Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS TINGKAT POLUSI

UDARA TERHADAP KESAHATAN


MASYARAKAT
Karya Tulis

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Sekolah

Disusun oleh :

CHAIRUNISA HARYANA

1920.1.185

PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SMA MUHAMMADIYAH 8 CIPUTAT

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat rahmat-Nya karya tulis berjudul “Analasis Polusi Udara Terhadap

Kesehatan Masyarakat” dapat di selesaikan dengan tepat waktu.

Karya tulis ini susun diajukan sebagai salah satu syarat mengkuti ujian

sekolah. Dalam penyusunan karya tulis ini, saya mendapatkan banyak bantuan,

masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui

kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak yang

membantu menyusun karya tulis ini, baik bantuan secara langsung maupun tidak

langsung, diantaranya:

1. Kepala SMA muhammadiyah 8 Ciputat Bapak Hafis Umar, SE

2. Ibu Neno Irmawati, S.Pd Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum

3. Ibu Rabea Emira Chaery, S.Ds pembimbing Karya Tulis ini.

4. Ibu Devita Moudy Larasati,M.Pd Wali kelas XII IPS 2

5. Bapak, Ibu guru, staff dan karyawan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

6. Orang Tua tercinta yang sudah memberikan dorongan dan semangat

baik moral maupun material.

7. Pihak – pihak yang telah membantu memberikan sumber materi dan

referensi.

ii
8. Siswa – siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat khususnya kelas XII

dan adik – adik kelas pada umumnya selalu memberi semangat pada

kami

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

saya khususnya, saya mohon maaf apabila dalam penyusunan karya tulis ini.

Masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan

saran dan kritik dari pembaca yang sifat kontruksi demi kesempurnaan karya tulis

ini. Saya penulis mengucapkan Terima kasih.

Ciputat, 13 Desember 2021

Penulis,

Chairunisa Haryana

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : ANALISIS TINGKAT POLUSI TERHADAP


KESEHATAN MASYARAKAT
Penyusun : Chairunisa Haryana 1920.1.185

Tempat : SMA MUHAMMADIYAH 8 CIPUTAT

JL. Dewi Sartika Gg. Nangka No. 4 Cimanggis, Ciputat

Ciputat – Tangerang Selatan

Hari : ____________________, Tanggal : ____________________

Disetujui Oleh ;

Penguji, Pembimbing,

Rabea Emira Chaery, S.Ds M.Fajar Hadi Prawiro, S.Pd


NBM : NBM : 121 9354

Disahkan oleh ; Diketaui oleh ;

iv
Kepala SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, Wali Kelas,

Hafis Umar, SE Devita Moudy Larasati, M.Pd


NBM : 859 624 NBM : 1326506
HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan rahmat Allah yang Maha Pengsasih Lagi Maha Penyayang.

Dengan ini kami mempersembahkan Karya ini untuk guru – guru kami, yang telah

memberikan kasih sayang tak terhingga sehingga kami dapat melakukan yang

terbaik seperti sekarang ini. Teman – teman sekolah kami yang bersedia

mendukung dan memberikan masukan – masukan serta kritikan yang

membangun. Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian dikemudian hari dan

memberikan balasan yang setimpal dalam segala hal, Amiin. Kami persembahkan

karya tulis ini untuk orang – orang yang saya sayangi.

v
DAFTAR ISI

vi
vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman menimbulkan peningkatan aktifitas industri dan

transportasi. Hal ini memicu timbulnya pencemaran udara (polusi udara) yang

berdampak pada kesehatan, terutama di wilayah industri dan kota - kota besar.

Pencemaran udara memiliki dampak terhadap kesehatan diantaranya adalah

gangguan saluran pernapasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh,

gangguan reproduksi dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

Menurut Wardhana (1995), udara bersih yang dihirup hewan dan

manusia merupakan gas yang tidak tampak, tidak berbau, tidak berwarna,

maupun berasa. Meskipun demikian, udara yang benar – benar bersih sulit

didapatkan terutama di kota besar yang banyak terdapat industri dan lalu lintas

yang padat. Udara yang mengandung zat pencemar dalam hal ini disebut udara

tercemar. Udara yang tercemar tersebut dapat merusak lingkungan dan

kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan berarti berkurangnya daya dukung

alam terhadap kehidupan yang pada akhirnya akan mengurangi kualitas hidup

manusia secara keseluruhan.

Sumber pencemaran udara yang utama adalah berasal dari transportasi

terutama kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar yang

mengandung zat pencemar, 60% dari pencemar yang dihasilkan terdiri dari

1
2

karbon monoksida sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon. Kendaraan bermotor

ini merupakan pencemar bergerak yang menghasilkan pencemar CO,

Hidrokarbon yang tidak terbakar sempurna, Nox, Xox dan partikel logam

berat seperti Be,Pb,Cr,Hg,Ni,Nn. Bahan tambahan bertimbal pada premium

dan premis terdiri atas cairan anti letupan, yang dimaksudkan untuk dapat

mengurangi letupan selama proses pemantapan dan pembakaran didalam

mesin, sumber pencemar yang lainnya adalah pembakaran, proses industri,

pembuangan limbah (fardiaz, 1992 ).

Hasketh dan ahmad dalam Purnomohadi (1995), mengatakan beberapa

daerah perkotaan, kendaraan bermotor menghasilkan 85% dari seluruh

pencemaran udara yang terjadi. Tsalv dan Zapryanov (1985) mengatakan,

52% pencemaran udara timbal sebagai salah satu bahan adiktif terhadap

lingkungan. Jumlah timbal yang di tambahkan kedalam bensin berbeda-beda

tiap negara, di indonesia setiap liter bensin premium yang dijual dengan nilai

oktana 87 dan bensin super dengan nilai oktana 98 mengandung 0,70 – 0,80g

senyawa tetraetil dan tetrametil, berarti sebanyak 0,56-0,63g senyawa timbal

(Pb) akan di lepaskan ke udara untuk setiap liter bensin yang di manfaatkan

(Rustiawan, 1994).

Sumber pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber

diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari industry, pembangkit

listrik dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas

kendaraan bermotor dan transportasi laut.


3

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian polusi?

2. Apa pengertian polusi udara?

3. Apa penyebab terjadinya polusi udara?

4. Bagaimana dampak polusi udara terhadap masyarakat?

5. Bagaimana cara menanggulangi atau mengurangi polusi udara?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi dari polusi.

2. Mengetahui definisi dari polusi udara.

3. Mengetahui apa penyebab polusi udara.

4. Mengetahui apa dampak polusi udara terhadap masyarakat.

5. Mengetahui bagaimana cara menanggulangi atau mengurangi polusi udara.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan diguankan pada karya tulis ini yaitu menggunakan

metode kajian pustaka dengan cara mencari data dari berbagai sumber seperti

buku, jurnal, dan internet.


4

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, sistematika yang digunakan penulis secara garis

besar adalah :

BAB I: PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penuisan, metode

penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II: PEMBAHASAN

Berisi tentang pengertian polusi dan polusi udara, pejelesan dari penyebab

terjadinya polusi udara, dampak polusi udara terhadap masyarakat, dan cara

menanggulangi atau mengurangi polusi udara.

BAB II: PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan pembahasan-pembahasan

sebelumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Polusi

Polusi adalah kondisi ketika senyawa kimia atau energi masuk ke

lingkungan yang menyebabkan bahaya bagi kesehatan manusia dan merusak

sistem ekologi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) polusi

diartikan sebagai pengotoran atau pencemaran. Pengotoran yang dimaksud

bisa terjadi di air, udara, dan di tempat lainnya.

Melihat dari definisi di KBBI, maka polusi bisa disebut juga

pencemaran. Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982, pencemaran

lingkungan merupakan memasukkan makhluk hidup, zat, energy, atau

komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan

akibat kegiatan manusia dan proses alam. Pencemaran udara terdiri dari

campuran berbagai macam gas dan didominasi oleh gas nitrogen (N).

Campuran gas dan zat tersebut secara alamiah masuk ke dalam udara melalui

proses seperti gas hasil pembusukan, debu akibat erosi dan serbuk tepung sari

yang terbawa angin. Menurut Sunu (2001), udara adalah atsmosfer yang ada

di sekeliling bumi yang fungsinya sangat penting untuk kehidupan di muka

bumi ini, dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernafas, karbon dioksida

(CO2) untuk proses fotosintesis oleh klorofil daun, dan ozon (O3) untuk

menahan sinar ultraviolet dari matahari.

5
6

2.2 Pengertian Polusi Udara

Polusi udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih

substansi kimia, fisika, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang

membahayakan. Berbahaya kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,

mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Polusi udara

merupakan salah satu jenis dari pencemaran lingungan hidup selain

pencemaran tanah, pencemaran air, dan lain-lainnya.

Pencemaran udara adalah perusakan terhadap kualitas udara.

Kerusakan kualitas ini disebabkan oleh berbagai sumber, baik sumber biologis

maupun non biologis. Polusi udara dapat bersumber dari berbagai macam,

antara lain: asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah industri, limbah

rumah tangga dan lain-lain.

