OLEH:
Khikmatul Jannah, Tita Anggarini, Uun kurniasih,
Windriyani
KOMPETENSI UMUM
Mahasiswa mampu mengembangkan alat ukur penilaian dan melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil
belajar sesuai tujuan pembelajaran
KOMPETENSI KHUSUS
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan konsep validitas
2. Menjelaskan konsep reliabilitas
3. Membedakan validitas dan reliabilitas
4. Menjelaskan hubungan antara validitas dan reliabilitas
5. Menentukan tingkat kesukaran butir soal
6. Menentukan daya beda butir soal
7. Menganalisis butir soal
8. Memperbaiki kualitas alat ukur
Validitas dan Reliabilitas Hasil Pengukuran
Mengacu pada sejauh mana materi alat ukur tersebut digunakan untuk
mengukur keseluruhan materi yang seharusnya diukur
Validitas adalah ketepatan hasil pengukuran Mengacu pada sejauh mana alat ukur tersebut dapat mengukur konstrak-
konstrak yang digunakan sebagai dasar penyusunan tes
Mengacu pada sejauh mana alat ukur digunakan untuk memprediksi kesesuaian antara
pengetahuan yang dimiliki sekarang dengan keberhasilan pada masa dating/ kesesuaian
antara penguasaan suatu pengetahuan dengan keterampilan penggunaan pengetahuan tersebut
Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan hasil pengukuran
𝑁 = 𝑢𝑚
𝑗𝑎ℎ𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑑
𝑟𝑋= 𝑁 𝑋𝑌 − 𝑋
𝑌
2
𝑁 𝑋2 − 𝑋 2 × 𝑁 𝑌2 − 𝑌 𝑋= 𝑎𝑚
𝑎𝑡𝑎𝑑𝑡𝑝𝑟𝑒𝑎
𝑌
𝑌= 𝑎𝑡𝑎𝑑𝑘𝑑𝑒𝑢𝑎
Angka korelasi bergerak antara -1 (negatif satu) sampai dengan +1 (positif satu). Semakin tinggi angka reliabilitas
(mendekati 1) maka semakin tinggi reliabilitas tes tersebut. Suatu perangkat tes dinyatakan cukup reliabel jika
mempunyai keofisien reliabilitas lebih besar 0,5 (Fernandes, 1984)
CONTO
H Nama Skor tes I (X) Skor tes II (Y) XY X2 Y2
Andi 40 42 1680 1600 1764
Adi 43 43 1849 1849 1849
Anto 39 38 1482 1521 1444
Amin 52 50 2600 2704 2500
Amir 50 51 2550 2500 2601
Amrin 44 45 1980 1936 2025
Ali 44 44 1936 1936 1936
Alam 51 49 2499 2601 2401
Adang 48 49 2352 2304 2401
47 46 2162 2209 2116
Anang
𝑟𝑋𝑌 = 𝑁 𝑋𝑌− 𝑋 𝑌
𝑁 𝑋2− 𝑋 2 × 𝑁 𝑌 2 − 𝑌2
10×21090−458×457
𝑟𝑋𝑌 =
1 0× 211 60 − 458 2× 1 0 ×2 10 37 − 457 2
210900−209306
= 42,8×39
= 𝟎, 𝟗𝟓 Tes dinyatakan reliabel
Reliabilitas dalam arti stabilitas tes
Konsep
Reliabilitas dalam arti equivalent tes
Reliabilitas
Equivalent/Paralel - Form Reliability, pertanyaan dalam bentuk kalimat
yang berbeda tapi maksudnya sama
Tidak valid dan tidak reliabel Tidak valid tetapi reliabel Valid dan reliabel
Cara Meningkatkan Reliabilitas Tes
Rumus Spearman-Brown
Reliabilitas suatu tes
dapat ditingkatkan
dengan menambah 𝐽
𝑟𝑋𝑋 = 𝑟𝑌
𝑌
jumlah butir soal yang 1 + 𝐽− 1 𝑌𝑟𝑌
homogen dengan
𝑢𝑚
𝑠𝑙𝑏𝑒𝑎𝑠𝑝𝑒𝑛𝑡𝑎𝑚
𝑖𝑏𝑙𝑎𝑙ℎ𝑎
𝑟𝑜𝑠𝑖𝑛𝑏𝑌𝑟𝑡𝑌𝑢𝑎𝑏=𝑖 𝑙𝑒𝑟
butir soal yang telah
ada ke dalam tes ℎ𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡𝑝𝑒𝑎𝑠𝑛𝑎𝑚
𝑡𝑏𝑙𝑖𝑎ℎ𝑎
𝑟𝑜𝑠𝑙𝑖𝑛𝑡𝑖𝑢𝑏𝑟𝑋𝑋𝑎=𝑖 𝑙𝑒𝑟
tersebut. ℎ𝑎𝐽𝑙𝑒=𝑜𝑡𝑑𝑙𝑢𝑚
𝑒𝑎𝑛𝑎𝑠𝑙𝑢𝑟𝑏𝑖𝑒𝑜𝑚
𝑗𝑠𝑠𝑝𝑎𝑖ℎ𝑒𝑙𝑛𝑟𝑡𝑎𝑚
𝑢𝑏𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛
CONTO
H
Reliabilitas suatu tes yang terdiri atas 40 butir adalah 𝑌𝑟𝑌= 0,40. Berapakah reliabilitas tes setelah
ditambahkan 20 butir soal yang homogen dengan butir soal yang sudah ada?
