Anda di halaman 1dari 28

KARYA TULIS ILMIAH

DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN


MASYARAKAT DI PERKOTAAN

Disusun Oleh :
MUHAMMAD KHOIRUL ABDUL GHOFAR
NISN : 3056473790
Kelas : XII MIPA 1

MADRASAH ALIYAH MANBAIL FUTUH


Beji – Jenu – Tuban
Tahun Pelajaran 2023 / 2024
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul “DAMPAK PENCEMARAN UDARA


TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DIPERKOTAAN” ini diajukan
sebagai tugas akhir Kelas XII MA Manbail Futuh dan dinyatakan mendapat
persetujuan sebagai karya tulis ilmiah yang disusun oleh :

Nama lengkap : MUHAMMAD KHOIRUL ABDUL GHOFAR


NISN : 3056473790
Kelas : XII MIPA 1

Disetujui : Tuban
Pada tanggal : 2024

Pembimbing Penulis

MOCH. ULIL ABSHOR, S. pd. M. pd M. KHOIRUL ABDUL GHOFAR

Mengetahui :

Kepala MA Manbail Futuh

ARIFUDDIN, S.Pd.I, M.Pd

iii
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP


MORAL REMAJA

Yang Disusun dan Dipertahankan Oleh:


MUHAMMAD KHOIRUL ABDUL GHOFAR
NISN : 3056473790
Kelas : XII MIPA 1

Telah Dipertahankan Didepan Penguji


Pada Tanggal 2024
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Susunan Tim Penguji

Penguji I Penguji II

BAGUS SUJADTMIKO, S.E, M.S.A SAMSUL MA'ARIF S. pd

Mengesahkan :
Kepala MA Manbail Futuh

iv
ARIFUDDIN, S.Pd.I, M.Pd

v
Kata pengantar

Alhamdulillah, puja dan puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah, penulis akhirnya bisa
menyelesaikan penulisan KTI yang berjudul "DAMPAK PENCEMARAN
UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DI PERKOTAAN".
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW. keluarga, sahabat, serta unat muslim yabg mengikuti ajarannya
hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan KTI ini penulis banyak mengalami hambatan, namun


berkat bantuan, bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak, akhirnya KTI ini
dapat terselesaikan dengan baik, sehingga dengan penuh kerendahan hati dan rasa
hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Arifuddin, S.pd.i, M.pd. selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah


Manbail Futuh
2. Bapak Muhammad Ulil Abshor, S.pd.i, selaku pembimbing dalam
penulisan karya tulis ilmiah.
3. Ibu Siti Farichah, S.pd. selaku wali kelas 12 IPA 1.
4. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan kepada
penulis. Sehingga dapat menyelesaikan penulisan KTi ini.
5. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikanya penulisan
karya tulis ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena
itu segala kritikan dan saran yang membangun akan menyempurnakan penulisan
karya tulis ini. Serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Penuis

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencemaran udara merupakan suatu kondisi di mana udara tercampur dengan
berbagai substansi atau partikel yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan lingkungan. Penyebab utama pencemaran udara melibatkan emisi
berbagai polutan ke atmosfer, yang dapat berasal dari sumber alamiah maupun
aktivitas manusia. Beberapa sumber utama pencemaran udara melibatkan
pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas alam, untuk
keperluan transportasi, industri, dan pembangkit listrik. Emisi dari kendaraan
bermotor, pabrik, dan proses industri seringkali mengandung senyawa seperti
sulfur dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan partikel-partikel halus
yang dapat mencemari udara. Selain itu, aktivitas alam seperti letusan gunung
berapi, kebakaran hutan, dan debu dari tanah atau gurun juga dapat menyumbang
pada pencemaran udara. Polutan udara dapat menyebar melalui udara dan
berdampak jauh dari sumbernya, menciptakan masalah kesehatan, lingkungan,
dan iklim.

Dampak dari pencemaran udara melibatkan risiko terhadap kesehatan manusia,


seperti gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan gangguan sistem kekebalan
tubuh. Pencemaran udara juga dapat merusak ekosistem dan menyebabkan
perubahan iklim dengan meningkatkan jumlah gas rumah kaca di atmosfer. Upaya
untuk mengatasi pencemaran udara melibatkan regulasi ketat terhadap emisi
industri, pengembangan teknologi bersih, promosi transportasi berkelanjutan, dan
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kualitas udara. Ini merupakan
tantangan global yang membutuhkan kerjasama internasional untuk mencapai
udara bersih dan sehat bagi semua.
vii
Perubahan iklim yang diakibatkan oleh pencemaran udara dapat memicu
bencana alam, seperti banjir, kekeringan, dan kenaikan permukaan air laut. Pada
tingkat mikro, pencemaran udara juga dapat menyebabkan masalah kesehatan
masyarakat, terutama di daerah perkotaan dengan tingkat polusi tinggi.
Peningkatan jumlah penyakit pernapasan, alergi, dan masalah kulit sering kali
terkait dengan paparan polutan udara. Upaya global untuk mengatasi pencemaran
udara termasuk perjanjian internasional seperti Protokol Kyoto dan Perjanjian
Paris, yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
Selain itu, pengembangan teknologi ramah lingkungan, penggunaan energi
terbarukan, dan kampanye kesadaran publik menjadi kunci dalam menghadapi
tantangan pencemaran udara ini.

Pentingnya menjaga kualitas udara sebagai bagian dari tanggung jawab


bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan global tidak
dapat diabaikan. Kerjasama antar negara, sektor industri, dan masyarakat menjadi
kunci untuk mencapai udara bersih dan lingkungan yang berkelanjutan.

Pencemaran udara juga tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga memiliki dampak
jangka panjang yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Partikel-partikel
berbahaya dalam udara, seperti PM2.5 dan PM10, dapat dengan mudah masuk ke
saluran pernapasan manusia, menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit paru-
paru, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Anak-anak, lansia, dan individu
dengan kondisi kesehatan yang sudah ada menjadi lebih rentan terhadap dampak
negatif pencemaran udara. Polusi jangka panjang dapat meningkatkan risiko
penyakit kardiovaskular, memengaruhi perkembangan anak-anak, dan
memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada. Peningkatan polutan udara di
perkotaan tidak hanya memengaruhi kesehatan manusia, tetapi juga memberikan
dampak negatif terhadap lingkungan secara keseluruhan. Pencemaran udara dapat
merusak ekosistem, mengurangi kualitas tanah dan air, serta memengaruhi
keberagaman hayati.

viii
Peningkatan emisi gas rumah kaca sebagai hasil dari pencemaran udara juga
berkontribusi pada perubahan iklim global. Perubahan iklim ini dapat
menyebabkan fenomena ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan kenaikan suhu
global, yang semuanya memiliki implikasi serius terhadap kehidupan di
perkotaan. Selain itu, dampak ekonomi pencemaran udara juga perlu diperhatikan.
Biaya pengobatan dan perawatan kesehatan akibat penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran udara dapat memberikan beban ekonomi yang signifikan bagi
masyarakat dan sistem kesehatan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami
latar belakang masalah pencemaran udara di perkotaan agar langkah-langkah
preventif dan pemulihan yang efektif dapat diambil. Upaya untuk mengurangi
emisi polutan udara, memperkuat regulasi lingkungan, dan meningkatkan
kesadaran masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan perkotaan
yang sehat dan berkelanjutan.

Dengan memahami latar belakang yang komprehensif ini, dapat diambil


langkah-langkah holistik untuk mengurangi pencemaran udara, melindungi
kesehatan masyarakat, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan mengurangi
dampak ekonomi yang merugikan. Langkah-langkah ini harus melibatkan
partisipasi aktif dari pemerintah, industri, dan masyarakat secara keseluruhan.
Dari latar belakang tersebut penulis sangat tertarik untuk membahas lebih dalam
tentang polusi udara yang ada diperkotaan. Sehingga penulis memberi judul pada
penulisan karya tulis ini dengan judul “Dampak Pencemaran Udara terhadap
Kesehatan Masyarakat di Perkotaan"

A. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?


2. Apa sajakah faktor yang menyebabkan pencemaran udara?

ix
3. Apa dampak pencemaran udara terhadap kesehatan masyarakat di
perkotaan?
4. Bagaimana cara mencegah dan meminimalisir pencemaran udara?

B. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui maksud dari pencemaran udara


2. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan penyemaran udara
3. Untuk mengetahui dampak pencemaran udara terhadap kesehatan
masyarakat diperkotaan
4. Untuk mengetahui cara mencegah dan meminimlisir pencemaran udara

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak
properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun
kegiatan manusia1. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas,
radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global. Pencemaran udara di dalam ruangan dapat
mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di
ruang terbuka.

1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara
x
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar
sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung
dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari
pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-
pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah
sebuah contoh dari pencemaran udara sekumder.

Sedangkan secara umum, pengertian pencemaran udara merujuk pada suatu


keadaan dimana terdapat substansi fisik, biologi, atau kimia di lapisan udara Bumi
(atau di atmosfer) yang jumlahnya membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia
serta makhluk hidup lainnya. Menurut Wisnu Arya, pengertian pencemaran udara
adalah campuran berbagai macam gas yang tidak tetap sehingga gas-gas tersebut
mengganggu kehidupan2. Suatu zat atau gas dalam hal ini disebut sebagai polutan
jika jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada waktu yang tidak tepat, dan
berada di tempat yang tidak tepat. Dikutip dari buku Pencemaran Udara dan Emisi
Gas Rumah Kaca oleh Saidal Siburian, MM, MMar, pencemaran udara dapat
diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu pencemaran primer dan pencemaran
sekunder.

Pencemaran primer adalah zat polutan yang timbul secara langsung dari sumber
pencemaran udara, sedangkan pencemaran sekunder adalah substansi polutan
yang terbentuk atas reaksi polutan primer. Pengertian lainnya dikemukakan
Chambers, pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau
kimia ke udara lingkungan normal dalam jumlah tertentu. Dalam hal ini, jumlah
polutan dapat dideteksi, diukur, dan dihitung manusia serta mampu memberikan
efek tidak hanya pada manusia, tetapi juga binatang dan vegetasi.

Menurut Encyclopaedia Britannica, polusi udara merupakan pelepasan


sejumlah gas, benda padat dan terbelah halus ke atmosfer dan tersebar melebihi
2
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6994289/pencemaran-udara-pengertian-penyebab-
dampak-dan-contohnya
xi
kapasitas alami lingkungan untuk menyerapnya. Sedangkan, bila melihat
pengertian dari National Geographic, polusi adalah campuran partikel serta gas
yang bisa mencapai konsentrasi berbahaya, entah di luar atau di dalam ruangan.
Polutan yang menyebabkan polusi ini seperti metana, jelaga, asap, jamur, serbuk
dan lainnya3.

Polusi disebabkan karena partikel padat, cair serta gas tertentu dan tersuspensi
dalam udara. Partikel ini disebut dengan aerosol. Partikel ini bisa berasal dari
berbagai macam sumber. Tidak sedikit aerosol yang masuk dalam atmosfer saat
aktivitas pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi hingga
kayu.

B. Faktor-faktor yang Menyebabkan Pencemaran Udara

Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu terkait
dengan manusia. Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya
pencemaran udara. Pun manusia pula yang merasakan dampak terburuk dari
terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan
lingkungan, berupa penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur
berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi4. Unsur-unsur berbahaya yang
masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa karbon monoksida (CO), Nitrogen
dioksida (No2), chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon
(HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon Diaoksida (CO2). Unsur-unsur
tersebut bisa disebut juga sebagai polutan atau jenis-jenis bahan pencemar udara.
Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang menjadikan terjadinya pencemaran
udara bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Penyebab
pencemaran udara dari faktor alam contohnya adalah aktifitas gunung berapi yang

3
https://mutucertification.com/pengertian-pencemaran-udara-dan-contoh/
4
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/sumber-penyebab-dan-pencemaran-
udara-48
xii
mengeluarkan abu dan gas vulkanik, kebakaran hutan, dan kegiatan
mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas.
Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala
aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara
lain :

1. Pembakaran; Pembakaran adalah suatu runutan reaksi kimia antara


suatu bahan bakar dan suatu oksidan, disertai dengan produksi panas yang
kadang disertai cahaya dalam bentuk pendar atau api.Dalam suatu reaksi
pembakaran lengkap, suatu senyawa bereaksi dengan zat pengoksidasi,
dan produknya adalah senyawa dari tiap elemen dalam bahan
bakar dengan zat pengoksidasi5. Semisal pembakaran sampah, pembakaran
pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri.
Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas
(CO dan NO).
2. Proses peleburan; Peleburan adalah proses reduksi bijih sehingga menjadi
logam unsur yang dapat digunakan berbagai macam zat seperti karbid,
hidrogen, logam aktif atau dengan cara elektrolisis. Pemilihan zat
pereduksi ini tergantung dari kereaktifan masing-masing zat. Makin aktif
logam makin sukar direduksi, sehingga diperlukan pereduksi yang lebih
kuat. Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik,
aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.
3. Pertambangan dan penggalian; Pertambangan, menurut Undang-Undang
Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU
No. 4/2009) adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan,
serta kegiatan pascatambang. Penggalian, adalah proses menggunakan
beberapa alat seperti cakar , tangan , perkakas manual atau alat berat,
untuk mengeluarkan material dari permukaan padat, biasanya tanah , pasir

5
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembakaran_(kimia)
xiii
atau batu di permukaan bumi . Penggalian sebenarnya merupakan
kombinasi dari dua proses, yang pertama adalah pemecahan
atau pemotongan permukaan, dan yang kedua adalah pemindahan dan
relokasi material yang ditemukan di sana. Dalam situasi penggalian
sederhana, hal ini dapat dilakukan dalam satu gerakan, dengan alat
penggali digunakan untuk memecahkan permukaan dan segera
melemparkan material menjauh dari lubang atau struktur lain yang sedang
digali. Polutan yang dihasilkan terutama adalah debu.
4. Proses pengolahan dan pemanasan; pengertian pengolahan adalah suatu
proses yang dilakukan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk
yang lebih bernilai dan lebih bermanfaat6. Semisal proses pengolahan
makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi
asap, debu, dan bau.
5. Pembuangan limbah; Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang
berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik.
Air limbah industri maupun rumah tangga (domestik) apabila tidak
dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan
baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas
H2S yang menimbulkan bau busuk.
6. Proses kimia; Dalam pengertian ilmiah, proses kimia adalah metode atau
cara mengubah satu atau lebih bahan kimia atau senyawa kimia. Proses
kimia tersebut dapat terjadi dengan sendirinya atau disebabkan oleh
kekuatan luar, dan melibatkan semacam reaksi kimia . Dalam pengertian
"rekayasa", proses kimia adalah metode yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam manufaktur atau pada skala industri (lihatProses industri)
untuk mengubah komposisi bahan kimia atau bahan, biasanya
menggunakan teknologi serupa atau terkait. untuk yang digunakan
dipabrik kimia atau industri kimia7. Semisal pada pemurnian minyak bumi,

6
https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-pengolahan-dan-fungsinya-dalam-
berbagai-bidang-215gnl2Isx8
7
https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Chemical_process?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
xiv
pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan
umunya berupa debu, uap dan gas.
7. Proses pembangunan; proses pembangunan yang dimaksud disisni adalah
proses pembangunan fisik, bukan pembangunan non fisik. Semisal
pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya.
Proses pembangunan fisik adalah pembangunan yang dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat atau pembangunan yang tampak oleh mata8.

Berikut adalah bebrapa contoh proses pembangunan fisik:

a. Pembangunan infrastruktur : Pembangunan infrastruktur meliputi jalan,


jembatan, bkitara, dan lain-lain

b. Pembangunan sarana dan prasarana : Sarana dan prasarana yang


dibangun meliputi gedung, pasar, sekolah, rumah ibadah, dan Puskesmas

c. Pembangunan fasilitas publik : Pembangunan fasilitas publik seperti


pembangunan jalan-jalan, pembangunan stasiun kereta, dan pembangunan
bkitara

d. Pembangunan ekonomi lokal : Pembangunan ekonomi lokal meliputi


pengembangan potensi ekonomi lokal dan pemanfaatan sumber daya alam
dan lingkungan secara berkelanjutan

Proses pembangunan fisik meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan


pengawasa. Pemerintah daerah yang berfungsi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas pembangunan sarana dan
prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan
sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Polutan yang
dihasilkan seperti asap dan debu.

8
Siregar. M, “PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA TERHADAP PEMBANGUNAN DESA”, Vol.4 No.4 (April
2020), 61.
xv
8. Proses percobaan atom atau nuklir; Atom adalah bagian yang sangat kecil
dari segala sesuatu di alam semesta, yang terdiri atas inti atom serta
elektron-elektron yang mengelilingi inti atom. Inti atom terdiri atas
neutron dan proton9. Sedangkan nuklir adalah sesuatu yang berhubungan
dengan atau menggunakan inti atau energi (tenaga) atom. Proses
percobaan atom atau nuklir adalah suatu proses yang dilakukan untuk
menguji coba daya ledak dari bom atom ataupun nuklir. Polutan yang
dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif.
9. Pembangkit listrik; Pembangkit listrik yang masih menggunakan bahan
bakar berupa gas, batu bara, atau minyak bumi akan menghasilkan zat-zat
berbahaya, seperti karbon dioksida, nitrogenoksida, partikulat, dan
sulfurdioksida, yang dapat mencemari udara. Lama-kelamaan, zat-zat
berbahaya tersebut akan menyebabkan pemanasan global10.
10. Kendaraan bermotor; Zat-zat yang dihasilkan dari pembakaran kendaraan
bermotor, seperti karbonmonoksida, nitrogenoksida, dan volatil, dapat
mencemari udara dan merusak lapisan ozon.
11. Pabrik; Asap yang dikeluarkan melalui cerobong-cerobong asap pabrik
mengandung zat polutan yang sangat berbahaya, seperti hidrokarbon dan
karbonmonoksida.
12. Aktivitas rumah tangga; aktivitas rumah tangga juga turut menjadi
penyebab udara tercemar. Memasak dengan menggunakan kayu bakar,
membakar sampah, menggunakan AC dan hair dryer, serta mengecat
rumah, dapat mengahsilakn zat polutan yang sangat mengganggu.
13. Sampah; Timbunan sampah yang membusuk akan mengeluarkan bau
busuk, menyengat, dan tidak sedap. Jika dibiarkan, bau ini akan
mencemari udara.
14. Pertaniam; Di dalam dunia pertanian, pasti tidak lepas dari penggunaan
insektisida, pestisida, dan pupuk kimia. Padahal, ketiga benda tersebut
mengandung zat-zat kimia berbahaya, seperti ammonia, yang dapat
mencemari udara, tanah, dan air.
9
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Atom
10
https://dlh.semarangkota.go.id/penyebab-terjadinya-pencemaran-udara/
xvi
15. Penebangan liar; Penebangan liar yang semakin marak terjadi membuat
hutan menjadi rusak dan gundul. Sisa-sisa dari penambangan berupa daun
dan ranting kering menjadi benda yang mudah terbakar sehingga
menimbulkan asap yang mencemari udara. Selain itu, fungsi hutan sebagai
paru-paru dunia tidak dapat bekerja dengan baik

Pada awal pembahasan sudah dituliskan bahwa manusia menjadi penyebab


utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara. Belum lagi jika kebakaran
hutan, sebagai salah satu penyebab polusi udara terbesar, dimasukkan sebagai
pencemaran udara yang disebabkan oleh manusia. Karena tidak dapat dipungkiri
bahwa sebagian besar kebakaran hutan dan lahan sengaja dilakukan oleh manusia.
Ada juga bebrapa faktor yang menjadi penyebab pencemaran udara yang
disebabkan oleh alam, berikut perincianya;

1. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, akan
menimbulkan asap yang pekat. Selain dapat mencemari udara, asap tersebut juga
dapat mengganggu kesehatan, seperti sesak napas.11

2. Letusan gunung berapi


Saat meletus, gunung berapi mengeluarkan abu vulkanik, gas beracun, pasir,
dan material berbahaya lainnya. Hasil letusan tersebut akan mencemari udara dan
dapat mengganggu kesehatan.

Selain letusan gunung berapi dan kebakaran hutan, ada beberapa faktor alam lain
yang dapat menyebabkan pencemaran udara. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Debu dan partikel alami: Debu dan partikel alami seperti debu gurun, serbuk
sari, dan partikel mineral dapat menjadi sumber pencemaran udara. Angin
kencang dapat mengangkat partikel-partikel ini ke udara dan menyebarkannya ke
lingkungan sekitarnya.
11
https://dlh.semarangkota.go.id/penyebab-terjadinya-pencemaran-udara/
xvii
2. Gas alami: Beberapa gas alami seperti metana dan radon dapat menyebabkan
pencemaran udara. Metana adalah gas rumah kaca yang dihasilkan oleh proses
alami seperti dekomposisi organik di rawa-rawa dan pencernaan hewan. Radon
adalah gas radioaktif yang berasal dari tanah dan batuan tertentu.

3. Polutan alami: Beberapa polutan alami seperti belerang dioksida (SO2) dan
nitrogen dioksida (NO2) dapat dihasilkan oleh aktivitas geologis seperti letusan
gunung berapi dan aktivitas vulkanik. Polutan ini dapat mencemari udara dan
berdampak negatif pada kualitas udara.

4. Kabut asap alami: Kabut asap alami, juga dikenal sebagai kabut asap vulkanik,
terjadi ketika letusan gunung berapi mengeluarkan gas dan partikel ke atmosfer.
Kabut asap ini dapat mencemari udara dan menyebabkan masalah kesehatan serta
gangguan pada lalu lintas udara.

Meskipun faktor-faktor alam ini dapat menyebabkan pencemaran udara, penting


untuk diingat bahwa aktivitas manusia juga merupakan penyebab utama
pencemaran udara di dunia saat ini.

C. Dampak Pencemaran Udara terhadap Kesehatan Masyarakat di


Perkotaan

Setelah mengetahui pengertian dan beberapa faktor penting yang menyebabkan


pencemaran udara, penting juga untuk mengetahui dampak pencemaranya
terhadap alam dan manusia terutama terhadap kesehatan masyarakat di perkotaan.
Pencemaran udara di perkotaan memiliki dampak serius terhadap kesehatan
masyarakat. Beberapa dampak negatifnya termasuk gangguan saluran pernafasan,
penyakit jantung, kanker, gangguan reproduksi, hipertensi, serta risiko kesehatan

xviii
lainnya12. Dari segi kesehatan, polusi udara atau pencemaran udara dapat
berakibat pada terganggunya kesehatan bagi manusia. Mengutip dari Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Provinsi Banten, berikut daftar
dampak polusi udara pada kesehatan:

1. Menimbulkan bibit penyakit


Udara kotor mengandung zat-zat yang berbahaya, mulai dari zat-zat kimia, debu
hingga membawa bibit-bibit penyakit. Penyakit yang isebabkan oleh polusi udara,
antara lain seperti sesak napas, asma, dan tidak menutup kemungkinan
menyebabkan terjadinya kanker13.

2. Membuat mata merah dan iritasi


Debu dari polusi udara dapat masuk ke dalam mata, sehingga bisa membuat mata
menjadi merah dan mengganggu penglihatan. Untuk bisa menjaga mata agar tak
terkena debu atau kotoran, saat melakukan perjalanan, sebaiknya mengenakan
kacamata jalan dan setelah itu mencuci muka jika sudah sampai di tempat tujuan.

3. Kulit gatal-gatal dan bersisik


Debu dari polusi udara dapat menempel pada kulit dan bisa menimbulkan
beberapa macam gejala, sehingga kulit menjadi terasa gatal dan juga bersisik.
Usahakan, untuk tetap mandi secara teratur setiap hari, sehingga kulit tetap bersih,
terawat dan sehat.

4. Iritasi pada saluran pernapasan


Banyaknya debu-debu yang kotor dan dihirup sangat tidak baik untuk kesehatan
manusia. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka bisa menyebabkan
pergerakan silia yang berubah menjadi lambat, bahkan tidak menutup
kemungkinan bisa terhenti, sehingga tidak bisa membersihkan saluran pernapasan.

12
https://p2ptm.kemkes.go.id/subdit-penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/dampak-pencemaran-
udara-polusi-udara-terhadap-penyakit-hipertensi
13
https://news.detik.com/berita/d-6748718/dampak-dampak-polusi-udara-bagi-kesehatan-dan-
lingkungan
xix
5. Gangguan pada pernapasan
Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan
lain-lain bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, dan
kanker paru-paru. Selain itu, pencemaran udara juga bisa berakhir pada
berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia, sehingga membahayakan
kesehatan14. Udara kotor yang mengandung karbondioksida dan gas beracun
lainnya sangat berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Udara kotor yang
masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan juga bisa menyebabkan
terjadinya infeksi saluran pernapasan akut, seperti contohnya asma dan juga
bronkitis. Tidak menutup kemungkinan, apabila kita terkena udara yang tercemar
secara terus-menerus, maka bisa berakibat sangat fatal, hingga ke kanker paru-
paru

6. Mengganggu tumbuh kembang anak


Di dalam udara kotor ada kandungan timbal, yang apabila masuk ke dalam saluran
pernapasan anak, akan berdampak sangat berbahaya. Bisa menyebabkan
terjadinya penghambatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sementara pada orang dewasa, timbal dapat mempengaruhi sistem reproduksi atau
kesuburan.15

7. Mengurangi jarak pkitang


Hal ini bisa terjadi jika polusi udara terjadi dengan tebal. Jika asap terjadi dengan
tebal, maka bisa mengganggu penglihatan, yang secara otomatis bisa mengurangi
jarak pkitang. Jika jarak pkitang berkurang, salah satu solusinya adalah berjalan
lebih hati-hati atau lebih pelan-pelan untuk menghindari dari yang adanya
tabrakan atau kecelakaan. Bahkan, tidak hanya kita sebagai manusia saja
terganggu, aktivitas bkitara juga terganggu bahkan bisa menimbulkan delay
terhadap beberapa keberangkatan.

14
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/tinggal-di-perkotaan-ketahui-dulu-dampak-
pencemaran-udara-ini/
15
https://news.detik.com/berita/d-6748718/dampak-dampak-polusi-udara-bagi-kesehatan-dan-
lingkungan
xx
8. Gangguan pada sistem reproduksi
Polusi udara juga bisa mengganggu sistem reproduksi. Bahkan, tidak menutup
kemungkinan juga, tak hanya sistem reproduksi yang terganggu, melainkan
beberapa organ lain seperti ginjal dan jantung juga bisa terkena.

Terdapat juga bebrapa penyakit berbahaya yang disebabkan oleh pencemaran


udara seperti menggangu jalan oksigen yang ada dalam darah, memicu keguguran
dan autisme rningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, dan masih banyak lagi.
Lebih jelasnya berikut penjabaran penyakit-penyakit berbahaya yang disebabkan
oleh pencemaran udara:

1. Pernapasan Jadi Terganggu


Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan
lain-lain bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, dan
kanker paru-paru. Selain itu, pencemaran udara juga bisa berakhir pada
berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia, sehingga membahayakan
kesehatan16.

2. Mengganggu Jalannya Oksigen yang Ada dalam Darah


Bukan hanya saluran pernapasan, sistem peredaran darah juga dapat terganggu
karena akibat polusi udara. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida (CO) yang
jumlahnya sangat banyak sehingga membuat kadar protein inflamasi dan jumlah
kekentalan darah bertambah. Itulah yang memicu radang pembuluh darah yang
bisa mengakibatkan penyakit kardiovaskular.

3. Memicu Keguguran dan Autisme

16
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/tinggal-di-perkotaan-ketahui-dulu-dampak-
pencemaran-udara-ini/
xxi
Bagi ibu hamil, polusi udara juga sangat membahayakan diri dan janinnya.
Dampak pencemaran udara bagi ibu hamil bisa memicu peradangan di seluruh
tubuhnya dan memicu kelahiran prematur. Sementara untuk janin, keadaan ini
dapat mengakibatkan keguguran, asma untuk anaknya kelak, dan memicu
autisme.

4. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular


Pencemaran udara dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular
seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke. Partikel-partikel
berbahaya dalam udara dapat merusak sistem peredaran darah dan memicu
peradangan pada dinding pembuluh darah.

5. Gangguan pada Sistem Pernapasan Kronis


Paparan jangka panjang terhadap pencemaran udara dapat menyebabkan
gangguan pernapasan kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan
asma. Partikel-partikel dan bahan kimia beracun dalam udara dapat merusak paru-
paru dan saluran pernapasan.

6. Pengaruh Terhadap Fungsi Otak dan Kognitif


Pencemaran udara juga dapat berdampak negatif pada fungsi otak dan kognitif.
Paparan bahan kimia berbahaya dalam udara dapat memengaruhi fungsi saraf dan
kognitif, serta meningkatkan risiko gangguan seperti demensia.

7. Peningkatan Risiko Kanker


Beberapa polutan udara, terutama polutan udara dalam bentuk partikel
ultrafine, telah terkait dengan peningkatan risiko kanker paru-paru dan kanker
lainnya. Polutan ini dapat merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker.

8. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

xxii
Paparan polusi udara dapat merusak sistem kekebalan tubuh, melemahkan
kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Hal ini dapat membuat
individu lebih rentan terhadap penyakit menular.

9. Dampak pada Kesehatan Mental


Pencemaran udara juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Lingkungan
yang tercemar udara dapat menyebabkan stres, gangguan tidur, dan berkontribusi
terhadap masalah kesejahteraan mental seperti kecemasan dan depresi.

