JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh :
Mohammad Faiz Attoriq (155070500111021) 2015
Diana Aulia Rahmawati (155070501111023) 2015
Anindhita Dwi Safitri
(155070501111038) 2015
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
: PKM-GT
b. NIM
:155070500111021
c. Jurusan
: Farmasi
d. Universitas/Institut/Politeknik
: Universitas Brawijaya
Tirtosari
Landungsari/
085755089109
f. Alamat Email
: 487faiz@gmail.com
: 2 Orang
5.Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
NIP.
NIM.
Dosen Pendamping
NIP.
NIDN.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
PENDAHULUAN..................................................................................................1
Latar Belakang............................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................2
Manfaat.......................................................................................................2
GAGASAN.............................................................................................................3
A.
B.
C.
D.
E.
Kondisi Kekinian..................................................................................3
Solusi yang Pernah Dilakukan..............................................................3
Keunggulan Gagasan............................................................................4
Pihak-pihak Terkait..............................................................................4
Langkah-langkah Strategis...................................................................5
KESIMPULAN......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9
iii
Ringkasan
iv
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis dimana banyak hutan yang memiliki
peran didalam kehidupan. Selain menjadi tempat tinggal hewan-hewan liar baik
yang terlindungi maupun tidak, hutan sebagai fungsi utamanya yaitu sebagai
penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida yang berbahaya bagi makhluk
hidup. Sayangnya, ada beberapa oknum yang tidak mau bertanggung jawab atas
perbuatannya dalam eksploitasi hutan. Salah satunya adalah penebangan dan
pembakaran hutan secara besar-besaran. Hal ini menimbulkan akibat yang
berdampak tidak hanya pada alam, melainkan juga makhluk hidup lain terutama
manusia itu sendiri. Bencana yang saat ini mulai dirasakan akibat perusakan hutan
dengan pembakaran secara besar-besaran adalah kabut asap. Kabut asap yang saat
ini banyak didapati adalah asap dari hasil pembakaran hutan dan lahan di daerah
Sumatera dan Kalimantan. Hal ini telah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan.
Oleh karena itu, semua pihak harus sigap dalam mencegah dan menangani hal ini.
Selain hal tersebut, kabut asap merupakan salah satu bentuk ancaman paling
terlihat nyata terhadap keadaan stabilitas keamanan dan menimbulkan kerugian
yang besar di wilayah Asia Tenggara.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat periode 29 Juni- 27 September
2015. korban terpapar asap sebanyak 44.871 orang dihimpun dari seluruh
pendataan dari pusat pos kesehatan bencana asap se-Riau dan pasien telah
mendapatkan pengobatan dan penerita ISPA terbanyak 8.661 orang adalah di
Kota Pekanbaru itu terdiri atas penderita ISPA sebanyak 37.396 orang, pneumoni
656 orang, asma 1.702 orang, mata 2.207 orang, dan penyakit kulit 2.911 orang
( Frislidia, 2015).
Sebelumnya, rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan kabut
asap yang dipimpin Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (15/09) di
Kantor Menteri Lingkungan hidup dan kehutanan, memutuskan untuk melakukan
proses hukum terhadap sejumlah korporasi yang terlibat pembakaran hutan.
Adapun Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut ada 10 perusahaan yang sudah
masuk tahap penyidikan terkait kebakaran hutan di Sumatra ( Luhut, 2015).
Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatra, seperti Riau, Jambi, Sumatra
Selatan serta sebagian Kalimantan, telah menyebabkan kabut asap setidaknya
dalam tiga bulan terakhir. Dampaknya juga telah dirasakan oleh sebagian warga
Malaysia dan Singapura, karena asap itu telah menyebar di sebagian wilayah dua
negara itu. Di Riau dan Sumatra selatan, kualitas udara di Kota Pekanbaru dan
Palembang sempat masuk kategori berbahaya seiring dengan meningkatnya
jumlah titik api di Pulau Sumatera ( Luhut, 2015).
2
Meskipun kabut asap di Riau pada bulan Maret 2014 sudah berlalu di sebagian
kawasan di Riau, namun tetap lah harus betul-betul diperhatikan upaya
penanggulangan yang meliputi upaya pencegahan. Yang menjadi persoalan
selama ini adalah dimana bencana ini setiap tahunnya selalu berulang. Itu artinya
upaya penanggulangan bencana asap yang dilakukan oleh pemerintah Riau selama
ini tidak serius. Sehingga musibah selalu saja terjadi di setiap tahun. Pada tahun
2014, upaya penanggulangan bencana asap di Riau mendapat komando langsung
dari presiden. Setelah turun langsung ke lapangan selama 3 hari, selanjutnya
presiden merumuskan beberapa kebijakan baik jangka pendek atau pun jangka
panjang guna menyelesaikan permasalahan kabut asap (Driau, 2015).
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan diatas kami mencoba
membuat suatu inovasi yang dapat membantu mengurangi kadar asap di daerah
yang sedang terkena dampak pembakaran hutan dengan alat yang dapat
menghisap asap dengan menggunakan sumber energi terbarukan berupa limbah
minyak kelapa sawit dan sumber energi matahari.
B. Tujuan
Tujuan penulisan gagasan ini adalah untuk memberikan solusi tepat bagi
permasalahan kabut asap yang saat ini terjadi, serta untuk mengurangi penderita
penyakit ISPA akibat dari kabut asap yang terjadi di provinsi Riau.
C. Manfaat
Manfaat penulisan ini diharapkan mampu mengurangi kadar kabut
asap,sehingga tercapainya udara yang bersih dan sehat untuk manurunkan
persentase penderita penyakit ISPA di provinsi Riau.
3
GAGASAN
A Kondisi Kekinian
Saat ini masyarakat provinsi Riau sedang mengalami permasalahan asap
yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan akibat ulah dari pihak perusahaan yang
ada di Riau. Wakil ketua DPRD Provinsi Riau Noviwaldy Jusman memaparkan
tentang kondisi kekinian darurat asap Dalam dialog Noviwaldy mengungkapkan
bahwa "90 persen permasalahan darurat asap disebabkan oleh pembakaran hutan"
sedang 10 persen lagi dikarenakan kebakaran hutan.Diungkapnya lagi, banyak
pelaku pembakaran hutan merupakan suruhan dari korporasi, parahnya lagi
menurutnya ada beberapa perusahaan yang masih mengajukan izin prinsip sudah
berani melakukan praktik pembakaran hutan.Kabut asap yang terjadi di provinsi
Riau ternyata lebih berbahaya daripada narkotika dan bom atom karena asap
tersebut bercampur dengan udara yang dihirup oleh manusia sehari-hari. Kabut
asap tersebut juga dapat mengganggu kesehatan masyarakat provinsi Riau secara
perlahan lahan (Sigap news,Senin 14/9).
Kabut asap menyebabkan sistem pernapasan manusia ternganggu dan kini
korban akibat kabut asap tersebut telah memakan korban sebanyak 61.017
jiwa.Menurut Kepala Dinas Kesehatan provinsi Riau Andra Sjafril, jumlah korban
meningkat dari hari sebelumnya yang sekitar 57.536 jiwa. Gangguan kesehatan
yang menyerang warga Riau yaitu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma,
penyakit kulit, dan pneumonia. Namun,penyakit yang paling banyak jumlah
penderitaanya adalah ISPA. Penderita ISPA sendiri sudaah mencapai 50.741 jiwa
hal ini terjadi karena warga menghirup udara yang berbahaya dari kabut asap.
Kualitas udara di mayoritas daerah di Riau masih dinyatakan berbahaya karena
tingkat pencemaran dibanding kadar oksigennya berada di ambang batas (Liputan
6, 08 Okt 2015 at 11:19 WIB).
B Solusi yang pernah dilakukan
Karena adanya permasalahan kabut asap di provinsi Riau yang semakin
memburuk, akhirnya pemerintah turun tangan untuk menangani permasalahan
tersebut. Dalam menangani permasalahan kabut asap ini, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak
terkait. Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara. Di antaranya
Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Badrodin Haiti, KSAD Mulyono dan
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin serta Menteri ESDM Sudirman Said
yang memimpin pertemuan menggantikan Menteri Lingkungan Hidup. Hasil
koordinasi dari kebakaran hutan, presiden Jokowi mengharuskan pemerintah
daerah untuk mengatasi masalah kabut asap tersebut. Ia juga mengharuskan agar
4
pemerintah daerah lebih peduli terhadap bencana kabut asap di daerahnya dan
diharapkan segera memadamkan sumber api. Pemerintah daerah bersama TNI
danPolri telah berupaya dengan segala cara untuk memadamkan api secepatnya
hingga menjaga keselamataan dan kesehataan warga. Disamping itu,presiden juga
mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi menangani pemadaman sumber api
tersebut (Liputan 6, 07 Sep 2015 at 00:06 WIB).
Namun sayangnya, upaya ini belum berhasil untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Masih banyak oknum-oknum yang belum bisa
menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dalam pengupayaan ini.
Faktanya tidak semua warga peduli dan mau turun tangan untuk ikut membantu
memadamkan sumber api, serta tidak adanya sanksi tegas untuk perusahaanperusahaan yang ada di Riau yang telah menyebabkan kebakaran hutan tersebut.
Bisa dikatakan semua pihak tidak benar-benar peduli dalam mengatasi hal ini.
c. Keunggulan Gagasan
Hingga saat ini pengupayaan-pengupayaan yang telah dilakukan belum
juga menunjukkan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu kami mengupayakan
dalam pengadaan suatu alat yang dapat mengurangi kadar asap terutama untuk
saat ini yang sudah masuk dalam kondisi gawat darurat. Sehingga jika bencana ini
tidak bisa diatasi dalam jangka waktu yang singkat, kita harus bergerak cepat
dalam menyelamatkan jiwa para korban yang tidak bisa terus-menerus untuk
menghirup udara yang bisa membahayakan bahkan mengancam nyawa mereka.
Alat yang kami rancang ini diharapkan dapat bekerja optimal dalam menjalankan
fungsinya yaitu menghisap asap yang akan ditampung didalam sebuah alat,
selanjutnya alat tersebut dapat mengubah udara yang kotor tadi menjadi udara
yang bersih kembali lalu dikeluarkan melalui celah yang lain untuk di lepaskan ke
udara bebas. Alat ini hanya membutuhkan sinar matahari untuk menggerakannya,
namun jika malam hari digunakan limbah kelapa sawit sebagai energi untuk
menggerakkan alat tersebut.
d. Pihak-pihak Terkait
Pencapaian dari gagasan kami ini tentu perlu dukungan dari berbagai
pihak, antara lain diperlukan teknisi dalam pembuatan alat ini sehingga alat dapat
diproduksi dalam jumlah yang memadai, selain itu dibutuhkan sukarelawan yang
dapat mengawasi kerja alat seperti warga-warga yang tinggal disekitar daerah
pemasangan alat tersebut. Terutama mahasiswa dan para generasi muda yang
diharapkan ide dan tenaganya untuk dapat berkontribusi dalam
5
mengimplementasikan alat ini agar dapat bekerja efektif dan efisien dalam
menjalankan fungsinya.
e. Langkah-langkah Strategis
2.
3.
4.
5.
6
Diperkirakan alat ini dapat menghisap udara sebesar volume tabung
penyimpan udara. Namun hal ini tidak menjadi kendala karena
pertukaran gas yang masuk dan keluar akan terjadi secara berkala
sehingga udara bisa dengan cepat dilakukan penghisapan dan
pengeluaran dalam bentuk udara bersih. Karena alat ini dapat
dikategorikan alat yang tidak terlalu kecil atau tidak terlalu besar, maka
jika ingin memadai fungsi hasilnya bisa diletakkan di setiap jarak 500
meter di pertengahan kota. Sehingga diperkirakan dibutuhkan sekitar 5
alat di setiap kotanya untuk diletakkan khususnya di pusat kota atau
daerah yang sangat tinggi kadar kabut asapnya.Selain itu, alat ini juga
diberi alat penunjang yaitu alat indikator pencemaran udara yang akan
dipasang pada beberapa jalan di tengah kota.
Survey Penempatan Alat
Survey penempatan alat ini harus dilakukan agar alat bisa diletakkan
dengan aman tanpa gangguan yang bisa merusak alat ini. Alat ini akan
diletakkan di pinggiran kota karena asap terutama sangat mengganggu
pengguna jalan atau orang-orang yang sedang beraktifitas di luar ruangan.
Pinggiran jalan yang dimaksud yaitu trotoar-trotoar yang sudah dibuatkan
lubang kecil sehingga alat itu menjadi berada dibawah tanah. Sehingga
tidak mengganggu jalan dan pengguna jalan, selain itu tidak terlalu
menarik perhatian bagi orang awam khususnya orang-orang yang tidak
bertanggungjawab yang sering merusak fasilitas umum.
Sosialisasi kepada para warga sekitar
Sebelum alat penghisap digunakan, dibutuhkan sosialisasi kepada warga
yang bertempat tinggal didekat tempat pemasangan alat tersebut.
Sosialisasi ini berisi tentang cara kerja alat ini beserta penggunaannya agar
tidak ada penyalahgunaan dalam pemakaiannya. Diharapkan setelah
mendapatkan sosialisasi ini, semua pihak terkait dapat bekerjasama
dengan baik, menjalankan peran sesuai dengan pembagian kerjanya, serta
dapat bersama-sama menjaga alat ini dengan sebaik-baiknya.
Monitoring Fungsi Kerja Alat
Kerja alat penghisap asap ini dipantau secara berkala oleh petugas yang
mengawasi alat ini. Petugas diantaranya yaitu pihak terkait yang sudah
diberi wewenang dan kepercayaan serta menguasai kemampuan dalam
melakukan fungsi perlakuan, perawatan, serta perbaikan jika suatu saat
terjadi kerusakan atau masalah pada alat yang menghambat fungsi kerja
dari alat tersebut.
Evaluasi
Setelah alat ini bekerja, akan dilakukan evaluasi kerja alat untuk
menentukan kelayakan alat. Jika hasil belum sesuai dengan harapan,
dibutuhkan perbaikan terhadap komponen alat tersebut. Pada point
7
evaluasi ini, dilakukan beberapa tahapan dalam prosesnya yaitu yang
pertama survey lapangan, memastikan keadaan alat dan lingkungan
tempat alat itu diletakkan secara langsung, lalu diadakan rapat mengenai
pemecahan masalah yang telah didapatkan setelah survey lapangan
sebelumnya, kemudian menjalankan solusi yang telah dirundingkan
bersama-sama dengan meminta persetujuan dari berbagai pihak apakah
penyelesaian masalah tersebut bisa diberlakukan atau tidak. Salah satu
hasil evaluasi yang kami peroleh yaitu karbon yang digunakan untuk
menyerap udara kotor ataupun kabut asap tersebut harus diganti dengan
karbon yang baru agar karbon tidak tersumbat oleh kotoran dan kinerja
karbon dalam menyerap kotoran tidak terhambat. Tetapi, penggantian
karbon tidak harus diganti secara berkala,tergantung pada kepekatan dari
kotoran atau asap tersebut. Apabila kotoran atau asap tersebut pekat,
maka karbon dapat diganti dalam kurun waktu kurang lebih seminggu
sekali.
8
KESIMPULAN
Alat penghisap asap ini diciptakan untuk mengatasi masalah kabut asap
yang terjadi daerah-daerah yang terkena bencana kabut asap khususnya di kota
Pekanbaru. Sehingga permasalahan yang ditimbulkan dari asap tersebut bisa
ditekan seminimal mungkin terutama untuk masalah kesehatan seperti ISPA,
asma, penyakit kulit, iritasi mata, dan lain sebagainya. Gagasan ini akan
diterapkan pada kota-kota yang sedang dilanda kabut asap khususnya kota
Pekanbaru. Alat ini mulai dipasang pada tempat-tempat yang mempunyai kadar
asap yang sangat tinggi dan mulai memasuki indikator sangat berbahaya dengan
pencapaian hasil penggunaan alat ini diperkirakan dapat menurunkan kadar asap
sekaligus mengurangi korban kabut asap dalam jangka waktu yang singkat.
Sehingga bisa menekan angka kematian khususnya pada bayi dan balita yang
sistem pernapasannya masih sangat lemah untuk dapat bertahan pada situasi dan
kondisi dengan kadar kabut asap tinggi yang dapat menyesakkan pernapasan
mereka.
9
DAFTAR PUSTAKA
Driau. 2015. Upaya Penanggulangan Bencana Asap di Riau. (Online)
(http://www.driau.com/2014/03/upaya-penanggulangan-bencana-asapdi.html,diakses pada 25 March 2014 pukul 22:11 WIB).
Frislidia.2015.Korban
asap
Riau
capai
44.871
orang.
(Online)
(http://www.antaranews.com/berita/520445/korban-asap-riau-capai44871-orang,diakses pada tanggal 28 September 2015 pukul 11:25
WIB).
Pandjaitan, L. B. 2015. Aktivis lingkungan ragukan upaya hukum kasus kabut
asap.(Online)(http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/09/1
50915_indonesia_sanksihukum_kabutasap,diakses pada tanggal 16
September 2015 pukul 23:59 WIB).
Rahayu,Iman.2005.Praktis Belajar Kimia.Jakarta:Visindo.
Rimadi,Luqman. 2015. Jokowi Cek Kabut Asap dan Kebakaran Hutan Sumatera.
(Online) (http://m.liputan 6.com/news/read/2335596/jokowi-cek-kabutasap-dan-kebakaran-hutan-sumatera-hari-ini,diakses 08 Oktober 2015
pukul 11.19 WIB).
Sigap News. 2015. Permasalahan Darurat Asap Oleh Pembakaran Hutan. (Online)
(http://www.sigapnews.id/2015/09/90-persen-permasalahan-daruratasap.html,diakses 14 September 2015 pukul 14.09 WIB).
Syukur,M. 2015. Kabut Asap Riau Bikin Pernapasan 61.017 Jiwa Terganggu.
(Online)
(http://m.liputan
6.com/news/read/2335095/kabut-asap-riau-
SMP
SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Waktu
Tempat
dan
1
2
3
D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Institusi
Penghargaan
Pemberi
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.
(Nama lengkap)
2.Biodata Ketua
A.Identitas Diri Ketua
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat, Tanggal Lahir
6 Email
7 Nomor Telepon/Hp
B.Riwayat Pendidikan
SD
SMP
-SMP Al Azhar
Nama Institusi
SD
Muhammadiyah Samarinda
-SMP
BSS
1 Samarinda
Malang
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009
-2009-2011
-2011-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
SMA
MA Negeri
Malang
IPA
2012-2015
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.
Malang,09 November 2015
SD
SMP
Nama Institusi
Kepatihan
06 SMP 12 Jember
Jember
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009
2009-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
SMA
SMA 2 Jember
IPA
2012-2015
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No
1
2
3
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.
(Diana Aulia R)
4.Biodata Anggota II
A.Identitas Diri Anggota II
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat, Tanggal Lahir
6 Email
7 Nomor Telepon/Hp
B.Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
-SDN
008
Balikpapan
Utara
-SDN
017
Balikpapan
Selatan
2003-2009
SMP
SMP
N
Balikpapan
2009-2012
SMA
SMA
N
Balikpapan
IPA
2012-2015
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis.
Malang,09 November 2015
NIM
:155070500111021
Program Studi
: Farmasi
Fakultas
: Kedokteran
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Gagasan Tertulis saya dengan judul
PASIR (Penghisap Asap Sumber Energi Terbarukan) sebagai Solusi Kabut Asap
di Kota Pekanbaruyang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dn
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya program yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Malang, 09 November 2015
Mengetahui
Yang Menyatakan
Dosen Pembimbing
Universitas Brawijaya
NIP:
NIM: 155070500111021