RUSAK DAN KEDALUWARSA DI RUMAH SAKIT Elis Puji Utami, Ns, SKep, MPH Kepala Instalasi Administrasi Logistik RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo - Jakarta
Pelatihan Manajemen Logistik Farmasi di rumah sakit
RSCM, 25 – 27 November 2019 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pelajaran, diharapkan peserta mampu : UMUM : peserta mampu memahami sistem manajemen pergudangan logistik Farmasi KHUSUS : 1.Memahami pengertian kedaluwarsa sediaan farmasai, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai 2.Memahami tanda tanda sediaan farmasai, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai 3.Memahami penyebab sediaan farmasai, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai kedaluwarsa 4.Memahami persayaratan pemusnahan sediaan farmasai, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai kedaluwarsa 5.Memahami pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
POKOK BAHASAN
1. Pengertian kedaluwarsa sediaan farmasai, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai 2. Tanda tanda sediaan farmasai, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai 3. Penyebab sediaan farmasai, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai kedaluwarsa 4. Persayaratan pemusnahan sediaan farmasai, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai kedaluwarsa 5. Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
PEMUSNAHAN OBAT DI LUAR RUMAH SAKIT
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
PENDAHULUAN
q Penyimpanan dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai di rumah sakit menggunakan sistem FIFO (First In First Out), sama halnya untuk obat-obatan yang mempunyai waktu kedaluwarsa lebih singkat disimpan paling depan yang memungkinkan diambil terlebih dahulu (First Expire First Out) atau FEFO. q Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di rumah sakit yang rusak dan kedaluwarsa menjadi salah satu masalah tersendiri q Terjadinya kondisi rusak dan kedaluwarsa mencerminkan ketidaktepatan dan kurang baiknya manajemen pengelolaan obat (Depkes, 2006) q Menyebabkan terjadinya kerugian
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
Merujuk pada Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1.1. Standar PKPO 3.5 atau JCI pada standar MMU 3.5 q Rumah sakit memiliki sistem penarikan kembali (recall), pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai tidak layak digunakan karena rusak, mutu substandar, atau kadaluwarsa q Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan identifikasi dalam proses penarikan kembali (recall) oleh Pemerintah, pabrik, atau pemasok. q Rumah sakit juga harus menjamin bahwa sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis yang tidak layak pakai karena rusak, q Mutu substandard, atau kedaluwarsa tidak digunakan serta dimusnahkan.
■ Kedaluwarsa adalah Batas kedaluwarsa obat yang ditetapkan
berdasarkan uji stabilitas yang dilakukan pada suhu dan kondisi sesuai dengan kondisi ideal penyimpanan obat. ■ Lamanya kedaluwarsa dihitung sejak tanggal obat diproduksi hingga waktu uji terakhir dimana obat tersebut dinyatakan masih memenuhi persyaratan mutu atau lamanya uji stabilitas obat yang datanya tersedia dengan hasil obat memenuhi syarat. ■ Cara mengetahui obat kedaluwarsa yaitu dengan melakukan pengecekan tanggal kedaluwarsa pada kemasan Contoh : ED Agustus 2019, maka obat tersebut masih boleh dikonsumsi pada tanggal 31 Agustus 2019
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
BEBERAPA PENELITIAN
q Direktorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Departemen Kesehatan ( Widaningsih, 2014) , bahwa target indikator obat rusak dan kedaluwarsa idealnya nol persen di tingkat pengelola obat Kabupaten/Kota ditargetkan idealnya nol persen q Tahun2007, Instalasi Perbekalan Farmasi Dinas Kesehatan Semarang terdapat 2 jenis obat kedaluwarsa dari 127 total jenis obat, persentase obat kedaluwarsa 1,57% dengan nilai obat Rp 10.094.590, ditemukan 5 jenis obat rusak 3,94%, dengan nilai obat rusak sebesar Rp 432.537 (Djatmiko, 2009). q Akhmad (2011), di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung tahun 2008 obat kedaluwarsa sebsar 1,79% sehingga kerugian sebesar Rp. 8.492.686
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
BEBERAPA PENELITIAN q Pudjaningsih (1996), pada thn 2012, di Instalasi farmasi RSUD Karel Sadsuitubun terdapat 2,21% obat kedaluwarsa (idealnya menurut seharusnya tidak ada obat 0%) q Menurut CDOB, untuk mencegah obat kedaluwarsa adalah tidak teliti pada saat penerimaan dan menerapkan kaidah First Expired First Out (FEFO) pada tahap penyimpanan (BPOM RI, 2012). Walaupun sudah dilakukan mekanisme FEFO dan FIFO tetap saja ditemukan obat rusak dan kedaluwarsa di apotek. Obat rusak dan kedaluwarsa terjadi karena banyak faktor. Obat yang sudah rusak tidak bisa digunakan ataupun dijual dan akan menyebabkan kerugian. q Dalam jurnal MDS-3 : Managing Access to Medicines and Health Technologies Mananegement “ Expiry costs are often 3 to 5 percent of pharmaceutical inventory each year. If this ratio holds, the costs are incremental as inventory value increases. High expiry costs are a reflection of poor inventory control and store- keeping”.
