Kelompok 3
Nama Anggota :
Dosen Pembimbing :
PRODI D3 FARMASI
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Mahaesa atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebakaran
Hutan dan Lahan Berakibat Kabut Asap”.
Makalah ini menjelaskan tentang pengertian, kandungan pada asap, ukuran partikel
asap efek atau dampak yg ditimbulkan, cara mengatasi, cara pencegahan serta pengobatan
penyakit yang ditimbulkan dari kabut asap.
Kami mennydari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, untuk itu dari lubuk hati kami yang paling dalam memohon saran
dan kritik yang sifatnya membangun dan mendorong membuka pemahaman tentang kabut
asap, dampak serta pengobatan penyakit akibat kabut asap.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan selalu menginspirasi kita untuk
mendalami ilmu kesehatan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................................
A. Pengertian ........................................................................................................................
I. Pengobatan yang dapat dilakukan akibat dari dampak kabut asap ......................
Kesimpulan ....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebakaran hutan yang sering terjadi di Indonesia menimbulkan asap kabut
yang berdampak buruk tidak saja di wilayah Indonesia tetapi juga sampai ke negara
tetangga. Dampak buruk dari asap kabut tersebut terjadi pada sektor kesehatan dan
lingkungan, sektor ekonomi dan transportasi, serta menyebabkan pencemaran lintas
batas. Kebijakan strategis untuk memininalisir dampak tersebut dikaji dengan
pendekatan deskriptif analitis. Hasil kajian menunjukkan bahwa hal yang telah
dilakukan masih berupa upaya penanggulangan kebakaran hutan, belum banyak
berbentuk pencegahannya. Dengan demikian upaya dan kebijakan yang bersifat
preventif masih harus ditingkatkan termasuk upaya pelestarian lingkungan, penguatan
payung hukum, dan peran serta aktif dari pemerintah daerah.
B. TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
C. MANFAAT
Dengan mengetahui penyebab dan dampak dari kabut asap yang ditimbulkan
oleh kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, kita dapat mengupayakan solusi berupa
pencegahan dan penanganan pada saat terjadi bencana kabut asap maupun pasca
bencana.
BAB II
PEMBAHASAN
B. KANDUNGAN ASAP
Kabut asap merupakan campuran udara berupa partikel yang terjadi di
atmosfer. Partikel ini berbahaya bagi manusia dan hewan yang menghirupnya. Kabut
Asap yang terjadi di Indonesia didefinisikan David Glover (Dwi Wahyuni, 2011: 15)
sebagai pencemaran udara yang berasal dari kebakaran hutan dalam skala besar, Asap
merupakan perpaduan atau campuran karbon dioksida, air, zat, yang terdifusi di
udara, zat partikulat, hidrokarbon, zat kimia organic, nitrogen oksida dan mineral.
Ribuan komponen lainnya dapat ditemukan tersendiri dalam asap. Komposisi asap
tergantung dari banyak faktor, yakni jenis bahan pembakar, kelembaban, temperatur
api, kondisi angin,dan hal lain yang mempengaruhi cuaca, baik asap tersebut baru
atau lama.
Kabut menjadi masalah bagi banyak kota di dunia dan terus mengancam
lingkungan. Menurut Environmental Protection Agency (EPA) U.S.A., udara
berada dalam status bahaya karena problem kabut apabila asbut telah melewati
batas 80 bagian persejuta (parts per billion) (ppb) atau 0.5 ppm ozon (komponen
utama asbut), atau melebihi dari 53 ppb nitrogen dioksida atau 80 ppb partikel.
Asbut dalam keadaan berat merusak dan bahkan menyebabkan masalah
pernapasan bagi manusia, termasuk penyakit emphysema, bronchitis, dan asma.
Kejadian klinissering terjadi saat konsentrasi ozone levels sedang tinggi.
Di Indonesia, dampak dari adanya asbut terasa di wilayah-wilayah yang
berdekatan dengan lokasi kebakaran hutan. Masyarakat Riau yang lebih dari satu
minggu dilanda asbut akibat kebakaran hutan dan lahan terserang ISPA, bahkan
daya tahan fisik warga juga mulai menurun. Beberapa Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) di Dumai dipenuhi pasien terutama orangtua dan anak-
anak yang mengeluhkan batuk, pilek, dan suhu badan yang tinggi. Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Pekanbaru juga mengalami lonjakan pasien dengan
keluhan yang hampir sama. Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sejak awal
terjadinya asap kabut telah terjadi peningkatan pasien ISPA yang jumlahnya
mencapai 1095 pasien.
C. Pasca Bencana
1. Rehabilitasi
Rehabilitas adalah pemulihaan keadaan semula. Maksudnya pada permasalahan
disini yakni, dengan
melakukan perbaikan kepada lingkungan disekitar, seperti mengecek kondisi air
minum, kondisi masyarakat yang sakit, dan tetap menyediakan pelayanan kepada
masyarakat yang masih terkena dampak kabut asap.
2. Rekonstruksi
Rekonstruksi sebenarnya tidak jauh beda dengan Rehabilitasi, tetapi bedanya yakni
pengembalian kepada kondisi yang semula, yang akan dilaksanakan. Pada
permasalahn ini yakni, mengembalikan suasana kerja seperti semula, melakukan
Evaluasi, dan mengecek kembali persediaan
obat-obatan,masker.
Upaya Penanggulangan
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA