Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENGEMBANGAN OBAT

TRADISIONAL
OLEH :

NAMA : HELIN ANGGELIA USMAN PUTRI


NIM :1802008
PRODI: S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SUMATERA BARAT
2021
EFEK ANTIDIABETES HERBA CIPLUKAN (Physalis angulata
LINN.) PADA MENCIT DIABETES DENGAN INDUKSI
ALOKSAN

CIPLUKAN??
Physalis angulata L. (ciplukan) adalah tanaman semusim
berupa herba dari famili Solanaceae. Tanaman ini tumbuh
sebagai tumbuhan pengganggu di ladang, kebun, semak

dan ditepi jalan. Kandungan senyawa kimia tumbuhan ini
antara lain alkaloid, flavonoid , saponin, fisalin A, fisalin B,
witafisalin A , witafisalin B, terpen dan asam sitrat. Secara
tradisional tumbuhan ini digunakan sebagai pencahar, obat
bisul, gusi berdarah, mulas, jantung lemah, terkilir, perut
nyeri, kencing nanah, kencing manis (daun dan buahnya),
susah kencing, ayan, encok, kecacingan, radang saluran
pernafasan, infeksi kerongkongan, radang testis, diuretik,
dan sakit kuning dari buahnya yang telah masak.
METODA PENELITIAN
1. Bahan penelitian

Herba ciplukan (Physalis angulata L.), aqua destilata, aloksan
monohidrat, pereaksi glukosa “peridochrom glucose/GOD-PAP”
(Randox), Carboxi methyl cellulosa Na (CMC-Na), Natrium
Klorida 0,9%, etanol 95%, strip glukotest (accu chek), tablet
glibenklamid, glukosa, amonia, kloroform, pereaksi Meyer,
pereaksi Dragendorf, pereaksi Liebermann Burchard, asam klorida
2 N, serbuk magnesium, amil alkohol, besi (III) klorida, gelatin
1%, asam klorida 0,1 N, eter, n-heksan, etil asetat, asam sulfat
pekat, natrium sulfat anhidrat.
2. Alat penelitian


Timbangan analitik (Sartorius BL), timbangan
hewan, mortir dan stamper, alat suntik, sonde oral
mencit, tabung eppendorf, sentrifuga (Heraeus),
mikropipet, tabung reaksi, Clinicon (photometer
4010), cawan penguap, pengatur suhu, penangas
air, pemanas (Teba), alat-alat gelas yang
dipergunakan di laboratorium, alat bedah, krus,
tanur (Nabertherm), dan oven (Heraeus).
Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit galur,
bobot badan 35–40 gram.


Metode selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan dan penyiapan bahan percobaan ciplukan.
2. Pemeriksaan karateristik dan senyawa kimia serbuk
simplisia herba ciplukan.
3. Pembuatan ekstrak herba ciplukan.
4. Pemeriksaan karakteristik dan senyawa kimia ekstrak air
herba ciplukan.
5. Fraksinasi ekstrak air.
6. Uji efek antidiabetes ekstrak air dan hasil fraksinasi herba
cipukan.
Uji efek antidiabetes dilakukan dengan cara sebagai
berikut: mencit dibagi menjadi 9 kelompok yaitu kelompok
kontrol, kelompok pembanding (glibenklamid 0,65 mg/kg

bb), 3 kelompok uji ekstrak air herba ciplukan (dosis 5
mg/kgbb, 10 mg/kg bb, dan 20 mg/kg bb), 2 kelompok uji
fraksi air herba ciplukan (dosis 2,42 mg/kg bb dan 4,84
mg/kg bb), dan 2 kelompok uji fraksi etil asetat herba
ciplukan (0,08 mg/kgbb dan 0,16 mg/kgbb). Mencit dibuat
diabetes dengan cara diinduksi dengan aloksan secara
intravena (melalui ekor) dengan dosis 65 mg/kgbb.
Kemudian dilakukan seleksi mencit diabetes, selanjutnya
diberikan sediaan uji selama 21 hari, setiap 7 hari
ditentukan kadar glukosa darahnya.
Hasil penelitian
Dari pemeriksaan karakteristik dan metabolit sekunder,

didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Kadar abu total : 12,82%


2. Susut pengeringan : 9,85%
3. Kandungan kimia : mengandung alkaloid, flavonoid,
saponin, polifenol, triterpenoid, dan seskuiterpenoid.
Hasil penelitian
Uji efek anti diabetes ekstrak air dan hasil fraksinasi herba ciplukan :


Dari beberapa kelompok kontrol Hasil uji ekstrak ekstrak air dosis 10
mg/kg bb dan fraksi air herba ciplukan dosis 4,84 mg/kgbb
menunjukkan penurunan kadar glukosa yang sama dengan pembanding
(glibenklamid 0,65mg/kgBB) pada T7, T14 dan T21. Sedangkan fraksi
air herba ciplukan dosis 2,42 mg/kgbb menunjukkan penurunan kadar
glukosa darah yang sama dengan pembanding pada T7 danT14 (P
>0,05 ). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak air herba ciplukan
dosis 10 mg/kgbb dan fraksi air herba ciplukan dosis 4,84 mg/kgbb
mempunyai efek
hipoglikemik yang sama dengan glibenklamid 0,65 mg/kgbb (P>0,05).
Hasil penapisan fitokimia simplisia dan ekstrak air herba ciplukan
(Physalis angulata L.) menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid,
saponin, polifenol, steroid dan triterpenoid, monoterpenoid dan
seskuiterpenoid.
Dari penelitian ini, didapatkan kesimpulan
bahwa : Ekstrak air herba ciplukan (Physalis

angulata L.) dosis 10 mg/kgbb dan fraksi air
herba ciplukan dosis 4,84 mg/kgbb pada T7
sampai T21 mempunyai efek yang sama
dengan pembanding (glibenklamid) dosis 0,65
mg/kgbb (P>0,05). Dan Simplisia dan ekstrak
air herba ciplukan (Physalis angulata L.)
mengandung alkaloid, flavonoid, saponin,
polifenol, steroid dan triterpenoid,
monoterpenoid dan seskuiterpenoid.

TERIMA KASIH.. 

Anda mungkin juga menyukai