Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KABUT ASAP YANG MENGGANGGU KESEHATAN MASYARAKAT

Disusun Oleh : Kelompok 7

Nama Kelompok : 1. Widiya Rulliya Putri PO.71.24.1.23.099

2. Meyin Refa Nisyah PO.71.24.1.23.084

3. Siti Anizah Rama Yanti PO.71.24.1.23.068

4. Dinda PO.71.24.1.23.083

5. Nurul Marsya Hidayah PO.71.24.1.23.052

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PALEMBANG 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Palembang, November 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...1
C. Tujuan…………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….3

A. Pengertian Kabut asap……………………………………………………………3


B. Kepentingan Memahami Kabut Asap…………………………………………....3
C. Dampak Kabut Asap……………………………………………………………..4
D. Pencegahan Kabut Asap…………………………………………………………6
E. Faktor Penyebab Kabut Asap……………………………………………………7
F. Peran Pemerintah dan Masyarakat Terhadap Kabut Asap……………………...8
G. Kesadaran Masyarakat…………………………………………………………..10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….12

A. Kesimpulan……………………………………………………………………...12
B. Saran…………………………………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….13

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kabut asap adalah fenomena di mana udara terisi partikel-partikel kecil seperti debu,
asap, atau uap air sehingga menyebabkan pengurangan jarak pandang. Kabut asap
dapat memiliki berbagai latar belakang, di antaranya:
1. Kebakaran Hutan: Salah satu penyebab utama kabut asap adalah kebakaran hutan.
Saat hutan terbakar, asap dan partikel-partikel yang dihasilkan dapat menyebar luas
dan menciptakan kabut asap di wilayah sekitarnya.

2. Polusi Udara: Polusi udara dari aktivitas manusia seperti kendaraan bermotor,
industri, dan pembakaran bahan bakar fosil juga dapat menjadi penyebab kabut asap.

3. Aktivitas Vulkanik: Letusan gunung berapi menghasilkan debu vulkanik dan asap
yang dapat menciptakan kabut asap yang ekstrem.

4. Cuaca Ekstrem: Beberapa kondisi cuaca ekstrem, seperti inversi termal di mana
udara dingin terperangkap di bawah udara hangat, dapat mengakibatkan kabut asap.

Kabut asap dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia, lingkungan, dan
transportasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab latar belakang kabut
asap dan upaya untuk mengurangi faktor-faktor yang menyebabkannya.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari Makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Kabut Asap?
2. Dampak dari kabut asap?
3. Faktor Penyebab dari Kabut asap?
4. Tindakan Pencegahan masyarakat terhadap kabut asap?
5. Peran Masyarakat dan Pemerintah terhadap kabut asap?

1
C. Tujuan
Adapun Tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Pemahaman: Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang mendalam tentang apa itu kabut asap, penyebabnya, dan bagaimana dampaknya
pada kesehatan masyarakat.

2. Kesadaran: Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat


tentang risiko yang ditimbulkan oleh kabut asap dan pentingnya tindakan pencegahan.

3. Edukasi: Makalah ini berusaha untuk mendidik masyarakat tentang langkah-


langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri mereka dari kabut asap, termasuk
penggunaan masker, pemantauan kualitas udara, dan tindakan perlindungan lainnya.

4. Menyoroti Peran Masyarakat: Tujuan makalah ini adalah merangsang peran aktif
masyarakat dalam mengatasi masalah kabut asap, seperti pelaporan sumber kabut
asap dan partisipasi dalam upaya gotong royong membersihkan lingkungan.

5. Mendukung Tindakan Pemerintah: Makalah ini dapat mendorong pemerintah untuk


mengambil tindakan yang lebih tegas dalam mengatasi kabut asap, termasuk
pengaturan yang lebih ketat dan pemantauan kualitas udara yang lebih baik.

6. Memotivasi Riset dan Inovasi: Makalah ini dapat merangsang penelitian lebih
lanjut dan inovasi dalam teknologi yang dapat membantu mengurangi risiko kabut
asap.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kabut Asap


Kabut asap adalah kondisi atmosfer di mana udara terisi dengan partikel-partikel kecil
seperti debu, asap, atau uap air hingga mengakibatkan pengurangan jarak pandang
yang signifikan. Kabut asap dapat membuat udara terlihat keruh atau berwarna keabu-
abuan dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan manusia, lingkungan, serta
transportasi. Kabut asap sering kali disebabkan oleh kebakaran hutan, polusi udara,
letusan gunung berapi, cuaca ekstrem, atau aktivitas lain yang menghasilkan partikel-
partikel tersebut di udara.

B. Kepentingan Memahami Kabut Asap


Memahami kabut asap memiliki banyak manfaat dan kepentingan, termasuk:
1. Kesehatan Masyarakat:Memahami kabut asap membantu individu dan komunitas
untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti mengenakan masker
pelindung, saat kondisi kabut asap muncul. Ini membantu melindungi kesehatan
pernapasan dan umumnya mengurangi dampak buruk pada kesehatan.

2. Pencegahan Dampak Lingkungan:Pengetahuan tentang penyebab kabut asap,


seperti kebakaran hutan, memungkinkan upaya pencegahan lebih baik, seperti
pemadaman api dini dan perlindungan hutan. Ini berkontribusi pada pelestarian
ekosistem dan satwa liar.

3. Keamanan Transportasi:Dengan memahami kabut asap dan bagaimana itu


memengaruhi visibilitas, pengemudi dapat mengambil langkah-langkah keamanan
saat berkendara di kondisi berisiko. Ini dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas.

4. Regulasi dan Kebijakan:Memahami masalah kabut asap diperlukan untuk


pembuatan kebijakan dan regulasi yang efektif dalam mengurangi polusi udara
dan memitigasi risiko kabut asap. Kepentingan ini relevan bagi pemerintah dan
lembaga pengatur lingkungan.

3
5. Kesadaran Lingkungan:Pemahaman tentang kabut asap dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang dampak dari aktivitas manusia terhadap
lingkungan. Hal ini dapat mendorong individu untuk berkontribusi pada
perlindungan lingkungan.

6. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:Pemahaman tentang kabut asap dapat


diintegrasikan dalam pendidikan dan kesadaran masyarakat. Ini membantu
generasi mendatang lebih sadar akan tantangan lingkungan dan tindakan yang
diperlukan untuk mengatasinya.

7. Penelitian dan Pengembangan: Memahami kabut asap juga mendukung penelitian


dan pengembangan teknologi untuk pemantauan dan mitigasi lebih baik terhadap
fenomena ini.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kabut asap, kita dapat lebih efektif
melindungi kesehatan dan lingkungan, serta mengurangi risiko yang terkait dengan
kondisi ini.

C. Dampak dari Kabut Asap


Kabut asap dapat memiliki berbagai dampak yang signifikan, termasuk:

1. Dampak Kesehatan: Kabut asap mengandung partikel-partikel mikroskopis yang


dapat masuk ke saluran pernapasan manusia. Ini dapat menyebabkan masalah
pernapasan seperti iritasi tenggorokan, batuk, asma, dan peningkatan risiko infeksi
pernapasan. Paparan jangka panjang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan
yang lebih serius.

2. Gangguan Kesehatan Mata: Partikel-partikel dalam kabut asap juga dapat


menyebabkan iritasi mata, merah, dan mata kering.

3. Gangguan Jarak Pandang:Kabut asap mengurangi jarak pandang, yang dapat


mengganggu transportasi darat, udara, dan laut. Ini dapat meningkatkan risiko
kecelakaan.

4
4. Kerusakan Lingkungan: Kabut asap dapat merusak hutan, ekosistem sungai, dan
lahan pertanian. Selain itu, dampak jangka panjangnya dapat menyebabkan
gangguan ekologi dan hilangnya biodiversitas.

5. Pengaruh Ekonomi: Kabut asap dapat berdampak pada sektor ekonomi seperti
pariwisata, pertanian, dan sektor lain yang bergantung pada cuaca dan lingkungan
yang sehat. Ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.

6. Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca:Kebakaran hutan yang menghasilkan kabut


asap juga dapat melepaskan karbon dioksida ke atmosfer, yang berkontribusi pada
pemanasan global dan perubahan iklim.

7. Dampak Psikologis: Kabut asap yang berkepanjangan dapat memiliki dampak


psikologis pada masyarakat, seperti stres, kecemasan, dan penurunan kualitas
hidup.

8. Kesehatan Hewan:Kabut asap juga dapat merusak kesehatan hewan, terutama


satwa liar yang hidup di hutan yang terpengaruh. Ini dapat mengancam populasi
dan kelangsungan hidup spesies-spesies tertentu.

Dampak kabut asap dapat bervariasi tergantung pada intensitas dan durasi kabut asap,
serta faktor-faktor lain seperti kondisi geografis dan pola angin. Oleh karena itu,
penting untuk memahami dampak ini dan mengambil tindakan pencegahan serta
mitigasi yang sesuai.

5
D. Pencegahan Kabut Asap
Pencegahan dari kabut asap adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk
mengurangi risiko dampak buruk kabut asap. Berikut adalah beberapa cara
pencegahan yang bisa dilakukan:

1. Menggunakan Masker Pelindung:Saat kondisi kabut asap terjadi, memakai masker


pelindung (N95 atau yang setara) dapat membantu mengurangi paparan partikel-
partikel berbahaya ke saluran pernapasan.

2. Menjaga Kebersihan Diri: Rajin mencuci tangan dan mandi setelah terpapar kabut
asap dapat membantu menghindari partikel-partikel asap yang menempel di kulit
dan pakaian.

3. Menghindari Aktivitas di Luar Ruangan:Jika kabut asap sangat tebal dan


berbahaya, hindari aktivitas di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan
seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan masalah pernapasan.

4. Menjaga Kualitas Udara di dalam Ruangan:Gunakan alat penjernih udara dalam


ruangan jika memungkinkan. Pastikan rumah Anda memiliki sistem ventilasi yang
baik.

5. Mengikuti Peringatan dan Saran Resmi: Ikuti petunjuk dan peringatan dari badan
lingkungan dan kesehatan resmi setempat. Mereka biasanya memberikan
informasi terkini tentang kualitas udara dan langkah-langkah yang harus diambil.

6. Pemadaman Kebakaran Hutan: Mendukung upaya pemadaman api dini dan


menghindari tindakan yang dapat memicu kebakaran hutan, seperti membuang
puntung rokok sembarangan.

7. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Kampanye kesadaran masyarakat tentang


penyebab dan dampak kabut asap dapat membantu mengurangi risiko aktivitas
yang memicu kabut asap, seperti pembakaran hutan ilegal atau polusi udara.

6
8. Menjaga Kondisi Kesehatan Pribadi: Individu dengan masalah pernapasan kronis
sebaiknya memantau dan merawat kesehatan mereka dengan baik, dan memiliki
rencana darurat kesehatan jika kabut asap memburuk.

9. Kebijakan Lingkungan dan Pengendalian Polusi:Mendukung kebijakan dan


regulasi lingkungan yang mengurangi emisi polusi udara dan penghijauan
lingkungan.

Pencegahan kabut asap adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan dan
lingkungan. Penting untuk selalu mengikuti informasi dan panduan resmi dari otoritas
setempat selama periode kabut asap.