Pengetian pencemaran udara menurut peraturan pemerintah RI Nomor

41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran udara adalah masuknya atau

dimasukannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh

kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebakan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya berbeda dengan

proses alamiah, kegiatan manusia yang menghasilkan zat berlebih kemudian

masuk ke dalam udara mengakibatkan beban berat sehingga udara tidak dapat

memenuhi fungsinya lagi.

Sektor transportasi memegang peran yang sangat besar dalam

pencemaran udara. Di kota-kota besar. Kontribusi gas kendaraan bermotor


7

sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sementara kontribusi gas

buang dari ceorobong asap dari industri hanya berkisar 10-15%, dan sisanya

berasal dari sumber pembakaran lain seperti rumah tangga, pembakaran

sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain (BPLH DKI Jakarta 2013).

Menurut Chambers (1976) da Masters (1991), yang dimaksud dengan

pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia

ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga

dapat dideteksi oleh manusia (atau dapat dihitung dan diukur) serta dapat

memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi, dan material (Mukono,

2000).

Menurut UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat, energi atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan atau

aktivitas manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai

tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak

berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Rusaknya atau semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatu

daerah juga dapat memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Semakin

banyak kendaraan bermotor dan alat-alat industri yang mengeluarkan gas yang

mencemarkan lingkungan akan semakin parah pula pencemaran udara yang

terjadi. Untuk itu diperlukan peran serta pemerintah, pengusaha dan


8

masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang

terjadi.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar

sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan

langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah

contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari

pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk

dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam

smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan

rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi

udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global,

perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.

Pencemaran udara dibagi menjadi dua yaitu pencemaran udara luar

ruangan dan pencemaran udara dalam ruang. Pencemaran udara dalam ruang,

walaupun tidak berhubungan langsung dengan emisi global, namun sangat

penting untuk menentukan keterpajanan seseorang. Di daerah perkotaan, isu

mengenai pencemaran udara dalam ruang berkembang pesat meningkat

sebagian besar masyarakat menghabiskan waktunya lebih banyak di dalam

ruangan terutama dalam ruang kerja perkantoran dan industri (Kusnoputranto,

2000).
9

Berdasarkan sumbernya, polusi udara dalam ruang dibagi menjadi

enam kelompok, yaitu (Kusnoputranto, 2002):

a. Polusi dalam rungan (bahan-bahan sintesis dan beberapa bahan

alamiah yang digunakan sebagai perabotan rumah tangga seperti

karpet, busa, pelapis dinding, furniture, dan lain-lain).

b. Pembakaran bahan bakar (pembakaran bahan bakar dalam rumah

yang digunakan untuk memasak dan pemanas ruangan

menghasilkan nitrogen oksida, karbon monoksida, sulfur dioksida,

hidrokarbon, partikulat).

c. Gas-gas toksik yang terlepas ke dalam ruangan yang berasal dari

dalam tanah (radon).

d. Produk konsumsi, seperti pengkilap perabot, perekat, kosmetik,

pestisida/insektisida.

e. Asap tembakau

f. Mikroorganisme

2.3 Penyebab Terjadinya Polusi Udara

Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu

terkait dengan manusia. Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar

terjadinya pencemaran udara. Manusia pula yang merasakan dampak terburuk

dari terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara merupakan salah satu


10

kerusakan lingkungan, berupa pada penurunan kualitas udara karena

masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa

karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), chlorofluocarbon (CFC),

unsur-unsur tersebut bisa disebut juga sebagai polutan atau jenis-jenis bahan

pencemaran udara. Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang menjadikan

terjadinya pencemaran udara bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan

faktor manusia. Penyebab pencemaran udara dari faktor adalah alam

contohnya adalah aktifitas gunung berapi yang mengeluarkan abu dan gas

vulkanik, kebakaran hutan, dan kegiatan mikroorganisme. Polutan yang

dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas.

Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan

segala aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia dapat menghasilkan polutan

antara lain: pembakaran; semisal pembakaran sampah, pembakaran pada

kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan

yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan

NO). Proses peleburan: semisal proses peleburan baja, pembuatan soda,

semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi asap, debu, grit,

uap dan gas. Pertambangan dan penggalian: polutan yang dihasilkan terutama

debu. Proses pengolahan dan pemanasan: semisal proses pengolahan

makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Pembuangan limbah: baik limbah

industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S yang

menimbulkan bau busuk.

Polusi udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:


11

a. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam.

Misalnya, Abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi, gas-

gas vulkanik, debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin,

bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik.

b. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas

manusia. Misalnya, hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari

kendaraan bermotor, bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik

industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik,

pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara, pembakaran

sampah rumah tangga, pembakaran hutan.

2.4 Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia

1. Pernapasan jadi terganggu

Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok,

dan lain-lain bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma,

ISPA, dan kanker paru-paru. Selain itu, pencemaran udara juga bisa

berakhir pada berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia.

2. Mengganggu jalannya oksigen yang ada dalam darah

Bukan hanya saluran pernapasan, sistem peredaran darah juga dapat

terganggu karena dampak dari pencemaran udara. Hal ini disebabkan oleh

karbon monoksida (CO) yang jumlahnya sangat banyak sehingga

membuat kadar protein inflamasi dan jumlah kekentalan darah bertambah.


12

Itulah yang memicu radang pembuluh darah yang bisa mengakibatkan

kardiovaskular.

3. Pemanasan Global

Salah satu dampak percemaran udara adalah peningkatan pemanasan

global. Akibatnya suhu udara di seluruh dunia jadi bertambah, permukaan

laut meninggi, dan membuat banyaknya es di daerah yang dingin lebih

cepat mencair. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan berkurangnya tempat

tinggal untuk sebagian spesies tumbuhan dan hewan di berbagai negara.

4. Memicu keguruan dan Autisme

Bagi ibu hamil, polusi udara juga sangat membahayakan diri dan janinnya.

Dampak pencemaran udara bagi ibu hamil bisa memicu peradangan di

seluruh tubuhnya dan memicu kelahiran prematur. Sementara untuk janin,

keadaan ini dapat mengakibatkan keguguran, asma untuk anaknya kelak,

dan memicu autisme.

5. Menyebabkan gangguan kesehatan

Udara yang tercemar partikel dan gas menyebabkan gangguan kesehatan

terutama kesehatan terjadi pada fungsi fatal dari organ tubuh seperti paru-

paru dan pembuluh darah atau menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.

6. Menyebabkan kerusakan lingkungan

Pencemaran udara yang meningkat dapat menyebabkan kerusakan

terhadap manusia dan lingkungan terutama dalam aktifitas pertanian

merusak bahan-bahan, berdampak negatif terhadap ekosistem, dan

menyebabkan kegangguan estetika.


13

7. Hujan asam

Gas berbahaya seperti nitrogen oksida dan sulfur oksida dilepaskan ke

atmosfer selama pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan

batu bara. Saat hujan, tetesan air bergabung dengan polutan udara ini

menjadi asam dan kemudian jatuh ke tanah dalam bentuk hujan asam.

Hujan asam dapat menyebabkan kerusakan besar pada manusia, hewan

dan tanaman.

8. Eutrofikasi

Eutrofikasi adalah kondisi dimana sejumlah besar nitrogen dalam beberapa

polutan bahan kimia berkembang di permukaan laut. Akibatnya, muncul

ganggang yang berdampak buruk pada spesies ikan, tanaman dan hewan.

9. Efek negatif pada satwa liar

Sama seperti manusia, hewan juga terkena dampak buruk akibat polusi

udara. Bahan kimia beracun di udara memaksa spesies satwa liat pindak ke

tempat baru. Polutan beracun mengendap di atas permukaan air dan juga

dapat mempengaruhi hewan laut.

10. Penipisan lapisan ozon

Ozon ada di stratosfer bumi dan berfungsi melindungi manusia dari sinar

ultraviolet (UV) yang berbahaya. Lapisan ozon yang menipis berakibat

tembusnya sinar UV ke bumi dan menyebabkan masalah kulit dan mata.

2.5 Cara Menanggulangi atau Mengurangi Polusi Udara

1. Beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum


14

Asap dari kendaraan pribadi merupakan salah satu penyumbang

utama kemacetan dan polusi udara di kota. Dengan beralih dari kendaraan

pribadi ke transportasi umum, pencemaran udara akibat asap kendaraan

pun bisa dikurangin. Sementara itu, jika perjalanan anda memang

membutuhkan kendaraan pribadi, pastikan mesin kendaraan dalam

keadaan baik sebelum digunakan. Untuk mengetahui kinerja mesin

kendaraan, anda bisa melakukan uji emisi di bengkel-bengkel terdekat.

2. Bersepeda dan berjalan kaki

Bersepeda atau berjalan kaki merupakan cara mudah yang bisa

dilakukan saat ingin berpergian dalam jarak dekat. Selain tidak

menghasilkan polusi, bersepeda dan berjalan kaki juga baik untuk

kesehatan tubuh.

