• Dimungkinkan agar UUD itu senantiasa senantiasa sesuai dengan perkembangan jaman dan aspirasi rakyat. Psl 37 memuat ketentuan perubahan UUD sbb; • a. Usul perubahan psl-psl UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang- kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR, b. Setiap usul perubahan diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya. • c. Untuk mengubah psl-psl UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang- kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR, d. Putusan untuk mengubah psl-psl UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% ditambah 1 dari seluruh anggota MPR, e. Khusus tentang bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan. • 20. Aturan Peralihan; • Psl I ; Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut UUD ini, psl II ; Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan UUD dan belum diadakan yang baru menurut UUD ini, psl III ; Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung. • 21. Aturan Tambahan; • Psl I ; MPR ditugasi untuk melakukan peninjauan thd materi dan status hukum Ketetapan MPR Sementara dan Ketetapan MPR untuk diambil putusan pada sidang MPR 2003, psl II ; Dengan ditetapkannya perubahan UUD ini UUD Negara RI tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan Pasal-Pasal. • Hubungan Antara Lembaga Negara Berdasarkan UUD’45; • 1. Hubungan Antara MPR dan Presiden; • Presiden dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya baik karena permintaan sendiri atau kerena tidak dapat melakukan kewajibannya. • 2. Hubungan Antara MPR dan DPR; • Anggota DPR seluruhnya merangkap sebagai anggota MPR, maka MPR menggunakan DPR sebagai tangan kanannya dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan yang dilakukan oleh presiden. • 3. Hubungan Antara DPR dan presiden; • DPR bersama presiden menetapkan UU dan RAP/RAB, dalam pelaksanaannya DPR berfungsi sebagai pengawas terhadap pemerintah. Menurut UUD’45, hak yang dimiliki DPR adalah; hak budget (menyusun anggaran), hak inisiatif (mengusulkan rancangan UU), hak amandemen (mengadakan perubahan), hak interpelasi (meminta keterangan), hak bertanya dan hak angket (mengadakan suatu penyelidikan). • 4. Hubungan Antara DPR dengan Menteri • Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan tidak bertanggungjawab kepada DPR. Akan tetapi sebagai konsuensi dari tugas dan kedudukannya ditambah pula dengan ketentuan dalam penjelasan UUD’45 yang mengatakan bahwa presiden harus memperhatikan suara DPR, maka oleh karena itu menteri-menteri juga tidak terlepas dari keberatan-keberatan DPR, yang berakibat diberhentikannya menteri oleh presiden. • 5. Hubungan Antara Presiden dan Menteri-Menteri; • Menteri adalah pembantu presiden. Meskipun kedudukannya tergantung pada presiden, mereka bukan pegawai tinggi biasa. Pada prakteknya menteri- menterilah yang menjalankan pemerintahan. Sebagai pimpinan departemen mereka mengetahui seluk- beluk mengenai lingkungan pekerjaannya. Mereka mempunyai pengaruh besar terhadap presiden. Untuk menetapkan politik pemerintah dan koordinasi, para menteri bekerjasama satu sama lain secara erat. • 6. Hubungan Antara Mahkamah Agung Dengan Lembaga Negara lainnya; • Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum yang berdasarkan Pancasila. Berhubung dengan itu kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila. Sifat negara hukum mengandung makna bahwa alat-alat perlengkapannya hanya dapat bertindak menurut dan terikat kepada aturan yang telah dibuat oleh badan yang dikuasakan untuk mengadakan peraturan itu (rule of law) • 7. Hubungan Antara BPK dab DPR; • Badan Pemeriksa Keuangan bertugas memeriksa langsung tanggungjawab tentang keuangan negara dan hasil pemeriksaannya itu diberitahukan kepada DPR, Dewan Perwakilan Daerah dan DPRD untuk mengikuti dan menilai kebijaksanaan ekonomi finansial pemerintah yang dijalankan oleh aparatur administrasi negara yang dipimpin oleh pamerintah. • Hak Asasi Manusia Menurut UUD’45; • Dalam Pembukaan UUD’45 dinyatakan ‘Kemerdekaan adalah hak segala bangsa’. Pernyataan tsb mengandung pengakuan secara yuridis hak asasi manusia tentang kemerdekaan sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia PBB. Dasar filosofinya menempatkan manusia dalam hubungannya dengan bangsa (makhluk sosial). Sehingga hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban asasi manusia.