Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SAPEDA “SALEP PECUT KUDA“

(Obat luka, bisul dan radang kulit bernanah)

BIDANG KEGIATAN:

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:

Krisna Utami NIM. 160408017 (Angkatan 2016)


Indah Sari NIM. 160408004 (Angkatan 2016)
Luther Ananda Sitompul NIM. 170402024 (Angkatan 2017)
Rima Melati NIM. 180203021 (Angkatan 2018)

UNIVERSITAS SAMUDRA
LANGSA
2018
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ...................................................................................... ii


Daftar Isi ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
1.4 Luaran ............................................................................................. 2
1.5 Manfaat ............................................................................................ 2

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ...................................... 3


2.1 Analisis Kondisi Pasar ...................................................................... 3
2.2 Keunggulan Produk .......................................................................... 3
2.3 Pangsa Pasar ..................................................................................... 4
2.4 Lokasi Usaha .................................................................................... 4
2.1 Kelayakan Usaha .............................................................................. 4

BAB III METODE PELAKSANAAN............................................................. 5


3.1 Tahap Persiapan ............................................................................... 5
3.2 Tahap Produksi ................................................................................. 5
3.3 Tahap Pemasaran .............................................................................. 7
3.4 Indikator Keberhasila Usaha ............................................................. 8

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 9


4.1. Anggaran Biaya ............................................................................... 9
4.2. Jadwal Kegiatan .............................................................................. 9

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping yang ditandatangani


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataa Ketua Pelaksana

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang
melimpah. Salah satu tumbuhan yang sangat melimpah di seluruh pelosok
Indonesia adalah tumbuhan pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl).
Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl) sudah di kenal secara luas oleh
masyarakat sebagai obat tradisional yaitu salah satunya untuk penyembuhan luka,
bisul, maupun radang kulit bernanah. Tetapi seiring berkembangnya zaman
masyarakat lebih suka menggunakan obat-obatan yang tentunya mengandung zat-
zat kimia dan lebih praktis digunakan. Tumbuhan pecut kuda ini banyak di jumpai
di pekarangan rumah, pinggir jalan dan hutan. Pecut kuda sendiri dapat diolah
menjadi beberapa olahan produk salah satunya adalah salep pecut kuda (sapeda).
Salep pecut kuda (sapeda) menjadi salah satu produk inovasi berbahan
dasar daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl) yang dapat
menaikan nilai guna dari tanaman pecut kuda. Sapeda mengandung senyawa aktif
kimia diantaranya glikosida, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid, dan alkaloid
(Putera, 2010). Flavonoid memiliki peran sebagai antibiotik dengan target
spektrum luas (Sri et al., 2011) dan bersifat dingin.
Dilihat dari faktor masyarakat yang lebih menyukai hal praktis seperti
salep luka yang dijual di apotek, maka dengan ini kami mengolah daun pecut kuda
(Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl) menjadi sesuatu yang berbeda yaitu salep
pecut kuda (sapeda) yang aman digunakan. Karena belum adanya pembuatan
salep dari daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl) sehingga di
harapkan dari hasil pembuatan proposal ini salep pecut kuda kedepannya dapat di
gunakan oleh masyarakat sebagai obat luka herbal, obat bisul dan radang kulit
bernanah.

1.2 Rumusan Masalah


Usaha obat herbal yaitu sapeda (salep pecut kuda) menjadi salah satu
usaha yang menjanjikan, karena belum adanya obat salep dari bahan baku daun
pecut kuda. Oleh karena itu, rumusan masalah antara lain:
a. Bagaimanakah nilai jual dari sapeda (salep pecut kuda) ?
b. Bagaimana cara membuat produk sapeda (salep pecut kuda) yang berkualitas?
c. Bagaimana strategi pemasaran sapeda (salep pecut kuda) ?
2

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan produk ini antara lain:
a. Untuk mengetahui nilai jual dari sapeda (salep pecut kuda)
b. Untuk menghasilkan produk sapeda (salep pecut kuda) yang berkualitas
c. Untuk mengetahui strategi pemasaran sapeda (salep pecut kuda) dengan cara
mempromosikan produk

1.4 Luaran
Adapun luaran dari kegiatan PKM-K ini adalah produk sapeda (salep
pecut kuda) sebagai solusi keratif dan inovatif menaikkan nilai guna tumbuhan
pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl) serta diharapkan dapat
menambah variasi obat penyembuh luka yang nantinya akan dapat endominasi
produk-produk obat lainnya yang spesial untuk pengobatan berbagai macam luka.

