KEWIRAUSAHAAN
KEPEMIMPINAN
1. Gaya Otoratik
Pemimpin dengan gaya otoratik pada umumnya memberikan perintah-
perintah dan meminta bawahan untuk mematuhinya. Para komandan
militer di medan perang umumnya menerapkan gaya ini. Pemimpin
yang menerapkan gaya ini tidak memberikan cukup waktu kepada para
bawahan untuk bertanya dan hal ini lebih sesuai pada situasi yang
memerlukan kecepatan dalam pengambilan keputusan. Gaya ini juga
cocok untuk diterapkan pada situasi di mana pimpinan harus cepat
mengambil keputusan sehubungan adanya desakan para pesaing.
Gaya otoratik ini tidak selalu jelek seperti persepsi orang selama ini.
Untuk menghadapi anggota tim yang malas, tidak disiplin, susah diatur,
dan selalu menjadi trouble maker, gaya kepemimpinan otoratik sangat
tepat untuk digunakan oleh seorang ketua tim. Pe (Autocratic Style)
GAYA KEPEMIMPINAN
2. Gaya Demokratik
Pemimpin dengan gaya demokratik pada umumnya
meminta masukan kepada para bawahan/stafnya terlebih
dahulu sebelum mengambil keputusan, namun pada
akhirnya menggunakan kewenangannya dalam mengambil
keputusan.
3. Gaya Bebas Terkendali
Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan
pemimpin yang secara keseluruhan memberikan
karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan
keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang
menurut karyawannya paling sesuai.
SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN
Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:
Kekuasaan
Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang
kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan
untuk berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.
Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga
pemimpin mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan
kecakapan secara teknis maupun social, yang melebihi dari anggota
biasa.
Sementara itu Stodgill yang dikutip James A. Lee menyatakan pemimpin itu
harus mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara lain :
Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan
berbicara, kemampuan menilai.
Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang
tertentu.
Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet,
percaya diri, agresif.
Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinggi, kooperatif,
mampu bergaul.
Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggi dan tenar.
PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL
Pemimpin Formal
Pemimpin formal adalah orang yang dalam sebuah organisasi ditunjuk sebagai
pemimpin. Berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku
suatu jabatan dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajibannya
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Ciri-ciri pemimpin formal sebagai berikut:
Berstatus sebagai pemimpin formal yang ditunjuk oleh yang berwenang.
Memperoleh dukungan dari organisasi formal dan mempunyai atasan.
Harus memenuhi persyaratan formal
Mendapat kenaikan pangkat
Dapat dimutasikan
Memperoleh imbalan akan balas jasa materiel nonmateriel.
Bila melakukan kesalahan dapat dikenai sanksi atau hukuman.
Selama menjadi pemimpin berhak mengatur sepenuhnya organisasi yang
dipimpinnya.
PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL
Pemimpin Informal
Pemimpin informal ialah seorang yang tidak secara resmi diangkat
sebagai pemimpin, tetapi merupakan kehormatan biasanya karena
mempunyai kelebihan ditunjuk sebagai pemimpin sehingga mampu
mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok.
Ciri-ciri pemimpin informal:
Masyarakat/kelompok mengakui dirinya sebagai pemimpin.
Tidak ada pengangkatan resmi sebagai pemimpin.
Tidak dapat dimutasi
Tidak punya atasan
Jika melalukan kesalahan tidak dikenai hukuman hanya kurang
kepercayaan terhadap dirinya.
Tidak mendapat balas jasa.
KEPALA DAN PEMIMPIN