Anda di halaman 1dari 2

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA Smt.

IV SMX
(STIESIA) SURABAYA S1 MANAJEMEN Malam

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021

ETIKA BISNIS DAN PROFESI


Hari, Tanggal: Rabu, 29 April 2021
Sifat Ujian: Open Book
Waktu: 90 menit
Yesa Cahayaning Ramadhani, S.E., M.M

PERHATIAN:
SEGALA BENTUK KECURANGAN AKAN DIKENAKAN SANKSI SESUAI
DENGAN PERATURAN YANG BERLAKU

Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah Butuh Penanganan Serius

Palangkaraya (06/10)-Kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan Tengah sudah


menjadi kado tahunan yang rutin terjadi. Pembukaan lahan dengan pembakaran secara besar-
besaran untuk kebutuhan hutan tanaman industri, perkebunan sawit dan proyek lahan gambut
sejuta hektar yang mengakibatkan kerusakan parah menjadi penyebab utama tak terkendalinya
kebakaran hutan di Kalteng.
Musim kemarau yang terjadi sejak Juli lalu telah mengakibatkan kebakarah hutan dan
lahan gambut di Kalimantan Tengah yang cukup serius.Walaupun tidak separah kebakaran
lahan gambut yang terjadi pada 1997 lalu yang luasannya mencapai 0,73 juta ha, namun
kebakaran yang melanda Kalteng sejak September ini telah memasuki wilayah di dalam dan
sekitar kawasan konservasi Tama Nasional Sebangau.
Menurut staf komunikasi WWF-Indonesia di Kalimantan Tengah, Tira Maya, lokasi
yang terbakar berada di wilayah-wilayah dekat sungai atau kanal yang mudah terjangkau oleh
manusia. Berdasarakan hasil wawancara dengan pihak Balai Taman Nasional Sebangau,
diperkirakan luasan area yang terbakar adalah 20 ha di Pulang Pisau, 600 ha di Mendawai dan
sekitar 20 ha lebih di sekitar Palangkaraya. Lokasi pembibitan Garuda di Taman Nasional.
Sebangau juga patut diwaspadai mengingat lokasinya sangat dekat dengan kebakaran yang
terjadi di sekitar kawasan taman.
Koordinator Forest Fire WWF-Indonesia Dedi Hariri mengemukakan, kebakaran hutan
dan lahan gambut di Kalimantan Tengah butuh upaya penanganan yang serius dari semua
elemen, baik masyarakat, LSM, maupun pemerintah. ”Dalam waktu dekat WWF-Indonesia
bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Sebangau akan membentuk tim patroli yang terdiri
dari tim jagawana dari Taman Nasional dan masyarakat. Tim ini nantinya akan mendeteksi
adanya kebakaran di sekitar wilayah dan di dalam Taman Nasional. WWF akan membantu
dalam operasionalnya serta pelatihan.
Sebelumnya, WWF juga telah bekerjasa sama dengan BTNS dengan membentuk Regu
Pengendali Kebakaran (RPK) dan pembuatan canal blocking untuk menjaga permukaan air
laut dan mengurangi akses masuknya masyarakat ke dalam kawasan . Sampai dengan tahun
2009 telah dibangun sejumlah 176 tabat di sekitar Sungai Bangah dan Sungai Bakung.
Program yang telah dilakukan WWF dan BTNS tentu tidak akan efektif mengurangi
laju deforestasi di Kalimantan Tengah jika tidak ada upaya yang serupa dari pemerintah.
Pemerintah juga memperkuat aspek pencegahan kebakaran hutan maupun lahan gambut.
Selain itu penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan juga
harus diefektifkan, sehingga diperlukannya pemetaan dan implementasi zona prioritas
penanganan kebakaran hutan.
World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia mengimbau semua pihak terkait
bertindak lebih serius dalam upaya melindungi lahan gambut dari kebakaran. Kebakaran lahan
gambut bisa menimbulkan emisi gas rumah kaca.“Industri kelapa sawit harus menyadari
perlunya mengintegrasikan sistem peringatan dini untuk mencegah terulangnya bencana kabut
asap dan meyakinkan penduduk setempat untuk ikut terlibat dalam pencegahan. Semua
pemangku kepentingan tidak boleh melupakan bencana tersebut. Berdasarkan laporan yang
diterima WWF, kabut asap menyebabkan masalah kesehatan dan mempengaruhi kehidupan
serta mata pencarian ribuan warga yang wilayahnya terkena dampak asap. Sehingga harus ada
pencegahan kebakaran lahan perlu ditempuh terus-menerus dan khususnya yang terjadi di
lahan gambut. Sejumlah karbon akan terlepas ke atmosfer saat lahan gambut terbakar,
dibersihkan, dan dikeringkan. Hal ini disampaikan oleh Deputy Director Market
Transformation WWF Indonesia. Pemerintah harus mengakhiri permainan saling
menyalahkan dan harus mengurangi risiko dan mempertanggung jawabkan mulai dari tingkat
pencegahan sampai solusinya.

Pertanyaan:
1. Etika lingkungan merupakan hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang
lainnya yang berdampak langsung atau tidak langsung pada lingkungan hidup secara
keseluruhan.
a. Sebutkan Tiga teori etika lingkungan menurut Keraf.
b. Jelaskan dan berikan contoh yang dimaksud tipe pendekatan human-centered dan
tipe pendekatan life-centered.
2. Apakah dalam kasus diatas melanggar Prinsip-prinsip Etika Lingkungan?. Jika ya/tidak
berikan alasannya.
3. Apakah perusahaan tersebut memakai TEORI AMDAL?. Jika ya/tidak berikan
alasannya. Lalu apa tujuannya perusahaan memakai teori amdal?.
4. Dampak positif dan negative apa saja yang terjadi pada kasus diatas.
5. Lingkungan organisasi merupakan lingkungan internal dan eksternal yang mampu
mempengaruhi kinerja manajer dalam organisasi. Sebutkan lingkungan internal dan
eksternal dalam kasus diatas

====oo asl oo====

Catatan:
1. Jawaban Ditulis Tangan Yang Jelas Dan Rapi menggunakan kertas Folio Bergaris.
2. Kertas jawaban di-scan/difoto (proses scan dapat dilakukan melalui aplikasi di HP)
3. Mengirim hasil scan/foto Jawaban UAS melalui:
a. Email e-learning : yesacahayaning_elearning@stiesia.ac.id
b. Dengan subjek: (UTS_SingkatanMataKuliah_Kelas_NPM_NamaMahasiswa)

Anda mungkin juga menyukai