𝐽
𝑟𝑋𝑋 = 𝑟𝑌
𝑌
1 + 𝐽− 1 𝑌𝑟𝑌
Catatan:
1,5 Hubungan antara banyaknya butir soal baru
0,40 yang ditambahkan dengan peningkatan
= reliabilitas tes tidak menunjukkan hubungan
1+ 1,5 − 1 yang linear artinya setiap penambahan butir
= 0,40
𝟎, 𝟔𝟗𝟐 soal tidak selalu terus diikuti dengan
kenaikan reliabilitas.
LATIHA
N
1. Hitunglah reliabilitas tes berikut!
Analisis item merupakan suatu proses pengambilan dan penggunaan informasi tentang tiap-tiap butir
terutama informasi tentang respons siswa terhadap setiap butir soal.
---
Informasi dari hasil analisis item sangat bermanfaat bagi guru dan siswa. Bagi guru, hasil analisis item
dapat memberi informasi kepada guru tentang kualitas butir soal itu sendiri dan untuk mengetahui materi
yang sudah atau belum dikuasai oleh siswa. Bagi siswa sendiri analisis item dapat menunjukkan sampai
sejauh mana tingkat penguasaan materi yang telah dicapai.
---
Analisis item dilakukan pada tes pilihan berganda dan dapat pula dilakukan pada tes uraian khususnya
uraian terbatas. Dua karakteristik butir soal yang perlu diketahui dalam analisis butir soal addalah tingkat
kesukaran (p) dan daya beda (D)
ANALISIS BUTIR SOAL
• Manual
• Menggunakan IT
- Kalkulator
- Komputer
* Program Excel
* Program ITEMAN
* Software Analisis
* Program SPSS
* Dll
TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL
𝐵
Tingkat kesukaran merupakan
𝑝=
𝑁
karakteristik yang dapat menunjukkan
kualitas butir soal apakah termasuk
mudah, sedang atau sukar.
--- 𝑙𝑎𝑟𝑜𝑠𝑖 𝑡𝑝𝑛𝑎𝑢𝑡𝑟𝑢𝑘𝑎𝑏=𝑠𝑘𝑒𝑔𝑛𝑠𝑖𝑘𝑒𝑑𝑛𝑡𝑖
𝐵
𝑝= = 10
= 0,25 Tingkat kesukaran butir soal
𝑁 40 sedang
Catatan:
Butir soal yang dianggap sangat bermanfaat (useful)
adalah butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran
dalam kategori sedang
Daya Beda Butir Soal
DAYA BEDA (D)
Daya beda butir soal memiliki
pengertian seberapa jauh butir soal
𝐷 = 𝑃𝐴− 𝑃𝐵
tersebut dapat membedakan kemampuan
𝑃=𝑙𝑎𝑟𝑠𝑜𝑘𝑒𝑠𝑑𝑛𝑖𝑎𝑦𝑖𝑡𝑑𝑏𝑎𝑒𝑢𝑏
individu peserta tes.
𝑃𝐴 =𝑖𝑜𝑚
𝑠𝑘𝑙𝑒𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑦𝑝𝑡𝑎𝑛𝑜𝑎𝑔𝑟𝑝𝑚𝑒𝑎𝑛𝑤
𝑗𝑎𝑏𝑟𝑛𝑎𝑏
𝑒
---
𝑃𝐵=𝑖𝑜𝑚
𝑠𝑘𝑙𝑒𝑝𝑜𝑟𝑘𝑝𝑜𝑏𝑟𝑎𝑝𝑤𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑎𝑛𝑤
𝑗𝑎𝑏𝑟𝑎𝑛𝑒𝑏
Butir soal didukung potensi daya beda
yang baik, akan mampu membedakan
Menurut Fernandes (1984) kategori indeks daya beda butir
peserta didik yang memiliki soal adalah sebagai berikut:
kemampuan tinggi (pandai) dengan 𝐷 ≥ 0,40 = sangat baik
peserta didik yang memiliki 0,30 ≤ 𝐷 < 0,40 = baik
kemampuan rendah (kurang pandai). 0,20 ≤ 𝐷 < 0,30 = sedang
𝐷 < 0,20 = tidak baik
CONTO
H
Dalam menjawab butir soal nomor 2, enam dari sepuluh siswa yang termasuk dalam kelompok atas dapat menjawab
benar dan dua dari sepuluh siswa yang termasuk kelompok bawah dapat menjawab benar maka indeks daya beda
𝐷 = 𝑃𝐴− 𝑃𝐵
6 2
= −
10 10
4
=
10
= 0,4 Daya beda butir soal sangat baik
MENGANALISIS TES OBJEKTIF
Atas 5 15 0 0 7 27
Tengah 25
Bawah 3 7 12 0 5 27
𝐵 𝐷 = 𝑃𝐴− 𝑃𝐵
𝑝=
𝑁 15
15 + 25 + Tingkat kesukaran butir soal
= 7
100 727 27 sedang dan daya beda butir
47 = 8 − soal baik
= =
100 27
= 𝟎, 𝟒𝟕 = 𝟎, 𝟑𝟎
MENGANALISIS TES URAIAN Tingkat Kesukaran dan Daya Beda
𝐴+ 𝐵− 2𝑁𝑠𝑘𝑜𝑛𝑟𝑚𝑖
Cara menganalisis tes uraian menurut Whitney 𝑝=
2𝑁 𝑠𝑠𝑘𝑘−𝑜𝑟𝑎𝑚𝑛𝑘𝑠𝑜𝑖𝑟𝑚
dan Sabers (Mehrens dan Lehmann, 1984):
𝐷=
𝑁 𝑟𝑜𝑘𝑠 𝐴− − 𝐵
𝑟𝑜𝑘𝑠
1. Tentukan jumlah siswa yang termasuk dalam 𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑚𝑖𝑛
kelompok atas (25%) dan kelompok bawah
(25)%
𝐴 = 𝑢𝑚
𝑗𝑎ℎ𝑙𝑟𝑜𝑘𝑚
𝑠𝑘𝑙𝑒𝑎𝑝𝑜𝑘𝑡𝑎
2. Hitung jumlah skor kelompok atas dan
jumlah skor kelompok bawah 𝐵= 𝑢𝑚
𝑗𝑎ℎ𝑙𝑟𝑜𝑘𝑚
𝑠𝑘𝑙𝑒𝑝𝑜𝑘𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
𝑠𝑒𝑟𝑛𝑡𝑖𝑘𝑠=
𝑜𝑝𝑖𝑟𝑡𝑚𝑎𝑢𝑏𝑖 𝑟𝑡𝑜𝑘𝑚
𝑒𝑠𝑚
𝑛𝑖𝑙𝑠𝑎𝑖
CONTO
H tabulasi data hasil tes sumatif IPA untuk butir soal nomor 1 yang diikuti oleh 100 siswa berikut:
Perhatikan
Kelompok Atas Kelompok Bawah
Skor Soal
f fs f fs
7 0 0 0 0
6 0 0 0 0
5 4 20 0 0
4 10 40 4 16
3 6 18 12 36
2 5 10 8 16
1 0 0 0 0
0 0 0 1 0
25 88 25 68
Tingkat kesukaran dan daya beda butir soal yang dihitung sebagai berikut:
𝑝= 𝐴+ 𝐵 − 2𝑁𝑠𝑘𝑜𝑛𝑟𝑚𝑖 = 88 + 68 − 2 × 25 × = 𝟎, 𝟒𝟓
02𝑁 𝑠𝑠𝑘𝑘−𝑜𝑟𝑎𝑚𝑛𝑘𝑠𝑜𝑖𝑟𝑚 2 × 25 7 −
0
𝐴− 𝐵 = 𝟎, 𝟏𝟏
𝐷= 88 − 68 =
𝑁 𝑟𝑜𝑘𝑠 − 𝑟𝑜𝑘𝑠 25 7 −
MEMPERBAIKI BUTIR SOAL
1. Perhatikan tingkat kesukaran butir soal. Butir soal dianggap baik jika
mempunyai tingkat kesukaran (p) antara 0,25 sampai dengan 0,75
atau yang mendekati angka tersebut.
2. Perhatikan daya beda butir soal. Butir soal dianggap baik jika kunci
atau jawaban yang dianggap benar mempunyai daya beda positif
tinggi dan pengecohnya mempunyai daya beda negatif.
CONTO
H
Jika kita masukkan beberapa potong es ke dalam gelas, beberapa saat kemudian es akan mencair. Mengapa es
tersebut dapat mencair?
a. Sebab es terbuat dari air
b. Sebab es mengalami proses penguapan
c. Sebab es terkena udara luar yang lebih panas
d. Sebab suhu es lebih tinggi dari suhu lingkungan
Sebaran jawaban 100 siswa terhadap butir soal tersebut adalah sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
Kelompok Jumlah
a b c* d
Atas 7 3 17 0 27
Tengah 25
Bawah 7 12 8 0 27
Dc = 0,33 (daya beda kunci) alternatif jawaban karena pilihan a dan d daya bedanya 0.
Dd = 0
Perbaikan butir soal
Jika kita masukkan beberapa potong es ke dalam gelas maka beberapa saat kemudian es akan mencair. Proses
tersebut dapat terjadi karena es ….
a. melepaskan panas ke udara
b. mengalami proses penguapan
c. terkena udara luar yang lebih panas
d. terurai menjadi hidrogen dan oksigen
MEMPERBAIKI NON-TES
Sebaiknya butir yang telah diperbaiki harus diuji coba lagi sampai diperoleh instrument non-tes yang dapat
dipertanggungjawabkan kualitasnya.
TERIMA KASIH