Anda di halaman 1dari 11

MAKALH KOMUNIKASI KESEHATAN

MASALAH KESEHATAN AKIBAT POLISI UDARA

Disusun Oleh :

Fiona Elvinda 2311212039

Gita Anggraini 2311213007

Hanna Azima 2311213087

Nadia Turrahmi 2311213059

Nadya Dwi Ptri 2311211017

Muhammad Iqbal Suryandi 2311213089

Dosen Pengampu :

Kamal Asra, SKM, MQIH, Ph.D

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Andalas
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Komunikasi Kesehatan ini dengan tepat waktu. Terima kasih penulis ucapkan
kepada Bapak Kamal Kasra, SKM, MQIH, Ph.D selaku dosen mata kuliah
Komunikasi Kesehatan yang telah membimbing dan membantu penulis dalam
memahami semua hal yang terkait dengan tugas ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 21 November 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5
2.1 Perilaku Yang Dapat menimbulkan Masalah Kesehatan Akibar Polusi Udara 5
2.2 Sasaran Untuk Menyelesaikan Masalah Kesehatan Akibat Polusi Udara.........7
2.3 Strategi untuk Menyelesaikan Masalah Kesehatan Akibat Polusi Udara..........7
2.4 Media Yang Digunakan Untuk Menyelesaikan Masalah Kesehatan Akibat
Pulosi Udara..............................................................................................................8
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


Polusi udara dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia.
Polusi yang disebabkan oleh asap rokok, kebakaran hutan, dan juga asap
kendaraan bermotor. Akibat terpapar oleh polusi udara yang tidak sehat bisa
menyebabkan masalah kesehatan terutama masalah pada saluran pernapasan.
Banyak penyakit pernafasan yang bisa ditimbulkan seperti ISPA, asma, dan
pneumonia.
polusi udara telah menjadi masalah global yang signifikan. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya, lebih dari 4 juta orang
meninggal di dunia karena paparan polusi udara di dalam ruangan dan lebih dari 3
juta orang karena paparan polusi udara di luar ruangan. Selain itu, penelitian juga
menunjukkan bahwa polusi udara telah terkait erat dengan peningkatan risiko
penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, bahkan kanker paru-paru. Hal ini
menjadi alasan kuat untuk meneliti lebih lanjut dan mengatasi masalah serius ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Penyebab terjadinya masalah kesehatan akibat polusi udara.
2. Sasaran yang akan diedukasi tentang masalah kesehatan akibat polusi udara.
3. Strategi yang akan digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan akibat
polusi udara
4. Media yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan akibat polusi
udara

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Penyebab terjadinya masalah kesehatan akibat polusi udara.
2. Mengetahui Sasaran yang akan diedukasi tentang masalah kesehatan akibat
polusi udara.
3. Mengetahui Strategi yang akan digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan
akibat polusi udara
4. Mengetahui Media yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan akibat
polusi udara

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perilaku Yang Dapat menimbulkan Masalah Kesehatan Akibar Polusi Udara
a. Pembakaran Hutan
Kebakaran hutan, baik disengaja maupun alami, menghasilkan asap tebal.
Menghirup asap ini ke dalam tubuh sangat berbahaya.
b. Kegiatan Rumah Tangga
Kegiatan rumah tangga seperti memasak dengan kayu bakar dapat
menghasilkan gas sisa yang dapat menjadi pencemar udara. Beberapa
pembersih rumah tangga dapat membahayakan lingkungan dan sistem
pernapasan. Selain itu, berbagai aktivitas lain juga dapat berkontribusi
terhadap pencemaran udara, seperti mengecat rumah atau menggunakan
perangkat elektronik yang mengeluarkan asap atau gas.
c. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga
Hal ini dikarenakan berbagai kegiatan rumah tangga seringkali
menghasilkan sampah seperti plastik bekas kemasan dan kertas.
d. Pembakaran Sampah
Pembakaran sampah merupakan langkah yang efektif untuk menguraikan
dan mengurangi sampah yang ada, namun dapat menimbulkan dampak
terhadap polusi udara. Sampah rumah tangga dibuang dan dibakar
sehingga menimbulkan asap dan mencemari udara.
e. Penumpukan sampah
Penumpukan sampah menyebabkan tumbuhnya bakteri.Hal ini membuat
sampah menjadi berbau dan melepaskan gas berbahaya seperti metana dan
karbon monoksida. Faktanya, praktik pembakaran sampah ternyata bukan
solusi pembuangan sampah dan sampah merupakan salah satu penyebab
polusi udara.
f. Penggunaan kendaraan pribadi
Kegiatan yang menimbulkan polusi udara antara lain penggunaan
kendaraan pribadi khususnya sepeda motor.

