Anda di halaman 1dari 1

5) Recall/Penarikan

Penarikan kembali (recall) dapat dilakukan atas permintaan produsen atau instruksi
instansi Pemerintah yang berwenang. Tindakan penarikan kembali hendaklah
dilakukan segera setelah diterima permintaanl instruksi untuk penarikan kembali.
Untuk penarikan kembali sediaan farmasi yang mengandung risiko besar terhadap
kesehatan, hendaklah dilakukan penarikan sampai tingkat konsumen.
Apabila ditemukan sediaan farmasi tidak memenuhi persyaratan, hendaklah disimpan
terpisah dari sediaan farmasi lain dan diberi penandaan tidak untuk dijual untuk
menghindari kekeliruan. PeJaksanaan penarikan kembali agar didukung oleh system
dokumentasi yang memadai.

6) Obat Kadaluarsa
Obat kadaluarsa adalah obat jadi yang berasal dari produksi pabrik obat yang telah habis
masa berlaku (batas waktu pemakaiannya) atau dikenal dengan sudah ED (expiration
date). Pencantuman tanda kadaluarsa bisa dicetak dengan tulisan susah untuk dihapus.
Obat kadaluarsa kadang-kadang kalau dilihat dari luar secara organoleptik tampak masih
kondisi baik kemasannya maupun obatnya sendiri. Namun bila diperiksa secara
laboratoris kemungkinan besar sudah di bawah persyaratan kadar Farmakope, dan hasil
peruraian obat (degradan) akan bertambah. Karena kadar zat aktif sangat menurun maka
kemungkinan untuk sembuhnya penyakit menjadi lebih lama lagi.
Prosedur tentang Penanganan Obat Rusak atau Kadaluarsa
• Mengidentifikasikan obat yang sudah rusak atau kadaluarsa.
• Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan di simpan pada terpisah dari
penyimpanan obat lainnya.
• Membuat catatan nama, no. batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa.
• Melaporkan dan mengirim obat tersebut ke Instalasi Farmasi Kebupaten / Kota.
• Mendokumentasikan pencatatan tersebut.
Cara pembuangan obat kadaluarsa
Obat kadaluarsa bisa dibuang dengan cara dihancurkan dulu (dipalu tablet-kapsulnya,
dikeluarkan isinya, direndam isinya dalam air), terutama kalau jumlah obat kadaluarsa
jumlahnya sedikit, atau isinya yang sudah hancur dikeluarkan dan dibuang ke WC atau
ditanam atau di buang ke tempat sampah. Sehingga tidak diambil pemulung. Jangan
lupa dose wadah obat jangan dibuang dalam keadaan masih utuh, karena bisa digunakan
untuk menyimpan obat di PKL (Pedagang kaki Lima). Bahan obat tersebut akan
mengalami degradasi bila sudah tercampur dengan tanah. Namun bila jumlah obat yang
kadaluarsa jumlahnya besar misalnya dari donasi negara lain tentunya bisa
menggunakan insenerator atau pembakaran bertahap yang jauh dari lingkungan
penduduk dan ada pengawasan dan pengamanan. Untuk alat kesehatan yang berbahaya
dan tajam seperti jarum, wadah ampul, botol dan obat kanker sebaiknya pakai
incinerator.

Anda mungkin juga menyukai