Meski demikian, anda disarankan untuk menghindari jalan raya

atau jalan yang ramai dan padat saat berjalan kaki atau bersepeda guna

menghindari paparan polusi asap kendaraan.

3. Tidak membakar sampah

Sebagian orang mungkin berpikir bahwa membakar sampah dapat

mengurangi masalah timbunan sampah. Padahal, kebiasaan buruk ini

merupakan salah satu penyebab pencemaran udara.

Asap hasil pembakaran sampah berbahaya bagi kesehatan tubuh

karena mengandung zat-zat beracun. Paparan asap pembakaran sampah

atau kabut asap dalam jangka panjang diketahui dapat meningkatakan


15

resiko berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan,

gangguan jantung dan paru-paru, PPOK, serta kanker.

4. Menghentikan kebiasaan merokok

Asap rokok merupakan salah satu sumber polusi udara yang tidak

di anggap sepele. Hampir sama dengan asap pembakaran sampah, asap

roko juga mengandung beragam jenis bahan kimia berbahaya yang dapat

menimbulkan polusi udara.

Menghentikan kebiasaan merokok tidak hanya bermanfaat untuk

mengurangi polusi saja, tetapi juga baik untuk melindungi diri anda dan

orang-orang di sekitar anda dari berbagai jenis penyakit yang disebabkan

oleh asap rokok, seperti penyakit jantung, asma, bronkitis, dan kanker.

5. Membatasi pemakaian listrik

Tenaga listrik di Indonesia kebanyakan masih diperoleh dari mesin

pembangkit listrik yang menggunakan minyak atau batu bara, sehingga

menciptakan banyak asap dan polusi. Oleh karena itu, untuk mengurangi

polusi udara di kota, anda bisa membatasi pemakaian listrik guna

mengurangi emisi pembangkit listrik penyebab pencemaran udara tersebut.

Anda bisa membatasi penggunaan listrik dari hal-hal kecil, seperti tidak

menggunakan lampu pada siang hari dan mematikan alat elektronik bila

tidak digunakan.

6. Memelihara lebih banyak tanaman

Jika memungkinkan, anda juga bisa mengurangi polusi dengan

cara memperbanyak tanaman di dalam rumah atau berkebun di sekitar


16

rumah maupun melakukan urban farming. Tanaman akan melepaskan

oksigen dan meanrik karbon dioksida dari udara, sehingga udara di dalam

rumah dan lingkungan di sekitarnya menjadi lebih segar.

Anda dapat mencoba menanam bebrapa jenis tanaman hias yang

diketahui mampu mengurangi polusi udara, sepeti lidah mertua, karet

kebo, palem bambu, dan spider plant.

7. Membeli produk daur ulang

Terdapat banyak proses yang dibutuhkan untuk membuat sebuah

produk.mulai dari bahan baku yang perlu ditambang, di angkut, diolah

hingga akhirnya diubah menjadi produk siap pakai. Setiap tahap

pembuatan suatu barang, di sertai dengan emisi, bahan kimia gas rumah

kaca, dan polutan lainnya. Dengan menggunakan produk daur ulang,

penggunaan energi dan polusi bisa berkurang.

8. Menggunakan produk yang sustainable

Sebuah studi pada 2017 yang diterbitkan dalam Internasional

Journal of Science menyatakan bahwa 22% kematian dini yang

disebabkan oleh polusi udara terjadi di negara-negara yang memproduksi

barang murah. Negara yang memproduksi barang murah tidak memiliki

batasan emisi lalu udara kotor yang berasal dari negara mereka juga

menjadi udara yang kita gunakan untuk bernfas. Sehingga, pola konsumsi

kita terhadap sesuatu, memperngaruhi tingkat polusi udara secara global.

9. Meningkatkan kesadaran
17

Kesadaran yang meningkat terkait masalah polusi dapat menjadi

langkah awal untuk mempengaruhi orang-orang di sekita kamu agar ikut

berkontribusi. Sebagian besar cara menangani polusi udara ini berasal dari

perilaku sehari-hari.

10. Mengurangi makan daging

Ilmuan mengungkapkan bahwa daging sapi menghasilkan lima kali

lebih banyak emisi gas rumah kaca. Dengan mengurangi makan daging

beberapa hari dalam seminggu atau makan maksimum sebilan puluh gram

daging sehari, dapat membantu menurunkan polusi udara, bahkan bisa

membuat pengeluaran makanmu berkurang.

Anda mungkin juga menyukai