Anda di halaman 1dari 36

Oleh:

RAYKI FATRIA
16174023

PEMBIMBING
Dr. LAILAN SUPINAH, Sp.KJ
Skizofrenia paranoid adalah skizoprenia yang memperlihatkan ide-ide

referensi dan pengaruh, serta delusi dikejar-kejar (delusion of

persecution) dan kadang-kadang delusi kemegahan (delusion of

grandeur). Gangguan ini berkembang agak lambat dan mungkin muncul

sedikit kemudian dari pada reaksi-reaksi skizofrenia lainnya.


penyakit ini memiliki insiden yang bervariasi 0,11-0,69 per
1000, sedangkan prevalensi diperkirakan 0,6-0,8 %. Dalam 98 %
kasus , penyakit ini muncul sebelum usia 40 tahun, Sementara
beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada
preferensi gender untuk skizofrenia , orang lain telah melaporkan
bahwa lebih menonjol pada pria ( 1,4 : 1 ). Skizofrenia juga lebih
sering terjadi pada kelas sosial ekonomi rendah dan pada mereka
dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.
Model Diatesis-Stres
Neurobiologi
Faktor Genetik
Faktor Psikososial
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
Halusinasi dan/atau waham harus menonjol
Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah
Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan
tubuh
Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control),
dipengaruhi (delusion of influence), atau passivity (delusion of passivity), dan keyakinan
dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif
tidak nyata/tidak menonjol.
Tanda dan Gejala Pramorbid
Gejala Positif dan Negatif
Pemeriksaan Status Mental
Deskripsi Umum
Mood, Perasaan, dan Afek
Gangguan Perseptual
Pikiran
Obat Anti-psikosis Tipikal
Phenothiazine
Rantai Aliphatic : Clorpromszine
Rantai Piperazine : Perphenazine, trifluoperazine, fluphenazine
Rantai Piperidine : Thioridazine
Butyrophenone : Haloperidol
Diphenyl-butyl-piperidine : Pimozide
Obat Anti-psikosis Atiipikal
Benzamide : Supiride

Dibenzodiazepine : Clozapine, olanzapine, quetiapine, zopetine

Benzisoxazole : Risperidon, aripiprazole.


Angka pemulihan yang dilaporkan berkisardari 10% - 60%, dan
taksiran yang masuk akal adalah bahwa 20% - 30% dari semua pasien
skizofrenik mampu menjalani yang kurang lebih normal. Sekitar 20% -
30% mengalami gejala sedang, dan 40% - 60% pasien tetap mengalami
hendaya secara signifikan akibat gangguan tersebut selama hiidup
mereka
KETERANGAN PRIBADI
Nama : Arwin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat dan tanggallahir/umur: Aceh
Tengah, 1-01-1989
Status perkawinan :Belum
Menikah
Bangsa :Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat & Telepon : Wih Pesan
Pernah masuk ke RS dengan
keluhan yang sama atau berbeda : Pernah (3 kali)
KETERANGAN DIRI ALLO / INFORMAN
Nama : Salman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 28 tahun
Pekerjaan :Petani
Pendidikan : SMA
Alamat & Telepon : Wih
Pesan/085262387987
Hubungan dengan pasien : Abang
Kandung
Keakraban dengan pasien : Akrab
Sudah berapa lama mengenal pasien : Sejak lahir
Kesan pemeriksa / dokter terhadap
keterangan yang diberikannya : Dapat dipercaya
Anamnesis pasien ngamuk .
Keterangan / anamnesis di Keluhan utama (Chief Complaint)
bawah ini diperoleh dari informan pasien adalah melihat bayangan
(alloanamnesis) yang menyerupai dirinya sendiri
Pasien datang ke fasilitas juga merasa marah dan merasa
kesehatan ini atas keinginan kecewa.
Keluarga.
Sebab utama pasien datang
meminta pertolongan di Poliklini
Psikiatri atau di opname karena
Riwayat perjalanan penyakit sekarang ini.
Pasien datang ke IGD RSU Datu Beru Takengon lalu dibawa ke
Ruangan Psikiatri pada tanggal 30 Juli 2016 dibawa oleh keluarganya
dengan keluhan ngamuk. Hal ini sudah dialami pasien selama 3
tahun yang lalu. Sejak tamat SMA pada saat pasien mengalami
perubahan sikap mulai dari merokok dan minum minuman keras.
Pasien pernah masuk ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh pada tahun
2013 tiga kali dan masuk lagi ke Rumah Sakit Datu Beru Takengon
akibat putus obat, pasien datang untuk ke 5 kalinya.
Riwayat penyakit sebelumnya
Pada saat SMA pasien mulai mengalami perubahan sikap mulai dari
meroko dan minum-minuman keras. Lalu perubahan sikap mulai
besar dan beberapa tahun kemudian pasien mulai mengurung sendiri
dan mulai suka mengamuk.
Orang tua / Pengganti
Identitas
Abang Ibu