1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan PKM-K anatara lain :
1. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa di Universitas Samudra
2. Meningkatkan inovasi dalam menemukan hasil karya yang kreatif
3. Menciptakan peluang usaha baru
4. Membantu perekonomian masyarakat setempat
3

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Analisis Kondisi Pasar


Daerah Kota Langsa sangat banyak ditemukan tumbuhan liar yang tidak
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. Masyarakat Kota Langsa banyak yang
tidak menyadari bahwa tumbuhan liar tersebut banyak khasiatnya yang dapat
dijadikan obat tradisional. Salah satunya adalah tanaman Pecut Kuda
(Stacytarpheta jamaicensis (L) Vahl) yang dapat dimanfaatkan sebagai salep
untuk obat luka. Selain itu, dapat juga digunakan untuk obat bisul serta radang
kulit bernanah.
Salep yang biasanya dijual dipasaran untuk obat luka adalah salep
berbahan sintesis atau salep yang bukan berbahan alami, sehingga sering kali
salep berbahan sintesis ini menyebabkan kulit terasa panas hingga bengkak karena
salep yang digunakan tidak cocok. Melihat fenomena ini, maka kami berupaya
untuk melakukan inovasi dengan memproduksi salep berbahan dasar daun Pecut
Kuda (Stacytarpheta jamaicensis (L) Vahl). Dilihat dari faktor daya beli dan minat
konsumen terhadap salep serta jarang adanya salep berbahan alami, maka kami
optimis bahwa produk salep pecut kuda (sapeda) yang dipasarkan akan terjual dan
disambut baik oleh banyak konsumen.

2.2 Keunggulan Produk


Salep pecut kuda (sapeda) memiliki keunikan dan sangat khas karena salep
ini menggunakan bahan alami yang tidak berbahaya bagi tubuh dengan adanya
salep ini dapat meningkatkan penggunanaan daun Pecut Kuda yang kurang
dimanfaatkan bagi masyarakat. Tanaman pecut kuda (Stacytarpheta jamaicensis
(L) Vahl) mengandung senyawa aktif flavanoid, tanin, saponin, terpenoid,
glikosida, alkaloid. Senyawa falavanoid itu sendiri berpotensi untuk dapat
menyembuhkan luka.
Keunggulan dari salep pecut kuda (sapeda) adaalah sebagai berikut:
a. Tidak mengandung bahan zat pewarna buatan
b. Tidak mengandung bahan pengawet buatan
c. Menggunakan bahan alami
d. Harga terjangkau
e. Kemasan yang menarik
f. Aman bagi kulit.
Keunggulan produk ini memungkinkan salep pecut kuda (sapeda) akan
mampu diterima oleh konsumen dan dapat bersaing di pasaran.
4

2.3 Pangsa Pasar


Target pasar kami adalah seluruh masyarakat Kota Langsa baik kalangan
muda dan tua, pelajar serta mahasiswa Universitas Samudra maupun Universitas
lain, bidan desa, puskesmas dan apotek di kota Langsa.

2.4 Lokasi Usaha


Lokasi usaha merupakan suatu hal yang sangat penting dan penunjang
bagi berkembang atau tidaknya suatu usaha dimana lokasi usaha haruslah dekat
dengan keramaian, maka dari itu lokasi usaha kami berada di lingkungan
Universitas Samudra dan sekitaran kota Langsa selain itu produk sapeda
dipasarkan melalui media sosial.

2.5 Kelayakan Usaha


Usaha ini sangat layak untuk direalisasikan karena mampu memberikan
keuntungan dan dapat dilakukan secara berkelanjutan. Berikut kami sampaikan
analisis kelayakan usaha.
Jumlah Produk : 1000 bungkus
Biaya bahan habis pakai : Rp. 6.905.000
Penyusutan peralatan : Rp. 58.200
Penerimaan : Rp. 12.000.000
R/C Ratio

𝑅 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ total penerimaan


𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 + 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛

Rp. 12.000.000
=
Rp. 6.905.000 + 58.200

Rp. 12.000.000
=
Rp. 6.963.200

= 1,72

Nilai R/C ratio = 1,72 artinya setiap modal yang dikeluarkan sebesar Rp. 100 akan
diperoleh pendapatan sebesar Rp.172. Dengan demikian usaha salep pecut kuda
ini layak untuk dikembangkan.
5

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahap Persiapan


Tahap persiapan dilakukan sebelum memasuki proses produksi. Tahapan
persiapan dari sapeda (salep pecut kuda) ini dibagi menjadi beberapa bagian
persiapan yaitu pengambilan bahan baku dan alat, pembelian peralatan dan
perlengkapan serta persiapan tempat produksi. Pembelian tumbuhan liar pecut
kuda dan bahan baku pembuatan salep dibeli di kota Medan, pembelian alat dan
perlengkapan lainnya dilakukan di pasar kota Langsa, sedangkan tempat
pembuatan salep di laboratorium Universitas Samudra dan pengemasan di salah
satu rumah dari anggota kelompok kami.

3.2 Tahap Produksi


a. Pembuatan ekstrak pecut kuda dengan metode maserasi
1. Alat dan Bahan
Alat:
1) Pisau
2) Blender
3) Baskom plastik
4) Saringan
5) Ayakan 65 mesh
6) Timbangan
7) Rotary Evaporator
8) Toples stainless
9) Spatula
10) Mangkok stainless

Bahan :
1. Daun pecut kuda kering (Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl) 1 kg
2. Etanol 96% 7 L

2. Tahap Pembuatan Ekstrak Pecut Kuda dengan Metode Maserasi


Daun pecut kuda dikumpulkan, dicuci, dan dipotong kecil
kecil
Daun pecut kuda diangin – anginkan selama 7 hari
6

Ditimbang daun kering hingga 1 kg, diblender hingga menjadi


serbuk dan diayak menggunakan ayakan 65 mesh, dimasukkan
ke dalam toples stainless, kemudian direndam dengan
menggunakan etanol 96% sebanyak 7 L selama 5 hari sambil
diaduk sesekali selama 1 – 2 menit setiap harinya.

Hasil maserasi disaring dan ampasnya dilakukan satu kali


remaserasi dengan etanol secukupnya

Pemekatan dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu


50°C hingga didapatkan ekstrak kental

b. Pembuatan sapeda (salep pecut kuda)


1. Alat dan Bahan
Alat :
1) Mortil
2) Cawan Porselen
3) Water Bath
4) Batang Pengaduk
5) Pot Salep

Bahan:
1) Ekstrak Daun Pecut Kuda
2) Vaselin Album
3) Adeps Lanae
4) Stearil Alkohol
5) Cera Alba

2. Tahap pembuatan Sapeda ( Salep Pecut Kuda )


Vaselin album dan adeps lanae dimasukkan ke dalam mortil, diaduk
hingga homogen

Stearil alkohol dan cera alba dimasukan ke dalam cawan porselin dan
dipanaskan di atas waterbath pada suhu 60-70oC sampai melebur

Dimasukkan ke dalam basis dan diaduk sampai homogen hingga


terbentuk basis yang baik.
7

Ekstrak kental daun dilarutkan dengan air sebanyak 5 ml yang telah


dipanaskan pada suhu 50oC ke dalam cawan porselin hingga homogen

Dimasukan ke dalam basis dan diaduk hingga merata dengan basis.


Setelah sediaan terbentuk, dimasukan ke dalam wadah salep.