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
PENYEBAB OBAT RUSAK DAN KEDALUWARSA q Sistem penyimpanan dilakukan tidak memperhatikan bentuk sediaan q Penyimpanan yang tidak memenuhi standar : udara yg lembab, suhu tidak sesuai standar q Pengeluaran obat tidak memperhatian sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out) (Depkes RI, 2014). q Memiliki masa kedaluwarsa dekat ( kurang dari 2 tahun) q Slow moving , tidak bisa di retur ke penyedia q Adanya kebutuhan obat belum memiliki izin edar dan menjadi pertimbangan penggunaan oleh klinisi untuk keselamatan pasien q Adanya sisa obat dalam kemasan kecil (receh) yang tidak dapat dikembalikan atau digunakan untuk pasien lain
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
PENANGANAN OBAT RUSAK DAN KEDALUWARSA
q Sesuai dengan Pemenkes Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di rumah sakit, bahwa obat yang rusak dan kedaluwarsa harus ntuk dimusnahkan. q Administrasi penghapusan merupakan kegiatan penyelesaian terhadap Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak terpakai karena kadaluwarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku. q Mekanisme pemusnahan untuk jenis obat narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi memiliki mekanismenya tersendiri.
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
PRINSIP MENGENALI TANDA SEDIAAN FARMASI RUSAK /KEDALUWARSA q Melihat perubahan fisik obat (perubahan warna, bau dan rasa)
q Masing masing berbeda sesuai dengan bentuk sediaan :
TANDA SEDIAAN FARMASI RUSAK /KEDALUWARSA ■ Tablet : adanya perubahan warna, bau dan rasa, timbul bintik–bintik noda, lubang-lubang, pecah, retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan lembab. ■ Ciri – ciri fisik obat kedaluwarsa dalam bentuk Kapsul : Berubah warna, bau dan rasa, Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluar, Cangkang kapsul melekat satu sama lain, dapat juga melekat dengan kemasan ■ Ciri -ciri fisik Obat kedaluwarsa dalam bentukl Serbuk/puyer : Berubah warna, bau dan rasa, Lembab, lembek, basah, lengket,Timbul noda bintik-bitnik, Kemasan terbuka, terkoyak atau sobek dan lembab ■ Ciri -ciri fisik Obat Kedaluwarsa dalam bentuk Cairan : Berubah warna, bau dan rasa, Keruh, Mengental, Mengendap, Memisah, Segel pada kemasan rusak/terkoyak, Kemasan lembab atau berembun manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019 TANDA SEDIAAN FARMASI RUSAK /KEDALUWARSA ■ Ciri -ciri fisik obat kedaluwarsa dalam bentuk Salep, gel, krim : Berubah warna, bau dan rasa, Mengental, Mengendap, Memisah, Mengeras, Kemasan lengket, Kemasan berlubang, Isi bocor ■ Ciri -ciri fisik obat kedaluwarsa dalam Produk steril (termasuk injeksi) : Injeksi: cairan tidak kembali menjadi suspensi setelah dikocok, Kemasan terkoyak atau sobek, Kemasan bernoda, Kemasan berembun, Ada bagian yang hilang, Ada bagian yang rusak atau bengkok ■ Ciri ciri fisik obat kedaluwarsa Aerosol (termasuk inhaler untuk asma): Isinya sudah habis, Wadah rusak, berlubang, penyok
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
PERSYARATAN PEMUSNAHAN OBAT RUSAK/KEDALUWARSA q Obat yang sudah kedaluwarsa perlu untuk dimusnahkan. q Obat biasa dan psikotropika dan/atau narkotika terdapat perbedaan. Mekanismenya yaitu obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan, pemusnahan obat kedaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan/Kota, pemusnahan obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja. q Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan menggunakan formulir. q Dokumen wajib disimpan di tempat yang aman dalam jangka waktu sekurang- kurangnya 1 (satu) tahun setelah kedaluwarsa dan mudah diperlihatkan pada saat pelaksanaan audit atau diminta oleh regulator. q Apabila dokumen disimpan oleh pihak ketiga, wajib dapat diperlihatkan pada saat pemeriksaan. manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019 Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai di rumah sakit bila : q Produk tidak memenuhi persyaratan mutu q Telah rusak atau sudah kedaluwarsa q Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan q Dicabut izin edarnya q Sisa sampel pengujian q Hasil trial yang tidak terpakai.
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
TAHAPAN MELAKUKAN PEMUSNAHAN
1. Membuat daftar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai yang akan dimusnahkan 2. Menyiapkan Berita Acara Pemusnahan 3. Mengokordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak terkait 4. Menyiapkan tempat pemusnahan 5. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan serta peraturan yang berlaku
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi q Diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak dapat diolah kembali q Telah kadaluarsa q Tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan/atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk sisa penggunaan q Dibatalkan izin edarnya; atau q Berhubungan dengan tindak pidana
manaj. log.farmasi. diklat ial. rscm. 2019
PENGAJUAN PEMUSNAHAN BERITA ACARA PEMUSNAHAN KESIMPULAN ■ Sistem pengendalian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP di gudang farmasi perlu memperhatikan standar sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku ■ Alur pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dilakukan sesuai dengan perturan perundang undangan ■ Pemusnahan obat narkotika, psikotropika dan prekursor memiliki cara tersendiri