E. Faktor Penyebab Kabut Asap


Kabut asap disebabkan oleh berbagai faktor, dan penyebabnya dapat bervariasi.
Beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kabut asap meliputi:

1. Kebakaran Hutan:Salah satu penyebab utama kabut asap adalah kebakaran hutan.
Ketika hutan terbakar, asap, debu, dan partikel lainnya terlempar ke udara,
menciptakan kondisi kabut asap di wilayah sekitarnya.

2. Polusi Udara: Polusi udara dari berbagai sumber, seperti emisi kendaraan
bermotor, industri, dan pembakaran bahan bakar fosil, dapat menjadi faktor
penyebab kabut asap. Partikel-partikel polutan ini dapat terakumulasi di atmosfer
dan mengurangi kualitas udara.

3. Aktivitas Vulkanik: Letusan gunung berapi dapat melepaskan debu vulkanik dan
asap ke atmosfer, menciptakan kabut asap di wilayah yang terkena dampaknya.

4. Cuaca Ekstrem: Beberapa kondisi cuaca ekstrem, seperti inversi termal di mana
udara dingin terperangkap di bawah udara hangat, dapat mengakibatkan kabut
asap. Ini sering terjadi di lembah atau daerah terpencil.

7
5. Aktivitas Manusia: Aktivitas manusia seperti pembakaran sampah terbuka,
pembukaan lahan dengan pembakaran, dan pembakaran hutan ilegal juga dapat
menyebabkan kabut asap.

6. Peledakan atau Ledakan Besar:Peledakan besar, baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja, seperti kecelakaan industri yang melibatkan bahan kimia
berbahaya, dapat menghasilkan kabut asap.

7. Pertanian dan Pemanenan Hutan: Praktek-praktek seperti pembakaran lahan


pertanian dan pemanenan hutan yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan
kabut asap.

8. Perubahan Iklim: Perubahan iklim yang mengakibatkan suhu yang lebih panas dan
kekeringan dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan kabut asap.

Pemahaman tentang faktor penyebab kabut asap penting untuk mengambil langkah-
langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat guna mengurangi risiko dan dampak
kabut asap.

F. Peran Pemerintah dan Masyarakat terhadap Kabut Asap


a. Peran Pemerintah
Pemerintah memiliki peran kunci dalam mengatasi kabut asap yang mengganggu
kesehatan masyarakat. Berikut beberapa peran yang dapat dilakukan oleh
pemerintah:
1. Pengaturan dan Penegakan Hukum: Pemerintah perlu membuat peraturan
yang ketat terkait dengan pencegahan dan pengendalian kabut asap, seperti
larangan pembakaran lahan ilegal dan hutan. Selain itu, mereka harus
menegakkan hukum tersebut untuk mencegah pelanggaran.
2. Monitoring Kualitas Udara: Pemerintah harus memiliki sistem pemantauan
kualitas udara yang efisien untuk mengukur tingkat polusi udara dan
memberikan peringatan dini kepada masyarakat jika tingkat polusi mencapai
tingkat yang berbahaya.

8
3. Evakuasi dan Perlindungan: Pemerintah harus memiliki rencana evakuasi yang
efektif dan menyediakan tempat perlindungan bagi masyarakat jika kabut asap
mencapai tingkat yang sangat berbahaya.
4. Kampanye Edukasi: Pemerintah perlu melakukan kampanye edukasi yang
terus-menerus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko
kesehatan yang ditimbulkan oleh kabut asap dan langkah-langkah yang harus
diambil untuk melindungi diri.
5. Kebijakan Lingkungan: Pemerintah seharusnya mengadopsi kebijakan
lingkungan yang berkelanjutan, seperti meningkatkan penggunaan energi
terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengelola lahan dengan
lebih baik untuk mencegah kebakaran hutan.
6. Kerjasama Regional dan Internasional: Kabut asap seringkali melintasi batas
negara, sehingga pemerintah perlu bekerja sama dengan negara-negara
tetangga dalam upaya bersama untuk mengatasi masalah ini.

Peran pemerintah sangat penting dalam melindungi kesehatan masyarakat dari


dampak kabut asap dan memastikan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

b. Peran Masyarakat
Peran masyarakat dalam mengatasi kabut asap yang mengganggu kesehatan
masyarakat sangat penting. Berikut beberapa peran yang bisa dimainkan oleh
masyarakat:

1. Kesadaran dan Pendidikan: Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang


bahaya kabut asap dan cara melindungi diri mereka. Kampanye edukasi dapat
membantu meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan yang ditimbulkan.

2. Pelaporan: Masyarakat seharusnya aktif dalam melaporkan sumber kabut asap,


seperti pembakaran lahan ilegal atau kebakaran hutan. Melaporkan sumber-
sumber ini dapat membantu pihak berwenang untuk mengambil tindakan lebih
cepat.

3. Penggunaan Masker dan Alat Pelindung: Masyarakat dapat menggunakan


masker dan peralatan pelindung lainnya ketika kabut asap mencapai tingkat
9
yang berbahaya untuk mengurangi risiko masuknya partikel berbahaya ke
dalam sistem pernapasan.

4. Menjaga Kesehatan: Masyarakat sebaiknya menjaga kesehatan mereka dengan


makan makanan bergizi, minum air yang cukup, dan menghindari aktivitas di
luar ruangan saat tingkat polusi udara tinggi.

5. Mendukung Kebijakan Perlindungan Lingkungan: Masyarakat dapat


mendukung kebijakan perlindungan lingkungan yang ketat untuk mengurangi
sumber-sumber polusi udara, seperti pembakaran lahan ilegal dan penggunaan
bahan bakar fosil.

6. Gotong Royong: Masyarakat dapat berpartisipasi dalam upaya gotong royong


untuk membersihkan lingkungan mereka dari sampah dan material berbahaya
yang dapat memperburuk kabut asap.

Peran aktif masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah kabut asap dan
melindungi kesehatan mereka serta lingkungan.

G. Kesadaran Masyarakat Terhadap Kabut Asap


Kesadaran masyarakat terhadap kabut asap adalah langkah Kesadaran masyarakat
terhadap kabut asap sangat penting untuk mengatasi masalah ini dengan lebih efektif.
Berikut adalah beberapa aspek penting terkait kesadaran masyarakat terhadap kabut
asap:

1. Pemahaman Tentang Dampak: Masyarakat perlu memahami dampak kesehatan,


lingkungan, dan ekonomi dari kabut asap. Informasi yang jelas dan edukasi
tentang bagaimana kabut asap dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka
penting untuk meningkatkan kesadaran.

2. Pencegahan: Kesadaran masyarakat terhadap langkah-langkah pencegahan seperti


tidak membakar sampah sembarangan, mendukung pemadaman kebakaran hutan
dini, dan menghindari tindakan yang dapat memicu kebakaran sangat penting.

10
3. Sumber Informasi: Masyarakat perlu tahu di mana mereka dapat mendapatkan
informasi terkini tentang kualitas udara dan peringatan kabut asap. Pemerintah
dan badan lingkungan perlu memastikan informasi ini tersedia dan mudah diakses.

4. Respons Darurat:* Masyarakat harus tahu bagaimana merespons situasi kabut


asap secara darurat, termasuk tindakan yang harus diambil untuk melindungi diri
dan keluarga mereka.

5. Partisipasi dalam Upaya Mitigasi:Kesadaran masyarakat juga mencakup


partisipasi aktif dalam upaya mitigasi, seperti mendukung kebijakan lingkungan
yang bertujuan mengurangi emisi polusi udara dan melindungi hutan.

6. Pemberdayaan Komunitas: Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kabut


asap juga dapat melibatkan pemberdayaan komunitas lokal untuk berpartisipasi
dalam pemantauan kualitas udara dan pemadaman kebakaran hutan.

7. Kampanye Kesadaran Masyarakat: Kampanye informasi dan kesadaran


masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah, LSM, dan kelompok
lingkungan dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kabut
asap.

8. Pendidikan dan Pelatihan: Meningkatkan pemahaman tentang kabut asap melalui


pendidikan dan pelatihan di sekolah dan komunitas dapat membantu menciptakan
generasi yang lebih sadar akan masalah ini.

Kesadaran masyarakat terhadap kabut asap adalah langkah awal yang kunci dalam
mengatasi masalah ini.Ketika masyarakat memahami pentingnya tindakan
pencegahan,mitigasi,dan respons yang tepat terhadap kabut asap, mereka dapat
berkontribusi pada upaya untuk mengurangi risiko dan dampak kabut asap.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari kabut asap adalah bahwa kabut asap dapat memiliki dampak
yang serius terhadap kesehatan manusia, lingkungan, dan ekonomi. Kabut asap
seringkali disebabkan oleh kebakaran hutan, aktivitas industri, atau faktor alam,
dan dapat menyebabkan polusi udara, gangguan pernapasan, serta kerusakan
lingkungan. Oleh karena itu, langkah-langkah pengendalian asap dan
perlindungan lingkungan sangat penting untuk mengurangi dampak negatifnya.

B. Saran
Beberapa saran untuk menghadapi kabut asap adalah:

1. Tetap di dalam ruangan: Saat kabut asap parah, hindari keluar rumah sebanyak
mungkin untuk melindungi diri dari polusi udara. Pastikan rumah Anda
memiliki filter udara yang baik.

2. Gunakan masker N95: Jika Anda harus beraktivitas di luar ruangan, kenakan
masker N95 atau masker wajah yang sesuai untuk melindungi paru-paru Anda
dari partikel-partikel berbahaya dalam kabut asap.

3. Jaga kesehatan pernapasan: Gunakan alat bantu pernapasan jika Anda


memiliki masalah pernapasan. Minum air yang cukup dan hindari merokok.

4. Informasi cuaca: Pantau perkembangan kabut asap dan peringatan cuaca dari
otoritas terkait untuk mengambil tindakan yang sesuai.

5. Batasi aktivitas fisik: Hindari aktivitas fisik berat saat kabut asap parah,
terutama jika Anda memiliki masalah pernapasan.

6. Lindungi mata: Gunakan kacamata atau kacamata hitam untuk melindungi


mata dari iritasi akibat kabut asap.

12
7. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor: Hindari mengemudi jika tidak perlu
untuk mengurangi emisi gas buang yang dapat memperburuk kabut asap.

8. Bergaya hidup sehat: Makan makanan bergizi, minum banyak air, dan hindari
alkohol dan makanan yang memicu peradangan untuk menjaga kesehatan
Anda selama periode kabut asap.

9. Ikuti petunjuk resmi: Ikuti panduan dan peringatan yang dikeluarkan oleh
otoritas kesehatan dan lingkungan setempat.

Penting untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan Anda ketika


menghadapi kabut asap yang dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda.

DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization (WHO). (2022). Ambient Air Pollution: A Global Assessment of
Exposure and Burden of Disease. [Rujukan: WHO Global Platform on Air Quality and
Health]

United States Environmental Protection Agency (EPA). (2022). Smoke-Ready Toolbox for
Wildfires and Other Smoke Incidents. [Rujukan: US EPA]

United Nations Environment Programme (UNEP). (2022). Air Pollution in Asia and the
Pacific: Science-Based Solutions for Clean Air. [Rujukan: UNEP]

Masyarakat Meteorologi Dunia (WMO). (2022). WMO Statement on the State of the Global
Climate in 2021. [Rujukan: WMO]

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). (2022). Wildfires and Smoke.
[Rujukan: CDC]

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (2022). Informasi Pusat


Meteorologi dan Geofisika. [Rujukan: BMKG]

13

Anda mungkin juga menyukai