3.3 Tahap Pemasaran


a. Segmentasi
Segmentasi dari produk Salep pecut kuda (Sapeda) adalah masyarakat kota
Langsa dan mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Samudra.
Lingkungan masyarakat daerah kota Langsa merupakan pasar yang cukup
potensial bagi penjualan Sapeda ( salep pecut kuda )

b. Promosi
Promosi akan dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu promosi melalui
surat kabar, flyer, majalah obat – obatan agar dikenal oleh semua lapisan
masyarakat dan promosi melalui media sosial seperti facebook, Instagram,
wathsapp, line dan lain sebagainya.

c. Harga
Produk obat ini dengan bahan yang mudah di dapat akan ditawarkan
kepada masyarakat selaku konsumen dengan harga yang mudah dijangkau
masyarat, dengan harga jual produk Sapeda (salep pecut kuda) adalah
Rp.12.000/ pot

d. Produk
Produk obat dari bahan baku daun pecut kuda merupakan jenis penemuan
baru yang menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain itu produk ini bisa dipakai masyarakat karena proses pemakiannya
yang simple, bahan ini juga tidak mengandung bahan-bahan yang
berbahaya dan efek samping bagi tubuh kita. Produk yang dipasarkan
adalah “Sapeda” (Salep Pecut Kuda)
8

3.4 Indikator Keberhasilan Usaha


Indikator keberhasilan usaha penjualan “Sapeda” (Salep Pecut Kuda )
solusi kreatif dan inovatif menaikkan nilai guna pecut kuda (Stachytarpheta
jamaicensis (L.)Vahl) adalah sebagai berikut:
a. Adanya peningkatan modal usaha
b. Adanya peningkatan pendapatan usaha
c. Adanya peningkatan jumlah pelanggan
d. Adanya peningkatan pendapatan usaha
9

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Anggaran biaya PKM-K pada Tabel 4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 500.000
2 Bahan habis pakai 6.905.000
3 Perjalanan 2.000.000
4 Lain-lain (adsministrasi, publikasi, seminar, 1.255.000
laporan)
Jumlah 10.660.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Adapun jadwal kegiatan PKM-K
Tabel 4.2 jadwal pelaksanaan kegiatan PKM-K
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1 Survey pecutan kuda x
(Stacytarpheta jamaicensis (L)
Vahl)
2 Pembelian bahan dan alat x
3 Produksi x
4 Promosi x
5 Penjualan x x
6 Evaluasi x
7 Laporan Hasil x
1.5 Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nurhafidhah, S.Pd, M.Pd
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya -
5 NIDN 1318118701
6 Tempat dan Tanggal Lahir Idi Rayeuk, 18 November 1987
7 E-mail Nurhafidhah@unsam.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 085360006188

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Syah Kuala Universitas Syah
Kuala
Tahun Masuk – Lulus 2005-2010 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No Nama Temu Judul Artikel ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1 Seminar Nasional Keselamatan dan 25 September 2017
Politeknik Negeri Keamanan kerja serta Politeknik
Lhoksemawe 2017 pencegahan kecelakaan Lhoksemawe
kerja di laboratorium

2 Seminar Nasional Desain penuntun 30 Oktober 2017


MIPA III Praktikum Kimia Berbasis Hotel Harmoni,
Bahan Alam Langsa

D. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10


Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat Respon
Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
- - - -
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

No Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
1 Toples Diganakan untuk 10 buah 25.000 250.000
stainless tempat ekstrak daun
pecut kuda
2 Mangkok Digunakan untuk 3 buah 50.000 150.000
stainless menampung hasil
penyaringan
3 Ayakan 65 Digunakan untuk 1 buah 100.000 100.000
mesh mengayak serbuk
daun pecut kuda
Sub total (Rp) 500.000

2. Biaya Habis Pakai

No Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
1. Tumbuhan Sebagai bahan utama 35 kg 25.000 875.000
pecut kuda pembuatan salep
2 Etanol Sebagai laruratan 10 L 400.000 4.000.000
96% untuk mengestrak
daun pecut kuda
2 Adeps Sebagai basis salep 300 gram 100.000 300.000
lanae
3 Vaselin Sebagai zat 3 kg 70.000 210.000
album tambahan
4 Stearil Sebagai campuran 200 gram 200.000 400.000
alkohol bahan salep
5 Cera alba Sebagai campuran 400 gram 30.000 120.000
bahan salep
6 Pot salep Sebagai wadah salep 1000 1000 1.000.000
krim
Sub total (Rp) 6.905.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantit Harga Jumlah
Perjalanan as Satuan (Rp)
(Rp)
Pembelian tumbuhan Biaya perjalanan 3 ( untuk 600.000 1.800.000
pecut kuda dan bahan ke lokasi bahan 3 orang )
baku salep baku
Langsa – Medan (pp)
Pengambilan bahan Biaya untuk 1 (untuk 200.000 200.000
dikota Langsa pembelian bahan 3 orang )
tambahan di pasar
kota Langsa
Sub total (Rp) 2.000.000