Bangsa Indonesia

Suku Gayo

Agama Islam

Pendidikan SMA

Pekerjaan Tani

Umur 28 tahun

Alamat Wih Pesan

Hubungan OS Akrab
Kepribadian:
Bapak (dijelaskan bapak kandung)
Banyak teman dan perokok berat.
OS bersaudara 4 orang dan OS anak ke 2.
Urutan bersaudara.
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Gambaran kepribadian masing-masing saudara OS dan hubungan OS
terhadap masing-masing saudara tersebut.

Saudara ke Gambaran Kepribadian Hubungan dengan saudara

1 Baik Akrab

2 Baik Akrab

3 Baik Akrab
Orang lain yang tinggal dirumah OS dengan gambaran
kepribadiannya dan bagaimana OS dengan mereka:
Tidak ada
Apakah ada riwayat penyakit jiwa, kebiasaan-kebiasaan dan penyakit
fisik (yang ada kaitannya dengan gangguan jiwa) pada anggota
keluarga OS:
Tidak ada
Riwayat tempat tinggal yang pernah didiami OS

Keadaan Rumah

NO Rumah tempat tinggal

Tenang Cocok Nyaman Tak menentu

1 Wih Pesan
Gambaran seluruh faktor-faktor fisik dan mental yang bersangkut paut dengan
perkembangan kejiwaan OS selama masa sebelum sakit (pra morbid) yang meliputi:
Riwayat sewaktu dalam kandungan dan dilahirkan
Keadaan ibu sewaktu hamil
a. 1. ): Kesehatan Fisik: Normal
a. 2. ): Kesehatan Mental: Normal
Keadaan Melahirkan: Lahir Biasa
OS anak yang direncanakan.
Riwayat masa bayi dan kanak-kanak
Pertumbuhan Fisik: baik
Minum ASI: dari lahir sampai 2 tahun
Usia mulai bicara: 18 bulan
Usia mulai jalan: 14 bulan
Simptom-simptom sehubungan dengan problem perilaku
yang dijumpai pada masa kanak-kanak:
Tidak ada
Kesehatan fisik masa kanak-kanak:
Tidak ada
Kepribadian serta temperamen sewaktu anak anak:
Tidak ada
Masa sekolah
Perihal SD SMP SMA PT

