sistem gastrointestinal
Prediktor dari risiko yang lebih tinggi termasuk usia lanjut, komorbiditas, hematemesis merah,
hematochezia, darah merah pada aspirasi negatif nasogastrik, ketidakstabilan hemodinamik, dan
studi laboratorium abnormal.
Manifestasi klinis
1. Kelemahan, kelelahan, dan malaise
2. Anoreksia
3. Mual dan muntah
4. Penurunan berat badan, biasa terjadi pada penyakit hati akut dan kronis, terutama karena anoreksia dan
berkurangnya asupan makanan, dan juga hilangnya massa otot dan jaringan adiposa merupakan fitur mencolok
pada stadium akhir penyakit hati.
5. Rasa tidak nyaman dan nyeri pada abdomen. Biasanya dirasakan di hipokondrium kanan atau di bawah tulang
rusuk kanan bawah (depan, samping, atau belakang) dan di epigastrium atau hipokondrium kiri
6. Ikterus atau urin berwarna gelap
7. Edema dan pembengkakan perut
8. Pruritus, biasanya terkait dengan kondisi kolestatik, seperti obstruksi bilier ekstrahepatik, sirosis bilier primer,
sclerosing cholangitis, kolestasis kehamilan, dan cholestasis berulang jinak
9. Perdarahan spontan dan mudah memar
10. Gejala Encephalopathic, yaitu gangguan siklus tidur-bangun, penurunan fungsi intelektual, kehilangan memori
dan, akhirnya, ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif di tingkat manapun, perubahan kepribadian,
dan, mungkin, menampilkan perilaku yang tidak pantas atau aneh.
11. Impotensi dan disfungsi seksual
12. Kram otot - umumnya pada pasien dengan sirosis
Komplikasi
Syok
hipovolemi Enselopati Infeksi
k
11 TRIASE
Exposure Breathing
Circulatio
Disability
n
Airway dan Breathing
Airway
• Tidak ada sumbatan jalan napas, suara napas vesikuler
Breathing
• Tidak ada nyeri dada ataupun sesak saat bernapas
Airway dan Breathing
Circulation
• Hemoglobin (Hb) 8,4gr/dl, Ht 38,3%, Leukosit 10.700/uL,
Trombosit 182.000/uL, pemeriksaan colok dubur menunjukkan
tinja yang secara makroskopik melena. TTV : TD 80/60 mmHg,
frekuensi nadi 120 kali/menit, frekuensi napas 24 kali/menit
Disability
• Penurunan tingkat kesadaran, mengatakan melayang
Exposure
• Muntah darah dan melena
Secondary survey
Full set of vital sign
• TTV : TD : 80/60 mmHg, frekuensi nadi 120 kali/menit, frekuensi napas 24
kali/menit.
G : Give comfort measures (pemenuhan kebutuhan kenyamanan)
Pasien dibaringkan di brankar dan dilakukan tatalaksana gawatdarurat.
Pada kasus, penderita mengalami muntah, nyeri pada ulu hati dan tinja yang berubah warna menjadi hitam.
Muntah yang dialami pasien merupakan salah satu penyebab terjadinya robekan pada mukosa longitudinal yang
mengakibatkan perdarahan saluran cerna bagian atas.
Untuk menegakkan diagnosis perdarahan pada saluran cerna atas, perlu dilakukan pengecekan lab mengenai
complete blood count (CBC), hemoglobin dan hematokrit, profil koagulasi (yang terdiri dari waktu perdarahan,
waktu prothrombin dan waktu tromboplastin parsial), glukosa, elektrolit, BUN, serta jumlah trombosit.
Hasil pemeriksaan tromobosit yang menunjukkan bahwa jumlah trombosit rendah menandakan bahwa pasien
mengkonsumsi alcohol secara kronik.
Penatalaksanaan medis
Endoskopi
Penatalaksanaan medis
Justitia Intan
Perawat RS Dharmais
This Is Our
16
Team
Nathalie Rose
Perawat RS PON
Nya Nathalina
Perawat RS Suyoto
This Is Our
16
Team
Siti Solihah
Perawat RSCM
Riani Setyowati
Perawat RSUD Matraman
This Is Our
16
Team
Venny Hikmahrizkika
Perawat RS Fatmawati
Riani Setyowati
Perawat RSUD Matraman
Thanks!