Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa, karena telah
melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3
A.Latar Belakang...........................................................................................3
B.Masalah.......................................................................................................3
C.Rumusan Masalah......................................................................................4
D.Tujuan.........................................................................................................4
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Masalah
Kebakaran hutan yang cukup luas terjadi pada lahan gambut, api dengan
cepat merambat dan menyebar pembakaran. Ditambah lagi dengan musim kemarau
yang kering dan juga infrastuktur atau alat pemadam yang kurang memadai juga
menyebabkan api sulit untuk dipadamkan. Walaupun api dipermukaan tanah sudah
berhasil dipadamkan, tidak dengan api dibawah tanah yang tetap membara dan
mengeluarkan asap dan energi panas yang cukup tinggi. Keadaan ini menyebabkan
cuaca buruk dan kabut asap yang tebal menimbulkan kerugian untuk masyarakat pada
gangguan pernafasan dan penglihatan. Karena asap yang terjadi semakin parah dan
membuat asap tersebar ke daerah Malaysia, pemuda Malaysia meminta pemerintah
segera melakukan aksi nyata. Seorang pria Malaysia bernama Farhan menyerukan
gerakan kipas angin pada tanggal 16 September untuk mengembalikan kabut asap ke
Indonesia. Usulan gerakan kipas angin serentak untuk mengembalikan asapnya ke
Indonesia. Gerakan yang dilakukan Farhan seolah menjadi sindiran, baik pemerintah
Malaysia maupun Indonesia untuk berhenti saling menyalahkan dan segera bertindak.
3
Selain adanya kerugian karena asap dan kabut yang mengganggu kesehatan,kerugian
yang terjadi karena kebakaran hutan juga terdapat dalam bidang sosial, ekologi, dan
yang terutama didalam bidang ekonomi yang menyebabkan sulitnya masyarakat untuk
melakukan kegiatan ekonomi karena buruknya keadaan dan kondisi cuaca.
C. Rumusan Masalah
1. Apa dampak yang terjadi akibat kebakaran hutan?
2. Apa upaya pemerintah dalam menaggulangi akibat terjadinya kebakaran hutan?
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja dampak yang terjadi akibat kebakaran hutan.
2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi
akibat terjadinya kebakaran hutan.
BAB II
4
ANALISIS SITUASI DAN KONDISI
Banyak sekali dampak yang terjadi karena kebakaraan ini, diantaranya adalah:
Dampak bagi ekonomi karena dengan terjadinya kebakaran hutan dan
lahan ini sumber devisa negara dari produk hutan kayu dan non-kayu
serta ekowisata berkurang.
Dampak sosial hilangnya hutan sebagai mata pencaharian penghidupan
dan identitas masyarakat adat.
Dampak ekologi bisa menyebakan tersebarnya asap dan emisi gas
karbondioksida dan gas-gas lain ke udara yang berdampak pada
pemanasan global dan perubahan iklim. Serta bisa berdampak terhadap
hilangnya habitat keanekaragaman hayati flora dan fauna berada dan
rusaknya ekosistem penting yang meberikan jasa lingkungan berupa udara
dan air bersih beserta makanan dan obat-obatan.
Dampak kesehatan yang paling jelas asap dari kebakaran hutan
menyebabkan berbagai penyakit terutama infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA).
Dan juga dampak di lingkungan sekitar pastinya, akibat dari terjadinya
kebakaran hutanini menyebabkan penerbangan di bandara Syamsudin
Noor Banjarmasin di banjar baru terhambat, kabut asap sempat
menurunkan jarak pandang mendarat 50 meter sampai 200 meter padahal
seharusnya pilot dapat lepas landas dengan aman jika memiliki jarak
pandang minimal 500 sampai 600 meter dan mendarat dengan aman jarak
pandang di atas 800 meter. Dampak nya juga menyebabkan perusahaan di
sektor industri yang bahan bakunya berupa kayu. Contohnya perusahaan
indef berkurang, transportasi terganggu karen asap jumlah penumpang
menurun dan mempengaruhi kegiatan pariwisatadan bisnis akan
5
berkurang, biaya kesehatan akan meningkat, reputasi bangsa, hilangnya
hutan sebagai mata pencaharian.
6
7
BAB III
PEMBAHASAN
Kebakaaran hutan dan lahan yang terjadi sangat memberikan dampak negatif
untuk masyarakat. Aktivitas sehari-hari tidak bisa dilakukan dengan normal karena
terganggunya penglihatan dan pernapasan yang disebabkan oleh kabut asap tebal
akibat kebakaran. Ditambah lagi dengan musim kemarau yang membuat cuaca lebih
buruk dan tidak terkondisikan. Masyarakat sangat mengharapkan hujan untuk
mengurangi asap kabut tersebut. Pemerintah pun harus sigap memberikan bantuan
yang semestinya seperti masker, alat bantu pernapasan, membuat hujan buatan, dan
yang lainnya.
8
BAB IV
KESIMPULAN
Keebakaran hutan dan lahan yang terjadi memberikan dampak negative bagi
kita semua. Tidak hanya manusia yang merasakan, tetapi makhluk hidup seperti
hewan dan tumbuhan pun juga merasakkan akibat kebakaran hutan tersebut. Dampak
kabut asap akibat kebakaran hutan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia
saja namun oleh Negara tetangga juga. Untuk mengurangi terjadinya hal seperti ini,
kita semua harus berkaca dari tahun ke tahun sebab akibat terjadinya kebakaran hutan.