Anda di halaman 1dari 15

Pemeriksaan Diatom

pada Korban Diduga


Tenggelam (Review)
Preseptor :
Dr. Rosmawati Sp.F
Abstrak

• Suatu bentuk sufokasi  korban terbenam


Tenggelam dalam cairan dan terhisap masuk ke jalan
napas sampai alveoli paru-paru

• terhirup ketika korban tenggelam masuk


Diatom melalui alveoli dan pembuluh darah 
(tumbuhan keseluruh tubuh.
air) • diatom pada jenazah yang diduga mati
tenggelam  korban masih sempat
bernafas saat masih didalam air.
Abstrak
Pemeriksaan diatome pada korban diduga
tenggelam merupakan prosedur rutin yang harus
dilakukan

Hasil pemeriksaan (+)  sangat membantu

Hasil pemeriksaan (-)  tidak memastikan korban


tidak meninggal karena tenggelam

Cara pemeriksaan diatom  sediaan basah


mikroskopis - tingkat molekuler (DNA), dengan
akurasi dan tingkat keberhasilan yang berbeda
beda.
Pendahuluan

Umumnya tenggelam
Setiap tahun, sekitar 150.000
merupakan kasus kecelakaan
kematian seluruh dunia akibat
(langsung/ tidak) maupun
tenggelam,
peristiwa pembunuhan.

Pada jenazah yang diduga tenggelam


 kondisi korban meninggal
Data RS. Dr. Soetomo Surabaya  sebelum/sesudah masuk air, jenazah
23 orang meninggal karena ditemukan meninggal di air
tenggelam (Januari 2011 hingga tawar/asin, adanya ante mortem
September 2011) injury, adanya sebab kematian wajar
atau keracunan, dan sebab
kematiannya.
Pendahuluan
Diperlukan pemeriksaan luar
dan dalam korban serta
pemeriksaan lain seperti
percobaan getah paru,
pemeriksaan darah secara kimia
(Gettler test), destruction test & Pemeriksaan diatom pada kasus
analisa isi lambung, tenggelam masih jarang
pemeriksaan histopatologi digunakan meskipun
jaringan paru,dan penentuan pemeriksaan tersebut berguna
berat jenis plasma. untuk diagnosa kematian pada
kasus tenggelam.
Definisi dan Morfologi Diatom
Diatom merupakan fitoplankton (Bacillariophyceae) yang terdapat
dimana saja (tepi pantai hingga ke tengah samudra)

terapung bebas di air dan melekat pada benda yang lebih keras karena
tumbuhan ini mempunyai gelatin (Gelatinous extrusion) yang memiliki
daya lekat

Diatom akan sangat tergantung pada pola arus dan pergerakan massa
air baik itu secara horizontal maupun vertical.

Di dunia ada sekitar 1400-1800 jenis diatom,


• Dari bentuknya, diatom dikenal dengan cell diatom melingkar (Centric diatom) dan
cell diatom memanjang (pennate diatom). Diatom sentrik (centric) bercirikan bentuk
sel yang mempunyai simetri radial atau konsentrik dengan satu titik pusat.
• Selnya bisa berbentuk bulat, lonjong, silindris, dengan penampang bulat, segitiga atau
segiempat. Sebaliknya diatom penat (pinnate) mempunyai simetri bilateral, yang
bentuknya umumnya memanjang atau berbentuk sigmoid seperti huruf “S”.
Sepanjang median sel diatom penat ada jalur tengah yang disebut rafe (raphe).
• Sel dengan kerangka silikanya yang disebut frustul. Morfologi frustul terdiri dari dua
valvula setangkup, bagaikan cawan petri (petri dish), atau bagaikan kotak obat (pill
box). Valvula bagian atas disebut epiteka yang menutupi sebagian valvula bagian
bawah hipoteka.
• Bagian tumpang tindih yang melingkar pinggangnya disebut girdle. Seluruh
permukaan valvula boleh dikatakan penuh dengan berbagai ornamentasi yang
simetris dan indah dan pori-pori yang menghubungkan sitoplasma dalam sel
dengan ligkungan diluarnya.
• Ciri ornamentasi pada valvula ini merupakan hal penting untuk identifikasi jenis. Di
dalam frustul terdapat sitoplasma yang mengandung inti sel dan vakuola yang besar.
Di dalam sitoplasma terdapat pula kromatofor yang umumnya berwarna kuning-
coklat karena adanya pigmen karotenoid.
• Populasi diatom ditentukan oleh faktor suhu, salinitas dan
arus. Sebagai contoh, Thalassiosira antartica sebarannya
hanya pada perairan dingin di sekitar kutub selatan.
Sebaliknya, Rhizosolemia robusta merupakan jenis yang
terdapat di seluruh perairan tropis (circumtropical) yang telah
beradaptasi dengan suhu hangat.
• Dalam kajian diatom di Laut Jawa,dijumpai sedikitnya 127
jenis diatom, yang terdiri dari 91 jenis diatom sentrik, dan 36
jenis diatom penate.
Beberapa bagian penting pada sel
diatom sentric (centric diatom)
(A) dan pada diatom penat
(pennate diatom) (B)

Citra Scanning Electron Microscope


(SEM) menunjukkaan diatom
Cyclotella Steligera dengan
ornamentasi berpola simetris radial
Pada kasus tenggelam hasil diagnosis
Musim dingin adalah
di air tawar, bergantung oleh
musim dengan
keberadaan diatom di dinamika populasi
frekuensi tertinggi
sumsum tulang  diatom yang
tidak ditemukan
mendiagnosis 30% dipengaruhi oleh
diatom pada sampel
dari kasus tenggelam musim dan ukuran
(Pollanen, 1997)
di air tawar, diatom

• Diatom yang biasa ditemukan


pada kasus tenggelam pada air
tawar seperti kolam, danau,
sungai dan kanal adalah:
Navicula pupula, N.
cryptocephara, N. graciloides, N.
meniscus N. bacillum N. radiosa,
N. simplex, N. pusilla, dll
Achnanthes sp. (kiri)
Amphipleura sp. (kanan)
contoh diatom di perairan air
tawar.

Anomoeneis sp. (atas)


Biddulphia sp. (bawah)
contoh diatom di perairan
air tawar.
Spesies diatom yang sering ditemukan
berdasar sampel organ

ORGAN TUBUH SPESIES DIATOM YANG SERING DI TEMUKAN

Paru Achnanthes minutissima, Cyclotella cyclopuncta,


1. Fragilaria brevistriata, Navicula etc.
Sum-sum Stephanodicus parvus, Navicula, Diatoma and
2. fragmentsof Synedra ulna.
tulang
Hepar Achnanthes minutissima, Cocconeis placentula, Fragilaria
3. ulna var. acus, Navicula lanceolata etc.
4. Ginjal Achnanthes biasolettiana, N. seminulum etc.

Usus halus Achnanthes minutissima, Cyclotella cyclopuncta,


5. Gomphonema minutum etc.

Duodenum Asterionella Formosa, Cyclotella comensis,


6.
Gomphonema pumilum and Nitzscia pura etc.
Cyclotella sp. contoh diatom di
perairan air tawar.

• Surirella sp. contoh diatom


di perairan air tawar.
Mekanisme Tenggelam dalam Air Tawar
Air tawar cepat diserap dalam jumlah besar  hemodilusi yang
hebat sampai 72% yang berakibat terjadinya hemolisis.

Terjadi perubahan biokimiawi yang serius  kalium dalam plasma


meningkat dan natrium berkurang, juga terjadi anoksia dalam
miokardium.

Hemodilusi  cairan dalam pembuluh darah dan sirkulasi


berlebihan  penurunan tekanan sistole  dalam beberapa menit
terjadi fibrilasi ventrikel.

Jantung beberapa saat masih berdenyut lemah  anoksia


cerebri yang hebat  kematian terjadi dengan cepat.
Mekanisme Tenggelam dalam Air Asin
Terjadi hemokonsentrasi (cairan dari sirkulasi tertarik keluar sampai
42% dan masuk kejaringan paru)  edema pulmonum yang hebat
dalam waktu singkat.

Pertukaran elektrolit dari asin kedalam darah  hematokrit dan kadar


natrium plasma meningkat

Vibrilasi ventrikel tidak terjadi, tetapi terjadi anoksia pada miokardium

Peningkatan viskositas darah  payah jantung.

Tidak terjadi hemolisis melainkan hemokonsentrasi, tekanan sistolik


akan menetap dalam beberapa menit

Anda mungkin juga menyukai