Anda di halaman 1dari 7

Sifat Etika dan Tanggung Jawab sosial dalam

Bisnis Internasional
• Etika sebagai kepercayaan individu tentang
apakah keputusan, perilaku, atau tindakan
tertentu benar atau salah. Oleh karena itu, apa
yang merupakan perilaku etis bervariasi dari
satu orang keorang lain.
• Konsep perilaku etis biasanya merujuk ke
perilaku yang diterima oleh norma sosial
umum. Perilaku tidak etis adalah perilaku yang
tidak sesuai dengan norma sosial umum.
• Definisi-definisi ini memberikan generalisasi sebagai berikut:
• a. Setiap individu mempunyai sistem kepercayaan sendiri tentang apa yang
menjelaskan dengan mudah perilaku etis dan tidak etis.
• b. Masyarakat dari konteks budaya yang sama cenderung mempunyai kesamaan
kepercayaan tetapi tidak harus identik yang membentuk perilaku etis dan yang tidak
etis.
• c. Setiap individu dapat merasionalisasi perilaku berdasarkan keadaan.
• d. Setiap individu dapat menyimpang dari sistem kepercayaan mereka berdasarkan
kondisi keadaan.
• e. Nilai etika sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan adat sosial.Nilai-nilai sering
berpusat pada beberapa hal seperti waktu, usia, pendidikan, dan status. Nilai-nilai
juga mempengaruhi bagaimana individu mendefinisikan perilaku etis dibandingkan
yang tidak etis.
• f. Anggota suatu budaya dapat melihat perilaku tertentu tidak etis, sedangkan
anggota kelompok yang lain dapat melihatnya masuk akal.
Etika dalam konteks lintas budaya dan internasional

• 1. Bagaimana organisasi memperlakukan


karyawannya.
• 2. Bagaimana pekerja melakukan organisasi
• 3. Bagaimana karyawan dan organisasi
memperlakukan agen ekonomi lainnya.
Bagaimana organisasi memperlakukan karyawannya.

• Pada sisi ekstrim, organisasi dapat berusaha


mempekerjakan orang-orang yang terbaik, memperluas
kesempatan dan pengembangan karir, memberikan
kompensasi dan tunjangan yang bagus dan menghormati
hak pribadi dan kebebasan masing-masing karyawan.
• Pada sisi ekstrim lainya, perusahaan dapat mempekerjakan
berdasarkan kriteria yang merugikan atau pilih kasih, dapat
sengaja membatasi kesempatan berkembang, dapat
memberikan kompensasi yang minim, dan dapat
memperlakukan karyawan secara tidak berperasaan dan
denga tanpa mempertimbangkan harga diri.
Bagaimana karyawan memperlakukan
organisasi
• Isu etis dalam hubungan ini meliputi konflik kepentingan,
kerahasiaan, dan kejujuran. Konflik kepentingan terjadi
jika sebuah keputusan mempunyai potensi
menguntungkan individu dan merugikan organisasi.
• Membuka rahasia perusahaan dipandang tidak etis di
beberapa negara, tetapi tidak di negara lainnya.
Karyawan yang bekerja untuk sebuah bisnis industri yang
memiliki persaingan ketat dapat tergoda untuk menjual
informasi tentang perencanaan penjualan ke kompetitor.
Bagaimana karyawan dan organisasi memperlakukan agen
ekonomi lainnya.

• Perspektif utama ketiga memandang etika melibatkan


hubungan antara perusahaan dan karyawannya
dengan agen ekonomi lainnya. Agen utama meliputi
konsumen, kompetitor, pemegang saham, pemasok,
dealer, dan serikat pekerja. Jenis interaksi antara
organisasi dengan agen-agen ini rentan terhadap
ambigu etis yang meliputi iklan dan Promosi,
pembukaan rahasia keuangan, pemesanan dan
pembelian, pengiriman dan pemindahan, tawar
menawar dan negosiasi, dan hubungan bisnis lainnya.

Anda mungkin juga menyukai