Anda di halaman 1dari 18

TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

POLUSI ASAP ASIA TENGGARA 2015

APRIL SABRI NASUTION 177014036


MAULIANA 177014038
NERLY JULI SIMANJUNTAK 177014044
NOVI ERVIANA HARAHAP 177014047
Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari racun kimia dan fisika yang
dihasilkan dari suatu kegiatan dan
menimbulkan pencemaran lingkungan.
Efek toksik atau efek yang tidak diinginkan dalam
sistem biologis tidak akan dihasilkan oleh
bahan kimia kecuali bahan kimia tersebut atau
produk biotransformasinya mencapai tempat
yang sesuai di dalam tubuh pada konsentrasi
dan lama waktu yang cukup untuk
menghasilkan manifestasi toksik.
MODEL MASUK RACUN KE DALAM TUBUH

Bahan-bahan kimia
atau zat racun dapat
masuk ke dalam tubuh
melewati tiga saluran

Melalui mulut atau Melalui pernapasan Melalui suntikan Dubur/vagina (per


Melalui kulit
tertelan (ingesti) (inhalasi) (parenteral, injeksi) rectal/per vaginal)
PENCEMARAN LINGKUNGAN
 Menurut Undang-Undang no 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup
adalah: masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Beberapa faktor
pencemaran
lingkungan

Pertambangan
emas
Pencemar udara Pestisida
menggunakan
Merkuri
KASUS POLUSI ASAP ASIA TENGGARA 2015

 Polusi asap Asia Tenggara 2015 adalah pencemaran udara


oleh kabut dan asap yang terjadi akibat kebakaran hutan di
provinsi Riau, Jambi dan Sumatra Selatan di Pulau Sumatra
dan juga Pulau Kalimantan, Indonesia.
 Pada 14 September 2015, keadaan darurat ditetapkan di
provinsi Riau dikarenakan tingkat pencemaran yang melebihi
batas berbahaya. Dilaporkan ribuan warga terpaksa keluar dari
ibu kota Pekanbaru, terutama anak-anak dan ibu hamil. Selain
di Pulau Sumatra, kabut asap juga dirasakan di Kalimantan,
Singapura, dan Malaysia.
Ilmuwan NASA, Robert Field mengatakan
,“Kondisi di Singapura dan tenggara Sumatera
serupa dengan 1997”, dimana situasi tahun ini
tercatat sebagai bencana kabut asap paling
parah dalam sejarah.
PERBANDINGAN SUHU PERMUKAAN LAUT
NOVEMBER 1997 DAN JULI 2015
a. Penyebab

 Kombinasi kebakaran hutan dan musim


kemarau menyebabkan polusi asap terjadi
hampir setiap tahun di Indonesia, terutama di
provinsi-provinsi yang pembakaran lahan ilegal
dilakukan secara rutin untuk melakukan
peladangan.
b. Kualitas Udara

Pada tanggal 14 September 2015, Indeks


Standar Pencemaran Udara di Kota Pekanbaru,
Riau mencapai 984 psi yang jauh berada diatas
batas kualitas udara sehat yang seharusnya lebih
kecil dari 50 psi (Kompas, 2015).
c. Dampak
 Pendidikan : Sekolah-sekolah di Kota Pekanbaru, Riau
terpaksa meliburkan siswa untuk menghindari bahaya
kesehatan untuk siswa (Riau Pos, 2015). Pada 15
September 2015, pemerintah di Malaysia memerintahkan
penutupan sekolah-sekolah di Kuala Lumpur, Selangor,
Melaka dan Negeri Sembilan.
 Penerbangan: Pada tanggal 14 September 2015, 70
penerbangan di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif
Kasim II di Pekanbaru, Riau dibatalkan karena kabut asap.
Walaupun demikian otoritas bandar udara belum menutup
seluruh aktivitas bandar udara. Polusi asap menyebabkan
penundaan dan pembatalan penerbangan "setiap hari" di
Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan,
Kalimantan Timur (Kompas, 2015).
SUMBER : RIAUONLINE. PEKANBARU SENIN, 28 SEPTEMBER 2015 17:53 WIB
"TURIS DAN WARGA SINGAPURA KESAL KARENA KABUT ASAP",
BERITA INI TELAH DI TAYANGKAN DI KOMPAS.COM- 11/09/2015, 11:27

SUMBER , HTTPS://INTERNASIONAL.KOMPAS.COM/READ/2015/09/11/11272111/TURIS.DAN.WARGA.SINGAPURA.KESAL.KARENA.KABUT.ASAP.
KUALA LUMPUR (BERITATRANS.COM) MINGGU, 13 SEPTEMBER 2015
PESAWAT MENDARAT DI TENGAH KABUT ASAP, KAMIS (3/9/2015).
(JIBI/SOLOPOS/ANTARA/WAHDI SEPTIAWAN)
PENYAKIT YANG DISEBABKAN KABUT ASAP

 Infeksi Saluran Pernafasan Atas


 Asma

 Penyakit Paru Obstruktif Kronik

 Iritasi
d. Pencegahan
Tindakan pencegahan dalam Persetujuan ASEAN Agreement
Transboundary Haze Pollution (AATHP) mencakupi:
 Mengembangkan dan melaksanakan peraturan, program, dan strategi
kebijakan pembukaan lahan tanpa bakar (zero burning atau controlled
burning);
 Mengembangkan kebijakan untuk menghambat aktivitas yang dapat
mengakibatkan kebakaran lahan dan/atau hutan;
 Mengidentifikasi daerah rawan kebakaran;
 Memperkuat pengelolaan dan kapasitas pemadaman kebakaran di tingkat
lokal;
 Meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan peran serta masyarakat;
 Meningkatkan dan memanfaatkan kearifan tradisional;
 Menjamin adanya tindakan hukum, administratif, dan tindakan lainnya (UU No.
26, 2014).
KESIMPULAN
 Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari racun kimia
dan fisik yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan menimbulkan
pencemaran lingkungan

 Polusi asap Asia Tenggara 2015 adalah pencemaran udara oleh


kabut dan asap yang terjadi akibat kebakaran hutan di provinsi Riau,
Jambi dan Sumatra Selatan di Pulau Sumatra dan juga Pulau
Kalimantan, Indonesia, dimana pembakaran lahan ilegal dilakukan
secara rutin untuk melakukan peladangan. Sehingga kondisi asap
menimbulkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA), asma, bronchitis, radang paru, serta iritasi
mata dan kulit. Salah satu Tindakan pencegahan dalam Persetujuan
ASEAN Agreement Transboundary Haze Pollution (AATHP) yaitu
melakukan zero burning atau controlled burning.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai