OLEH:
GIFLI OKTORI
NIM. 2106126425
ASISTEN PRAKTIKUM:
1. BING BOY LUMBANTORUAN
2. KEVIN LASTUA FEBRIAN AMBARITA
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2024
1
KATA PENGANTAR
Semoga laporan akhir praktikum ini dapat diterima dengan baik dan
apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan praktikum ini mohon saran
dan kritik yang membangun.
Gifli Oktori
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
I. PENDAHULUAN...........................................................................................6
1.1 Latar Belakang...............................................................................................6
1.2 Tujuan.............................................................................................................7
III. METODOLOGI........................................................................................11
3.1 Waktu dan Tempat.......................................................................................11
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................11
3.3 Cara Kerja.....................................................................................................11
V. PENUTUP.....................................................................................................14
5.1 Kesimpulan...................................................................................................14
5.2 Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
LAMPIRAN..........................................................................................................16
1. Lampiran Gambar...........................................................................................16
iii
DAFTAR TABEL
Table Hal
iv
I. PENDAHULUAN
5
Peningkatan kerusakan hutan setiap tahun menuntut upaya pencegahan
dan perlindungan hutan (Aldyan 2020). Meskipun sudah dilakukan
upaya melalui perangkat hukum, namun hasilnya belum optimal (Rahmah
2022). Oleh karena itu, diperlukan kajian mendalam untuk mencegah
kebakaran hutan. Pengendalian kebakaran hutan saat ini masih bergantung pada
penggunaan air, namun saat kebakaran meluas, air sulit mencapai titik api
karena suhu yang tinggi mengakibatkan air menguap sebelum sampai ke titik
kebakaran (Saharjo dan Imtinan 2019).
Selain air, perlu juga untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana terjadi
kebakaran dan apa saja yang menjadi factor yang dapat menyebabkan kebakaran
hutan dan lahan oleh karna itu perlu di lakukan praktikum ini.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum pengendalian kebakaran hutan dan lahan ini,
yaitu :
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
7
disengaja. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kebakaran bawah (ground fire)
dan kebakaran permukaan (surface fire). Dua tipe kebakaran tersebut merusak
semak belukar dan tumbuhan bawah hingga bahan organik yang berada di bawah
lapisan serasah seperti humus, gambut, akar pohon ataupun kayu yang melapuk.
Apabila lambat ditangani kebakaran dapat terjadi meluas sehingga menimbulkan
kebakaran tajuk (crown fire) dimana kebakaran ini merusak tajuk pohon. Akan
tetapi tipe kebakaran terakhir ini dapat terjadi juga karena adanya sembaran petir.
Faktor kegiatan manusia yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan antara
lain adanya kegiatan pembuatan api unggun di dalam hutan, namun bara bekas api
unggun tersebut tidak dipadamkan. Adanya kegiatan pembukaan lahan dengan
teknik tebang-tebas-bakar yang tidak terkontrol, biasa dilakukan oleh perusahaan
HTI dan peladang berpindah ataupun menetap. Pembakaran secara disengaja
untuk mendapatkan lapangan penggembalaan atau tempat berburu, membuang
puntung rokok yang menyala secara sembarangan serta akibat penggunaan
peralatan/mesin yang menyebabkan timbulnya api. (Rasyid, F 2014)
8
Sedangkan dampak ekonomi antara lain meliputi dibatalkannya jadwal
transportasi darat-air dan udara, hilangnya tumbuh-tumbuhan terutama tumbuhan
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, biaya pengobatan masyarakat, turunnya
produksi industri dan perkantoran, serta anjloknya bisnis pariwisata. Menurut
perkiraan WWF (World Wild Fund) dan Canadian IDRC’S Economic and
Environmental Project in South East Asia (EEPSEA), nilai kerugian akibat
kebakaran hutan tahun 1997/1998 yang ditanggung 3 (tiga) negara (Indonesia,
Malaysia dan Singapura) mencapai 1,45 milliar dollar (US). Angka ini hampir
sama dengan total kerugian akibat tragedi Bhopal (bocornya instalasi pabrik
Union Carbide di India pada 1984) dan Exxon Valdez (tumpahnya jutaan ton
minyak dari sebuah tanker di Alaska, Amerika Serikat pada 1989), atau sama
dengan sekitar 2,5 persen GNP Indonesia sebelum krisis moneter (Tempo, 28
Desember 1999).
9
III. METODOLOGI
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu: cangkul, plastik, timbangan
analitik, map padi, cawan, oven. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu: tanah
gambut, seresah, semak, alang-alang, dan kayu ranting.
10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Table 3. Pengaruh ukuran dan jenis bahan bakar
Ukuran
Tinggi Sisa
bahan Waktu
No Jenis bahan bakar nyala api bahan
bakar (menit)
(cm) bakar (%)
(gram)
3 menit 55 5%
1 Halus (semak) 500 70 cm
detik
Sedang (alang- 1 menit 28
2 500 13 cm 50 %
alang) detik
7 menit 45
3 Kasar (kayu ranting) 500 40 cm 20%
detik
2 menit 4
4 Gambut 500 2 cm 90 %
detik
4.2 Pembahasan
Secara umum kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh tiga
faktor utama yaitu kondisi bahan bakar, cuaca, dan sosial budaya masyarakat.
Kondisi bahan bakar yang rawan terhadap bahaya kebakaran adalah jumlahnya
yang melimpah di lantai hutan, kadar airnya relatif rendah (kering), serta
ketersediaan bahan bakar yang berkesinambungan (Rasyid, F. 2014)
Pada table 1.Pengaruh ukuran dan jenis bahan bakar pada table dapat di lihat
terdapat 4 jenis bahan bakar di antaranya yaitu halus, sedang, kasar dan gambut,
11
pada ke 4 jenis bahan bakar ini di lakukan pengurangan air dengan cara di oven
agar ke 4 jenis bahan bakar ini dalam keadaan kering. Hal ini menjadi selaras
dengan Rasyid, F. (2014), yang menyatakan kebakaran hutan di Indonesia di
sebabkan oleh factor yaitu kondisi bahan bakar dan kadar air yang relative rendah.
Pada jenis bahan bakar sedang (Alang-Alang ) terlihat alang alang lebih cepat
terbakar dan sisa bahan bakar 50% , hal ini di sebabkan karna alang alang yang di
gunakan adalah alang alang yang bercampur antara alang alang yang hidup dan
yang mati. Dan pada jenis bahan bakar halus, terlihat tinggi nyala api sampai 70
cm dengan waktu 3 menit 55 detik dan sisa bahan bakar 5% dan pada jenis bahan
bakar kasar dengan tinggi nyala api 40 cm dengan waktu 7 menit 45 detik dengan
sisa bahan bakar 20% dan kondisi bahan bakar gambut terlihat tinggi nyala api 2
cm dengan waktu 2 menit 4 detik dengan sisa bahan bakar 90%. Pada tabel 1
Pengaruh ukuran dan jenis bahan bakar dapat di simpulkan bahwa jenis bahan
bakar yang paling lambat terbakar adalah tanah gambut hal ini di sebabkan karna
jenis tanah gambut yang di gunakan pada percobaan ini dengan Tingkat kepaduan
atau kerapatan yang sangat rapat atau bisa di sebut jenis bahan bakar yang paling
kasar yang menyebabkan susah kebakar.
Pada tabel 2 Pengaruh kadar air bahan bakar di gunakan 3 jenis bahan bakar
yaitu tanah gambut , seresah di oven, dan seresah tidak di oven. Dan dari tabel di
atas di dapat bahwa tinggi nyala api yang paling tinggi adalah jenis bahan bakar
seresah yang di oven dengan ketinggian 40cm dengan waktu 3 menit 30 detik dan
sisa bahan bakar 10 % dan selanjutnya bahan bakar yang tidak di oven terlihat
bahwa tinggi nyala api 38 cm dengan waktu nyala api selama 4 menit 50 detik dan
sisa bahan bakar 5% kedua jenis bahan bakar ini berwarna orange dan Baahan
bakar ke-3 yaitu tanah gambut yang di dapatkan tinggi nyala api 2cm dan waktu 2
menit 4 detik dengan sisa bahan bakar 90 % dengan warna api merah bara.
Dari hasil tersebut seresah yang di oven lebih muda terbakar karna memiliki
kadar air yang sedikit.
12
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang dapat di peroleh pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :
a. Pada praktikum ini di dapatkan bahwa jenis bahan bakar berpengaruh
terhadap nyalanya api dan kecepatan api menyala
b. Jenis bahan bakar berpengaruh terhadap laju dan intensitas kebakaran
hutan
c. Pada praktikum ini di dapatkan bahwa kadar air bahan bakar berpengaruh
terhadap nyalanya api dan kecepatan api menyala
5.2 Saran
Pada peraktikum ini di penulis memberikan saran, Semoga pada praktikum
ini kedepannya asisten menemani lansung praktikan pada saat melakukan
pembakaran agar praktikan bisa maksimal dan dapat menegtahui kebenaran data
yang di peroleh.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aldyan RA. 2020. The effect of globalization andcapitalism on forest
damage in Indonesia. Diadik.J.1(1):1–9.doi:10.21428/8c841009.0f98753e.
Rahmah M. 2022. Bibliometric analysis: forest firecontrolling policy in
Indonesia. J. Pemerintah.dan
Kebijak.3(2):60–74.doi:10.18196/jpk.v3i2.14353.
Rasyid, F. (2014). Permasalahan dan dampak kebakaran hutan. Jurnal lingkar
widyaiswara, 1(4), 47-59.
Saharjo BH, Imtinan I. 2019. Upaya pemadaman kebakaran hutan dan
lahan menggunakan gel pemadam (Gel Pack Extinguishing Agent). J.
Trop.Silvic.10(1):45–50.doi:10.29244/j-iltrop.10.1.45-50.
Tempo, 1999. Dampak Kebakaran Hutan Serta Daya Tanggap Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam Terhadapnya. Prosiding
Simposium: “Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Sumberdaya Alam dan
Lingkungan”. Tanggal 16 Desember 1997 di Yogyakarta. hal: 36- 39.
Wasis B. 2003. Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan terhadap Kerusakan Tanah.
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Volume IX Nomor 2 Halaman 79 – 86.
Bogor
Wasis, 2013. PENGARUH KEBAKARAN HUTAN TERHADAP SIFAT
TANAH DI RAWA TRIPA, KAWASAN EKOSISTEM LEUSEUR
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA, PROVINSI ACEH. Makalah
workshop/ekspose di KLH dan UKP4. Departemen Silvikultur, Fakultas
Kehutanan IPB, Bogor
Wirawan, N. 1997. Bahaya Kebakaran Hutan dan Pencegahannya. Makalah
Diskusi Nasional Kebakaran Hutan Pengaruhnya terhadap
Keanekaragaman Hayati dan Kualitas Lingkungan Hidup. KEHATI.
Jakarta.
14
LAMPIRAN
1. Lampiran Gambar
15