g. Asap yang dihasilkan oleh rokok


Kegiatan yang menyebabkan polusi udara adalah asap yang dihasilkan
oleh rokok. Asap rokok dapat berkontribusi terhadap polusi udara,
sehingga sering kita jumpai banyak perokok yang tidak menyadari
dampak asap rokok terhadap orang lain dan orang disekitarnya. Selain itu,
asap rokok juga mengandung komponen yang berbahaya bagi yang
menghirupnya karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan
h. Ventilasi Ruangan Tidak Memadai
Ventilasi yang tidak memadai untuk mengalirkan udara di dalam rumah
dapat menimbulkan polutan di dalam rumah dan berbahaya bagi kesehatan
Anda. Hal ini dapat disebabkan oleh merokok di dalam ruangan atau
penggunaan bahan kimia berbahaya. Selain itu, kurangnya sirkulasi udara
dapat menyebabkan peningkatan kelembapan dan udara dalam ruangan
yang tidak sehat.
i. Kegiatan Industri
Kegiatan industri juga dapat melepaskan berbagai jenis polutan ke
atmosfer, seperti nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan karbon monoksida.
Gas ini jika dilepaskan ke udara dapat menyebabkan iritasi pada mata dan
saluran pernafasan, serta berbagai jenis penyakit kronis.

Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara yaitu:

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA )


ISPA adalah infeksi disaluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan,
faring, laring, dan brokus kecil. Penyakit juga menimbulkan gejala batuk,
pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat
dialami oleh siapa saja.
2. Asma atau asthmatic Bronchiale
Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai oleh
peradangan dan penyempitan saluran udara. Penyempitan saluran ini
menghasilkan gejala asama seperti sesak napas, batuk, dan sesak dada.
3. Paru Paru Basah atau Pneumonia
Paru paru basah atau pneumonia adalah penyakit akibat infeksi yang
memicu inflamasi pada kantong kantong udara atau pada alveolus disalah
satu bagian paru paru, atau bahkan keduanya. Adapun gejala yang dapat
dirasakan seperti batuk, nyeri dada, demam, sesak napas, kelelahan, nyeri
sendi dan otot, mual dan muntah

2.2 Sasaran Untuk Menyelesaikan Masalah Kesehatan Akibat Polusi Udara


Sasaran untuk dilakukannya komunikasi kesehatan terhadap polusi udara yaitu
masyarakat umum, pemerintah, dan tenaga kesehatan. Semua tenaga kesehatan
harus mempunyai ilmu terkait dampak polusi terhadap kesehatan serta cara
pencegahannya sehingga dapat menyampaikan kepada masyarakat umum baik
secara preventif maupun secara kuratif dengan jelas dan mudah dipahami.
Komunikasi dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara yang bervariasi yaitu
dengan membuat poster atau media cetak lainnya yang menarik, membuat dan
mengedit konten terkait hal tersebut dengan sekreatif mungkin dan
menyebarkannya ke sosial media, serta melakukan kampanye kesehatan yang
melibatkan figur-figur besar. Tenaga kesehatan juga perlu melakukan kerjasama
dengan pemerintah untuk memastikan pesan disampaikan secara konsisten dan
mendapat banyak dukungan yang lebih besar. Sebelumnya, tenaga kesehatan harus
dapat memilih kata yang tepat untuk dapat menggerakkan hati pemerintah
sehingga program dari tenaga kesehatan untuk masyarakat tersebut dapat berjalan
dengan maksimal.

2.3 Strategi untuk Menyelesaikan Masalah Kesehatan Akibat Polusi Udara


Strategi yang dapat di pakai untuk menyelesaikan masalah poluai udara :

1. Inforcement (paksaan)
Strategi dalam menyelesaikan suatu permasalahan diawali dengan
keterpaksaan baik itu permasalahan kesehatan atau permasalahan yang lain,
karena dikeluarkan nya peraturan atau kebijakan yang apabila tidak dikerjakan
akan mendapatkan sanksi. Salah satu cara mencegah polusi udara yaitu
dengan cara bepergian menggunakan sepeda, mengguanakan transportasi
umum, dan menanam pohon di halaman rumah yang dapat mengurangi polusi
udara.
2. Persuasion (ajakan)
Tenaga kesehatan atau pemerintah mengajak masyarakat untuk menanam
pohon di halaman rumah.
3. Facilitation (fasilitasi)
Tenaga kesehatan atau pemerintah memberikan sarana prasarana kepada agar
masyarakat mau ikut serta dalam pencegahab polusi udara ini yaitu dengan
cara pemberian bibit atau pupuk untuk menanam pohon tersebut.
4. Education (pendidikan)
Tenaga kesehatan atau pemerintah memberikan edukasi dan penyuluhan
kepada masyarakat terkait polusi udara.

