Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PASIR (Penghisap Asap Sumber Energi Terbarukan) sebagai Solusi Kabut


Asap di Kota Pekanbaru

BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh :
Mohammad Faiz Attoriq (155070500111021) 2015
Diana Aulia Rahmawati (155070501111023) 2015
Anindhita Dwi Safitri
(155070501111038) 2015

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS


MAHASISWA (PKM-GT)
1. Judul Kegiatan

: PASIR (Penghisap Asap Sumber

Energi Terbarukan) sebagai Solusi Kabut Asap di Kota Pekanbaru


2. Bidang Kegiatan

: PKM-GT

3.Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap

:Mohammad Faiz Attoriq

b. NIM

:155070500111021

c. Jurusan

: Farmasi

d. Universitas/Institut/Politeknik

: Universitas Brawijaya

e. Alamat Rumah dan nomer tel/HP :Jalan

Tirtosari

Landungsari/

085755089109
f. Alamat Email

: 487faiz@gmail.com

4.Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis

: 2 Orang

5.Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar

: Ratna Kurnia Illahi, M. Pharm.,


Apt.

b. NIDN

C. Alamat Rumah dan nomer tel/HP :


Malang,09 November 2015
Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

Ketua Pelaksana Kegiatan

NIP.

NIM.

Pembantu atau Wakil Rektor Bidang


Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,

Dosen Pendamping

NIP.

NIDN.
ii

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
PENDAHULUAN..................................................................................................1
Latar Belakang............................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................2
Manfaat.......................................................................................................2
GAGASAN.............................................................................................................3
A.
B.
C.
D.
E.

Kondisi Kekinian..................................................................................3
Solusi yang Pernah Dilakukan..............................................................3
Keunggulan Gagasan............................................................................4
Pihak-pihak Terkait..............................................................................4
Langkah-langkah Strategis...................................................................5

KESIMPULAN......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9

iii

Ringkasan

Hutan merupakan kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi


sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Riau,
merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak jenis hutan.
Tetapi masih banyak orang yang tidak perduli dengan lingkungannya, sehingga
hutan sering disalah gunakan dan itu akan menimbulkan akibat yang buruk bagi
semua makhluk hidup.Provinsi Riau, saat ini sedang mengalami masalah kabut
asap yang diduga karena adanya kebakaran hutan yang disebabkan oleh pihak
perusahaanyang terdapat di Provinsi Riau. Sehingga, kabut asap itu menimbulkan
berbagai masalah di masyarakat terutama masalah kesehatan.Dikarenakan
banyaknya kabut asap yang semakin memburuk di Provinsi Riau, maka dari itu
kami mengajukan gagasan tertulis melalui PKM-GT dengan judul Penghisap
Asap Sumber Energi Terbarukan sebagai Solusi Kabut Asap di Kota Pekanbaru.
Dengan adanya inovasi yang berjudul PASIR (Penghisap Asap Sumber Energi
Terbarukan) sebagai Solusi Kabut Asap di Kota Pekanbaru ini, diharapkan dapat
mengurangi masalah kabut asap yang terjadi di Provinsi Riau sehingga dapat
mengurangi masalah kesehatan di masyarakat terutama pada penyakit
ISPA.Dalam pembuatan inovasi tersebut semua pihak berperan penting guna
tercapainya udara yang bersih dan sehat. Metode pelaksanaanya yaitu
perancangan alat, survey penempatan alat, sosialisasi kepada warga sekitar,
monitoring fungsi kerja alat serta melakukan evaluasi kerja alat.
Kata Kunci: Hutan,Kebakaran, Kabut Asap, Kesehatan, Riau.

