Anda di halaman 1dari 1

Program tb

Program pemberantasan TB terkait erat dengan program pencegahan TB melalui imunisasi BCG,
yang dikenal dengan Program Pemberantasan Tuberkulosis (TBC) dan BCG atau sering disebut sebagai
P2TBC/BCG. Penemuan pasien TB telah dimulai dengan pemeriksaan dahak dan masa pengobatan
berlangsung selama 1- 2 tahun.

Kombinasi obat

Di Indonesi terdapat dua macam bentuk obat OAT yaitu dalam bentuk obat kombinasi tetap (OAT-KDT)
atau disebut juga Fixed-Dose Combination (FDC) dan Kombipak (obat lepas. Obat antituberkulosis
bentuk kombinasi tetap terdiri dari dua macam, yaitu :

OAT-KDT berisi 4 macam obat (4KDT) : isoniazid, rifampicin, pirazinamid,dan ethambutol. Obat 4KDT ini
digunakan pada fase intensif.

OAT-KDT berisi 2 macam obat (2KDT) : Rifampicin dan isoniazid. Obat ini digunakan pada fase lanjutan.

Lama pemakaian

Obat-obat tersebut akan diberikan oleh dokter dengan dosis berdasarkan berat badan dan
diberikan sesuai dengan fase pengobatannya, yaitu fase intensif dan fase lanjutan. Fase intensif yaitu
selama 2 bulan pertama pengobatan dan fase lanjutan adalah 4 bulan selanjutnya. Kepatuhan dalam
penggunaan obat antituberkulosis merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam terapi TB. Bila pasien
tidak patuh menggunakan OAT maka dapat terjadi multidrug resistant tuberkulosis (MDR-TB) yaitu
penyakit TB yang sudah resisten atau tidak dapat diobati dengan berbagai obat antituberkulosis
sehingga memerlukan pemebrian antibiotik yang lebih kompleks.

Anda mungkin juga menyukai