4. Dinda PO.71.24.1.23.083
PALEMBANG 2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...1
C. Tujuan…………………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….3
A. Kesimpulan……………………………………………………………………...12
B. Saran…………………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….13
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabut asap adalah fenomena di mana udara terisi partikel-partikel kecil seperti debu,
asap, atau uap air sehingga menyebabkan pengurangan jarak pandang. Kabut asap
dapat memiliki berbagai latar belakang, di antaranya:
1. Kebakaran Hutan: Salah satu penyebab utama kabut asap adalah kebakaran hutan.
Saat hutan terbakar, asap dan partikel-partikel yang dihasilkan dapat menyebar luas
dan menciptakan kabut asap di wilayah sekitarnya.
2. Polusi Udara: Polusi udara dari aktivitas manusia seperti kendaraan bermotor,
industri, dan pembakaran bahan bakar fosil juga dapat menjadi penyebab kabut asap.
3. Aktivitas Vulkanik: Letusan gunung berapi menghasilkan debu vulkanik dan asap
yang dapat menciptakan kabut asap yang ekstrem.
4. Cuaca Ekstrem: Beberapa kondisi cuaca ekstrem, seperti inversi termal di mana
udara dingin terperangkap di bawah udara hangat, dapat mengakibatkan kabut asap.
Kabut asap dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia, lingkungan, dan
transportasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab latar belakang kabut
asap dan upaya untuk mengurangi faktor-faktor yang menyebabkannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari Makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Kabut Asap?
2. Dampak dari kabut asap?
3. Faktor Penyebab dari Kabut asap?
4. Tindakan Pencegahan masyarakat terhadap kabut asap?
5. Peran Masyarakat dan Pemerintah terhadap kabut asap?
1
C. Tujuan
Adapun Tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Pemahaman: Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang mendalam tentang apa itu kabut asap, penyebabnya, dan bagaimana dampaknya
pada kesehatan masyarakat.
4. Menyoroti Peran Masyarakat: Tujuan makalah ini adalah merangsang peran aktif
masyarakat dalam mengatasi masalah kabut asap, seperti pelaporan sumber kabut
asap dan partisipasi dalam upaya gotong royong membersihkan lingkungan.
6. Memotivasi Riset dan Inovasi: Makalah ini dapat merangsang penelitian lebih
lanjut dan inovasi dalam teknologi yang dapat membantu mengurangi risiko kabut
asap.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Kesadaran Lingkungan:Pemahaman tentang kabut asap dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang dampak dari aktivitas manusia terhadap
lingkungan. Hal ini dapat mendorong individu untuk berkontribusi pada
perlindungan lingkungan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kabut asap, kita dapat lebih efektif
melindungi kesehatan dan lingkungan, serta mengurangi risiko yang terkait dengan
kondisi ini.
4
4. Kerusakan Lingkungan: Kabut asap dapat merusak hutan, ekosistem sungai, dan
lahan pertanian. Selain itu, dampak jangka panjangnya dapat menyebabkan
gangguan ekologi dan hilangnya biodiversitas.
5. Pengaruh Ekonomi: Kabut asap dapat berdampak pada sektor ekonomi seperti
pariwisata, pertanian, dan sektor lain yang bergantung pada cuaca dan lingkungan
yang sehat. Ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Dampak kabut asap dapat bervariasi tergantung pada intensitas dan durasi kabut asap,
serta faktor-faktor lain seperti kondisi geografis dan pola angin. Oleh karena itu,
penting untuk memahami dampak ini dan mengambil tindakan pencegahan serta
mitigasi yang sesuai.
5
D. Pencegahan Kabut Asap
Pencegahan dari kabut asap adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk
mengurangi risiko dampak buruk kabut asap. Berikut adalah beberapa cara
pencegahan yang bisa dilakukan:
2. Menjaga Kebersihan Diri: Rajin mencuci tangan dan mandi setelah terpapar kabut
asap dapat membantu menghindari partikel-partikel asap yang menempel di kulit
dan pakaian.
5. Mengikuti Peringatan dan Saran Resmi: Ikuti petunjuk dan peringatan dari badan
lingkungan dan kesehatan resmi setempat. Mereka biasanya memberikan
informasi terkini tentang kualitas udara dan langkah-langkah yang harus diambil.
6
8. Menjaga Kondisi Kesehatan Pribadi: Individu dengan masalah pernapasan kronis
sebaiknya memantau dan merawat kesehatan mereka dengan baik, dan memiliki
rencana darurat kesehatan jika kabut asap memburuk.
Pencegahan kabut asap adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan dan
lingkungan. Penting untuk selalu mengikuti informasi dan panduan resmi dari otoritas
setempat selama periode kabut asap.
1. Kebakaran Hutan:Salah satu penyebab utama kabut asap adalah kebakaran hutan.
Ketika hutan terbakar, asap, debu, dan partikel lainnya terlempar ke udara,
menciptakan kondisi kabut asap di wilayah sekitarnya.
2. Polusi Udara: Polusi udara dari berbagai sumber, seperti emisi kendaraan
bermotor, industri, dan pembakaran bahan bakar fosil, dapat menjadi faktor
penyebab kabut asap. Partikel-partikel polutan ini dapat terakumulasi di atmosfer
dan mengurangi kualitas udara.
3. Aktivitas Vulkanik: Letusan gunung berapi dapat melepaskan debu vulkanik dan
asap ke atmosfer, menciptakan kabut asap di wilayah yang terkena dampaknya.
4. Cuaca Ekstrem: Beberapa kondisi cuaca ekstrem, seperti inversi termal di mana
udara dingin terperangkap di bawah udara hangat, dapat mengakibatkan kabut
asap. Ini sering terjadi di lembah atau daerah terpencil.
7
5. Aktivitas Manusia: Aktivitas manusia seperti pembakaran sampah terbuka,
pembukaan lahan dengan pembakaran, dan pembakaran hutan ilegal juga dapat
menyebabkan kabut asap.
6. Peledakan atau Ledakan Besar:Peledakan besar, baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja, seperti kecelakaan industri yang melibatkan bahan kimia
berbahaya, dapat menghasilkan kabut asap.
8. Perubahan Iklim: Perubahan iklim yang mengakibatkan suhu yang lebih panas dan
kekeringan dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan kabut asap.
Pemahaman tentang faktor penyebab kabut asap penting untuk mengambil langkah-
langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat guna mengurangi risiko dan dampak
kabut asap.
8
3. Evakuasi dan Perlindungan: Pemerintah harus memiliki rencana evakuasi yang
efektif dan menyediakan tempat perlindungan bagi masyarakat jika kabut asap
mencapai tingkat yang sangat berbahaya.
4. Kampanye Edukasi: Pemerintah perlu melakukan kampanye edukasi yang
terus-menerus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko
kesehatan yang ditimbulkan oleh kabut asap dan langkah-langkah yang harus
diambil untuk melindungi diri.
5. Kebijakan Lingkungan: Pemerintah seharusnya mengadopsi kebijakan
lingkungan yang berkelanjutan, seperti meningkatkan penggunaan energi
terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengelola lahan dengan
lebih baik untuk mencegah kebakaran hutan.
6. Kerjasama Regional dan Internasional: Kabut asap seringkali melintasi batas
negara, sehingga pemerintah perlu bekerja sama dengan negara-negara
tetangga dalam upaya bersama untuk mengatasi masalah ini.
b. Peran Masyarakat
Peran masyarakat dalam mengatasi kabut asap yang mengganggu kesehatan
masyarakat sangat penting. Berikut beberapa peran yang bisa dimainkan oleh
masyarakat:
Peran aktif masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah kabut asap dan
melindungi kesehatan mereka serta lingkungan.
10
3. Sumber Informasi: Masyarakat perlu tahu di mana mereka dapat mendapatkan
informasi terkini tentang kualitas udara dan peringatan kabut asap. Pemerintah
dan badan lingkungan perlu memastikan informasi ini tersedia dan mudah diakses.
Kesadaran masyarakat terhadap kabut asap adalah langkah awal yang kunci dalam
mengatasi masalah ini.Ketika masyarakat memahami pentingnya tindakan
pencegahan,mitigasi,dan respons yang tepat terhadap kabut asap, mereka dapat
berkontribusi pada upaya untuk mengurangi risiko dan dampak kabut asap.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari kabut asap adalah bahwa kabut asap dapat memiliki dampak
yang serius terhadap kesehatan manusia, lingkungan, dan ekonomi. Kabut asap
seringkali disebabkan oleh kebakaran hutan, aktivitas industri, atau faktor alam,
dan dapat menyebabkan polusi udara, gangguan pernapasan, serta kerusakan
lingkungan. Oleh karena itu, langkah-langkah pengendalian asap dan
perlindungan lingkungan sangat penting untuk mengurangi dampak negatifnya.
B. Saran
Beberapa saran untuk menghadapi kabut asap adalah:
1. Tetap di dalam ruangan: Saat kabut asap parah, hindari keluar rumah sebanyak
mungkin untuk melindungi diri dari polusi udara. Pastikan rumah Anda
memiliki filter udara yang baik.
2. Gunakan masker N95: Jika Anda harus beraktivitas di luar ruangan, kenakan
masker N95 atau masker wajah yang sesuai untuk melindungi paru-paru Anda
dari partikel-partikel berbahaya dalam kabut asap.
4. Informasi cuaca: Pantau perkembangan kabut asap dan peringatan cuaca dari
otoritas terkait untuk mengambil tindakan yang sesuai.
5. Batasi aktivitas fisik: Hindari aktivitas fisik berat saat kabut asap parah,
terutama jika Anda memiliki masalah pernapasan.
12
7. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor: Hindari mengemudi jika tidak perlu
untuk mengurangi emisi gas buang yang dapat memperburuk kabut asap.
8. Bergaya hidup sehat: Makan makanan bergizi, minum banyak air, dan hindari
alkohol dan makanan yang memicu peradangan untuk menjaga kesehatan
Anda selama periode kabut asap.
9. Ikuti petunjuk resmi: Ikuti panduan dan peringatan yang dikeluarkan oleh
otoritas kesehatan dan lingkungan setempat.
DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization (WHO). (2022). Ambient Air Pollution: A Global Assessment of
Exposure and Burden of Disease. [Rujukan: WHO Global Platform on Air Quality and
Health]
United States Environmental Protection Agency (EPA). (2022). Smoke-Ready Toolbox for
Wildfires and Other Smoke Incidents. [Rujukan: US EPA]
United Nations Environment Programme (UNEP). (2022). Air Pollution in Asia and the
Pacific: Science-Based Solutions for Clean Air. [Rujukan: UNEP]
Masyarakat Meteorologi Dunia (WMO). (2022). WMO Statement on the State of the Global
Climate in 2021. [Rujukan: WMO]
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). (2022). Wildfires and Smoke.
[Rujukan: CDC]
13