iv

1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis dimana banyak hutan yang memiliki
peran didalam kehidupan. Selain menjadi tempat tinggal hewan-hewan liar baik
yang terlindungi maupun tidak, hutan sebagai fungsi utamanya yaitu sebagai
penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida yang berbahaya bagi makhluk
hidup. Sayangnya, ada beberapa oknum yang tidak mau bertanggung jawab atas
perbuatannya dalam eksploitasi hutan. Salah satunya adalah penebangan dan
pembakaran hutan secara besar-besaran. Hal ini menimbulkan akibat yang
berdampak tidak hanya pada alam, melainkan juga makhluk hidup lain terutama
manusia itu sendiri. Bencana yang saat ini mulai dirasakan akibat perusakan hutan
dengan pembakaran secara besar-besaran adalah kabut asap. Kabut asap yang saat
ini banyak didapati adalah asap dari hasil pembakaran hutan dan lahan di daerah
Sumatera dan Kalimantan. Hal ini telah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan.
Oleh karena itu, semua pihak harus sigap dalam mencegah dan menangani hal ini.
Selain hal tersebut, kabut asap merupakan salah satu bentuk ancaman paling
terlihat nyata terhadap keadaan stabilitas keamanan dan menimbulkan kerugian
yang besar di wilayah Asia Tenggara.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat periode 29 Juni- 27 September
2015. korban terpapar asap sebanyak 44.871 orang dihimpun dari seluruh
pendataan dari pusat pos kesehatan bencana asap se-Riau dan pasien telah
mendapatkan pengobatan dan penerita ISPA terbanyak 8.661 orang adalah di
Kota Pekanbaru itu terdiri atas penderita ISPA sebanyak 37.396 orang, pneumoni
656 orang, asma 1.702 orang, mata 2.207 orang, dan penyakit kulit 2.911 orang
( Frislidia, 2015).
Sebelumnya, rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan kabut
asap yang dipimpin Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (15/09) di
Kantor Menteri Lingkungan hidup dan kehutanan, memutuskan untuk melakukan
proses hukum terhadap sejumlah korporasi yang terlibat pembakaran hutan.
Adapun Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut ada 10 perusahaan yang sudah
masuk tahap penyidikan terkait kebakaran hutan di Sumatra ( Luhut, 2015).
Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatra, seperti Riau, Jambi, Sumatra
Selatan serta sebagian Kalimantan, telah menyebabkan kabut asap setidaknya
dalam tiga bulan terakhir. Dampaknya juga telah dirasakan oleh sebagian warga
Malaysia dan Singapura, karena asap itu telah menyebar di sebagian wilayah dua
negara itu. Di Riau dan Sumatra selatan, kualitas udara di Kota Pekanbaru dan
Palembang sempat masuk kategori berbahaya seiring dengan meningkatnya
jumlah titik api di Pulau Sumatera ( Luhut, 2015).

2
Meskipun kabut asap di Riau pada bulan Maret 2014 sudah berlalu di sebagian
kawasan di Riau, namun tetap lah harus betul-betul diperhatikan upaya
penanggulangan yang meliputi upaya pencegahan. Yang menjadi persoalan
selama ini adalah dimana bencana ini setiap tahunnya selalu berulang. Itu artinya
upaya penanggulangan bencana asap yang dilakukan oleh pemerintah Riau selama
ini tidak serius. Sehingga musibah selalu saja terjadi di setiap tahun. Pada tahun
2014, upaya penanggulangan bencana asap di Riau mendapat komando langsung
dari presiden. Setelah turun langsung ke lapangan selama 3 hari, selanjutnya
presiden merumuskan beberapa kebijakan baik jangka pendek atau pun jangka
panjang guna menyelesaikan permasalahan kabut asap (Driau, 2015).
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan diatas kami mencoba
membuat suatu inovasi yang dapat membantu mengurangi kadar asap di daerah
yang sedang terkena dampak pembakaran hutan dengan alat yang dapat
menghisap asap dengan menggunakan sumber energi terbarukan berupa limbah
minyak kelapa sawit dan sumber energi matahari.
B. Tujuan
Tujuan penulisan gagasan ini adalah untuk memberikan solusi tepat bagi
permasalahan kabut asap yang saat ini terjadi, serta untuk mengurangi penderita
penyakit ISPA akibat dari kabut asap yang terjadi di provinsi Riau.
C. Manfaat
Manfaat penulisan ini diharapkan mampu mengurangi kadar kabut
asap,sehingga tercapainya udara yang bersih dan sehat untuk manurunkan
persentase penderita penyakit ISPA di provinsi Riau.

3
GAGASAN
A Kondisi Kekinian
Saat ini masyarakat provinsi Riau sedang mengalami permasalahan asap
yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan akibat ulah dari pihak perusahaan yang
ada di Riau. Wakil ketua DPRD Provinsi Riau Noviwaldy Jusman memaparkan
tentang kondisi kekinian darurat asap Dalam dialog Noviwaldy mengungkapkan
bahwa "90 persen permasalahan darurat asap disebabkan oleh pembakaran hutan"
sedang 10 persen lagi dikarenakan kebakaran hutan.Diungkapnya lagi, banyak
pelaku pembakaran hutan merupakan suruhan dari korporasi, parahnya lagi
menurutnya ada beberapa perusahaan yang masih mengajukan izin prinsip sudah
berani melakukan praktik pembakaran hutan.Kabut asap yang terjadi di provinsi
Riau ternyata lebih berbahaya daripada narkotika dan bom atom karena asap
tersebut bercampur dengan udara yang dihirup oleh manusia sehari-hari. Kabut
asap tersebut juga dapat mengganggu kesehatan masyarakat provinsi Riau secara
perlahan lahan (Sigap news,Senin 14/9).
Kabut asap menyebabkan sistem pernapasan manusia ternganggu dan kini
korban akibat kabut asap tersebut telah memakan korban sebanyak 61.017
jiwa.Menurut Kepala Dinas Kesehatan provinsi Riau Andra Sjafril, jumlah korban
meningkat dari hari sebelumnya yang sekitar 57.536 jiwa. Gangguan kesehatan
yang menyerang warga Riau yaitu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma,
penyakit kulit, dan pneumonia. Namun,penyakit yang paling banyak jumlah
penderitaanya adalah ISPA. Penderita ISPA sendiri sudaah mencapai 50.741 jiwa
hal ini terjadi karena warga menghirup udara yang berbahaya dari kabut asap.
Kualitas udara di mayoritas daerah di Riau masih dinyatakan berbahaya karena
tingkat pencemaran dibanding kadar oksigennya berada di ambang batas (Liputan
6, 08 Okt 2015 at 11:19 WIB).
B Solusi yang pernah dilakukan
Karena adanya permasalahan kabut asap di provinsi Riau yang semakin
memburuk, akhirnya pemerintah turun tangan untuk menangani permasalahan
tersebut. Dalam menangani permasalahan kabut asap ini, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak
terkait. Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara. Di antaranya
Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Badrodin Haiti, KSAD Mulyono dan
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin serta Menteri ESDM Sudirman Said
yang memimpin pertemuan menggantikan Menteri Lingkungan Hidup. Hasil
koordinasi dari kebakaran hutan, presiden Jokowi mengharuskan pemerintah
daerah untuk mengatasi masalah kabut asap tersebut. Ia juga mengharuskan agar

4
pemerintah daerah lebih peduli terhadap bencana kabut asap di daerahnya dan
diharapkan segera memadamkan sumber api. Pemerintah daerah bersama TNI
danPolri telah berupaya dengan segala cara untuk memadamkan api secepatnya
hingga menjaga keselamataan dan kesehataan warga. Disamping itu,presiden juga
mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi menangani pemadaman sumber api
tersebut (Liputan 6, 07 Sep 2015 at 00:06 WIB).
Namun sayangnya, upaya ini belum berhasil untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Masih banyak oknum-oknum yang belum bisa
menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dalam pengupayaan ini.
Faktanya tidak semua warga peduli dan mau turun tangan untuk ikut membantu
memadamkan sumber api, serta tidak adanya sanksi tegas untuk perusahaanperusahaan yang ada di Riau yang telah menyebabkan kebakaran hutan tersebut.
Bisa dikatakan semua pihak tidak benar-benar peduli dalam mengatasi hal ini.

