Anda di halaman 1dari 8

M E N G E L O L A P E N G E M B A N G A N S U M B E R D AYA M A N U S I A Hutama Ksatria Putra Sihite

YA N G B E R P O T E N S I D A N M E N G AT U R K E H I L A N G A N D A N
K E M U N D U R A N S U M B E R - D AYA M A N U S I A . C20118112
MENGELOLA
PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA MANUSIA
YANG BERPOTENSI
Pada era sekarang ini, pengembangan sumber
daya manusia menjadi hal yang penting dan
krusial. Pasalnya, di dalam pengembangan SDM
 Recruitment
 Mengadakan perubahan sistem
 Kesempatan
tersebut terdapat pembentukan personal yang
kualitasnya baik dalam hal keterampilan,  Penghargaan
loyalitas kerja, hingga kemampuan individu
dalam bekerja.Perusahaan yang memiliki kualitas
SDM yang baik, maka juga akan berdampak pada
performa dan kemajuan perusahaan. Sehingga
pengembangan SDM harus selalu dilakukan dan
diprioritaskan.

Ada banyak cara atau strategi lainnya yang bisa


dilakukan dalam pengembangan sumber daya
manusia ini. Berikut ini beberapa cara atau
strategi yang bisa dilakukan untuk
mengembangkan SDM di suatu perusahaan
tertentu:
Dengan Melakukan Pelatihan
Dalam mengembangkan SDM seorang pekerja atau karyawan di suatu perusahaan maka bisa dilakukan pelatihan bagi
orang tersebut. Tujuannya adalah untuk mengembangkan individu, dalam hal meningkatkan pengetahuan, keterampilan
yang dimiliki, serta sikap individu tersebut.

Pendidikan
Cara mengembangkan SDM yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah dengan pendidikan. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kerja, yang artinya suatu pengembangan yang sifatnya formal dan berhubungan langsung dengan karir
mereka sendiri.

Pembinaan
Cara melakukan pembinaan para karyawan di suatu perusahaan bisa dengan mengatur serta membina mereka yang
menjadi subsistem organisasi, dengan melalui beberapa program penilaian dan juga perencanaan. Hal-hal seperti itu
juga bisa menjadi salah satu strategi yang tepat dalam mengembangkan sumber daya manusia di sebuah perusahaan
tertentu, sehingga SDM yang dihasilkan dari pembinaan ini akan lebih berkualitas.

Rekruitmen
Melakukan rekrutmen pada suatu perusahaan untuk mendapatkan sumber daya manusia, bisa dilakukan dengan
menyesuaikan klasifikasi kebutuhan perusahaan tersebut yang nantinya akan menjadi alat organisasi dalam hal
pengembangan dan juga pembaharuan. Biasanya strategi recruitment ini dilakukan oleh perusahaan pada saat mereka
menilai calon pekerja yang melamar di perusahaan mereka.
Mengadakan Perubahan Sistem
Dalam menyesuaikan sistem serta prosedur organisasi di dalam suatu perusahaan, bisa dilakukan dengan cara merubah
sistem yang sudah ada dengan tujuan yang lebih baik. Tujuan utamanya adalah sebagai antisipasi jika muncul suatu
ancaman sekaligus peluang yang berasal dari faktor eksternal.

Kesempatan
Beri kesempatan pada setiap karyawan untuk menyalurkan ide atau gagasan mereka, yang akan memajukan perusahaan
tersebut. Sehingga karyawan di dalam perusahaan itu akan memiliki kontribusinya masing-masing bagi perusahaan. Hal
itu juga akan membuat karyawan menjadi merasa lebih dihargai sekaligus membuat mereka menjadi lebih berkembang
lagi.

 Penghargaan
Beri juga penghargaan pada karyawan yang memiliki prestasi secara khusus di dalam perusahaan. Hal itu juga bisa
menjadi salah satu cara dalam pengembangan sumber daya manusia, yang membuat mereka menjadi lebih termotivasi
dan dampaknya cukup besar bagi perusahaan.
Perputaran karyawan adalah tingkat perpindahan (movement) melewati batas keanggotaan dari sebuah
organisasi. Di dalam arti yang luas turnover diartikan sebagai aliran para karyawan yang masuk dan keluar
perusahaan

Penyebab Terjadinya Turnover :


 Rekrutmen yang salah
 Kurang Adanya Kesempatan Bertumbuh
 Manager Yang Buruk
 Hidup Tidak Seimbang
 Tidak Menghargai Opini Karyawan

Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Moblev dalam Muchinskv (1993: hal 82-83) yang
menyatakan bahwa rasa tidak puas dalam bekerja akan memicu rencana untuk mencari pekerjaan yang lain.

MENGATUR KEHILANGAN
DAN KEMUNDURAN SUMBER-
DAYA MANUSIA
Retensi Karyawan
Retensi karyawan sering diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan karyawan di dalam organisasi.
Retensi karyawan mengacu pada berbagai kebijakan dan praktik yang mengarahkan karyawan agar bertahan di
organisasi untuk jangka waktu yang lebih lama. Setiap organisasi menginvestasikan waktu dan uang untuk
mengembangkan rekrutmen baru agar ia siap bekerja dan dapat menyamai karyawan yang sudah ada. Oleh
karena itu pula, kehilangan karyawan selalu berarti kehilangan pengetahuan, modal, keahlian, dan pengalaman.
Faktor- faktor Retensi Karyawan
Ada beberapa faktor penentu retensi karyawan. Kalau merujuk pendapat Mathis & Jackson (2006, 128-
135), faktor-faktor tersebut antara lain:

 Komponen Organisasional
 Peluang Karier Organisasional
 Penghargaan dan Retensi Karyawan
 Rancangan Tugas dan Pekerjaan
 Hubungan Karyawan
MENGELOLA RETENSI KARYAWAN
Untuk mencegah terjadinya retensi karyawan atau setidaknya kalaupun harus ada retensi karyawan maka
retensi tersebut haruslah dikelola. Mengelola retensi karyawan merupakan sebuah proses.  Gambaran mengenai
proses mengelola retensi karyawan sebagai berikut:
Pengukuran dan penilaian retensi karyawan
Guna memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil untuk meningkatkan retensi karyawan dan mengurangi
perputaran, keputusan manajemen lebih membutuhkan data dan analisis daripada kesan subjektif dati situasi
individual yang dipilih, atau reaksi terhadap hilangnya beberapa orang penting. Oleh karena itu, adalah penting
untuk mempunyai beberapa jenis ukuran dan analisis yang berbeda. Data yang dapat diukur dan dinilai, terdiri
dari: Analisis pengukuran perputaran, biaya perputaran, survei karyawan dan wawancara keluar kerja

Intervensi Retensi Karyawan


Berbagai intervensi Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilakukan untuk memperbaiki retensi karyawan.
Perputaran dapat dikendalikan dan dikurangi dengan beberapa cara, yaitu: pengembangan sistem  perekrutan dan
seleksi, orientasi dan pelatihan, kompensasi dan tunjangan, perencanaan dan pengembangan karier, dan hubungan
karyawan yang juga mempertimbangkan upaya meminimalisir retensi karyawan.

Evaluasi dan Tindak Lanjut


Setelah usaha intervensi dilakukan, selanjutnya evaluasi dan tindak lanjut dapat dilakukan dengan cara: menelaah
data perputaran secara tetap, memeriksa hasil intervensi dan menyesuaikan usaha intervensi.
Thank , you

Anda mungkin juga menyukai