Anda di halaman 1dari 3

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bumi Sulawesi memang mempunyai keunikan alam tersendiri. Daerahnya yang

mempunyai karakter topografi curam banyak menyimpan kekayaan alam yang

bernilai.  Salah satu emas hijau yang tumbuh di sulawesi adalah kayu hitam alias kayu

eboni. Kayu eboni memiliki nama lokal kayu arang atau kayu eboni, nama lokal

lainnya yakni toe, nama di perbukitan Tambora-Kagila, Hulu Sungai Poso, Donggala

dan Manado. Nama lainnya di Manado adalah maito, ayoe maito dan togas. Kemudian

nama lainya adalah limara (Luwu), sora (Malili dan Cerekang) dan ayu moitong

(Parigi) (Martawijaya dan Kartasujana dalam Soedarsono Riswan, 2002).

Kayu eboni (Diospyros celebica Bakh.) merupakan jenis endemik Sulawesi

(Whitmore et al. 1989 dalam Muhammad Asdar, dkk. 2016) yang tergolong kayu

mewah dengan corak yang khas yaitu memiliki kayu teras berwarna hitam dengan

garis-garis (strip) dekoratif berwarna coklat kemerah-merahan, kelabu, atau coklat

kehijau-hijauan. Kayu gubalnya berwarna coklat kemerah-merahan, putih

kekuningkuningan atau merah muda dan mempunyai batas yang jelas dengan kayu

teras (Martawijaya et al. 1981 Muhammad Asdar, dkk. 2016). Corak ini sangat

penting dan menjadi penentu kualitas kayu eboni terutama pada sortimen papan radial

untuk tujuan ekspor.

Tingginya nilai ekonomi kayu eboni yang memiliki karakteristik yang cocok

untuk mebel mewah, patung, ukiran, alat upacara sakral dan lain-lain sesungguhnya
2

mengandung kekuatan yang dapat menempatkan produsen pada posisi tawar yang lebih

tinggi dan unggul di hadapan pembeli (Darusman, 2001). Sementara di Jepang sebagai

negara utama tujuan ekspor kayu eboni beranggapan bahwa apabila perabotan rumah

tangganya berasal dari kayu eboni dapat meningkatkan status sosialnya. Di Sulawesi

Tengah, pemasaran eboni lebih dikenal dalam bentuk souvenir.

Permintaan dan pemanfaatan kayu eboni yang begitu besar, mendorong terjadinya

penebangan liar dan pencurian kayu eboni yang tidak terkendali. Kondisi tegakan

alami pohon eboni rusak dan populasinya sangat menurun. Kini eboni dapat

dikategorikan sebagai tanaman langka. Oleh sebab itu Perusahaan Sumber Urip Eboni

yang merupakan salah satu usaha kayu eboni dalam bentuk barang jadi (souvenir),

perlu dukungan informasi data tentang analisis kelayakan usaha dilakukan untuk

mengetahui layak atau tidak layak usaha tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui kelayakan usaha oleh perusahaan Urip Produksi Eboni Sulawesi Tengah

dan untuk kelanjutan usaha perusahaan Urip Produksi Eboni Sulawesi Tengah dalam

analisis NPV.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana kelayakan usaha oleh perusahaan Urip Produksi Eboni Sulawesi

Tengah?
3

2. Bagaimana kelanjutan usaha perusahaan Urip Produksi Eboni Sulawesi Tengah

dalam analisis NPV?

1.3 Tujuan Dan Manfaat

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Kelayakan usaha oleh perusahaan Urip Produksi Eboni

Sulawesi Tengah

2. Untuk kelanjutan usaha perusahaan Urip Produksi Eboni Sulawesi Tengah

dalam analisis NPV.

Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu untuk diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi instansi terkait untuk meningkatkan

usaha kayu pada masyarakat dan seluruh pihak yang terkait sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan terwujudnya kelestarian hutan.

Anda mungkin juga menyukai