c. Keunggulan Gagasan
Hingga saat ini pengupayaan-pengupayaan yang telah dilakukan belum
juga menunjukkan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu kami mengupayakan
dalam pengadaan suatu alat yang dapat mengurangi kadar asap terutama untuk
saat ini yang sudah masuk dalam kondisi gawat darurat. Sehingga jika bencana ini
tidak bisa diatasi dalam jangka waktu yang singkat, kita harus bergerak cepat
dalam menyelamatkan jiwa para korban yang tidak bisa terus-menerus untuk
menghirup udara yang bisa membahayakan bahkan mengancam nyawa mereka.
Alat yang kami rancang ini diharapkan dapat bekerja optimal dalam menjalankan
fungsinya yaitu menghisap asap yang akan ditampung didalam sebuah alat,
selanjutnya alat tersebut dapat mengubah udara yang kotor tadi menjadi udara
yang bersih kembali lalu dikeluarkan melalui celah yang lain untuk di lepaskan ke
udara bebas. Alat ini hanya membutuhkan sinar matahari untuk menggerakannya,
namun jika malam hari digunakan limbah kelapa sawit sebagai energi untuk
menggerakkan alat tersebut.
d. Pihak-pihak Terkait
Pencapaian dari gagasan kami ini tentu perlu dukungan dari berbagai
pihak, antara lain diperlukan teknisi dalam pembuatan alat ini sehingga alat dapat
diproduksi dalam jumlah yang memadai, selain itu dibutuhkan sukarelawan yang
dapat mengawasi kerja alat seperti warga-warga yang tinggal disekitar daerah
pemasangan alat tersebut. Terutama mahasiswa dan para generasi muda yang
diharapkan ide dan tenaganya untuk dapat berkontribusi dalam

5
mengimplementasikan alat ini agar dapat bekerja efektif dan efisien dalam
menjalankan fungsinya.
e. Langkah-langkah Strategis

Dalam mengimplementasikan gagasan ini, dilakukan beberapa langkah


strategis untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya :
1. Rancangan Alat
Perancangan alat penghisap ini dilakukan bekerjasama dengan teknisi
terkait agar alat yang dihasilkan bisa layak pakai. Gambaran alat ini akan
dibuat seperti suatu balok yang berukuran 3x2x1 m, dengan dua celah
yang masing-masing yang dihubungkan langsung pada tabung penyimpan
udara yaitu satu celah pada sisi kiri balok yang berfungsi sebagai jalan
masuk udara kotor atau asap, dan celah yang lainnya pada sisi atas balok
yang berfungsi sebagai jalan keluar udara (udara bersih). Pada bagian atas
balok juga terdapat panel surya yang berfungsi sebagai penangkap sinar
matahari dan mengubahnya menjadi sumber energi untuk menggerakkan
alat, selain itu terdapat juga sebuah tabung didalam balok yang
berdampingan dengan tabung pertukaran udara yang berisi limbah minyak
kelapa sawit yang akan digunakan sebagai penggerak alat jika cahaya
matahari tidak cukup atau tidak bisa didapatkan. Dibagian dalam balok
terdapat suatu mesin yang bekerja dan mengatur penghisapan udara atau
asap, serta mengatur pengeluaran udara bersih secara bersamaan karena
udara kotor atau asap bisa langsung disaring dengan karbon yang sudah
dirancang pada alat tersebut.
Karbon merupakan senyawa aktif yang memiliki kemampuan
untuk menyerap karena memiliki pori-pori yang besar. Daya serap karbon
aktif erat hubungannya dengan sifat keaktifan karbon tersebut. Mekanisme
penyerapaan udara kotor atau kabut asap pada karbon yaitu karbon akan
mengadsorpsi sejumlah besar adsorbat karena struktur pori-pori dari
karbon yang besar,sehingga molekul zat dari udara kotor ataupun kabut
asap tersebut dapat tertarik pada permukaan pori-pori karbon dan tertahan
di permukaan tersebut melalui gaya-gaya yang lemah (Rahayu,2005).
Karbon yang digunakan untuk menyerap udara kotor ataupun kabut asap
tersebut harus diganti dengan karbon yang baru agar karbon tidak
tersumbat oleh kotoran dan kinerja karbon dalam menyerap kotoran
tidak terhambat. Tetapi,penggantian karbon tidak harus diganti secara
berkala,tergantung pada kepekatan dari kotoran atau asap tersebut.
Apabila kotoran atau asap tersebut pekat, maka karbon dapat diganti
dalam kurun waktu kurang lebih seminggu sekali.

2.

3.

4.

5.

6
Diperkirakan alat ini dapat menghisap udara sebesar volume tabung
penyimpan udara. Namun hal ini tidak menjadi kendala karena
pertukaran gas yang masuk dan keluar akan terjadi secara berkala
sehingga udara bisa dengan cepat dilakukan penghisapan dan
pengeluaran dalam bentuk udara bersih. Karena alat ini dapat
dikategorikan alat yang tidak terlalu kecil atau tidak terlalu besar, maka
jika ingin memadai fungsi hasilnya bisa diletakkan di setiap jarak 500
meter di pertengahan kota. Sehingga diperkirakan dibutuhkan sekitar 5
alat di setiap kotanya untuk diletakkan khususnya di pusat kota atau
daerah yang sangat tinggi kadar kabut asapnya.Selain itu, alat ini juga
diberi alat penunjang yaitu alat indikator pencemaran udara yang akan
dipasang pada beberapa jalan di tengah kota.
Survey Penempatan Alat
Survey penempatan alat ini harus dilakukan agar alat bisa diletakkan
dengan aman tanpa gangguan yang bisa merusak alat ini. Alat ini akan
diletakkan di pinggiran kota karena asap terutama sangat mengganggu
pengguna jalan atau orang-orang yang sedang beraktifitas di luar ruangan.
Pinggiran jalan yang dimaksud yaitu trotoar-trotoar yang sudah dibuatkan
lubang kecil sehingga alat itu menjadi berada dibawah tanah. Sehingga
tidak mengganggu jalan dan pengguna jalan, selain itu tidak terlalu
menarik perhatian bagi orang awam khususnya orang-orang yang tidak
bertanggungjawab yang sering merusak fasilitas umum.
Sosialisasi kepada para warga sekitar
Sebelum alat penghisap digunakan, dibutuhkan sosialisasi kepada warga
yang bertempat tinggal didekat tempat pemasangan alat tersebut.
Sosialisasi ini berisi tentang cara kerja alat ini beserta penggunaannya agar
tidak ada penyalahgunaan dalam pemakaiannya. Diharapkan setelah
mendapatkan sosialisasi ini, semua pihak terkait dapat bekerjasama
dengan baik, menjalankan peran sesuai dengan pembagian kerjanya, serta
dapat bersama-sama menjaga alat ini dengan sebaik-baiknya.
Monitoring Fungsi Kerja Alat
Kerja alat penghisap asap ini dipantau secara berkala oleh petugas yang
mengawasi alat ini. Petugas diantaranya yaitu pihak terkait yang sudah
diberi wewenang dan kepercayaan serta menguasai kemampuan dalam
melakukan fungsi perlakuan, perawatan, serta perbaikan jika suatu saat
terjadi kerusakan atau masalah pada alat yang menghambat fungsi kerja
dari alat tersebut.
Evaluasi
Setelah alat ini bekerja, akan dilakukan evaluasi kerja alat untuk
menentukan kelayakan alat. Jika hasil belum sesuai dengan harapan,
dibutuhkan perbaikan terhadap komponen alat tersebut. Pada point

