Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENELITIAN FENOMENA ALAM

KABUT ASAP DI PEKANBARU


Mata Pelajaran : Geografi
Guru Pembimbing : Dedek Tri Yohanda S.Pd

Disusun Oleh :

NAJWA NABILLA
X.SS

SMA NEGERI PLUS PROVINSI RIAU


PEKANBARU
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata pelajaran
dengan judul “Kabut Asap di Pekanbaru”

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 11 November 2021


Daftar Isi

BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….1
C. Tujuan…………………………………………………………………………...1
D. Manfaat………………...………………………………………………………..1

BAB II: PEMBAHASAN……………………………………………………………….2


A. Pengertian Kabut Asap………………………………………………………….2
B. Faktor-Faktor Penyebab Kabut Asap……………………………………………2
C. Dampak Kabut Asap………………………………………………….…………3
D. Upaya Pencegahan Kabut Asap……………………………………………...….4
E. Upaya Penanganan Kabut Asap…………………………………………………6

BAB III: PENUTUP…………………………………………………………………….8


A. Kesimpulan……………………………………………………………………...8
B. Saran…………………………………………………………………………….8

Daftar Pustaka………………………………………………………………………......9
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kabut asap adalah kondisi dimana polusi di dalam udara sudah memasuki tahap
bahaya. Di Indonesia, kabut asap sering terjadi di Sumatera dan Kalimantan akibat
kebakaran hutan. Pada makalah ini, saya akan membahas kabut asap yang berlokasikan
tepatnya di Pekanbaru, Riau.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, hal-hal yang menjadi rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari kabut asap?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kabut asap?
3. Apa saja dampak-dampak yang disebabkan oleh kabut asap?
4. Bagaimana cara kita mencegah kabut asap?
5. Apa saja upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menangani kabut asap?

C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari kabut asap
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kabut asap
3. Untuk mengetahui akibat-akibat dari kabut asap
4. Untuk mengetahui cara mencegah kabut asap
5. Untuk mengetahui upaya-upaya penanganan kabut asap

D. Manfaat
Berdasarkan tujuan yang disebutkan diatas, makalah ini disusun dengan manfaat
sebagai berikut:
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian dari kabut asap
2. Pembaca dapat mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kabut asap
3. Pembaca dapat mengetahui akibat-akibat dari kabut asap
4. Pembaca dapat mengetahui cara mencegah kabut asap
5. Pembaca dapat mengetahui upaya-upaya penanganan kabut asap
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kabut Asap

Kabut asap adalah kumpulan asap dan kabut yang berkumpul menjadi satu
kesatuan yang nilai kandung halimun airnya lebih besar dari 0.1 milimeter. Kabut
biasanya terbentuk ketika kelembaban relatif udara sudah mencapai 100%. Dalam
meteorologi fenomena ini disebut sebagai SMOG yang merupakan singkatan dari smoke
(asap) dan fog (kabut).

Pada perkembangannya SMOG tidak hanya merujuk pada udara kabur yang
terbentuk dari asap dan kabut. Smog juga menjelaskan fenomena udara kabur karena
proses fotokimia saat senyawa organik dan nitrogen oksida bereaksi secara kimiawi
dengan sinar matahari untuk menghasilkan ozon.

B. Faktor-Faktor Penyebab Kabut Asap


Berikut faktor faktor penyebab terjadinya kabut asap:
1. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh suhu yang tinggi berkepanjangan
(musim kemarau), kebakaran lahan gambut, serta pembakaran hutan dan/atau lahan
yang berlebih-lebihan oleh manusia. atau karena ulah manusia. Contohnya,
kebakaran hutan dan lahan di Indonesia pada Juli-Oktober 2019 yang telah
menyebabkan bencana kabut asap, kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah
yang terdampak.

2
2. Asap Kendaraan Bermotor
Asap dari kendaraan diketahui menjadi penyebab terjadinya kabut asap.
Asap kendaraan mengandung bahan kimia seperti hidrokarbon, karbon monoksida,
nitrogen oksida, dan berbagai bahan mudah menguap lainnya. Yang bila
bersentuhan dengan sinar matahari, maka akan timbul reaksi kimiawi yang
mengubahnya menjadi kabut asap. Kota Pekanbaru, dengan populasi kendaraan
bermotor yang besar, menjadi kota yang dipenuhi oleh asap kendaraan bermotor
yang dapat memicu munculnya kabut asap.

