Anda di halaman 1dari 2

PCRA rumah sakit digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja

dan penyakit akibat kerja serta kontaminasi/infeksi di suatu proyek


pembangunan. Nah disinilah peran penting seorang K3RS. Petugas K3RS
harus jeli dalam memetakan bahaya dan resiko dari suatu kegiatan
kontruyksi dan renovasi. Selain itu petugas K3RS juga wajib kordinasi
dengan PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) untuk pembuatan
ICRA dan kordinasi dengan bagian kontraktor/umum dalam monitoring
keberjalanan proyek.

Salah satu kelengkapan dokumen dalam PCRA adalah monitoring


pekerjaan proyek. Monitoring ini ditujukan untuk memastikan apa yang
sudah dibuat dalam PCRA benar-benar dilaksanakan dengan baik dan
sesuai dengan etika keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
1. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
2. Sembilan poin PCRA (kualitas udara, pengendalian infeksi, utilitas,
kebisingan, getaran, bahan B3, layanan darurat, pembuangan sampah dan
bahaya lainnya)
3. Form ICRA
4. Form Inspeksi Proyek
5. Form PCRA
Langkah awal dari seluruh kegiatan adalah mengidentifikasi elemen penilaian
yang digunakan untuk menilai proses pre construction. Pada akhir proses
penilaian risiko akan menghasilkan rekomendasi mitigasi risiko (RMR). RMR
ini akan ditinjau oleh individu atau pihak yang menyelesaikan pekerjaan dan akan
menjadi bagian dari dokumentasi proyek.Penanggungjawab dari proses ini adalah
:

1. Tim Pelaksana

2. Tim Pengawas

3. Tim Perencana

4. Tim Teknis Rumah Sakit

5. Tim PPK Rumah Sakit


6. Tim K3 (RS dan Tim Pelaksana)

7. Tim PPI

8. Bagian Sanitasi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

9. Unit Kerja yang terkena dampak proses konstruksi

Anda mungkin juga menyukai