7
evaluasi ini, dilakukan beberapa tahapan dalam prosesnya yaitu yang
pertama survey lapangan, memastikan keadaan alat dan lingkungan
tempat alat itu diletakkan secara langsung, lalu diadakan rapat mengenai
pemecahan masalah yang telah didapatkan setelah survey lapangan
sebelumnya, kemudian menjalankan solusi yang telah dirundingkan
bersama-sama dengan meminta persetujuan dari berbagai pihak apakah
penyelesaian masalah tersebut bisa diberlakukan atau tidak. Salah satu
hasil evaluasi yang kami peroleh yaitu karbon yang digunakan untuk
menyerap udara kotor ataupun kabut asap tersebut harus diganti dengan
karbon yang baru agar karbon tidak tersumbat oleh kotoran dan kinerja
karbon dalam menyerap kotoran tidak terhambat. Tetapi, penggantian
karbon tidak harus diganti secara berkala,tergantung pada kepekatan dari
kotoran atau asap tersebut. Apabila kotoran atau asap tersebut pekat,
maka karbon dapat diganti dalam kurun waktu kurang lebih seminggu
sekali.

8
KESIMPULAN
Alat penghisap asap ini diciptakan untuk mengatasi masalah kabut asap
yang terjadi daerah-daerah yang terkena bencana kabut asap khususnya di kota
Pekanbaru. Sehingga permasalahan yang ditimbulkan dari asap tersebut bisa
ditekan seminimal mungkin terutama untuk masalah kesehatan seperti ISPA,
asma, penyakit kulit, iritasi mata, dan lain sebagainya. Gagasan ini akan
diterapkan pada kota-kota yang sedang dilanda kabut asap khususnya kota
Pekanbaru. Alat ini mulai dipasang pada tempat-tempat yang mempunyai kadar
asap yang sangat tinggi dan mulai memasuki indikator sangat berbahaya dengan
pencapaian hasil penggunaan alat ini diperkirakan dapat menurunkan kadar asap
sekaligus mengurangi korban kabut asap dalam jangka waktu yang singkat.
Sehingga bisa menekan angka kematian khususnya pada bayi dan balita yang
sistem pernapasannya masih sangat lemah untuk dapat bertahan pada situasi dan
kondisi dengan kadar kabut asap tinggi yang dapat menyesakkan pernapasan
mereka.

9
DAFTAR PUSTAKA
Driau. 2015. Upaya Penanggulangan Bencana Asap di Riau. (Online)
(http://www.driau.com/2014/03/upaya-penanggulangan-bencana-asapdi.html,diakses pada 25 March 2014 pukul 22:11 WIB).
Frislidia.2015.Korban
asap
Riau
capai
44.871
orang.
(Online)
(http://www.antaranews.com/berita/520445/korban-asap-riau-capai44871-orang,diakses pada tanggal 28 September 2015 pukul 11:25
WIB).
Pandjaitan, L. B. 2015. Aktivis lingkungan ragukan upaya hukum kasus kabut
asap.(Online)(http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/09/1
50915_indonesia_sanksihukum_kabutasap,diakses pada tanggal 16
September 2015 pukul 23:59 WIB).
Rahayu,Iman.2005.Praktis Belajar Kimia.Jakarta:Visindo.
Rimadi,Luqman. 2015. Jokowi Cek Kabut Asap dan Kebakaran Hutan Sumatera.
(Online) (http://m.liputan 6.com/news/read/2335596/jokowi-cek-kabutasap-dan-kebakaran-hutan-sumatera-hari-ini,diakses 08 Oktober 2015
pukul 11.19 WIB).
Sigap News. 2015. Permasalahan Darurat Asap Oleh Pembakaran Hutan. (Online)
(http://www.sigapnews.id/2015/09/90-persen-permasalahan-daruratasap.html,diakses 14 September 2015 pukul 14.09 WIB).
Syukur,M. 2015. Kabut Asap Riau Bikin Pernapasan 61.017 Jiwa Terganggu.
(Online)

