan5 halaman
Dokumen ini membahas analisis diatom untuk identifikasi forensik kematian akibat tenggelam. Diatom dapat ditemukan di paru-paru korban jika masih hidup saat masuk ke air dan dapat membantu diagnosis tenggelam. Analisis diatom telah digunakan untuk mendeteksi proses tenggelam secara post mortem atau antemortem dengan membandingkan diatom yang ditemukan pada mayat dengan di medium air tempat kematian.
Dokumen ini membahas analisis diatom untuk identifikasi forensik kematian akibat tenggelam. Diatom dapat ditemukan di paru-paru korban jika masih hidup saat masuk ke air dan dapat membantu diagnosis tenggelam. Analisis diatom telah digunakan untuk mendeteksi proses tenggelam secara post mortem atau antemortem dengan membandingkan diatom yang ditemukan pada mayat dengan di medium air tempat kematian.
Dokumen ini membahas analisis diatom untuk identifikasi forensik kematian akibat tenggelam. Diatom dapat ditemukan di paru-paru korban jika masih hidup saat masuk ke air dan dapat membantu diagnosis tenggelam. Analisis diatom telah digunakan untuk mendeteksi proses tenggelam secara post mortem atau antemortem dengan membandingkan diatom yang ditemukan pada mayat dengan di medium air tempat kematian.
Menggunakan Analisis Diatom ABSTRAK • Diatom adalah mikroorganisme uniseluler yang umumnya ditemui pada hampir seluruh kehidupan air (laut dan lain-lain). Dinding silika mereka (dinding silika milik diatom) menjadi alat yang signifikan dalam diatomologi forensik. Analisis diatom telah disarankan untuk menyediakan bukti pendukung dari (proses) tenggelam, namun kekonsistenan dan aplikasi dari analisis kuantitatif dan kualitatif diatom dalam mendiagnosis (kematian akibat) tenggelam masih tentatif pada literatur. • Tes diatom secara ekstensif dilakukan untuk mendeteksi proses tenggelam post mortem maupun antemortem dan untuk membandingkan diatom yang ditemukan pada sampel biologis dengan (diatom) yang ditemukan di tempat kematian terjadi, kemungkinan berada pada medium air yang sama. • Jika korban masih hidup saat masuk ke air, diatom akan masuk ke paru-paru saat orang tersebut menghirup air dan (kemudian) tenggelam. Diatom-diatom tersebut kemudian akan terbawa ke bagian tubuh yang lain seperti otak, ginjal, paru-paru, dan sumsum tulang belakang dengan sirkulasi (darah). Diatom yang ditemukan di dalam tubuh korban tenggelam dapat menjadi bukti yang menguatkan dalam diagnosis kausa kematian. PENDAHULUAN • Setiap tahun di India, bersamaan dengan penyebab kematian lain, “tenggelam” memiliki peran yang besar; tenggelam ini dapat terjadi akibat kecelakan, bunuh diri, maupun pembunuhan. • Semenjak deteksi diatom di paru-paru pada korban mati akibat tenggelam oleh Revenstorf pada tahun 1904, tes diatom telah dipertimbangkan sebagai alat penting dalam diagnosis dan konfirmasi kematian akibat tenggelam. • Tenggelam merupakan salah satu bentuk dari kematian akibat asfiksia di mana udara atmosfer terhalangi untuk masuk ke paru-paru akibat terendamnya tubuh di dalam air atau di dalam medium fluida apapun (Rohn dan Frade, 2006). • Diagnosis tenggelam yang dilakukan pada tubuh yang baru saja diambil dari air (freshly retrieved from water), terutama dilakukan berdasarkan “tanda-tanda tenggelam”, seperti adanya buih yang keluar dari mulut atau lubang hidung, hemoragi petekial, cetakan/tanda tulang iga pada paru-paru, paru-paru udem, dan temuan histopatologi lain.