2.4 Media Yang Digunakan Untuk Menyelesaikan Masalah Kesehatan Akibat


Pulosi Udara
Media yang digunakan untuk menyelesaikan masalah polusi udara :
1. Coverage
Coverage dalam komunikasi kesehatan terkait dengan mencegah polusi udara
dapat melibatkan penyampaian informasi melalui berbagai saluran. Ini
termasuk kampanye penyuluhan di media massa, seperti televisi, radio, dan
koran, serta penggunaan platform media sosial untuk mencapai audiens yang
lebih luas. Selain itu, pelibatan komunitas melalui pertemuan publik,
lokakarya, dan distribusi materi cetak di area terpapar polusi udara .

2. Sensitivity
Sensitivity dalam komunikasi kesehatan terkait dengan polusi udara
melibatkan pengakuan terhadap dampak sosial dan ekonomi yang mungkin
dirasakan oleh masyarakat. Sebagai contoh, dalam menyampaikan informasi
tentang dampak kesehatan dari polusi udara, perlu mempertimbangkan lapisan
masyarakat yang rentan, seperti anak-anak, lansia, atau kelompok dengan
kondisi kesehatan tertentu. Sensitivity juga mencakup penggunaan bahasa
yang dapat dipahami oleh berbagai tingkat literasi dan pendidikan, sehingga
informasi dapat diakses oleh sebanyak mungkin orang.
3. Specificity
Specificity dalam komunikasi kesehatan mengenai polusi udara melibatkan
penyampaian informasi yang jelas, terukur, dan terfokus. Contohnya, daripada
menyatakan secara umum bahwa "polusi udara dapat merugikan kesehatan,"
komunikasi yang spesifik mungkin mencantumkan dampak konkret seperti
peningkatan risiko penyakit pernapasan, iritasi mata, atau peningkatan jumlah
serangan asma.

Selain itu, memberikan petunjuk konkret tentang langkah-langkah pencegahan


yang dapat diambil oleh individu atau komunitas, seperti menjaga kebersihan
udara dalam ruangan, atau mendukung kebijakan perlindungan lingkungan.

4. Cost Effective (kesanggupan pendanaan)


Untuk komunikasi kesehatan dalam mencegah polusi udara secara cost-
effective dengan memanfaatkan mwdia sosial, kampanye onlune, dan webinar
untuk menyebarkan informasi. Selain itu, kolaborasi dengan pemerintah dan
organisasi yang dapat membantu memaksimalkan efektivitas dengan biya
yang terjangkau.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Polusi udara adalah ancaman serius bagi kesehatan manusia. Dengan adanya bukti
kuat yang menunjukkan korelasi antara polusi udara dan berbagai penyakit serius
gangguan pernapasan seperti ISPA, asma Pneumonia hingga perlunya tindakan
segera menjadi jelas. Kita harus menekankan urgensi untuk mengadopsi kebijakan
lingkungan yang lebih ketat, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta
mempromosikan teknologi ramah lingkungan guna mengurangi emisi polutan
udara. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat melindungi kesehatan
masyarakat dan memperbaiki kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Dan jika
polusi udara sedang meningkat, diharapkan kepada masyarakat untuk memakai
masker diluar ruangan dan perbanyak minum air putih.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan maanfaat kepada
pembaca serta pada makalah ini, terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Kami
penulis, sangat menghargai segala bentuk kritik dan saran yang akan membangun
kami untuk kedepannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.
Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi
banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Ade Afandi (2012). Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian
Saluran Pernapasan Akut Pada Anak Balita. Kabupaten Wonosobo Provinsi
Jawa Tengah.
Diana. R. M., (2012). Hubungan Antara Kondisi Lingkungan Rumah dan Kebiasaan
Merokok Anggota Keluarga dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Kelurahan
Bandarharjo. Semarang.

Ikwati. Z., (2014). Penyakit Sistem Pernapasan dan Tatalaksana Terapinya.


Yogyakarta : Bursa Ilmu.

Junaidi. I., (2010). Penyakit Paru dan Saluran Napas. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.

Tumigolung. G. T., dkk. (2016). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Serangan


Asma Pada Penderita Asma di Kelurahan Mahakeret Barat dan Mahakeret
Timur Kota Manado. Jurnal Keperawatan.

Umum, Departement Pekerjaan (1999). Tata Cara Prediksi Polusi Udara Skala
Mikro Akibat Lalu Lintas. Jakarta: Penerbit Mediatama Saptakarya.

Anda mungkin juga menyukai