(http://m.liputan

6.com/news/read/2335095/kabut-asap-riau-

bikin-pernapasan-61017-jiwa-terganggu,diakses 07 Oktober 2015 pukul


17.29 WIB).

Daftar Riwatyat Hidup


1.Biodata Dosen Pembimbing
A.Identitas Diri Dosen Pembimbing
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat, Tanggal Lahir
6 Email
7 Nomor Telepon/Hp
B.Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan Ilmiah


/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu
Tempat

dan

1
2
3
D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No

Jenis Penghargaan

Institusi
Penghargaan

Pemberi

Tahun

1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.

Malang,09 November 2015

(Nama lengkap)

2.Biodata Ketua
A.Identitas Diri Ketua
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat, Tanggal Lahir
6 Email
7 Nomor Telepon/Hp
B.Riwayat Pendidikan

Mohammad Faiz Attoriq


Laki-laki
Farmasi
155070500111021
Ngawi, 14 Maret 1996
487faiz@gmail.com
085755089109

SD

SMP
-SMP Al Azhar
Nama Institusi
SD
Muhammadiyah Samarinda
-SMP
BSS
1 Samarinda
Malang
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009
-2009-2011
-2011-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan Ilmiah


/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

SMA
MA Negeri
Malang

IPA
2012-2015

Waktu dan
Tempat

1
2
3
D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.
Malang,09 November 2015

(Mohammad Faiz Attoriq)


3.Biodata Anggota I
A.Identitas Diri Anggota I
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat, Tanggal Lahir
6 Email
7 Nomor Telepon/Hp
B.Riwayat Pendidikan

Diana Aulia Rahmawati


Perempuan
Farmasi
155070501111023
Malang, 22 Mei 1997
Dianaaulia2205@gmail.com
085941057658

SD
SMP
Nama Institusi
Kepatihan
06 SMP 12 Jember
Jember
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009
2009-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan Ilmiah


/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

SMA
SMA 2 Jember
IPA
2012-2015

Waktu dan
Tempat

1
2
3
D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No
1
2
3

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.

Malang,09 November 2015

(Diana Aulia R)
4.Biodata Anggota II
A.Identitas Diri Anggota II
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat, Tanggal Lahir
6 Email
7 Nomor Telepon/Hp
B.Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

-SDN
008
Balikpapan
Utara
-SDN
017
Balikpapan
Selatan
2003-2009

Anindhita Dwi Safitri


Perempuan
Farmasi
155070501111038
Balikpapan, 31 Januari 1998
anindhitad@ymail.com
085245457444

SMP
SMP
N
Balikpapan

2009-2012

SMA
SMA
N
Balikpapan

IPA
2012-2015

C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No

Nama Pertemuan Ilmiah


/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1
2
3
D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.
Malang,09 November 2015

(Anindhita Dwi Safitri)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jalan Veteran Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia
Telp. +62-341-551661; Fax.+62-341-565420
Website:http://www.ub.ac.id

Surat Pernyataan Peneliti/Pelaksana

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama

: Mohammad Faiz Attoriq

NIM

:155070500111021

Program Studi

: Farmasi

Fakultas

: Kedokteran

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Gagasan Tertulis saya dengan judul
PASIR (Penghisap Asap Sumber Energi Terbarukan) sebagai Solusi Kabut Asap
di Kota Pekanbaruyang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dn
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya program yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Malang, 09 November 2015
Mengetahui

Yang Menyatakan

Dosen Pembimbing
Universitas Brawijaya

Ratna Kurnia Illahi, M. Pharm., Apt.

Mohammad Faiz Attoriq

NIP:

NIM: 155070500111021

Anda mungkin juga menyukai