4. Lain-lain

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Penggunaan Satuan (Rp)
(Rp)
Kertas Perlengakapan 2 rim 50.000 100.000
untuk pembuatan
laporan
Pulpen Perlengakapan 5 buah 5000 25.000
untuk pembuatan
laporan
Buku kas polio Perlengakapan 2 buah 25.000 50.000
untuk pembuatan
laporan
Penjepit kertas Perlengakapan 5 buah 5000 25.000
untuk pembuatan
laporan
Foto copy dan Biaya fotokopy 1 rangkap 55.000 55.000
penjilidan laporan dan penjilidan
kemajuan
Foto copy dan Biaya fotokopy 1 rangkap 55.000 55.000
penjilidan laporan dan penjilidan
akhir
Foto copy dan Biaya fotokopy 1 rangkap 55.000 55.000
penjilidan dan penjilidan
proposal
flyer dan brosur Untuk kegiatan 200 1.500 300.000
promosi lembar
Spanduk Untuk kegiatan 1 buah 105.000 105.000
promosi
X- banner Untuk kegiatan 5 buah 55.000 275.000
Uk 60 x 160 cm promosi
Kartu internet Biaya untuk 3 kartu 70.000 210.000
promosi lewat internet
media sosial
Sub total (Rp) 1.255.000

Total Keseluruhan (Rp) 10.660.000

Sepuluh Juta Enam Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah

Analisis Usaha
a. Biaya Penyusutan Peralatan
Material Biaya Investasi Persentase Biaya
(Rp) Penyusutan per Penyusutan per
tahun (Rp) tahun (Rp)
Toples stenlis 250.000 12 % 30.000
Ayakan 65 mesh 100.000 12 % 12.000
Mangkok stenlis 150.000 12 % 16.200
Jumlah 58.200
b. Biaya Pokok Produksi
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 + 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
Rp. 58.200 + 6.905.000
=
1000
Rp.6.963.200
=
1000

= Rp. 6.963,2/pot

Harga penjualan di mark up 25 %


Harga penjualan = Rp.6.963,2 x (1+ 0,25) = Rp. 8.704
Harga penjualan = Rp.12.000

c. Total Penerimaan
Penerimaan = Harga penjualan x jumlah produksi
= Rp. 12.000 x 1000 pot
= Rp. 12.000.000

d. Keuntungan
Keuntungan = Jumlah penerimaan – biaya produksi
= Rp. 12.000.000 – Rp. 6.963.200
= Rp. 5.036.800

e. Break Event Point (BEP)


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝐵𝐸𝑃 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 =
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Rp.6.963.200
=
Rp.12.000/pot
= 580.3 atau 580 pot salep
Titik balik modal usaha salep pecut kuda (sapeda) akan tercapai jika produksi
mencapai 580 pot salep selama 3 bulan pertama.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖


𝐵𝐸𝑃 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
Rp.6.963.200
=
1000/pot
= Rp. 6.963,2/pot
Titik balik modal usaha sapeda (salep pecut kuda) akan tercapai jika harga
produksi mencapai Rp. 6.963,2/pot salep selama 3 (tiga) bulan pertama.
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program studi Bidang Ilmu Alokasi waktu Uraian tugas
(Jam /minggu)
1 Krisna Utami Pendidikan Kimia Pendidikan 30 Mengkoordinator
NIM. 160408017 pelaksanaan
kegiatan PKM-K
2 Indah Sari Pendidikan Kimia Pendidikan 30 Melakukan
NIM 160408004 promosi produk
3 Luther Ananda Pendidkan Pendidikan 30 Membuat produk
Sitompul Biologi
NIM 170402024
4 Rima Melati Akuntasi Ekonomi 30 Melakukan
NIM 180203021 pembukuan
kegiatan PKM-K

Anda mungkin juga menyukai