Keluhan utama (dari ayah) : gaduh gelisah, keluyuran, mengganggu dan mengancam orang lain
Perjalanan penyakit:
– Pasien sudah mengalami gejala yang serupa sejak 7 tahun yang lalu, semenjak Ibu pasien
meninggal. Pada saat itu, pasien sering marah-marah tanpa alasan yang jelas dan melempar
barang di sekitarnya. Pasien juga sering mengurung diri di kamarnya. Pasien kemudian dibawa
berobat ke RSJ Provinsi Jawa Barat dan dirawat selama kurang lebih 2 minggu kemudian
diperbolehkan pulang.
– Sejak 3 bulan yang lalu pasien tidak kontrol lagi dan tidak mengonsumsi obat sehingga
menjadi sering bicara sendiri seperti ada yang mengajaknya bicara, mudah marah dan
menyendiri di kamar. Pasien percaya dirinya memiliki kekuatan khusus yang tidak dimiliki
orang lain.
– Sejak 1 mgg yang lalu, pasien menjadi gaduh gelisah, jarang tidur dan jarang mandi, memakai
pakaian berlapis-lapis, mengganggu tetangga dan suka keluyuran membawa-bawa golok
sambil mengancam semua orang yang ditemui.
– Keluarga menuturkan bahwa selama ini pasien tidak pernah mengalami episode dimana
pasien menjadi sangat bersemangat, banyak bicara, dan banyak melakukan aktivitas daripada
biasanya. Pasien juga tidak pernah mengalami episode hilang minat, mudah lelah, maupun
keinginan untuk bunuh diri.
Autoanamnesis
D: Selamat pagi Pak Gunawan. Saya dokter Cibella, boleh kan saya minta waktunya
sebentar untuk ngobrol-ngobrol?
P: (tampak bingung, duduk sambil mengusap-ngusap tangan)
Boleh, saya mau diapain ya dok?
D: Ga diapa-apain kok pak, kita ngborol saja.
P: (mengangguk)
D: Bapak bisa cerita kenapa dibawa kesini?
P: (menggaruk kepala, melihat-lihat sekitar)
Kurang tahu juga saya dok, disuruh ayah ikut kesini. Ayah saya bilang orang-orang
takut saya suka bawa golok.
D: Kenapa bapak bawa-bawa golok?
P: (tersenyum, sedikit tertawa)
Karena semua orang merencanakan sesuatu terhadap saya dok
D: Oh begitu pak, sebelumnya apa bapak pernah bekerja?
P: Pernah jadi supir, sambil menanam ketela di sawah sampai panen
D: Betah kerja disana pak?
P: Betah. Tapi sudah tidak kerja disana lagi.
D: Kenapa tidak bekerja disana lagi pak?
P: Karena saya terlalu hebat dalam semua hal jasmani dan rohani.
D: Oh begitu. Bapak tahu ga sekarang siang atau malem?
P: (terdiam sesaat) siang
D: Kalau nama lengkap bapak siapa?
P: Gunawan darah daging kesayangan dari dua insan dimanapun mereka berada
D: Bapak tahu ini tempat apa?
P: RSJ kan ya dok.
D: Iya benar. Bapak sekarang usianya berapa?
P: Dari tahun 1985 sekarang 2019.
D: Oh bapak lahir tahun 1985?
P: (mengangguk)
D: Bapak dulu rajin minum obat yang pernah dikasi sama dokter ga?
P: (Tampak gelisah, mengusap-ngusap tangan) Oh yang obat khusus itu rajin kok, kemaren lupa satu
kali saja.
D: Bapak pernah mendengar suara-suara yang orang lain tidak dengar ga?
P: Ada sesuatu di tembok yang berbicara pada saya dok, sst dok
(mengangguk ke arah tembok)
D: Suaranya cewe atau cowo?
P: Gelombang suaranya hilang dok
D: Apa bapak melihat sesuatu juga?
P: Iya warna putih kadang bening
D: Kelihatan ga itu siapa pak? Bapak kenal?
P: Ga dok ga terlalu kelihatan.
(melihat-lihat ruang sekitar)
D: Bapak merasa punya suatu kekuatan khusus tidak?
P: Tentu dok, hanya saya yang punya. Jago kan dok
D: Oh begitu, bapak kalau malem tidur nya nyenyak ga?
P: Ga, susah tidur dok
D: Sehari mandinya berapa kali pak?
P: Seminggu sekali aja cukup dok kan udah bersih
D: Baik, ngobrol- ngobrol nya sudah selesai pak. Terimakasih atas waktunya
P: Iya dok (langsung berdiri)
Riwayat Pengobatan
– Pasien sakit dari tahun 2008, pernah dirawat di RSJ Cisarua Jawa Barat 1x
– Pasien pernah dibawa dan dirawat di RSJ Cisarua 7 thn yang lalu karena mengamuk,
marah-marah tanpa alasan yang jelas dan mengurung diri. Keluhan muncul pasca
Ibu pasien meninggal dunia.
– Pasien berobat jalan di RSUD Subang
– Sejak 3 bulan yang lalu tidak kontrol lagi dan tidak mengonsumsi obat
Riwayat Keluarga
– Pasien merupakan anak ke-1 dari 2 bersaudara.
– Ayah dan adik pasien beragama islam, suku sunda.
– Tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki gangguan jiwa.
• Sosial ekonomi keluarga pasien cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja
• Hubungan pasien dan keluarga cukup baik
Genogram
laki-laki
perempuan
meninggal
pasien
garis
keturunan
tinggal
serumah
Dari data diatas didapatkan pasien merupakan anak ke 1
dari 2 bersaudara. Tidak ada keluarga pasien yang pernah
mengalami keluhan serupa atau memiliki gangguan jiwa.
Riwayat Hidup Pasien
1. 0-1 tahun (Trust vs Mistrust )
Pasien lahir dengan kondisi normal, cukup bulan dan proses persalinan dibantu
oleh paraji. Sewaktu hamil, ibu pasien dalam keadaan sehat, ibu tidak
mengkonsumsi alkohol dan tidak merokok. Pasien merupakan anak yang
diharapkan. Pasien diasuh dengan baik oleh ibu kandung, diberi ASI sampai 6 bulan,
mendapatkan kasih sayang serta perlindungan yang baik.
2. 1-3 tahun (Autonomy vs Shame and Doubt )
Pasien mendapat perhatian dari kedua orang tua. Sudah bisa berjalan, makan dan
memberi tahu jika ingin ke toilet. Pertumbuhan dan perkembangan baik, seperti
anak sebayanya.
3. 3-6 tahun (Initiative vs Guilt )
Pertumbuhan dan perkembangan pasien baik seperti anak sebayanya.
4. 6 – 12 tahun (Industry vs Inferiority)
Pasien tidak begitu aktif di rumah maupun di sekolah, prestasi di sekolah biasa-biasa
saja, pertumbuhan dan perkembangan baik seperti anak sebayanya.
5. 12-18 tahun (Identity vs Identify confusion)
Setelah tamat SMA, pasien tidak melanjutkan pendidikannya karena masalah biaya.
6. 18-40 tahun (Intimacy vs Isolation)
Pasien pernah menjadi bekerja lalu diberhentikan. Kegiatan sehari-hari ia habiskan di
rumah dan sesekali keluar rumah tanpa tunjuan dan tidak ada tujuan yang pasti.
7. 40-65 tahun (Generativity vs Stagnation)
8. >65 tahun (Integrity vs Depair)
Status Sosial Sekarang
– Pasien saat ini tinggal dengan, ayah kandung.
– Pasien saat ini sudah tidak bekerja dari pekerjaan sebelumnya karena
mengganggu lingkungan sekitar.
– Keluarga pasien cukup mendukung kesembuhan pasien, dalam bentuk
mengantar ke psikiater
Kebiasaan dan Kesenangan
– Pasien tidak merokok dan tidak minum minuman keras, tidak
mengkonsumsi obat-obatan terlarang
Kegiatan Sebelum sakit Sesudah sakit
– QAV: ad bonam
– QAF: dubia ad malam
– QAS: dubia ad malam
RESUME
– Tn. G, 30 tahun, gaduh gelisah, menaruh curiga (waham curiga) dan mengancam setiap
orang yang ditemui, mendengar bisikan suara ( halusinasi auditorik) dan berbicara
sendiri (halusinasi visual).
– Pasien pernah mengalami gejala yang serupa sejak 7 tahun yang lalu. Pada saat itu,
pasien sering marah-marah tanpa alasan yang jelas dan melempar barang di sekitarnya
ketika marah (impulsivitas motorik). Pasien juga sering mengurung diri di kamarnya
(abulia). Keluhan ini dirasakan sejak Ibu pasien meninggal (faktor presipitasi). Pasien
kemudian dibawa berobat ke RSJ Provinsi Jawa Barat dan dirawat selama kurang lebih
2 minggu kemudian diperbolehkan pulang.
– Sepulangnya ke rumah, pasien berobat jalan ke RSUD Subang, namun sejak 6 bulan yang lalu
pasien tidak kontrol kembali dan tidak mengonsumsi obat (pengobatan tidak adekuat).
– 1 minggu yang lalu, keluhan pasien dirasakan semakin parah. Pasien mudah marah tanpa
sebab (irritable) sering keluyuran sambil membawa golok (agresifitas motorik) serta
mendengar bisikan seseorang (halusinasi auditorik) dan sering melihat sosok bening
(halusinasi visual). Pasien hanya mandi seminggu sekali dan memakai pakaian berlapis-lapis.
– Keluarga menuturkan bahwa selama ini pasien tidak pernah mengalami episode dimana
pasien menjadi sangat bersemangat, banyak bicara, dan banyak melakukan aktivitas daripada
biasanya. Pasien juga tidak pernah mengalami episode hilang minat, mudah lelah, susah
tidur, maupun keinginan untuk bunuh diri. (menyingkirkan diagnosis banding gangguan
afektif)
Pertanyaan Mini CEX
1. Sebutkan gejala yang ditemui pada keluhan utama pasien saudara!
2. Lakukan tes klinis/pemeriksaan psikis untuk identifikasi gejala-gejala tsb!
3. Bagaimana onset penyakitnya dan progress perjalanan penyakit? (presipitasi,
faktor prodormal, faktor aktif residual)
4. Lakukan tes klinis untuk identifikasi gejala aktif pada soal 3!
5. Buat diagram diagnosis/dd berdasarkan gejala pada keluhan utama!
6. Buat psikodinamika yang menggambarkan benang merah dari stresor, konflik,
mekanisme pertahanan mental sampai terjadinya gejala yang ditemukan!
7. Buat rancangan psikoterapi berdasarkan psikodinamika tsb!
8. Buat rancangan farmakoterapi!
9. Buat ramalan prognosis pasien!
10. Ukur Quality of Life berdasarkan QOL Scale!
1. Sebutkan gejala yang ditemui pada keluhan utama pasien saudara!
– gaduh gelisah
– keluyuran sambil membawa golok
– jarang tidur
2. Lakukan tes klinis/pemeriksaan psikis untuk identifikasi gejala-gejala tsb!
– Bentuk gejala: gaduh gelisah (excitement) (+)
Heteroanamnesis: pasien sering sekali terlihat gelisah
Autoanamnesis:
P: (tampak bingung, duduk sambil mengusap-ngusap tangan) Boleh, saya mau diapain ya?
D: Ga diapa-apain kok pak, kita ngborol saja.
P: (mengangguk)
D: Bapak bisa cerita kenapa dibawa kesini?
P: (menggaruk kepala, melihat-lihat sekitar)
Observasi: terlihat pasien sudah tenang saat diajak mengobrol
Tes yang dilakukan:
– Bentuk Gejala : Waham curiga
Heteroanamnesa: Pasien menaruh curiga pada setiap orang yang ditemui
Autoanamnesa:
D: Kenapa bapak bawa-bawa golok?
P: (tersenyum, sedikit tertawa)
Karena semua orang merencanakan sesuatu terhadap saya dok
Observasi: terlihat pasien sudah tenang
Pemeriksaan: reality testing of ability dan logic thinking
Mengamuk, mendengar
Dirawat di RSJ
bisikan-bisikan dan curiga
selama 2
pada orang lain, tidak mau
7 tahun yang lalu, ibu minggu
bersosial, hanya diam
pasien meninggal. terus di rumah, dan jarang
mandi
Fase
Faktor Prodromal Keluhan membaik
presipitasi
Tidak pernah dan pasien
kontrol dan minum dipulangkan karna
obat selama 6 sudah dapat
3 bulan yang lalu menjadi asosial, bulan bersosialisasi
halusinasi auditorik, dan iritabel
1 minggu yang lalu, keluhan pasien dirasakan semakin parah. Pasien sering
menjadi gaduh gelisah, berbicara sendiri seperti ada yang mengajak bicara dan
mengaku sering melihat sosok yang bening, mendengar ada suara-suara yang Fase aktif
selalu berbisik padanya, membawa-bawa golok, mengancam tetangga, waham
curiga pada setiap orang yang ditemui. Akhirnya keluarga memutuskan untuk
membawa pasien kembali ke RSJ Provinsi Jawa Barat.
4. Lakukan tes klinis untuk identifikasi gejala aktif pada soal 3!
D: Bapak pernah mendengar suara-suara yang orang lain tidak dengar ga?
P: Ada sesuatu di tembok yang berbicara pada saya dok
D: Suaranya cewe atau cowo?
P: (menggeleng) gelombang suaranya hilang dok
D: Apa bapak melihat sesuatu juga?
P: Iya warna putih kadang bening
D: Kelihatan ga itu siapa pak? Bapak kenal?
P: Ga dok ga terlalu kelihatan.
Observasi : saat wawancara, pasien seperti mendengar sesuatu
GANGGUAN PSIKOTIK
Pemeriksaan fisik dalam batas normal sehingga tidak ditemukan gangguan AKIBAT PENYAKIT
kesadaran, daya ingat, kognitif UMUM
Terdapat gejala skizofrenia akut sedikitnya 1 bulan (pada pasien sudah ada
6 bulan gejala prodromal (Halusinasi visual, halusinasi auditorik, iritabel, GANGGUAN SKIZOFRENIA
dekorum buruk)
Tidak terdapat episode depresif atau manik yang gawat sejalan dengan GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
gejala aktif DAN GANGGUAN AFEKTIF
DGN GEJALA PSIKOTIK
Mekanisme
STRESSOR KONFLIK Pertahanan GEJALA
Mental
ID EGO SUPEREGO
Presipitasi : • Ingin • Kebutuhan • Seluruh • Proyeksi • Gelisah
• Sudah 7 tahun mempunyai akan kebutuha • Regresi • Halusinasi
Ibu pasien penghasilan pekerjaan n pribadi visual &
meninggal yang bagus • Ingin dan auditori
mempunyai keluarga • Waham
Predisposisi : penghasilan hidup (kebesaran
• Ekonomi terpenuhi & curiga)
keluarga
kurang
7. Buat rancangan psikoterapi berdasarkan psikodinamika tsb!
QAV : Ad bonam
Gejala gangguan mood (terutama Perilaku menarik diri, autistic
QAF : Dubia ad malam gangguan depresi)
QAS : Dubia ad malam
Menikah Tidak menikah, bercerai
Riwayat keluarga gangguan mood Riwayat keluarga schizophrenia
Banyak relaps
Riwayat penyerangan
10. Ukur Quality of Life berdasarkan QOL Scale!