C. Dampak Kabut Asap


Dampak dari kabut asap adalah sebagai berikut:
1. Kualitas Udara Menurun
Kabut asap dapat menurunkan jarak pandang dan kualitas udara turun
ke status tidak sehat. Udara yang dihirup makhluk hidup seharusnya tidak
bewarna dan berbau. Namun, ketika kabut asap terjadi, kualitas udara otomatis
menurun karena udara berubah menghitam dan beraroma tak sedap.
2. Berbahaya bagi Kesehatan
Tak sedikit masalah kesehatan yang timbul akibat bencana kabut asap,
bahkan ada yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Beberapa contoh
dampak kabut asap bagi kesehatan yakni memperburuk penyakit asma, infeksi
saluran pernapasan, iritasi mata, hidung, serta tenggorokan, dan lain-lain.
3. Tertutupnya Sinar Matahari
Kabut asap membuat sinar matahari sulit menembus kawasan yang
terdampak. Akibatnya sinar matahari yang diperlukan manusia sebagai
vitamin D sangatlah minim. Hal ini menyebabkan gangguan penglihatan
karena tebalnya kabut asap dan minimnya sinar matahari, serta masalah
kesehatan.

3
D. Upaya Pencegahan Kabut Asap
Mengenai hal apa yang harus dilakukan, berikut penjelasannya mengenai upaya
pencegahan;
1. Beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum
Asap dari kendaraan pribadi merupakan salah satu penyumbang utama
kemacetan dan polusi udara di kota. Dengan beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi
umum, pencemaran udara akibat asap kendaraan pun bisa dikurangi.
Sementara itu, jika perjalanan Anda memang membutuhkan kendaraan pribadi, pastikan
mesin kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan. Untuk mengetahui kinerja
mesin kendaraan, Anda bisa melakukan uji emisi di bengkel-bengkel terdekat.

2. Bersepeda dan berjalan kaki


Bersepeda atau berjalan kaki merupakan cara mudah yang bisa dilakukan
saat ingin bepergian dalam jarak dekat. Selain tidak menghasilkan polusi, bersepeda dan
berjalan kaki juga baik untuk kesehatan tubuh. Meski demikian, Anda disarankan untuk
menghindari jalan raya atau jalan yang ramai dan padat saat berjalan kaki atau bersepeda
guna menghindari paparan polusi asap kendaraan.

3. Tidak membakar sampah


Sebagian orang mungkin berpikir bahwa membakar sampah dapat
mengurangi masalah timbunan sampah. Padahal, kebiasaan buruk ini merupakan salah
satu penyebab pencemaran udara. Asap hasil pembakaran sampah berbahaya bagi
kesehatan tubuh karena mengandung zat-zat beracun. Paparan asap pembakaran sampah
atau kabut asap dalam jangka panjang diketahui dapat meningkatkan risiko berbagai
masalah kesehatan, seperti infeksi saluran penapasan, gangguan jantung dan paru-paru,
PPOK, serta kanker.

4
4. Menghentikan kebiasaan merokok
Asap rokok merupakan salah satu sumber polusi udara yang tidak boleh
dianggap sepele. Hampir sama dengan asap pembakaran sampah, asap rokok juga
mengandung beragam jenis bahan kimia berbahaya yang dapat menimbulkan polusi udara.
Menghentikan kebiasaan merokok tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi polusi saja,
tetapi juga baik untuk melindungi diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda dari berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh asap rokok, seperti penyakit jantung, asma, bronkitis,
dan kanker.

5. Membatasi pemakaian listrik


Tenaga listrik di Indonesia kebanyakan masih diperoleh dari mesin
pembangkit listrik yang menggunakan minyak atau batu bara, sehingga menciptakan
banyak asap dan polusi. Oleh karena itu, untuk mengurangi polusi udara di kota, Anda
bisa membatasi pemakaian listrik guna mengurangi emisi pembangkit listrik penyebab
pencemaran udara tersebut. Anda bisa mulai membatasi penggunaan listrik dari hal-hal
kecil, seperti tidak menggunakan lampu pada siang hari dan mematikan alat elektronik bila
tidak digunakan.

6. Memelihara lebih banyak tanaman


Jika memungkinkan, Anda juga bisa mengurangi polusi dengan cara
memperbanyak tanaman di dalam rumah atau berkebun di sekitar rumah maupun
melakukan urban farming. Tanaman akan melepaskan oksigen dan menarik karbon
dioksida dari udara, sehingga udara di dalam rumah dan lingkungan sekitarnya menjadi
lebih segar. Anda dapat mencoba menanam beberapa jenis tanaman hias yang diketahui
mampu mengurangi polusi udara, seperti lidah mertua, karet kebo, palem bambu, dan
spider plant

5
E. Upaya Penanganan Kabut Asap
Mengenai hal apa yang harus dilakukan, berikut penjelasannya mengenai upaya
penanganan ;
1. Memakai masker saat berada di luar rumah
Cara menanggulangi kabut asap yang pertama yaitu dengan menggunakan masker saat
akan bepergian keluar rumah. Penggunaan masker dapat membantu menyaring udara kotor
agar tidak terhirup ke dalam paru-paru kita.

Dalam keadaan seperti ini, sebaiknya kita mulai mengurangi berbagai aktivitas di luar
rumah. Hal ini tentunya bertujuan agar kita tidak perlu menghadapi udara kotor yang dapat
mengancam kesehatan jantung dan paru-paru.

2. Menjaga rumah dalam keadaan bersih dan tertutup


Saat berada di lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya, sangat penting bagi kita untuk
menjaga keadaan rumah tetap dalam keadaan bersih. Cara menanggulangi kabut asap bisa
dilakukan dengan memanfaatkan pendingin ruangan untuk menjaga agar udara tetap sejuk.
Jika tidak memungkinkan, kita bisa menggunakan kain basah untuk menutupi lubang
ventilasi udara agar dapat menutup akses debu dan kotoran yang akan masuk.

3. Mencukupi kebutuhan cairan di dalam tubuh


Walaupun kita sudah berusaha untuk mencegah agar tidak menghirup udara kotor ke
dalam paru-paru, namun hal ini tidak dapat dicegah 100%. Oleh karena itu, kita perlu
mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh agar sistem imun tetap kuat. Selain itu, air putih
juga dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh agar tidak meluas dan
menimbulkan beberapa masalah pada kesehatan.

6
4. Menjaga kebersihan bahan makanan dan minuman
Penyebaran asap dapat membuat udara segar menjadi tidak sehat. Oleh karena itu, sebagai
cara menanggulangi kabut asap kita perlu memastikan bahan makanan yang akan diolah
sudah dicuci bersih dengan sabun pembersih khusus. Selain itu, melindunginya pun
penting untuk dilakukan.

5. Memperbanyak asupan serat dalam tubuh


Selain mencukupi kebutuhan cairan, bantuan vitamin, serat, dan nutrisi dari buah-buahan
dapat membantu kita melawan setiap racun yang tidak sengaja masuk ke dalam tubuh. kita
bisa mulai mengonsumsi buah-buahan yang kaya akan serat dan vitamin seperti jeruk,
apel, lemon, anggur, jambu, dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kabut asap adalah kumpulan asap dan kabut yang berkumpul menjadi satu-
kesatuan yang nilai kandung halimun airnya lebih besar dari 0.1 milimeter. Kabut asap
yang biasanya disebabkan oleh faktor kebakaran hutan dan lahan berdampak negatif pada
lingkungan dan kesehatan para penduduk.

B. Saran
Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Ada baiknya kita
melakukan berbagai upaya pencegahan sedari awal untuk mencegah merajalelanya kabut
asap, terutama di kota Pekanbaru, salah satu contohnya seperti beralih dari kendaraan
pribadi ke kendaraan umum guna mengurangi pencemaran udara yang berasal dari asap
kendaraan.

Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/natsumiki/59ab9c65dbbea46ee47693e2/kabut-asap
https://www.climate4life.info/2019/10/perbedaan-kabutasap-kabut-dan-asap-saat-
karhutla.html
file:///C:/Users/User/Downloads/103-Article%20Text-518-2-10-20210628.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/31/110000169/penyebab-bencana-kabut-
asap-dan-dampaknya
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/17/131500969/apa-saja-bahaya-kabut-asap-
bagi-kesehatan-kita
https://www.cleanipedia.com/id/bagian-dalam-rumah/bahaya-kabut-asap-dan-cara-
mengatasinya.html

Anda mungkin juga menyukai