Umur 7 thn 13 thn 15 thn -

Prestasi Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui -

Aktivitas Sekolah Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui -

Sikap terhadap teman Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui -

Sikap terhadap guru Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui -

Kemampuan khusus Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui -

Tingkah laku Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui -


Masa remaja
Tidak ada
Riwayat pekerjaan:
Tidak ada
Percintaan, perkawinan, kehidupan seksual dan rumah tangga:
Keterangan pribadi dari suami / isteri: tidak ada
Situasi sosial saat ini
Tempat tinggal: Rumah keluarga
Polusi lingkungan: Tidak ada
Perihal anak-anak OS meliputi: tidak ada
Riwayat penyakit fisik yang pernah di derita OS yang
mungkin ada kaitannya dengan gangguan kejiwaan:
Tidak ada
Pasien pernah mencoba bunuh diri/suicide, kemungkin
suicide disebabkan oleh istri yang berselingkuhan. Tidak
ada.
Riwayat pengguna alkohol/obat bius/zat addiktif lainnya:
Pernah menggunakan alcohol
Pemeriksaan Psikiatrik Khusus
Gambaran Umum
Penampilan:
Sikap tubuh: diam
Cara berpakaian: sedikit kotor dan kusut
Kesehatan fisik: tampak lemas, gelisah
Tingkah laku dan aktifitas psikomotor: hipoaktif
Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif
Pembicaraan
Arus: lambat
Produktifitas: menurun
Perbendaharaan: sedikit
Isi: kadang sesuai, kadang tidak.
Afek, Mood, Emosi lainnya
Afek: Tumpul
Mood: Disforik
Emosi lainnya: -
Pikiran
Gangguan bentuk
Umum: Psikosis, RTA terganggu.
Spesifik: Asosiasi longgar
Gangguan isi: -
Persepsi
Halusinasi: Visula
Berupa gambaran banyangan dirinya sendiri.
Ilusi: Tidak ada
Depersonalisasi: Tidak ada
Pasien sadar bahwa dirinya nyata.
Derealisasi: Tidak ada
Pasien sadar bahwa lingkungannya nyata.
Mimpi: Tidak ada
Fantasi: Tidak ada
Sensorium
Alertness: Kompos mentis
Orientasi:
Waktu: Baik
Tempat: Baik
Personalisasi
Konsentrasi: Baik
Memori:
Pendek: baik
Segera/recall: baik
Menengah: baik
Panjang: terganggu
Pengetahuan Umum: Baik
Pikiran abstrak: terganggu
Insight: IV (menyadari dirinya sakit dan butuh
bantuan, namun tidak memahami penyebab
penyakitnya).
Judgement:
Sosial: baik
Test: baik
Resume
Pasien datang ke IGD RSU Datu Beru Takengon lalu dibawa ke Ruangan Psikiatri pada tanggal 30 Juli 2016
dibawa oleh keluarganya dengan keluhan ngamuk. Pasien berbicara dengan arus yang lambat, tidak banyak,
dan isi nya kadang sesuai kadang tidak. Dari ekspresi wajah pasien tampak afek tumpul, mood disforik.
Gangguan bentuk pikiran yang secara umum dialami pasien yaitu psikosis, RTA terganggu. Secara spesifik
pasien mengalami asosiasi longgar. Pasien mengalami halusinasi visual, namun tidak ditemukannya tanda
ilusi, derealisasi maupun depersonalisasi. Secara garis besar seluruh sensorium baik dan uji judgement juga
baik. Pasien memiliki insight derajat IV.
Diagnosis banding
F20.0 Skizofrenia Paranoid
Merupakan diagnosis yang tepat pada kasus ini karena pasien
memiliki halusinasi visual yang menonjol.
F23.2 Gangguan psikotik Lir-skizofrenia
Bukan merupakan diagnosis yang tepat pada kasus ini. Meskipun
terdapat gejala seperti pada skizofrenia, gejala tersebut sudah
berlangsung sejak lama dan berulang-ulang.
Diagnosis:
Aksis I: F20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis II: Tidak ada diagnosis
Aksis III: Tidak ada diagnosis
Aksis IV: Tidak ada diagnosis
Akis V: GAF Scale 40-31 (beberapa disabilitas dalam
hubungan dengan realita & komunikasi, disabilitas berat
dalam beberapa fungsi)
Prognosis
Prognosis baik
Awitan lambat
Ada faktor presipitasi yang jelas
Sistem pendukung baik
Gejala positif
Prognosis buruk
Perilaku autistik, menarik diri
Duda
Gejala negatif
Tanpa remisi dalam 3 tahun
Berulangkali relaps
Berdasarkan hasil di atas, pasien memliki prognosis buruk.
Terapi
Psikofarmaka
Fase akut:
Pada fase akut, obat antipsikotik yang akan digunakan adalah chlorpromazin dengan
dosis anjuran 150-600 mg/h. Karena pasien merupakan pasien rawat inap,
perkembang pasien harus di pantau setiap 3 hari. Dosis awal yang akan digunakan
adalah Chlorpromazin Tab 100 mg 2x1. Dosis di naikkan 30-50% hingga gejala
psikotik hilang
Fase Stabilisasi
Fase stabilisasi berlangsung selama 6-9 bulan dan pasien dipantau setiap 2 minggu.
Pada fase ini, dosis efektif (dosis obat dimana gejala tidak timbul) di pertahankan.
Fase Stabil
Pada fase ini, pengobatan di pantau setiap 2 minggu dengan mengurangi dosis 30-50%
hingga dijumpai dosis optimal. Karena pasien sudah 2x terkena serangan, pengobatan
berlangsung selama 2-3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai