Anda di halaman 1dari 17

ETIKA DALAM MANAJEMEN

SUMBER DAYA MANUSIA

PERTEMUAN 8
PENGERTIAN ETIKA
 Etika adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang
utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral
PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA
 Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja
dilingkungan suatu organisasi(disebut: personil, tenaga
kerja , pekerja, atau karyawan)
 Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai
penggerak organisasi dalam mewujudkan exsistensinya.
 Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan
aset dan berfungsi sebagai modal
(nomateriil/nonfinansial) dalam organisasi bisnis, yang
dapat diwujudkan dalam potensi nyata (real) secara fisik
dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
FUNGSI OPERASIONAL SUMBER DAYA MANUSIA
FUNGSI MSDM DALAM MANAJERIAL
1. Perencanaan untuk kebutuhan SDM
Fungsi perencanaan kebutuhan SDM setidaknya
meliputi 2 kegiatan utama, yaitu:
2. Perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja
organisasi baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
3. Analisis jabatan dalam organisasi untuk menentukan
tugas, tujuan, keahlian, pengetahuan dan
kemampuan yang dibutuhkan.
Kedua fungsi tersebut sangat esensial dalam
melaksanakan kegiatan MSDM secara efektif.
2. Staffing sesuai dengan kebutuhan organisasi
Setelah kebutuhan SDM ditentukan, langkah selanjutnya
adalah mengisi formasi yang tersedia. Dalam tahapan
pengisian staf ini terdapat dua kegiatan yang diperlukan,
yaitu:
1. Penarikan (rekrutmen) calon atau pelamar pekerjaan

2. Pemilihan (seleksi) para calon atau pelamar yang dinilai


paling memenuhi syarat.
Umumnya rekrutmen dan seleksi diadakan dengan
memusatkan perhatian pada ketersediaan calon tenaga kerja
baik yang ada di luar organisasi (eksternal) maupun dari
dalam organisasi (internal). Uraian selengkapnya dapat
dilihat pada Bab 4 tentang Rekrutmen dan Seleksi.
3. Penilaian kinerja
Kegiatan ini dilakukan setelah calon atau pelamar dipekerjakan
dalam kegiatan organisasi. Organisasi menentukan bagaimana
sebaiknya bekerja dan kemudian memberi penghargaan atas
kinerja yang dicapainya. Sebaliknya organisasi juga harus
menganalisis jika terjadi kinerja negatif dimana pekerja tidak
dapat mencapai standar kinerja yang ditetapkan. Dalam
penilaian kinerja ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu:
1. Penilaian dan pengevaluasian perilaku pekerja.

2. Analisis dan pemberian motivasi perilaku pekerja.

Kegiatan penilaian kinerja ini dinilai sangat sulit baik bagi


penilai maupun yang dinilai. Kegiatan ini rawan dengan
munculnya konflik.
4. Perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja
Saat ini pusat perhatian MSDM mengarah pada 3 kegiatan
strategis, yaitu:
1. Menentukan, merancang dan mengimplementasikan program
pelatihan dan pengembangan SDM guna meningkatkan
kemampuan dan kinerja karyawan;
2. Memperbaiki kualitas lingkungan kerja, khususnya melalui
kualitas kehidupan kerja dan program-program perbaikan
produktifitas;
3. Memperbaiki kondisi fisik kerja guna memaksimalkan
kesehatan dan keselamatan pekerja.
Salah satu outcome yang dapat diperoleh dari ketiga kegiatan
strategis tersebut adalah peningkatan atau perbaikan kualitas
fisik dan non-fisik lingkungan kerja
5. Pencapaian efektifitas hubungan kerja
Setelah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terisi, organisasi kemudian
mempekerjakannya, memberi gaji dan memberi kondisi yang akan
membuatnya merasa tertarik dan nyaman bekerja. Untuk itu organisasi
juga harus membuat standar bagaimana hubungan kerja yang efektif
dapat diwujudkan. Dalam hal ini terdapat tiga kegiatan utama, yaitu:
1. Mengakui dan menaruh rasa hormat (respek) terhadap hak-hak
pekerja;
2. Melakukan tawar-menawar (bargaining) dan menetapkan prosedur
bagaimana keluhan pekerja disampaikan
3. Melakukan penelitian tentang kegiatan-kegiatan MSDM.

Persoalan yang harus diatasi dalam ketiga kegiatan utama tersebut


sifatnya sangat kritis. Jika organisasi tidak berhatihati dalam menangani
setiap persoalan hak-hak pekerja maka yang muncul kemudian adalah
aksi-aksi protes seperti banyak terjadi di banyak perusahaan di
Indonesia.
INTEGRASI ETIKA DENGAN FUNGSI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
 Manajemen SDM berperan dalam mendukung dan
mengintegrasikan fungsi – fungsi organisasional, yaitu
1. Seleksi,

2. Orientasi Karyawan,

3. Pelatihan,

4. Penilaian Kinerja,

5. Reward / Hukuman
 Melalui Etika Kerja penerapan nilai – nilai hubungan kerja dalam
stakeholder internal perusahan secara vertikal dan horizontal, serta
lingkungannya.
 Etika bisnis sebagai dasar berperilaku dalam bekerja menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki kesehatan moral
dan mental, semangat meningkatkan kinerja, kreativitas tinggi, dan
produktif.
INTEGRASI KONSEP ETIKA DALAM FUNGSI
MANAJEMEN SDM
 Menurut Dave Ulrich (1996) dikutip Erni R. Ernawan
(2007), terdapat 4 aspek untuk meraih keunggulan yang
dilakukan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia
dalam perusahaan :
PRINSIP ETIS DALAM BEKERJA
 7 prinsip mendasar dalam bekerja :
1. Bekerja dengan ikhlas
2. Bekerja dengan tekun dan bertanggung jawab
3. Bekerja dengan semangat dan disiplin
4. Bekerja dengan kejujuran dan dapat dipercaya
5. Berkemampuan dan bijaksana
6. Bekerja dalam tim
7. Bekerja dengan memperhatikan kepentingan umum
HUBUNGAN INDUSTRIAL

 Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang


terbantuk antara para pelaku dalam proses produksi barang
dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja/buruh dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila dan UUD 1945. Hubungan antara
pengusaha/pemberi kerja dengan pekerja/buruh berdasarkan
perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan
perintah disebut Hubungan Kerja. Dalam setiap hubungan
kerja pasti akan selalu ada perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha ayau
gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau SP/SB
karena adanya perselisihan hak, perselisihan kepentingan,
perselisihan PHK serta perselisihan antar SP/SB dalam satu
perusahaan disebut dengan Perselisihan Hubungan Industrial.
DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL
TERDAPAT DUA AZAS YAITU :
1. Equality before the law yaitu bahwa setiap orang
mempunyai kedudukan yang sama di depan hukum
yang berarti walaupun secara kedudukan
pengusaha/pemberi kerja lebih tinggi dari
pekerja/penerima kerja tetapi secara hukum
kedudukannya adalah sama.
2. Equality and equity  yaitu hubungan industrial dapat
tercipta bila dilandasi azas kesetaraan dan keadilan,
kesetaraan disini berarti kedudukan yang setara antara
pengusaha dan pekerja yang diwakili oleh serikat
pekerjanya dan keadilan dalam hal pengaturan dan
pelaksanaan hak dan kewajiban.
MENCIPTAKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG
BAIK

1. Membentuk komite karyawan dan manajemen.


2. Membuat buku pegangan karyawan.
3. Sistem pengupahan yang profesional.
4. Menciptakan suasana kerja yang kondusif.
5. Menampung keluhan, saran dan kritik karyawan
PELANGGARAN ETIKA DALAM
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Anda mungkin juga menyukai