Dengan memahami dampak-dampak ini, penting untuk meningkatkan


kesadaran akan perlunya menjaga kualitas udara bersih dan mengurangi emisi
polutan di perkotaan. Tapi perlu dicatat bahwa pencemaran udara bukan hanya
berdampak pada manusia, pencemaran udara juga berdampak pada lingkungan,
berikut sedikit penjabaran dampak pencemaran udara terhadap lingkungan;

1. Hujan asam
Pencemaran udara dapat menyebabkan hujan asam, yang merusak tanaman,
hutan, dan badan air, membuat udara tidak cocok untuk bebrapa ikan dan satwa
liar17.

2. Pemanasan global
Polutan yang terlepas ke atsmosfer dari polisi udara merupakan kontributor
signifikan terhadap pemanasan global dan perubahan iklim, yang memiliki
dampak luas, termasuk naiknya permukaan udara laut, bencana alamy ang lebih
sering dan intens, serta gangguan terhadap ekosistem dan keanekaragaman
hayati18.

3. Merusak tatanan ekosisitem

17
https://news.detik.com/berita/d-6748718/dampak-dampak-polusi-udara-bagi-kesehatan-dan-
lingkungan
18
https://www.stikessalsabila.ac.id/bahaya-polusi-udara-bagi-kesehatan-dan-lingkungan/
xxiii
Pencemaran udara dapat membunuh aneka ragam satwa dan hayati. Sehingga
dapat mnimbulkan kematian terhadap satwa dan keanekaragaman hayati. Hal ini
dapat menggangu keseimbangan ekosisitem alam.

D. Cara Mencegah dan Meminimalisir Pencemaran Udara

Udara adalah unsur yang sangat penting untuk kehidupan seluruh makhluk
hidup, baik manusia, hewan dan tumbuhan. Maka dari itu, makhluk hidup
membutuhkan udara yang bersih. Udara yang bersih adalah udara yang
mengandung banyak manfaat dan terbebas dari partikel-partikel padat seperti
debu. Pencemaran udara bukanlah masalah yang mudah untuk diatasi. Namun,
kita bisa berkontribusi dalam mengatasi pencemaran udara dengan cara berikut:

1. Mengurangi penggunaan bahan bakar yang sulit terurai; Beberapa tahun ke


belakang, manusia mulai menyadari bahaya sampah terhadap lingkungan. Sampah
kaleng, plastik dan kaca membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Cara
sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah mengurangi pembelian
produk fast fashion, membawa kantong belanja sendiri, membawa tempat makan
dan minum sendiri, serta kurangi penggunaan sedotan plastik atau kayu19.

2. Menggunakan kendaran ramah lingkungan; Asap knalpot kendaraan bermotor


adalah salah satu penyebab terbesar polusi udara. Apalagi di kota-kota besar yang
dipadati kendaraan setiap hari. Maka dari itu, dianjurkan untuk memilih kendaran
yang ramah lingkungan dengan bahan bakar listrik atau tenaga surya. Bila perlu,
Kita bisa menggunakan sepeda.

3. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor; Kendaraan ramah lingkungan


memang masih sulit didapatkan. Sebagai gantinya, kurangi penggunaan kendaraan
bermotor pribadi dan biasakan memakai kendaraan umum. Tidak hanya
19
https://www.detik.com/bali/berita/d-6424426/10-cara-mengatasi-pencemaran-udara-dan-
pencegahannya
xxiv
mengurangi polusi udara, namun juga mengurangi kemacetan. Jika jarak yang
ditempuh lumayan dekat, tidak ada salahnya berjalan kaki.

4. Jangan membakar sampah; Pembakaran sampah secara terbuka sebenarnya


sudah diatur dalam UU no.18 tahun 2008 yang ditegaskan bahwa masyarakat
harus mengelola sampah dengan sistem kumpul-pilah-olah. Namun, masih banyak
orang-orang yang tetap membakar sampah, karena membakar sampah adalah cara
paling mudah untuk menghilangkan sampah. Apalagi di wilayah yang sistem
pengelolaan sampahnya kurang memadai. Maka dari itu, melakukan reduce-reuse-
recycle adalah cara paling tepat untuk mengurangi sampah.

5. Mengunakan produk ramah lingkungan; Salah satu cara sederhana mengurangi


polusi udara adalah menggunakan green product atau produk ramah lingkungan.
Green product tidak berbahaya terhadap lingkungan, baik saat proses produksi
atau saat mengkonsumsinya. Pilihlah produk yang bertuliskan organic, eco-
labelling atau no animal testing.

6. Menanam pohon; Daripada membakar hutan, lebih baik kita perbanyak


menanam pohon. Pepohonan dapat meningkatkan kualitas udara secara langsung
dan tidak langsung. Pohon akan membersihkan udara dari polutan berbahaya dan
menghasilkan oksigen. Langkah kecil yang dapat Kita lakukan adalah menanam
pohon di pekarangan rumah Kita.

7. Tidak membakar hutan; Kebakaran hutan memang lebih sering terjadi karena
faktor alam, seperti sambaran petir, musim kemarau, atau letusan gunung berapi.
Namun, musibah ini juga bisa terjadi karena ulah manusia yang tidak bertanggung
jawab. Maka dari itu, manusia perlu mengurangi pembukaan lahan dengan cara
dibakar serta perburuan hewan menggunakan senapan api.

8. Mengurangi penggunaan energi di rumah; Mengurangi penggunaan energi


memang tidak secara langsung menjadi solusi mengatasi pencemaran udara.
Namun, hal ini pada gilirannya mengurangi kebutuhan produksi energi dari
sumber yang dapat menciptakan polusi udara. Beberapa peralatan rumahan yang
xxv
menjadi sumber polusi udara, yaitu kompor gas, oven, mesin cuci, AC, dan
peralatan rumah tangga lain yang membutuhkan listrik agar bisa menjalankan
fungsinya20.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat berkontribusi dalam upaya


mencegah dan meminimalkan polusi udara.

20
https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-cara-sederhana-dan-efektif-mengatasi-pencemaran-
udara
xxvi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan seblumnya dapat disimpulan bahwa dampak pencemaran


udara sangat bepengaruh terhadap lingkungan dan manusia. Banyak penyakit
yang disebabkan oleh udara yang tercemar. Secara menyeluruh, pencemaran
udara di perkotaan menjadi tantangan serius yang mempengaruhi kesehatan
masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Sumber utama pencemaran, termasuk
emisi kendaraan, industri, dan aktivitas perkotaan, menciptakan risiko penyakit
pernapasan dan masalah kesehatan lainnya. Dampaknya juga merambah ke
lingkungan, menyebabkan kerusakan ekosistem dan kontribusi terhadap
perubahan iklim. Solusi holistik diperlukan, melibatkan pengelolaan emisi,
promosi teknologi bersih, peraturan yang ketat, dan kesadaran masyarakat.
Langkah-langkah preventif dan intervensi yang efektif harus diambil untuk
mengurangi dampak negatifnya. Edukasi publik tentang perilaku berkelanjutan
menjadi kunci untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya kolektif ini esensial untuk mencapai udara yang lebih bersih, kesehatan
masyarakat yang optimal, dan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan.

Pencemaran udara di perkotaan bukan hanya mengancam kesehatan manusia,


tetapi juga menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan. Upaya kolektif
dalam mengurangi emisi, mempromosikan teknologi bersih, dan meningkatkan
regulasi menjadi esensial untuk mencapai udara yang lebih bersih dan kesehatan
masyarakat yang optimal. Edukasi publik tentang perilaku berkelanjutan juga
perlu ditingkatkan agar kesadaran terhadap masalah ini dapat menciptakan
perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

Penulis selalu mengharapkan kesempurnaan dalam setiap penulisannya, tetapi


setiap perbuatan dan tulisan tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan adalah milik
xxvii
tuhan semata. Maka penulis harap para pembaca bisa memberikan saran dan
kritik untuk memperbaiki penulisan karya tulis ini.

Saran untuk pembaca;

Cintailah alam dan tubuh kita, dengan cara merawat dan menjaganya. Terutama
dalam menjaga udara agar tidak tercemar dan tidak membawa berbagai masalah
kesehatan dan tercemarnya lingkungan.

Saran untuk masyarakat;

Semua kesehatan bisa dijaga dimulai dari diri masing-masing. Kesadaran dalam
menjaga alam lah yang akan berdampak positif bagi diri kita sendiri.

xxviii
DAFTAR PUSTAKA

.
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/sumber-penyebab-dan-
pencemaran-udara-48

https://dlh.semarangkota.go.id/penyebab-terjadinya-pencemaran-udara/
https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Chemical_process?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Atom

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara

https://id.wikipedia.org/wiki/Pembakaran_(kimia)

https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-pengolahan-dan-
fungsinya-dalam-berbagai-bidang-215gnl2Isx8
https://mutucertification.com/pengertian-pencemaran-udara-dan-contoh/

https://news.detik.com/berita/d-6748718/dampak-dampak-polusi-udara-bagi-
kesehatan-dan-lingkungan

https://p2ptm.kemkes.go.id/subdit-penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/dampak-
pencemaran-udara-polusi-udara-terhadap-penyakit-hipertensi

https://www.detik.com/bali/berita/d-6424426/10-cara-mengatasi-pencemaran-
udara-dan-pencegahannya
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6994289/pencemaran-udara-pengertian-
penyebab-dampak-dan-contohnya

https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-cara-sederhana-dan-efektif-mengatasi-
pencemaran-udara
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/tinggal-di-perkotaan-ketahui-dulu-
dampak-pencemaran-udara-ini/
https://www.stikessalsabila.ac.id/bahaya-polusi-udara-bagi-kesehatan-dan-
lingkungan/
Siregar. M, “PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, DAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA TERHADAP PEMBANGUNAN DESA”, Vol.4 No.4 (April 2020),
61

xxix

Anda mungkin juga menyukai