Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN PERSONALIA

(Bagian. 2)
Kompensasi
Adalah imbalan jasa yang diberikan secara
teratur dan dalam jumlah tertentu oleh
perusahaan kepada para karyawan atas
kontribusi tenaganya yang telah
diberikannya unt mencapai tujuan
perusahaan.
Dalam masalah pengupahan ini, terdapat
tiga macam teori upah ekonomi,yakni :

 Teori Pasar. Upah ditentukan oleh hasil


proses perundingan antara karyawan
sebagai penjual tenaga dgn manajemen
sebagai pembelinya.
 Teori Standar Hidup. Upah hrs dpt
memberikan jaminan kpd buruh unt
menikmati hidup dgn layak.
 Teori ini mempunyai anggapan bahwa
tingkat pembayaran hrs didasarkan pd
kemampuan perusahaan unt membayar.
Faktor2 yg mempengaruhi Tingkat Upah:

Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh,


dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
Pasar tenaga kerja.
Tingkat upah yang berlaku di daerah yang
bersangkutan.
Tingkat keahlian yang diperlukan.
Situasi laba perusahaan.
Peraturan pemerintah.
Metode Pengupahan :
 Upah langsung (straight salary). Dibayarkan
atas dasar satuan waktu ttu, harian bulanan.
 Gaji (wage). Dasar pembayaran adalah lama
waktu mengerjakan suatu pekerjaan.
 Upah satuan (piece work). Dibayarkan
berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan.
 Komisi. Dibayarkan atas dasar prosentase
dan harga jual.
 Premi shif kerja (shiff premium). Dibayarkan
krn bekerja di luar jam kerja normal.
 Tunjangan tambahan (fringe benefit) unt
karyawan yg bekerja dlm waktu yg lama.
Upah Insentif
 Insentif menunjukkan suatu arti tentang
dorongan kerja yg efektif dari karyawan.
 Maksud upah insentif adl unt mendorong
karyawan agar bekerja lebih prduktif.
 Penentuan upah insentif memerlukan tingkat
keahlian, pengetahuan dan kebijaksanaan ttg
prosen produksi yg harus dilakukan.
Karakteristik upah insentif yang baik :

1. Harus menunjukkan penghargaan pd


karyawan atas produktivitas mereka.
2. Harus dpt dipakai unt mencapai tujuan
produktif per karyawan secara layak.
3. Tambahan upah yg diperoleh karyawan hrs
paling sedikit di seimbangkan dgn biaya
produksi terendah.
Macam2 bentuk upah insentif.
1. Full Participation Plan : mrpkan upah insentif
bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra
pada tugas mereka dpt menghasilkan
produksi tambahan.
2. Group Insentif Plan : diberikan kpd
sekelompok karyawan, bilamana mereka
terbukti dpt menunjukkan hasil yg
menguntungkan, seperti :
a. Peningkatan produktivitas.
b. Penurunan biaya kerja per-unit.
c. Perbaikan kualitas produk.
d. Pengurangan tingkat kerusakan.
Hubungan perburuhan Pancasila
1. Pihak manajemen memerlukan sumbangan
tenaga karyawan unt mencapai tujuan, di-
pihak karyawan memerlukan pendapatan.
2. Hak azasinya harus dilindungi.
3. Buruh/karyawan hrs diperlakukan sebagai-
mana manusia seutuhnya.
4. Setiap persoalan antara buruh-manajemen
diselesaikan dgn musyawarah.
Hak-hak Buruh :
Disamping menurut haknya buruh dituntut pula
oleh pengusaha unt melaksanakan kewajiban
sbgmana mestinya, misal :
 Datang bekerja tepat pada waktunya.
 Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi.
 Berusaha meningkatkan produktivitas.
 Mengikuti peraturan yang ditepati oleh
perusahaan; mematuhi tata waktu kerja.
Hak-hak Pengusaha :
Hak-hak pengusaha yg dpt dimasukkan sebagai
materi pembuatan PKB antara lain :
 Hak unt mengevaluasi kerja karyawan
menurut tata cara yg telah disepakati.
 Hak menentukan/memilih/seseorang yg
dianggap baik unt menjadi pimpinan.
 Hak unt menegur/mengarahkan, bila terdpt
karyawan yg dipandang bertindak
menyimpang sehingga merugikan perusahan.
 Hak memberi promsi dan devisi kepada
karyawan.
 Hak unt memecat, sesuai dgn prosedur yang
berlaku.
Kewajiban Pengusaha :
Sedangkan kewajiban pengusaha antara lain :
 Memberikan semua hak karyawan yg telah
disepakati bersama,gaji, promosi, santunan,
jaminan dsb.
 Memperakukan semua karyawan secara adil.
 Memberikan fasilitas2 kpd karyawan, tempat
ibadah, sekolah, rekreasi dsb.
Macam-mcam perjanjian kerja :
Pada dasarnya terdpt 3 macam perjanjian kerja
sama, yaitu :
 Closed shop aggrement, perjanjian kerja
hanya berlaku bagi buruh yg tergabung
anggota serikat (persatuan).
 Union shop aggrement, persetujuan ini
mengharuskan kepada para pekerja unt
menjadi anggota masyarakat dlm periode
waktu tertentu sesuai mereka bekerja.
 Open shop aggrement, persetujuan ini
memberikan kebebasan kpd para anggota
unt menjadi atau tidak anggota masyarakat.
Konflik dalam hubungan kerja :

 Terjadi bila kepentingan kedua belah pihak


(buruh, pengusaha) terganggu.
 Masalah harus diselesaikan secara tuntas.
Bila tidak akan merugikan perusahaan.
Penyelesaian koflik dpt dilakukan dlm
beberapa tahap sbb :
1. Diselesaikan oleh mandor (foreman) sbg
wakil perusahaan, bersama dgn wakil buruh
dlm bagian itu.
2. Bila tdk bisa dpt diselesaikan oleh kepala
bagian dgn wakil buruh bagian ybs.
3. Bila belum selesai, diselesaikan manajer
dgn wakil serikat buruh tersebut.
4. Bila blm juga terselesaikan, maka dibawa ke
perundingan wakil perusahaan dan wakil
buruh ke panitia tingkat daerah (P4D).
5. Bila blm terselesaikan, maka penyelesaian-
nya tanpa terakhirdilakukan oleh dewan
Arbitrasi.
Perantara Dalam Pemecahan Konflik:
 Konsiliasi : menunjuk suatu usaha unt
mempertemukan kedua belah pihak,
konsiliator sebagai pendamai.
 Mediasi : pihak ketiga bertindak sbg mediator
berwenang unt memberikan saran2 kpd
belah pihak bgm masalah hrs dipecahkan
 Arbitrase : keputusan2 yg diambil oleh
arbitrator (belerai), bersifat mengikat kedua
belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum
Macam-macam Arbitrasi :

1. Arbitrasi sukarela (voluntary arbitration), suatu cara


pemecahan konflik yg macet, dgn sukarela kedua
belah pihak membawa masalah tsb kpd arbitrator.
2. Arbitrasi paksaan (compulsry arbitration), suatu
keharusan yg berlaku, baik bagi pihak buruh maupun
pengusaha unt menyelesaikan konflik yg macet
(deadlock) dgn melalui arbitrator.
3. Arbitrasi otomatis, bila setiap kali terjadi masalah yg
tdk diselesaikan maka langsung dibawa kpd arbitrator
dan biasanya tercantum di dlm salah satu diktum pd
perjanjian kerjasama yg mereka buat sebelumnya.
Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE

 Lemb. Bipartite : setiap masalah yg timbul


dri hubungan perburuhan mrpkan tanggung
jawab kedua belah pihak yaitu, pihak buruh
dan pengusaha dan hrs diselesaikan oleh
mereka sendiri.
 Lemb. Tripartite : setiap masalah yg ditimbul
dri hub.perburuhan adl mrpkan ttg jawab
buruh, pengusaha dan masyarakat yg dlm
hal ini diwakili oleh pemerintah.
Mencegah Konflik
 Melaksanakan lembaga keluhan (grievance)
dengan baik.
 Mengadakan survey gairah kerja (morale)
secara rutin.
 Menyelenggarakan lembaga bimbingan dan
penyuluhan (guidance & Counseling).
 Mengikut sertakan buruh dalam
pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai